[Review] Ratatan

Di tengah lanskap game modern yang semakin kompleks dan bombastis, Ratatan hadir sebagai sebuah nyanyian nostalgia sekaligus pernyataan identitas baru. Dikembangkan oleh Ratata Arts bersama Tokyo Virtual Theory dan pH Studio, serta dipublikasikan oleh Game Source Entertainment, game ini resmi meluncur dalam versi Early Access pada 19 September 2025 untuk PC via Steam, dengan rencana rilis penuh di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox Series XS, dan Nintendo Switch.

Sebagai spiritual successor dari seri Patapon, Ratatan tidak sekadar mengulang formula lama. Ia membangun dunia baru bernama Redo, memperkenalkan karakter-karakter eksentrik yang disebut Ratatans, dan mengusung sistem gameplay yang jauh lebih kompleks—menggabungkan ritme, RPG, roguelite, dan manajemen pasukan dalam satu tarian taktis yang memikat.

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Kisah Ratatan dimulai di Rataport, sebuah pulau penuh warna yang menjadi rumah bagi para Ratatan—makhluk mungil yang hidup berdampingan dengan pasukan Cobun mereka. Meski berbeda bentuk dan sifat, mereka memiliki satu mimpi: bertemu dengan sang Dewi di tempat mitologis bernama The Everafter.

Perjalanan mereka bukan sekadar ekspedisi. Ini adalah ziarah spiritual yang dipenuhi tantangan, kehilangan, dan harapan. Di pertengahan permainan, Anda akan menyaksikan konflik internal antar Ratatan, terutama ketika tujuan pribadi mulai bertabrakan dengan idealisme kolektif. Momen ketika Buttonda harus memilih antara menyelamatkan pasukannya atau mengejar artefak Melodium menjadi titik balik emosional yang mengubah dinamika cerita.

Narasi Ratatan tidak linear, melainkan episodik dan reflektif. Setiap dunia yang dijelajahi menyimpan fragmen sejarah Redo, dan setiap misi membawa kita lebih dekat pada pertanyaan eksistensial: apakah musik cukup untuk menyatukan jiwa-jiwa yang tercerai?

Temukan jawabannya dengan memainkan Ratatan!

Gameplay

Di balik tampilan mungil dan penuh warna, Ratatan menyimpan sistem gameplay yang kompleks dan berlapis. Ia bukan sekadar game ritme, melainkan sebuah eksperimen desain yang menggabungkan elemen RPG, roguelite, manajemen pasukan, dan crafting dalam satu tarian mekanik yang sinkron dengan musik.

Segala aksi dalam Ratatan berakar pada input ritme. Anda mengetuk tombol sesuai tempo untuk mengeluarkan komando seperti menyerang, bertahan, atau mengaktifkan skill. Namun tidak seperti Patapon yang rigid, Ratatan memberi ruang improvisasi. Tempo bisa dimodifikasi, dan kombinasi ketukan membuka variasi strategi.

Setiap Ratatan memiliki “Melody Core” yang menentukan gaya ritme mereka. Misalnya, Buttonda lebih cocok dengan tempo lambat dan berat, sementara Pyokorappa bereaksi optimal pada ritme cepat dan dinamis. Ini menciptakan lapisan taktis: memilih Ratatan bukan hanya soal skill, tapi juga soal sinkronisasi musikal.

Combat berlangsung dalam format side-scrolling dengan formasi pasukan yang bisa diatur. Ada sistem morale yang dipengaruhi oleh ritme, positioning, dan kondisi medan. Jika Anda memasukkan ritme yang salah, maka morale pasukan turun, skill gagal dieksekusi, dan formasi bisa pecah. Ini membuat gameplay terasa hidup dan responsif terhadap performa musikal pemain.

Boss battle menjadi highlight. Setiap boss memiliki pola ritme unik, dan beberapa bahkan mengubah tempo secara dinamis di tengah pertarungan. Menghafal pola saja tidak cukup—pemain harus beradaptasi secara musikal dan taktis.

Setiap misi adalah dunia semi-random yang dibentuk oleh “Melodic Seeds”—item yang menentukan buff, musuh, dan tantangan. Semakin banyak Anda memperoleh buff ini, maka Anda akan semakin kuat dan semakin jauh menjalani misi. Dan setiap kekalahan pada misi bukanlah akhir, melainkan bagian dari progres. Setelah gagal, pemain kembali ke Rataport dengan sebagian resource dan experience.

Sebelum memulai perjalanan selanjutnya, Anda dapat melakukan upgrade senjata dan menaikkan level para Ratatan dan Cobun. Selain itu, Anda juga dapat mengambil dan menyelesaikan Challenge Quest yang akan memberikan reward yang sangat berguna. Ini menciptakan rasa progres yang tidak linier, tapi organik dan penuh kejutan.

Crafting dalam Ratatan adalah proses musikal. Anda dapat melebur senjata yang telah anda dapatkan untuk menggabungkannya dengan senjata lain sehinga menjadi lebih kuat, atau Anda dapat membuat sendiri senjata khusus yang diperoleh dengan mengumpulkan resource.

Senjata dengan chord minor akan memberi efek debuff, sementara chord mayor meningkatkan morale. Armor bisa memiliki “Tempo Shield” yang memberi perlindungan saat ritme pemain stabil. Lagu baru bisa digunakan sebagai buff area atau bahkan sebagai serangan AoE jika dimainkan dengan sempurna.

Dalam rooster yang terdiri dari makismal hingga 8 Ratatan dan 32 Cobun dalam satu tim, Anda dapat membawa satu Ratatan sebagai pemimpin dan belasan Cobun sebagai pasukannya. Setiap Ratatan memiliki afinitas terhadap tipe Cobun tertentu, dan sinergi ini memengaruhi performa tim.

Ada sistem “Harmony Link” yang memberi bonus jika karakter-karakter memiliki sejarah atau afinitas emosional. Formasi bisa diatur secara vertikal dan horizontal, dan posisi menentukan efek skill area. Beberapa skill hanya aktif jika karakter berada dalam formasi tertentu, menciptakan dinamika positioning yang mirip game taktik.

Presentation

Visual

Secara visual, Ratatan adalah ledakan warna yang dikurasi dengan cermat. Desain karakter menggabungkan bentuk geometris dengan tekstur organik, menciptakan kesan retro-futuristik yang unik. Dunia Redo penuh dengan simbolisme, dari langit yang berdenyut mengikuti tempo musik hingga reruntuhan yang menyimpan fragmen melodi masa lalu.

Audio

Audio adalah bintang utama. Komposer David Wise menghadirkan soundtrack yang tidak hanya catchy, tapi juga naratif. Setiap lagu memiliki fungsi gameplay dan emosi. Ketika masuk Fever Mode, musik berubah menjadi lebih intens, menciptakan pengalaman sinestetik yang memikat.

Voice acting juga menambah kedalaman karakter. Keroronpa dengan suara megafonnya yang nyaring, atau Pyokorappa dengan aksen ceria, membuat setiap interaksi terasa hidup dan penuh kepribadian.

Value

Dengan harga $24.99 di Steam, Ratatan menawarkan konten yang sangat kaya. Jika dibandingkan dengan Patapon, game ini jauh lebih kompleks dan fleksibel. Patapon adalah simfoni sederhana yang indah, sementara Ratatan adalah orkestra penuh improvisasi dan eksperimen.

Bagi penggemar Patapon, Ratatan adalah evolusi spiritual yang tidak kehilangan jiwa aslinya. Bagi pemain baru, ini adalah pengalaman unik yang menggabungkan musik, strategi, dan narasi dalam satu paket yang sulit ditemukan di tempat lain.

Conclusions

Ratatan bukan hanya game, tapi sebuah perjalanan musikal yang mengajak kita merenung tentang harapan, identitas, dan kekuatan kolektif. Ia menari di antara nostalgia dan inovasi, menyanyikan lagu lama dengan nada baru.

Dan seperti para Ratatan yang terus melangkah menuju Everafter, kita pun diajak untuk terus bermain, gagal, belajar, dan menemukan makna di balik setiap ketukan.