Silent Hill 2
Bloober Team
Konami
8 Oktober 2024
PS5, PC
Psychological Horror
Dewasa
Blu-ray, Digital
50.535 GB
Rp 937.000 (Standard)
Rp 1.070.000 (Deluxe)
Horor adalah salah satu genre yang paling digemari oleh masyarakat sehingga bisa dikemas dalam berbagai bentuk media, mulai dari film, buku, rekaman suara hingga video game. Tak heran jika produk bertema horor terus bermunculan karena ada jaminan bahwa produk tersebut bisa terus laris manis di pasaran.
Di akhir tahun 1990-an hingga 2000-an, ada dua game horor yang berhasil menembus pasar mainstream, yaitu Resident Evil dan Silent Hill. Keduanya dianggap sebagai rival kuat dan memiliki keunggulannya masing-masing. Jika PS1 dianggap sebagai era kejayaan Resident Evil, lain halnya dengan Silent Hill yang justru baru memulai era kejayaannya di era PS2. Saking larisnya, Silent Hill mendapatkan empat judul game dalam kurun waktu tujuh tahun saja.
Sayangnya, ketika memasuki era PS3-PS4, popularitas Silent Hill mulai meredup sampai akhirnya Konami mengistirahatkan IP game horornya ini selama lebih dari 10 tahun. Sampai akhirnya Konami membuat pengumuman mengejutkan di tahun 2022 untuk membangkitkan kembali franchise horor mereka ini, salah satunya dengan me-remake salah satu seri terbaiknya, yaitu Silent Hill 2.
Kebangkitan Silent Hill memang menjadi salah satu proyek masa depan Konami, namun mereka tidak akan mengerjakan game-game ini secara in-house. Mereka menyerahkan penggarapan seri-seri Silent Hill baru kepada third-party developer, salah satunya adalah Bloober Team, yang bertanggungjawab atas versi remake Silent Hill 2 ini.
Apakah Bloober Team membangkitkan kembali serial horor yang sudah lama mati suri ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dalam Silent Hill 2 tidak memiliki keterkaitan dengan seri sebelumnya, jadi Anda bisa langsung terjun ke seri kedua ini, tanpa harus mencari latar belakang seri pertamanya. Game ini menceritakan tentang seorang pria bernama James Sunderland yang telah kehilangan istri tercintanya, Mary, karena penyakit yang dideritanya tiga tahun lalu.
Suatu hari, James menerima surat bertuliskan nama “Mary” sebagai pengirimnya. Surat itu meminta James untuk datang ke tempat spesial bagi mereka yang ada di Silent Hill. Meskipun meyakini bahwa tidak mungkin Mary yang sudah meninggal bisa mengirim surat itu, James tetap pergi menuju Silent Hill karena penasaran dengan pengirimnya.
Sesampainya di Silent Hill, ia bertemu dengan seorang gadis muda bernama Angela yang sedang mencari ibunya di Silent Hill, sementara James juga menjelaskan maksud kedatangannya. Gadis itu memperingatkan James bahwa Silent Hill adalah tempat berkabut dan berbahaya. Namun, James tidak peduli dan tidak takut akan bahaya apapun demi memenuhi rasa penasarannya.
Apakah James berhasil menemukan pengirim surat misterius itu?
Apa yang mengubah Silent Hill seperti kota mati?
Temukan jawabannya dengan memainkan Silent Hill 2!
Gameplay
Silent Hill 2 adalah sebuah remake dari game berjudul sama yang dulunya dirilis pertama kali untuk PS2 tahun 2001 silam. Versi remake ini tidak digarap oleh developer aslinya, melainkan studio dari luar tim Konami bernama Bloober Team, yang sebelumnya pernah menggarap game horor The Medium dan Layers of Fear.
Kepiawaian Bloober Team dalam meracik game horor, membuat Konami terpikat olehnya dan mempercayakan salah satu IP terbesarnya digarap oleh mereka. Mengingat ini adalah versi Remake, semua aspek permainan akan dibuat ulang menggunakan Unreal Engine 5, kecuali plot cerita yang masih mempertahankan cerita originalnya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Psychological Horror
Dalam dunia video game, genre horor punya beberapa turunan, seperti Survival Horror dan Psychological Horror. Survival Horror mungkin sering Anda temui, di mana pemain bertugas mempertahankan hidup karakternya dengan mencari amunisi atau item pemulih, sebelum dihabisi oleh monster atau makhluk supranatural yang siap mengganggu kapan pun. Contoh franchise yang paling terkenal yang mengusung genre ini adalah Resident Evil.
Sementara itu, di sisi lain ada pula turunan genre horor lain yang tak kalah mengerikannya, yaitu Psychological Horror, di mana genre ini akan menguji dan menghantui kondisi mental, emosional dan psikologis para pemainnya dalam bentuk visual maupun audio. Salah satu franchise yang mempopulerkan genre ini adalah Silent Hill milik Konami. Namun, karena seri ini sudah lama mati suri, mungkin saja Anda pernah mengenal genre ini dari game seperti Alan Wake.
Game ini bukan tipikal yang menakut-nakuti pemainnya dengan jumpscare. Rasa takut Anda justru timbul akan ketidaktahuan akan apa yang ada di depan sana karena adanya kabut atau lorong yang gelap. Suasana yang mencekam ini juga semakin terasa karena akan ada banyak sekali suara-suara yang menghantui Anda sepanjang permainan seperti suara derit pintu, langkah kaki, tiupan angin dan sejenisnya.
Exploration
Versi Remake ini menghadirkan perspektif kamera dari belakang punggung karakter, seperti yang dipopulerkan oleh Resident Evil 4 terdahulu. Perubahan ini dilakukan agar tingkat keseraman jadi lebih terasa karena jarang pandang Anda jadi lebih terbatas dibanding versi originalnya dulu.
Ukuran dunia game ini memang tidak seluas game open-world pada umumnya. Namun, di balik ukurannya yang minimalis, bukan berarti eksplorasi Anda jadi sedikit. Sebaliknya, justru banyak sekali petunjuk, item, teka-teki yang tersimpan di sudut-sudut areanya sehingga memaksa Anda untuk melakukan eksplorasi secara menyeluruh guna menguak misterinya.
Selama permainan berlangsung, kami pun sangat sering membuka-buka peta denah dari area yang sedang kami jelajahi untuk mencari jalan yang belum terjamah. Seperti pada versi originalnya dulu, peta Anda akan terus ter-update seiring eksplorasi. Jadi, dengan indikator tersebut, Anda bisa mengetahui apakah pintu dari ruangan tertentu terkunci, ada jalan tembus atau ada item penting yang harus diperiksa.
Puzzle
Game horor tidak pernah lepas dari elemen teka-teki karena di situlah nilai jual dan tantangan dari game ini. Jumlah teka-teki yang ada di game ini bisa dibilang sangat banyak dan akan memaksa Anda untuk berpikir secara logis. Tidak seperti game Resident Evil yang teka-tekinya mudah dipecahkan dan hanya sekedar mencocokkan kunci pintu saja, teka-teki di sini tergolong sulit karena Anda harus banyak membaca memo yang ditemukan dari hasil eksplorasi untuk mencari petunjuk dari sebuah teka-teki. Bahkan, tidak jarang ada dua hingga tiga teka-teki yang saling berhubungan, sehingga Anda harus cermat dalam membaca petunjuk-petunjuknya.
Teka-teki di game ini ada yang bersifat opsional, tapi tak jarang juga yang bersifat wajib. Pada teka-teki opsional, Anda bisa mendapatkan peluru atau item penyembuh ekstra. Namun, ada teka-teki yang wajib dipecahkan yang mempengaruhi progress cerita. Kami pun sempat mencari petunjuk teka-teki lewat Walktrough Guide dari versi originalnya. Sayangnya, hampir semua teka-tekinya diubah. Bahkan, peletakkan kunci dan item-item penting lainnya juga dipindah dari versi lamanya, sehingga Anda tidak bisa mengandalkan buku panduan dari game versi lamanya.
Combat
Selain perspektif kamera yang berubah, aspek permainan yang juga ikut dimodernisasi adalah sistem pertempurannya. James punya dua opsi untuk menghabisi monster-monster yang berkeliaran di Silent Hill. Pertama adalah Melee Attack, di mana Anda dapat mengayunkan papan kayu berpaku atau pipa dengan tombol R2. Menyerang dari jarak dekat memang berisiko karena monster-monster yang ada, terkadang bisa mengeluarkan cairan asam dari mulutnya.
Di awal-awal permainan, Anda tidak punya opsi lain, sebelum mendapatkan pistol sesuai progress cerita. Untuk mengakomodir gerakan monster yang gesit, Anda juga dibekali satu tombol untuk menghindar. Arah hindaran bisa Anda sesuaikan dengan tombol arah, sehingga bisa meminimalisir kerusakan yang diterima oleh James.
Setelah mendapatkan pistol atau shotgun, Anda baru bisa menembak dari jarak jauh. Kontrol menembak di sini dibuat cukup presisi dan disesuaikan dengan game-game modern lainnya, di mana Anda dapat membidik musuh dengan menahan tombol L2, kemudian melepaskan pelatuknya dengan tombol R2.
Monster-monster di game ini jarang sekali muncul secara bergerombol. Sekalinya muncul, paling-paling hanya satu atau dua monster saja dalam satu waktu. Namun, kemunculan mereka bisa sangat mengagetkan karena ada monster-monster yang bisa melata seperti ular. Jadi, Anda harus selalu waspada mendengarkan suara radio yang menjadi indikator keberadaan musuh.
Presentation
Visual
Seperti game remake pada umumnya, visual adalah aspek yang mendapat perombakan besar. Ditenagai Unreal Engine 5 yang sangat mumpuni, perubahan dari game originalnya terasa bak bumi dan langit. Kota Silent Hill yang dipenuhi kabut, kini semakin terlihat mencekam karena jarak pandang Anda semakin sempit. Begitu pula dengan area-area dalam ruangan seperti apartemen, rumah sakit dan lainnya, terlihat semakin mengerikan berkat efek pencahayaan yang begitu realistis. Simbol-simbol yang dulunya terlihat buram, kini terlihat lebih jelas dan terasa sekali bahwa banyak pesan yang ingin disampaikan dalam game ini seperti isu kekerasan seksual, kesehatan mental dan lain sebagainya.
Dari sekian banyak perubahan, kami paling menyukai perubahan desain-desain karakter yang terasa jauh lebih baik dari versi originalnya. Karakter-karakter penting seperti James, Maria, Angela, Eddie, Laura hingga Pyramid Head, dirancang ulang sehingga terlihat lebih modern, tanpa meninggalkan ciri khas lamanya. Perubahan yang paling kami sukai tentu saja desain Maria yang kini terasa lebih menggoda dari sebelumnya.
Audio
Meskipun game ini digarap oleh tim yang berbeda dari versi originalnya, namun Akira Yamaoka tetap kembali untuk menggubah musik dalam game ini. Ini adalah keputusan yang sangat bagus dari Konami karena kami tidak bisa membayangkan apa jadinya jika soundtrack game ini digarap oleh orang lain.
Musik-musik dalam game ini berhasil membangun suasana misterius dan atmosfer yang mencekam, sehingga sebagai pemain, Anda akan merasakan berbagai perasaan yang campur aduk antara bingung, takut, tersesat sekaligus frustasi. Efek-efek suara horor yang kerap kali muncul dari berbagai arah, juga secara konsisten memberikan perasaan gelisah pada pemain. Inilah yang dimaksud dengan horor psikologis, di mana Anda tidak akan pernah merasa tenang selama permainan, meskipun sebenarnya tidak ada sesuatu yang mengancam di sekitar Anda.
Value
Jika Anda belum pernah memainkan Silent Hill 2 versi originalnya yang rilis di tahun 2001, versi Remake ini harus Anda coba. Dengan segala modernisasi yang dilakukan oleh Bloober Team, ini adalah bentuk terbaik dari game Psychological Horror terbaik yang bisa Anda nikmati di platform modern. Bloober Team berhasil membangun ulang seluruh elemen permainannya dengan tetap berpedoman pada versi aslinya. Atmosfer horornya yang begitu mencekam, cerita yang tetap penuh kejutan, teka-teki yang diubah menjadi lebih menantang, membuat game ini paket game horor lengkap.
Namun, jika Anda sudah pernah memainkan versi originalnya dulu, apakah game ini masih layak untuk dimainkan lagi? Menurut kami, justru Anda harus memainkannya ulang karena game ini akan membawa Anda banyak bernostalgia dengan momen-momen terbaik dalam sebuah game horor. Meskipun plot ceritanya kurang lebih mirip, namun pengalaman yang Anda dapatkan bisa sangat berbeda dari versi originalnya dengan segala sudut pandang barunya.
Conclusions
Sebagai seri terbaik dari semua game Silent Hill yang sudah dirilis ke pasaran, langkah Konami untuk me-remake Silent Hill 2 terbukti jitu. Konami dan Bloober Team berhasil menjaga status Silent Hill 2 sebagai game Psychological Horror terbaik hingga saat ini.
Kualitasnya setara dengan apa yang dilakukan oleh Capcom dengan Resident Evil 2. Semua elemen yang Anda butuhkan dalam sebuah game horor, tersaji lengkap dalam game ini, mulai dari cerita yang sangat gelap dan penuh kejutan, teka-teki yang membuat Anda memutar otak sampai kebingungan, atmosfer horor yang membuat Anda merinding hingga efek suara yang membuat Anda gelisah sepanjang permainan.
Semoga saja ini menjadi tanda kebangkitan serial Silent Hill di era modern. Kami pun tidak menolak apabila Konami mau me-remake game Silent Hill lainnya di masa depan.
+ Maria yang tetap menggoda
+ Plot cerita tetap sama
+ Modernisasi skema kontrol
+ Eksplorasi bermanfaat
+ Puzzle yang semakin menantang
+ Indikator peta sangat membantu
+ Perbaikan sistem pertempuran
+ Perubahan desain karakter yang positif
+ Perubahan visual yang mantap
+ Musik Akira Yamaoka berperan sangat penting
+ Efek suara yang membuat Anda gelisah
+ Sulih suara yang menjiwai
+ Game Psychological Horror terbaik
- Harus rajin membaca memo
- Tidak ada mini-map, membuat kita harus sering membuka peta