[Review] Bravely Default II

Kiprah Bravely Default dan Bravely Second: End Layer di Nintendo 3DS memang pantas mendapat acungan jempol. Berkat eksekusinya yang sangat manis, ia mampu menghidupkan kembali pesona JRPG klasik di era modern. Dibalut dalam desain yang artistik serta diperkuat oleh cerita menguras emosi, ia berhasil meninggalkan kesan yang mendalam bagi para pemainnya.

Untuk mengenang kembali momen indah itu, Nintendo dan Square Enix akhirnya membawa kembali seri tersebut ke platform Nintendo Switch dengan judul Bravely Default II. Terlepas dari angka romawi dua di belakang judulnya, ia justru tidak memiliki keterkaitan dengan dua game sebelumnya dengan menghadirkan dunia dan karakter yang sama sekali baru. Apakah game ini mampu meneruskan kesuksesan pendahulunya?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Seorang pelaut bernama Seth, terdampar di sebuah kerajaan bernama Halcyonia setelah kapal yang ia naiki tersapu ombak besar. Seth yang tak sadarkan diri ditemukan oleh Putri dari Kerajaan Musa, yaitu Gloria dan pengawalnya Sir Sloan. Setelah Seth siuman, Gloria pun menceritakan bahwa ia tengah dalam misi pencarian empat kristal, yaitu kristal api, air, tanah dan angin, untuk mencegah terjadinya kehancuran dunia.

Seth yang sedang berjalan keluar kerajaan sebentar dan ingin membantu seorang nenek, ia pun dikejutkan oleh kehadiran monster. Adelle dan Elvis yang kebetulan lewat, akhirnyam membantu Seth mengalahkan monster tersebut. Adelle sedang mencari adiknya yang hilang, sementara Elvis adalah seorang ilmuwan yang sedang meneliti batu misterius bernama Asterisk. Keduanya pun akhirnya bergabung dengan Seth dan Gloria membahu dalam misi menyelamatkan dunia.

Mampukah Seth dan kawan-kawan menemukan keempat kristal tersebut?

Temukan jawabannya dengan memainkan Bravely Default II !

Gameplay

Sebelum memulai permainan, Anda akan diminta untuk memilih satu dari tiga tingkat kesulitan yang tersedia. Ketiga tingkat kesulitan tersebut ini sama sekali tidak memengaruhi alur cerita yang akan Anda jumpai. Bagi Anda yang hanya ingin menikmati ceritanya, kami menyarankan Anda untuk memilih level Casual, karena game ini membutuhkan banyak grinding agar kekuatan karakter Anda bisa setara dengan boss-boss yang akan Anda hadapi. Kami sendiri cukup percaya diri memilih tingkat kesulitan Normal mengingat kami sudah pernah memainkan kedua seri sebelumnya.

Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:

Adventure

Game ini adalah tipikal JRPG klasik yang menuntut Anda untuk berpetualang dari kota ke kota, beristirahat di penginapan, membeli senjata dan armor, memasuki dungeon, melawan monster, membuka peti harga, mencari jalan hingga mengalahkan boss. Semua elemen permainan yang kami sebutkan di atas akan Anda lakukan demi melanjutkan progress cerita.

Perbedaan yang paling mendasar dengan game-game zaman dahulu adalah Anda tidak perlu lagi pusing-pusing mencari panduan walkthrough untuk menemukan titik tujuan karena semua petunjuknya sudah terpampang jelas melalui legenda dalam peta. Bahkan, indikator untuk Side Quest pun dibedakan menggunakan balon obrolan warna biru di atas kepala NPC. Kendati demikian, jenis misi sampingan yang dapat Anda jalani terhitung repetitif karena ia tidak jauh-jauh dari mengumpulkan barang atau mengalahkan monster saja.

Salah satu fitur lawas yang sudah jarang diimplementasikan pada JRPG era modern adalah eksplorasi World Map. Salah satu game modern yang masih menggunakannya adalah Dragon Quest XI dan Ni no Kuni. Eksplorasi world map adalah fitur yang sangat kami rindukan karena berkat kehadirannya, kami jadi bisa melihat dunia dalam game ini dari perspektif yang lebih luas. Bahkan saat berada di dalam kota pun, Anda diberi opsi untuk melihat kota secara utuh lewat fitur Panorama View, sehingga Anda bisa memantau apa saja yang ada di dalam kota tersebut.

Fitur baru yang diimpelementasikan dalam game ini adalah mengayunkan senjata saat berada di field. Selain menebas musuh, Anda juga bisa melakukan hal yang sama pada rumput yang bergoyang. Terkadang, dari menyiangi rerumputan itu, Anda bisa menemukan item atau uang sebagai hadiah.

Untuk desain dungeonnya sendiri, ia tampak cukup linear dan bisa Anda jelajahi dalam sekali jalan. Untungnya, di setiap dungeon juga menyediakan titik Teleport agar Anda bisa bolak-balik dengan cepat ke titik yang sudah Anda singgahi sebelumnya.

Battle

Bravely Default II masih mengadopsi sistem pertarungan Turn-based ala Final Fantasy klasik atau Dragon Quest, di mana Anda dapat memberikan perintah pada karakter saat gilirannya tiba. Anda akan bertemu dengan perintah dasar yang sudah sangat sering diterapkan pada game JRPG seperti Attack, Magic, Skill, Item dan sejenisnya.

Karakter Anda dan musuh akan menyerang secara bergantian dan tidak akan ada interupsi selama Anda berpikir. Giliran untuk menyerang sangat bergantung dengan atribut Speed dari tiap individu. Total ada empat karakter playable yang bisa Anda kendalikan selama pertarungan, yaitu Seth, Gloria, Elvis dan Adelle. Setiap karakter memiliki empat parameter berbeda, yaitu Health Point (HP), Magic Point (MP), Brave Point (BP) dan Turn Gauge.

Seth adalah tipikal karakter utama yang memiliki atribut seimbang antara menyerang dan bertahan. Ia sangat cocok menjadi penyerang utama atau penerima serangan untuk melindungi kawan-kawannya. Lalu, Gloria yang merupakan tipikal karakter healer yang perannya sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidup kompatriotnya. Karakter ketiga adalah Elvis, yang sangat piawai menggunakan sihir. Ia adalah karakter yang sangat tepat untuk melancarkan serangan elemental seperti Fire, Water, Thunder dan sejenisnya. Dan terakhir adalah Adelle, tipe karakter yang memiliki atribut speed tinggi dan cocok untuk membantu Seth menyerang secara fisik.

Ucapkan selamat tinggal pada Random Encounter karena iterasi ketiga ini tidak lagi menggunakan sistem acak tersebut untuk memulai pertarungan. Semua musuh yang bisa Anda hadapi akan tampak di layar permainan. Setiap musuh punya perilaku yang menentukan kekuatan mereka. Apabila musuh secara agresif mengejar posisi karakter, maka bisa dipastikan level musuh tersebut di atas karakter Anda.

Sementara, apabila mereka malah kabur saat didekati, berarti kekuatan mereka lebih lemah dari karakter Anda. Apabila Anda menghampiri mereka dari belakang dan berhasil melepaskan serangan, maka Anda akan mendapat keuntungan di awal pertarungan dengan satu poin ekstra pada Brave Point (BP). Sementara, apabila kebalikannya, Anda akan mendapat kerugian seperti menyerang belakangan dan sebagainya.

Yang membuat sistem pertarungan game ini terasa unik adalah implementasi dua fitur utamanya, yaitu Brave dan Default. Kedua fitur tersebut masih memiliki fungsi yang sama dengan dua game pendahulunya. Brave adalah perintah ofensif yang bisa Anda pilih untuk menumpuk maksimal empat perintah pada satu giliran dengan mengalokasikan Brave Point (BP). Sementara, Default adalah perintah defensif agar karakter bertahan sambil menyimpan satu BP dalam satu giliran.

Perintah Brave sendiri memiliki risiko yang sangat tinggi untuk dilakukan, namun di sisi lain, ia juga sangat membantu apabila digunakan secara tepat. Apabila BP karakter tidak mencukupi untuk melakukan Brave, maka ia akan masuk ke angka minus yang menyebabkan karakter tersebut tidak dapat bergerak sampai angka BP kembali ke angka 0. Hal inilah yang wajib Anda hindari, karena pada kondisi ini, karakter akan sangat rentan terkena serangan karena tidak dapat bertahan. Dengan menumpuk BP di awal, Anda akan terhindar dari angka minus pada BP karakter. Selain itu, ia juga menjadi cara paling aman apabila Anda sedang melawan boss atau musuh yang levelnya jauh di atas karakter Anda.

Terlepas dari dua fitur di atas, sebenarnya masih ada satu fitur lagi yang sangat memegang peranan penting dalam pertarungan, yaitu Job System. Sistem ini serupa dengan apa yang pernah diimplementasikan pada Final Fantasy V dan Dragon Quest VII. Anda bisa mendapatkan job baru dengan mengumpulkan item bernama Asterisk. Total ada 24 Job yang bisa Anda dapatkan di dalam game ini. Ada job yang memang didapatkan dari cerita, namun ada pula yang sifatnya opsional dan hanya bisa didapatkan apabila Anda menyelesaikan quest tertentu.

Dari semua job yang tersedia, tentu saja Anda harus memadupadankan dengan atribut dari masing-masing karakter agar kemampuannya bisa dimanfaatkan secara maksimal. Sebagai contoh, Elvis yang memiliki atribut Magic Attack tinggi, tentu akan lebih cocok menggunakan job yang berhubungan dengan sihir seperti Black Mage daripada Vanguard yang lebih mengutamakan serangan fisik.

Tiap job memiliki serangan Special-nya masing-masing yang bisa Anda picu dengan memenuhi kriteria tertentu. Setiap karakter dapat memilih satu Main Job yang akan mempengaruhi kostum yang ia kenakan dan satu Side Job yang hanya akan mempengaruhi Ability atau Skill yang dibawa. Setiap job terdiri dari 12 level yang bisa dikuasai dengan memperoleh Job Point (JP) dari pertarungan atau item. Sayangnya, hanya Main Job saja yang akan mendapatkan JP, sehingga Anda harus sering berganti job demi meningkatkan kemampuan dari job favorit Anda.

Presentation

Visual

Bravely Default II masih mempertahankan gaya visual dua seri sebelumnya. Perbedaan paling signifikan yang kami rasakan adalah visualnya terasa lebih tajam berkat kemampuan hardware Switch yang melebihi Nintendo 3DS. Pergantian siang dan malam juga membuat penataan cahaya terasa impresif.

Dari sisi HUD, kini presentasinya terasa lebih rapi dan padat. Seluruh informasi yang Anda butuhkan bisa Anda dapatkan dalam genggaman. Nilai plus dari seri Bravely adalah artworknya yang sangat indah bagaikan lukisan. Selain itu, desain tiap lokasi akan sangat memanjakan mata Anda berkat keindahan panoramanya. Namun, tentu saja Anda tidak bisa berharap presentasinya akan sebagus Final Fantasy atau Dragon Quest.

Terlepas dari segala kelebihannya itu, kami merasa game ini juga masih memiliki kendala pada sisi performa. Kami kerap kali menemui penurunan framerate yang amat sangat jelas, terutama ketika jumlah NPC dalam layar cukup banyak atau ketika Anda berada di ruang terbuka World Map. Meskipun tidak sampai merusak pengalaman bermain, namun alangkah baiknya apabila developer Claytechworks memperbaikinya di kemudian hari.

Audio

Salah satu ciri khas dari game JRPG adalah musiknya yang luar biasa. Alunan musik di dalam game ini tampil begitu menawan berkat gubahan seorang komponis bernama REVO, yang juga pernah menangani lagu pembuka serial anime Attack on Titan. Penempatan setiap lagu yang mengiringi perjalanan Anda terasa tepat untuk membangun atmosfer permainan.

Game ini menyediakan sulih suara dua bahasa yang bisa Anda ganti sesuka hati, yaitu Bahasa Inggris dan Jepang. Keduanya memiliki kualitas yang sama baiknya, tapi tentu saja yang paling kami apresiasi adalah pengisi suara Elvis dan Adelle yang berhasil menghidupkan setiap percakapan yang melibatkannya. Chemistry keduanya terasa sangat klop sehingga mereka mampu tampil bersinar.

Value

Anda tidak perlu khawatir pada angka romawi dua yang disematkan pada judulnya karena pada dasarnya, game ini sama sekali tidak berhubungan dengan kedua pendahulunya, Bravely Default dan Bravely Second. Anda bisa langsung terjun ke dalam game ini tanpa perlu mengetahui latar belakang dari kedua game tersebut. Baik dunia maupun karakter, semuanya benar-benar baru dan terasa menyegarkan. Bagaikan surat cinta untuk para gamer veteran yang pernah dimanjakan oleh genre JRPG pada era 90-an hingga awal 2000-an, game ini seperti mengajak Anda kembali ke masa lalu lewat mesin waktu.

Conclusions

Bravely Default II adalah game JRPG yang solid dari berbagai aspek dan tetap setia pada formula klasiknya. Mengembalikannya ke akar adalah sebuah keputusan terbaik agar para pemula bisa langsung terjun ke dalamnya tanpa harus memainkan dua game sebelumnya. Namun, berangkat dari pengalaman kami memainkan dua seri sebelumnya, sebenarnya tidak banyak fitur baru yang diimplementasikan pada game ini sehingga pengalaman yang kami dapatkan kurang lebih mirip dengan apa yang kami dapatkan di Nintendo 3DS.

Game ini memang bagus untuk semua fans JRPG secara umum, akan tetapi bukan berarti tanpa cela. Salah satu kekurangan yang kami rasakan adalah kepribadian dua tokoh utamanya yang terasa kaku, yang tidak lain adalah Seth dan Gloria. Sementara, Elvis dan Adelle yang posisinya sebagai karakter pendukung, justru selalu kami tunggu kemunculannya karena selalu berhasil menghadirkan gelak tawa pada setiap percakapannya.