Tormented Souls 2
PQube
Dual Effect
23 Oktober 2025
PS5, Xbox Series, PC
Survival Horror
Dewasa
Blu-ray, Digital
Rp 429.000
Tahun 2021 para fans genre survival horror era konsol pertama PlayStation terhibur dengan rilisnya Tormented Souls, sebuah game yang memberikan rasa nostalgia kepada game-game awal Resident Evil dan Silent Hill. Tahun ini studio developer Dual Effect kembali meneruskan perjalanan Caroline Walker di Tormented Souls 2 dengan tetap menjaga atmosfir dan gaya permainan seperti game sebelumnya.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Bagi yang belum pernah memainkan seri sebelumnya, mungkin akan merasa kebingungan dengan alur cerita saat memulai, namun perlahan-lahan akan terungkap mendekati akhir game. Caroline hendak mencari bantuan untuk adiknya Anna yang memiliki penyakit misterius dengan menuju ke biara Villa Hess di wilayah selatan negara Chile.
Tanpa diketahui oleh keduanya, pemimpin biara tersebut telah menunggu kehadiran mereka sejak lama dan menyulik Anna demi dijadikan ritual pengorbanan. Caroline harus kembali melawan pengalaman mimpi buruk yang menimpanya di seri sebelumnya dan berusaha menyelamatkan Anna dari cengkeraman kelompok pemujaan tersebut.
Selama memainkan gamenya, Anda akan melihat Tormented Souls serasa sedang menonton film horror era 80-90an, lengkap dengan dialog-dialog receh dan karakter-karakter yang dari awal pertama kali muncul sudah terlihat karakteristiknya. Jadi Anda tidak perlu harus menguras otak untuk memahami narasi, hanya cukup fokus kepada mekanisme permainan dan memecahkan berbagai macam teka-teki yang sediakan oleh gamenya.
Gameplay
Jika Anda pernah memainkan ketiga seri awal Resident Evil, maka Anda akan sangat familiar dengan sudut pandang kamera yang tetap dan gerakan karakter mengikuti posisi hadapan tombol analog atau D-pad, di mana bagi para fans genre survival horror klasik sudah terbiasa dengan fitur ini. kami merasa lebih nyaman memainkan gamenya menggunakan tombol D-pad karena mengingatkan kembali kepada saat pertama kali memainkan Resident Evil di PlayStation 1, namun terkadang harus menggunakan tombol analog juga di saat sedang menyelesaikan teka-teki atau menggabungkan bagian-bagian senjata.
Hal lain yang terasa nostalgia adalah teka-teki yang cukup banyak dan beragam cara kreatif untuk menyelesaikannya, memancing logika dan nalar kita saat sedang membaca solusi di berkas arsip atau di sekitar ruangan teka-teki tersebut berada. Beberapa solusi yang diberikan sering kali bukanlah secara harafiah, sehingga Anda harus berpikir dari sisi sebaliknya dan terkadang memakan cukup waktu, namun memberikan rasa kepuasaan tersendiri saat Anda dapat memecahkan teka-teki tersebut.
Mirip dengan RE Anda memiliki opsi untuk melakukan save game di ruangan-ruangan tertentu tapi bukan menggunakan mesin tik dan pita tinta, melainkan menggunakan mesin perekam suara di mana Anda harus memasang pita rekamannya terdahulu. Dengan jumlah yang terbatas namun cukup maka Anda harus memiliki taktik kapan waktu yang tepat untuk melakukan save, agar tidak menyesal jika Anda melakukan kesalahan saat lupa mengambil satu item penting untuk menyelesaikan teka-teki yang terletak cukup jauh, atau jika Anda tiba-tiba mati saat sedang disergap musuh atau tidak sadar masuk ke ruangan boss.
Sistem inventory memiliki perbedaan di mana satu slot memuat satu item atau senjata, berbeda dengan RE di mana slot inventory cukup terbatas dan Anda harus melakukan micromanage seperti sedang bermain Tetris dengan menaruh senjata dan item-item lainnya dengan posisi vertikal atau horizontal agar dapat membawa cukup banyak dan taktis. Sehingga sepanjang permainan Anda tidak perlu khawatir memikirkan apakah inventory Anda akan cukup atau tidak, karena Tormented Souls 2 tidak memiliki item storage jadi semua item dapat Anda bawa.
Karena Caroline bukanlah seorang anggota pasukan polisi khusus, maka jenis senjata-senjata yang digunakan sangat berbeda. Di awal permainan Anda akan dipersenjatai dengan pistol paku dan linggis, kemudian akan menemukan shotgun rakitan dan berbagai macam senjata unik lainnya. Tiap senjata dapat Anda upgrade jika menemukan bagian-bagiannya agar meningkatkan kecepatan tembakan atau menambah jumlah peluru yang dapat ditembakkan sebelum melakukan isi ulang. Dengan pakaian yang cukup menawan dan memakai penutup mata, Caroline terlihat seperti pemeran utama film-film horror yang biasa disebut sebagai ‘The Final Girl’.
Perbedaan lainnya di game ini adalah Anda memiliki item pemantik api yang secara ajaib memiliki bahan bakar tanpa batas yang cukup krusial untuk selalu Anda pegang saat sedang menjelajahi lokasi-lokasi Villa Hess, karena jika Anda tidak sengaja memasuki ruangan gelap gulita dan tidak menyalakan pemantik api maka dalam hitungan detik Caroline akan mati, sehingga Anda harus mengulangi perjalanan sebelumnya sambil mengingat ruangan, item dan teka-teki apa saja yang sudah Anda lakukan. Terkadang di beberapa lokasi gelap gulita terdapat musuh yang siap menyergap, sehingga Anda harus berlari mundur mencari posisi yang memiliki sumber cahaya natural agar dapat mengganti pemantik api dengan senjata untuk mengalahkan para musuh.
Untungnya mendekati akhir permainan Anda akan mendapatkan sebuah item senter yang terpasang secara otomatis di pundak Caroline, sehingga Anda tidak harus lagi memegang pemantik api saat melewati lokasi gelap gulita dan dapat selalu siap siaga memegang senjata. Namun Anda harus menemukan baik senter dan baterenya terdahulu, dan kembali secara ajaib batere-batere tersebut memiliki durasi yang abadi hingga Anda menamatkan permainan, tidak perlu khawatir harus menggantinya setelah beberapa waktu seperti di game Outlast atau Alan Wake.
Beberapa lokasi akan tersedia tiang lilin yang dapat Anda nyalakan menggunakan pemantik api, sehingga Anda dapat menjelajahi area tersebut dengan senjata siap siaga. Dapat dibilang bahwa sistem sumber cahaya di Tormented Souls 2 sangat indah, karena jarak pandang Anda cukup terbatas sehingga sekitar Anda seringkali terlihat gelap gulita, memberikan nuansa tegang dilengkapi dengan suara-suara latar belakang yang cukup mengagetkan, membuat Anda berhenti dan mengarahkan senjata ke depan dan berpikir apakah itu hanya suara atau memang ada musuh di kegelapan siap menyerang.
Jika memang di depan Anda terdapat musuh, mereka memberikan suara peringatan seperti teriakan atau gerakan boneka mekanik yang semakin kencang saat mendekati Anda. Dengan fitur auto-aim Anda mengarahkan senjata otomatis ke arah mereka menghampiri sehingga Anda dapat langsung menembak dari jarak yang cukup jauh jika memungkinkan, dan Anda juga dapat sambil menggerakkan Caroline untuk mengambil jarak yang aman saat para musuh semakin dekat.
Anda juga dapat menghidari serangan musuh dengan menahan tombol aim (L2) dan menekan tombol kotak di saat yang tepat agar tidak terkena serangan musuh, di mana ini sangat berguna saat melawan para boss dalam game. Namun seringkali sudah menekan tombol untuk menghindar secara tepat namun tidak responsif, sehingga Anda tetap terkena serangan musuh.
Walau Caroline dapat bergerak dan menghindari saat sedang bertarung, para musuh dan boss memiliki mekanisme serangan yang cukup cepat dan agresif, di mana menurut kami cukup menyebalkan dan tidak adil karena banyak lokasi pertarungan di ruangan sempit dan pilihan gerakan hanya antara maju atau mundur, dan di depan dan belakang kita terdapat para musuh yang spawn berbarengan.
Belum lagi sudut pandang kamera yang terkadang terlalu horizontal sehingga gerakan musuh akan menutupi layar game sehingga Anda tidak tahu secara pasti apakah Anda menggunakan senjata yang tepat untuk mengalahkan secara cepat, dan jika Anda salah berlari ke arah gelap gulita maka dapat mengakibatkan mati mendadak karena lupa mengganti senjata dengan pemantik api. Di Resident Evil Anda selalu memiliki pilihan untuk melewati para musuh karena gerakan mereka mudah ditebak, atau membunuh mereka dengan cepat karena Anda mengetahui posisi mereka dan tidak semuanya agresif dan memiliki serangan yang bertubi-tubi.
Hal yang paling mengganggu dari Tormented Souls 2 adalah game ini sangat banyak memiliki bug, dan dapat mengganggu progres permainan Anda. Satu bug yang kami alami adalah saat mengalahkan salah satu boss akan terdapat suatu cutscene, dan kebetulan kami memilih untuk skip cutscene tersebut. Saat kembali ke permainan posisi tangan-tangan Caroline dalam keadaan mengarahkan senjata dan tidak dapat melepaskannya, alhasil tidak dapat mengambil item quest dan melanjutkan permainan. Pilihan satu-satunya adalah quit game dan memuat save game terakhir sebelum melawan boss tersebut.
Bug lainnya adalah di mana kami harus memasang item sekering ke dalam kotak nya untuk mengaktifkan listrik bangunan, tiba-tiba setelah dipasang sekering itu menghilang dari kotaknya. kami sampai mengecek inventory, lantai sekitar dan kotak sekering untuk memastikan apakah sekering tersebut terlepas atau terjatuh, namun tidak ada di mana-mana, sehingga kembali kami harus memuat save game terakhir lagi. Hal-hal ini cukup mengganggu permainan karena jika Anda melakukan save terakhir cukup jauh maka Anda harus kembali mengingat lokasi dan ruangan yang dilewati beserta item-item yang diambil sebelumnya satu per satu.
Hal ini cukup fatal karena rata-rata game survival horror memiliki achievement atau trophy di mana Anda harus menamatkan game dalam batas waktu tertentu atau tidak dapat melakukan save sekalipun. Dengan kedua bug yang kami alami di atas membuat Tormented Souls 2 agak sulit untuk berusaha diselesaikan secara speedrun, karena memiliki resiko terkena bug-bug yang mengharuskan Anda memainkan ulang dari awal. Semoga dalam waktu dekat pihak developer segera membetulkannya sehingga para komunitas speedrunner dan trophy hunter dapat menikmatinya.
Presentation
Visual
Visual Tormented Souls 2 lengkap dengan desain interior tiap bangunan yang terlihat mencekam, lukisan dan coretan-coretan menakutkan dan mayat-mayat dengan posisi yang mengenaskan tergeletak di alat penyiksaan, karena game ini memiliki tema supernatural dan ilmu gaib. Beberapa desain musuh dan boss cukup unik namun tidak berkesan dan kurang ikonik, dan sisanya mirip dengan desain musuh-musuh dalam game atau film horror pada umumnya. Entah mengapa Caroline memiliki jiggle physics di bagian atas badannya yang menurut kami agak kurang sesuai dengan tema game, namun mungkin menurut pihak developer diperlukan untuk melengkapi desain baju yang dikenakannya.
Audio
Selama memainkan game ini khususnya jika mengenakan headphone, setiap ruangan atau lokasi baru yang Anda lewati akan membuat Anda ingin berhenti dan memeriksa sekitar terdahulu, atau jalan secara perlahan-lahan karena takut tiba-tiba di tikungan depan akan disergap oleh musuh. Menurut kami pihak developer cukup sukses memberikan nuansa horror dari awal hingga akhir permainan dengan suara latar belakang yang mencekam.
Value
Setiap Anda menamatkan Tormented Souls 2 Anda akan dihadiahkan dengan kostum baru untuk dapat Caroline kenakan di permainan berikutnya. Jika ingin menguji keahlian Anda dapat berusaha menamatkan di tingkat kesulitanTormented di mana serangan musuh lebih kuat beserta jumlah HP mereka lebih besar, dan jumlah peluru yang Anda dapatkan jauh lebih sedikit. Selain beberapa bug fatal yang kami temui dan telah bahas sebelumnya di atas, bagi para comletionist untuk saat ini tidak dapat menambah koleksi achievement atau trofi platinum dengan game ini karena terdapat dua trofi yang nge-bug.
Conclusions
Tormented Souls 2 memberikan nostalgia kepada genre survival horror era PS1 dengan gaya permainan Resident Evil digabungkan dengan tema supernatural Silent Hill, namun terganggu oleh berbagai macam bug muncul secara acak yang dapat mengganggu kemajuan permainan.
+ Nostalgia game survival horror klasik
+ Fitur sumber pencahayaan dan suara yang menakjubkan
+ Tidak ada micromanage inventory
+ Teka-teki cukup banyak dan bervariasi
- Desain musuh kurang berkean dan serangan mereka terlalu agresif
- Sudut pandang kamera kadang membuat susah melihat musuh
- Bug acak mengganggu progres game








![[Review] SILLY POLLY BEAST](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/Silly-Polly-Beast-Banner-115x115.jpg)
![[Review] Painkiller](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/Painkiller-Banner-115x115.jpg)
![[Review] NASCAR 25](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/NASCAR-25-Banner-115x115.jpg)
![[Review] SILLY POLLY BEAST](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/Silly-Polly-Beast-Banner-200x250.jpg)
![[Event] Weekend Ini, Jakarta Bersiap Menyambut HYDE! Satu-satunya Show di Asia dalam Tur Dunia 2025 “HYDE [INSIDE] LIVE 2025 WORLD TOUR”](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/Hyde-World-Tour-Indonesia-200x250.jpg)
![[Review] SWAPMEAT](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/SWAPMEAT-Banner-200x250.jpg)
![[Review] Painkiller](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/Painkiller-Banner-200x250.jpg)
![[Review] 1998: The Toll Keeper Story](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/1998-The-Toll-Keeper-Story-Banner-200x250.jpeg)
![[Review] Tormented Souls 2](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/Tormented-Souls-2-Banner-200x250.jpg)
![[Review] NASCAR 25](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/NASCAR-25-Banner-200x250.jpg)
![[Review] Instruments of Destruction](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/Instruments-of-Destruction-Banner-200x250.jpg)
![[Review] FULL METAL SCHOOLGIRL](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/Full-Metal-Schoolgirl-Banner-200x250.jpg)
![[Review] Labyrinthine – Console Edition](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/09/Labyrinthine-Banner-200x250.jpg)
![[Review] SILLY POLLY BEAST](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/Silly-Polly-Beast-Banner-360x240.jpg)
![[Recap] Xbox Game Showcase – September 2025](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/09/Xbox-Games-Showcase-September-2025-360x240.jpg)
![[Review] Persona 3 Reload (NS2)](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/Persona-3-Reload-NS2-Banner-360x240.jpg)
![[Review] SWAPMEAT](https://www.play-verse.com/wp-content/uploads/2025/10/SWAPMEAT-Banner-360x240.jpg)