HUNTER×HUNTER: NEN×IMPACT
Eighting
Bushiroad Games
Arc System Works
17 Juli 2025
PS5, Switch, PC
2D Fighting
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
Rp 781.000
US$ 59.99
Apa kau dengar suara angin yang berhembus di muka bumi…
Lirik lagu tersebut mungkin sangat familiar di telinga para penikmat anime di era 2000-an. Ya, itu adalah potongan lirik dari lagu penutup HUNTER×HUNTER yang pernah ditayangkan oleh TV swasta di Indonesia di awal milenium silam. Anime yang diadaptasi dari manga karya Yoshihiro Togashi itu, memang cukup populer di Indonesia. Walaupun serial ini cukup populer, sayangnya selama ini HUNTER×HUNTER belum pernah mendapatkan adaptasi video game yang berskala masif seperti Dragon Ball, Naruto atau One Piece.
Demi menghidupkan kembali serial anime lawas ini, Eighting dan Bushiroad Games bekerjasama dengan Arc System Works untuk menciptakan sebuah adaptasi game HUNTER×HUNTER yang layak untuk era modern ini berjudul HUNTER×HUNTER: NEN×IMPACT. Mengambil genre 2D Fighting kompetitif yang sudah cukup sesak di industri ini, apakah game ini mampu bersaing dengan judul-judul yang sudah ada?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Sesuai dalam animenya, HUNTER×HUNTER NEN×IMPACT mengangkat kisah petualangan seorang anak laki-laki bernama Gon Freecss yang dibesarkan di pulau Paus. Ia mengetahui bahwa ayahnya, Ging Freecss, merupakan seorang Hunter terkenal yang sangat dihormati di dunia. Namun, sang Ayah tak diketahui keberadaannya sehingga memotivasi Gon untuk mencarinya. Tidak hanya itu saja, Gon juga bercita-cita untuk menjadi seorang Hunter seperti ayahnya. Dalam perjalanannya menjadi Hunter, Gon bertemu dengan teman-teman seperjuangannya seperti Killua, Kurapika dan Leorio, yang juga mengikuti ujian untuk menjadi Hunter.
Mampukah Gon menjadi seorang Hunter dan menemukan ayahnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan HUNTER×HUNTER: NEN×IMPACT!
Gameplay
HUNTER×HUNTER: NEN×IMPACT adalah game adaptasi terbaru dari anime HUNTER×HUNTER yang mengambil genre 2D Fighting berbasis Tag Team. Game ini dikembangkan oleh developer Eighting dan diterbitkan oleh Bushiroad Games sekaligus Arc System Works. Game ini awalnya direncanakan untuk rilis di tahun 2024 lalu, namun harus mengalami penundaan hingga 2025 karena sang developer membutuhkan waktu ekstra untuk memperbaiki beberapa kekurangan.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Fighting Mechanics
Game ini menggunakan format pertarungan Tag Team 3 lawan 3, mirip seperti yang pernah kita temui dalam game Marvel vs. Capcom atau Dragon Ball FighterZ. Mekanisme pertarungan game ini bisa dibilang lumayan mengingat sang developer sudah cukup berpengalaman di genre ini.
Tempo pertarungannya cukup cepat dan kontrolnya mudah diakses. Kontrolnya tidak membutuhkan banyak motion input untuk melancarkan jurus-jurus karakter. Kurang lebih, mirip seperti Modern Control dalam game Street Fighter 6 yang memang ditujukan untuk para pemula.
Mekanik Tag Team-nya juga cukup bagus, di mana Anda dapat bereksperimen untuk melancarkan berbagai rangkaian serangan yang memperpanjang kombo. Selain itu, ada juga mode Rush, di mana ketika menahan tombol ZL dan menekan input sesuka hati, karakter Anda akan otomatis melancarkan kombo. Hal ini membuatnya cukup ramah pemula sehingga menipiskan skill gap dengan para veteran.
Story Mode
Dalam game fighting, biasanya STORY MODE menjadi santapan pertama dan utama yang dinikmati oleh para gamer, baik itu veteran maupun pendatang baru. STORY MODE dalam game ini berfungsi seperti mode tutorial yang mengajarkan mekanik dasar pertarungannya. Ya, seharusnya seperti itu.
Alih-alih mengajarkannya lewat sesi praktek langsung, sesi tutorialnya justru hanya menampilkan penjelasan lewat segudang teks panjang yang mana pada akhirnya tidak lantas membuat pemain langsung memahaminya. Ini seperti mengajarkan seseorang agar mahir mengemudikan mobil di papan tulis tanpa diberi kesempatan untuk memegang setir mobil. Dari total 19 chapter yang tersedia, masing-masing berisikan cuplikan cerita dari animenya berdurasi sekitar 2 menit. Lalu, tiga di antaranya hanya berfungsi sebagai sesi tutorial dan dua lainnya hanya berisikan cerita tanpa pertarungan.
Hal menyebalkan lainnya juga tergambarkan lewat presentasi cerita yang seringkali menjadi penyakit dari game-game berbasis anime. Ya, apalagi kalau bukan slide presentasi ala Powerpoint. Game ini menggunakan hasil tangkapan layar dari anime HUNTERxHUNTER versi remake tahun 2011 untuk ditampilkan sebagai slide presentasi cerita yang dilengkapi teks narasi di bawahnya.
Bagi pemain yang sudah menonton animenya, mungkin mudah saja untuk memahaminya, tapi bagi pemain yang benar-benar awam tentang serial ini, tentu saja akan dibuat kebingungan oleh rangkaian adegan yang disajikan, karena developer sudah meringkasnya sedemikian rupa sehingga banyak adegan yang terpotong demi menyingkat durasi. Hal ini jelas sangat mengecewakan, mengingat cerita dalam HUNTERxHUNTER punya banyak momen dramatis yang seharusnya bisa menjadi daya tarik tersendiri jika ditampilkan dalam bentuk cutscene yang atraktif.
Online Mode & Rollback Netcode
Untuk game fighting era modern, Rollback Netcode adalah salah satu fitur wajib yang harus diimplementasikan dalam game-game mereka, guna menghadirkan pengalaman bermain online yang mulus. Rollback Netcode adlaah salah satu teknik yang digunakan untuk menangani latensi jaringan selama bermain online, khususnya game fighting. Cara kerjanya adalah memprediksi apa yang akan dilakukan pemain selanjutnya dan mengembalikan status permainan ke titik sebelum terjadi lonjakan lag untuk mengoreksi prediksi ketika lag terjadi.
Salah satu alasan game ini diundur perilisannya tahun lalu adalah memperbaiki fitur Rollback Netcode ini. Sayangnya, waktu pemunduran tersebut terasa sia-sia karena pada akhirnya implementasi Rollback Netcode di game ini terasa amat buruk sehingga saat memainkannya secara online, sering kali terjadi terputusnya jaringan online yang membuat pertarungan terpaksa dihentikan di tengah-tengah. Implementasi yang buruk ini juga berdampak pada proses matchmaking yang lama, yang membuat menunggu lawan lebih lama dari jalannya pertarungan itu sendiri.
Presentation
Visual
Dalam game berbasis anime, biasanya visual menjadi daya tarik utama karena aspek inilah yang menjadi impresi pertama bagi para pemain. Di tengah naiknya standar visual untuk game anime, HUNTER×HUNTER: NEN×IMPACT justru seperti sedang berjalan mundur ke belakang. Animasi karakternya kurang energik, lingkungan stage terasa statis hingga tone warna yang cenderung kusam, membuat tampilannya kurang cemerlang.
Pada versi Nintendo Switch yang kami mainkan, masalah performa saat pertarungan memang jarang terjadi. Akan tetapi, kendala terbesarnya justru pada waktu loading yang sangat lama dari sesi pemilihan karakter sampai masuk ke dalam sesi pertarungan. Satu pertarungan saja membutuhkan waktu loading sekitar 10-20 detik. Meskipun Nintendo Switch tergolong konsol yang sudah uzur, namun tetap saja developer seharusnya bisa mengoptimalkannya agar waktu tunggu tidak terlalu lama.
Audio
Satu-satunya aspek yang mungkin bisa kami puji adalah audio. Meskipun musik dan efek suaranya tidak bisa dibilang istimewa, tapi secara keseluruhan audionya mampu menerjemahkan narasi cerita maupun proses pertarungan yang terjadi. Salah satu nilai plus dari game ini adalah sulih suaranya yang menggunakan pengisi suara asli dari animenya sehingga tiap karakter setidaknya punya nyawanya masing-masing.
Value
Untuk sebuah game yang dihargai US$ 59.99 atau sekitar Rp 781.000, kualitas dan konten yang ditawarkan oleh HUNTER×HUNTER: NEN×IMPACT belum memenuhi standar game fighting yang layak. Dengan harga yang lebih murah, Anda bisa mendapatkan game fighting atau anime yang kualitasnya jauh lebih baik dari ini seperti Street Fighter 6, Guilty Gear -STRIVE- atau Demon Slayer -Kimetsu no Yaiba- The Hinokmai Chronicles 2.
Conclusions
Harapan untuk mendapatkan game adaptasi HUNTER×HUNTER yang layak, tampaknya harus pupus untuk sementara karena NEN×IMPACT masih belum mampu memenuhi ekspektasi kami sebagai penggemar serialnya maupun penikmat game fighting.
Tutorial yang hanya dipenuhi oleh teks, presentasi cerita ala slideshow Powerpoint, implementasi Rollback Netcode yang buruk, visual yang ketinggalan zaman hingga mekanik pertarungan yang terlalu sederhana, membuat game ini tampil sangat mengecewakan. Jika Anda bukan penggemar berat serial HUNTER×HUNTER, sebaiknya hindari game ini.
+ Mekanisme pertarungan cukup solid
+ Kontrol yang mudah dipahami
+ Musik cukup oke
+ Sulih suara menjiwai
- Story Mode mengecewakan
- Presentasi cerita ala Powerpoint
- Pilihan karakter kurang banyak
- Waktu loading yang sangat lama
- Tutorial berbentuk teks panjang
- Implementasi Rollback Netcode yang buruk
- Minimnya konten single-player
- Visual ketinggalan zaman
- Harga tidak sepadan dengan kualitas