The Quarry
Supermassive Games
2K
10 Juni 2022
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, PC
Survival Horror
Dewasa
Blu-ray, Digital
48 GB
Rp 999.000 (Standard)
Rp 1.139.000 (Deluxe)
Di tengah proyek besar The Dark Pictures Anthology yang masih terus berlangsung, ternyata Supermassive Games punya satu proyek lain bersama 2K Games berjudul The Quarry. Game ini diyakini sebagai penerus spiritual Until Dawn karena menyajikan tema dan latar yang serupa, di mana sekumpulan anak muda tengah berkumpul di suatu tempat hingga akhirnya terjebak karena suatu alasan tertentu.
Hanya berjarak sekitar tiga bulan dari pengumuman perdananya, The Quarry akhirnya resmi dirilis ke pasaran pada 10 Juni 2022 untuk platform PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series dan PC. Apakah game ini bisa tampil jauh lebih baik dari para pendahulunya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
The Quarry menceritakan tentang sekumpulan anak muda yang menghabiskan waktunya selama dua bulan untuk kemping musim panas. Ketika tiba saatnya mereka akan mengakhiri kemping dan hendak untuk pulang, mereka terpaksa harus menginap satu malam lagi karena mobil mereka bermasalah. Tidak disangka, tambahan satu hari ini justru menjadi mimpi buruk bagi mereka semua.
Awalnya, para anak muda ini sudah diperingatkan untuk menetap di pondok agar tidak keluar tengah malam. Namun, karena gejolak darah kawula muda, mereka justru merencanakan pesta api unggun di luar ruangan. Saat pesta api unggun, mereka memulai permainan “Truth or Dare” yang akhirnya justru menimbulkan konflik di antaranya yang menyebabkan beberapa di antaranya pergi berpencar. Dari perpisahan inilah, mulai terjadi tragedi mengerikan yang mengancam nyawa mereka.
Apakah mereka bisa selamat dari tragedi tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan The Quarry!
Gameplay
The Quarry masih punya formula gameplay yang serupa dengan Until Dawn dan The Dark Pictures Anthology, di mana sebagai pemain, Anda lah sang penentu nasib para karakter yang terlibat dalam cerita. Total ada 9 karakter yang bisa Anda mainkan, yaitu Laura, Jacob, Emma, Abigail, Nick, Kaitlyn, Dylan, Ryan dan Max. Hidup dan matinya karakter tergantung dari pilihan jawaban, tindakan dan keberhasilan Anda menekan tombol untuk melewati rintangan yang ada.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Terlepas dari apakah Anda masih pemula atau sudah berpengalaman dengan game sejenis ini, di awal permainan Anda tetap akan diberikan sesi tutorial untuk membiasakan diri terlebih dahulu pada mekanisme dan kontrol yang dibawakannya. Sesi tutorialnya sendiri menurut kami cukup unik karena ditampilkan dalam bentuk animasi kartun yang atraktif dan informatif.
Sebagai game interaktif, tentu saja Anda tidak selamanya pasif menonton ceritanya saja karena akan ada momen di mana Anda mengendalikan satu karakter tertentu untuk melakukan eksplorasi terhadap suatu lingkungan. Selama bagian eksplorasi, Anda bisa melakukan berbagai interaksi dan menemukan barang yang mungkin saja bisa berguna ke depannya.
Terdapat elemen Quick Time Event (QTE) baru bernama “Don’t Breathe” yang diterapkan dalam game ini, di mana Anda harus menahan nafas karakter saat ia bersembunyi. Selama menahan nafas, ada bar merah di sisi layar yang menjadi indikator ketahanan karakter, sementara di bagian atas atau bawahnya terdapat indikator merah yang menunjukkan bahwa musuh sedang mencari keberadaan Anda. Tombol X ini baru boleh Anda lepas ketika indikator merah tersebut telah hilang dari layar. Namun, apabila Anda sudah melepasnya saat indikator masih menyala, niscaya karakter Anda akan ketahuan.
Satu hal baru yang cukup menarik dari game ini adalah munculnya sebuah notifikasi “Open a Path” ketika Anda mengambil sebuah keputusan penting, di mana hal ini menjadi sebuah indikator bahwa Anda sedang menuju cabang cerita baru, baik untuk Good Ending atau Bad Ending. Fitur ini kami sambut dengan baik karena membantu pemain yang ingin melengkapi seluruh cabang ceritanya tanpa terlewatkan satupun.
Kematian karakter yang tidak kita inginkan memang terkadang menyebalkan, apalagi jika Anda mengincar ending yang semua karakternya harus hidup sampai akhir. Di Until Dawn dulu, Anda harus mengulang ceritanya dari awal apabila karakter mati di tengah cerita.
Untuk meminimalisir upaya pengulangan itu, developer menyuntikkan fitur bernama Death Rewind, yang memberikan Anda kesempatan untuk mengulang adegan apabila terjadi kematian karakter playable. Anda diberi tiga kali kesempatan untuk mengulang dalam satu playthrough.
Menurut kami, ini fitur yang sangat berguna karena dapat menyelamatkan karakter tanpa harus mengulang permainan dari awal. Sayangnya, fitur Death Rewind baru bisa Anda buka setelah menamatkan gamenya minimal sekali atau dengan membeli DLC Deluxe Edition untuk membukanya lebih cepat.
Jika Anda terlalu takut untuk memainkan game ini seorang diri, terdapat mode Multiplayer yang bisa Anda pilih yang mendukung hingga tujuh pemain sekaligus, baik secara lokal maupun online. Setiap pemain bisa mengendalikan satu atau lebih karakter untuk menentukan nasibnya masing-masing.
Selain itu, ada juga opsi Movie Mode yang membuat game ini berjalan otomatis untuk mengambil keputusan. Terdapat tiga opsi untuk menentukan nasib para karakter, yaitu Everyone Lives, Everyone Dies dan Director’s Chair. Khusus untuk opsi Director’s Chair, Anda bisa menentukan bagaimana reaksi setiap karakter, sehingga mereka lebih adaptif ketika menghadapi situasi tertentu.
Presentation
Visual
Dibandingkan karya-karya sebelumnya, The Quarry jelas punya visual yang lebih superior. Model wajah setiap karakternya benar-benar dirancang sangat baik menyerupai aktor yang memerankannya. Tidak hanya itu saja, bahkan raut wajahnya tampak sangat alami dan ekspresif dalam menghadapi berbagai situasi.
Game ini memiliki tiga pilihan filter sinematik yang bisa Anda dapatkan dengan membeli Deluxe Edition atau DLC nya terpisah, yaitu Indie, Black and White, dan ’80s. Ketiga filter dapat membuat presentasi visualnya terasa berbeda dan lebih imersif. Namun, terkadang kami merasa di beberapa bagian, pencahayaannya terasa terlalu gelap, sehingga kami kesulitan untuk melihat sekeliling area secara jelas.
Bagian yang paling kami sukai dari game ini adalah kembalinya elemen gore yang sempat hilang dari The Dark Pictures Anthology. Dengan demikian, kematian brutal karakter adalah yang akan kerap kali Anda temukan dalam game ini. Walaupun tingkat gore-nya sendiri tidak setinggi Mortal Kombat, namun setidaknya hal ini dapat memuaskan hasrat para penggemar horror-slasher.
Audio
Ketegangan dan kengerian dari sebuah cerita horor tidak akan lengkap tanpa melibatkan faktor musik dan efek suara di dalamnya. Dalam hal ini, developer melakukan tugasnya dengan sangat baik karena musik dalam game ini terasa begitu berkesan berkat lagu-lagu berlisensi yang mengiringi petualangan Anda.
Setiap nada-nada yang mengalun berhasil mengatur tempo dan suasana, sehingga emosi pemain akan diaduk-aduk selama cerita berlangsung. Untuk sulih suaranya sendiri, sepertinya tidak ada keraguan di dalamnya karena sebagian besar karakternya diperankan oleh aktor-aktor yang sudah cukup piawai di ranah perfilman Hollywood.
Apabila Anda memiliki televisi atau sound system yang mendukung fitur Surround Sound, kami sarankan untuk menggunakannya agar Anda bisa mendapatkan pengalaman film horor yang seharusnya.
Value
Sejujurnya, Until Dawn adalah game yang sangat berkesan bagi kami dan akan terus kami rindukan. Di tengah kejenuhan kami akan The Dark Pictures Anthology yang selalu menghadirkan formula cerita dan gameplay serupa, The Quarry jelas menjadi pelipur lara yang menyegarkan. Menjadikan sekumpulan anak muda sebagai fokus utama cerita, membuat adrenalin kami bergejolak untuk memainkannya sampai selesai. Akan tetapi, sepertinya Supermassive Games masih belum bisa lepas dari konsep “monster” dalam setiap game yang dibawakannya sehingga ceritanya kerap kali menjadi mudah tertebak.
Conclusions
Sebagai game horor, The Quarry tidak hanya bermodalkan jumpscare saja untuk menakuti pemainnya. Dengan penyampaian cerita yang baik, ia berhasil membangun rasa penasaran dan ketegangan yang membuat bulu kuduk Anda secara tidak sadar ikut berdiri.
Secara keseluruhan, kami sangat menyukai The Quarry melebihi tiga game The Dark Pictures Anthology yang sudah dirilis ke pasaran. Namun sayangnya, sepertinya Until Dawn masih jadi game terfavorit kami dari jajaran game yang pernah digarap oleh Supermassive Games.
+ Alur cerita yang solid
+ Gameplay yang mudah diakses
+ Tidak mengandalkan jumpscare
+ Pengembangan karakter menarik
+ Model karakter sangat bagus
+ Raut wajah yang ekspresif
+ Kembalinya unsur gore
+ Tiga opsi filter visual
+ Musik yang mendukung suasana
+ Totalitas sulih suara
+ Efek suara mendebarkan
+ Movie Mode: Director's Chair
+ Mendukung Multiplayer
- Pencahayaan agak kurang di beberapa area
- Monster lagi, monster lagi