[Review] Biped 2

Setelah kesuksesan Biped (2020), sekuelnya Biped 2 hadir dengan ambisi yang lebih besar dan semangat kooperatif yang lebih kuat. Dikembangkan oleh NExT Studios bersama PlayJoy Studios, dan dipublikasikan oleh META Publishing (label dari Owlcat Games), game ini resmi dirilis pada 5 November 2025 secara multiplatform.

Dengan genre cooperative physics-based puzzle platformer, Biped 2 melanjutkan kisah dua robot mungil yang kini menjelajah planet asing demi menjawab panggilan misterius. Apakah sekuelnya mampu tampil lebih baik dari pendahulunya?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Setelah berhasil mengaktifkan semua beacon di Bumi, Aku dan Sila menerima sinyal dari planet asing yang meminta bantuan. Bersama dua karakter baru, Mimo dan Azul, mereka memulai ekspedisi intergalaksi yang penuh teka-teki dan tantangan. Di pertengahan game, Anda akan menemukan bahwa sinyal tersebut bukan sekadar permintaan tolong biasa—ada entitas misterius yang menguji niat dan kerja sama para biped. Narasi dalam game ini disampaikan secara minimalis namun penuh makna, dengan cutscene singkat dan interaksi antar karakter yang menggemaskan namun menyimpan pesan tentang solidaritas dan keberanian.

Akankah para robot ini dapat menyelamatkan planet mereka?

Temukan jawabannya dengan memainkan Biped 2!

Gameplay

Seperti pendahulunya, kontrol karakter masih mengandalkan dua analog stick untuk menggerakkan masing-masing kaki robot. Namun kali ini, sistem fisika lebih halus dan responsif, memungkinkan gerakan yang lebih presisi dalam melintasi rintangan, mengayunkan tali, atau menyeimbangkan platform.

Setiap misi utama dirancang sebagai rangkaian puzzle yang menuntut kerja sama dan komunikasi. Level-levelnya terbagi dalam beberapa bioma unik—dari gua kristal, hutan gravitasi terbalik, hingga laboratorium alien. Setiap area memiliki identitas visual dan mekanik tersendiri, membuat eksplorasi terasa segar dan menantang.

Puzzle dalam Biped 2 bukan sekadar menekan tombol atau memindahkan objek. Pemain harus menyinkronkan langkah, memanfaatkan momentum, dan bahkan mengorbankan satu karakter demi membuka jalan bagi yang lain. Beberapa puzzle juga melibatkan elemen waktu dan reaksi cepat, menambah lapisan ketegangan yang menyenangkan.

Salah satu inovasi terbesar adalah mode four-player co-op, baik online maupun lokal. Dinamika permainan berubah drastis saat empat pemain harus berkoordinasi dalam satu level. Selain itu, mode 2v2 competitive memperkenalkan tantangan berbasis waktu dan efisiensi, cocok untuk pemain yang ingin menguji kemampuan berpikir cepat dan kerja tim.

Presentation

Visual

Secara visual, Biped 2 mempertahankan gaya minimalis dengan palet warna cerah dan desain karakter yang imut. Namun peningkatan terlihat pada efek pencahayaan, tekstur lingkungan, dan animasi yang lebih ekspresif.

Audio

Musik latar yang lembut dan dinamis mendukung atmosfer puzzle yang tenang namun penuh rasa ingin tahu. Efek suara seperti langkah kaki, interaksi objek, dan ekspresi karakter memberikan nuansa hidup yang hangat dan menyenangkan.

Value

Dijual dengan harga Rp 199.000, Biped 2 menawarkan konten yang cukup solid untuk waktu permainan yang berkisar antara 6–8 jam, ditambah replayability dari mode multiplayer dan tantangan tambahan. Dibandingkan dengan game pertamanya, sekuel ini memberikan nilai lebih dalam hal variasi level, jumlah karakter, dan mode permainan. Meski tidak menawarkan sistem progress yang mendalam, game ini tetap menjadi pilihan ideal untuk pemain yang mencari pengalaman kooperatif yang ringan namun bermakna.

Conclusions

Biped 2 bukan sekadar game puzzle biasa. Ia adalah perayaan kerja sama, komunikasi, dan kehangatan dalam bentuk dua robot kecil yang menari di antara tantangan. Dengan desain yang cerdas dan atmosfer yang menyentuh, game ini berhasil melanjutkan warisan pendahulunya sekaligus membuka jalan baru bagi genre puzzle co-op yang lebih inklusif dan menyenangkan.