Judgment
Ryu ga Gotoku Studio
SEGA
25 Juni 2019
PS4
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Digital
30.75 GB
Rp 739.000
Legenda Kazuma Kiryu memang telah berakhir, namun hal tersebut sama sekali bukan penghalang bagi Ryu ga Gotoku Studio (RGG) untuk terus berkarya. Memanfaatkan aset-aset peninggalan serial Yakuza, mereka mencoba mengangkat segala permasalahan distrik Kamurocho dari sudut pandang yang berbeda, yakni detektif. Menunjuk aktor kawakan, Takuya Kimura, mengisi posisi karakter utama dan bermodalkan gameplay ala Yakuza, mampukah Judgment mengajak para penggemar Kazuma Kiryu untuk kembali ke Kamurocho?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Berlatarkan di kota Tokyo distrik Kamurocho, seorang mantan pengacara bernama Takayuki Yagami (diperankan oleh aktor Takuya Kimura) yang kini berprofesi sebagai detektif swasta. Reputasinya sebagai pengacara telah hancur karena pengkhianatan yang dilakukan salah satu klien yang pernah ia selamatkan di pengadilan. Sang terdakwa justru melakukan kejahatan lagi setelahnya dinyatakan bebas. Menyesali kecerobohannya, Yagami akhirnya memutuskan pensiun dari pengacara untuk menjadi detektif. Ia bertekad memecahkan kasus-kasus di sekitarnya.
Tiga tahun setelahnya, Yagami bersama partnernya Kaito, terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Kamurocho. Tiga orang Yakuza yang menjadi korban tewas selalu kehilangan bola matanya saat ditemukan. Yagami pun diminta oleh mantan atasannya, Ryuzo Genda, untuk menyelidiki kasus ini bersama mantan rekannya, Shintani, yang ditunjuk sebagai kuasa hukum dari tersangka kasus ini, Kyohei Hamura.
Siapakah sebenarnya dalang di balik kasus pembunuhan berantai ini?
Temukan jawabannya dengan memainkan Judgment!
Gameplay
Anda akan berperan sebagai Takayuki Yagami, seorang mantan pengacara yang kini beralih profesi menjadi detektif swasta dan memiliki kantor di Kamurocho. Sejauh mata memandang memang tidak banyak game yang mengangkat tema detektif dan berhasil di pasaran. Masih lekat dalam ingatan kita, bagaimana L.A. Noire garapan Rockstar Games dan Team Bondi tahun 2011 silam, mampu menghadirkan sesuatu yang revolusioner, salah satunya ekspresi wajah yang realistis.
Meskipun keduanya memiliki tema yang serupa, akan tetapi perbedaan latar zaman yang diusung, membuat keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal teknologi. Sebagai contoh, jika Cole Phelps menggunakan buku catatan sebagai pegangan, kaca pembesar untuk penyelidikan, kamera untuk memotret TKP serta telepon umum untuk berkomunikasi, Yagami hanya membutuhkan satu smartphone saja untuk menyelesaikan segala permasalahan tersebut. Meskipun game ini diambil dari sudut pandang detektif dan pengacara, tak jarang Anda bersinggungan dengan para Yakuza dari Tojo Clan yang menguasai distrik Kamurocho.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Anda akan kembali bertualang di distrik Kamurocho kota Tokyo yang dipenuhi beragam masalah pelik. Bedanya, kali ini Anda tak lagi berperan sebagai Yakuza, melainkan seorang mantan pengacara yang beralih profesi menjadi detektif partikelir bernama Takayuki Yagami. Masih mengusung konsep semi open-world serupa dengan serial Yakuza, Anda dapat berjalan-jalan di kota dengan bebas sampai batasan area tertentu. Tidak ada pencurian kendaraan seperti GTA, semua harus Anda tempuh dengan berjalan kaki. Satu-satunya moda transportasi yang bisa Anda naiki hanyalah taksi, yang berfungsi tak ubahnya Fast Travel.
Desain distrik Kamurocho masih tampil seperti biasa, dengan tata letak yang kurang lebih sama dengan Yakuza, seperti klub Stardust, Milenium Tower, mini market Poppo, SEGA Arcade, Don Quijote, taman-taman dan sebagainya. Hanya ada beberapa bangunan baru yang bisa Anda masuki karena kebutuhan cerita seperti kantor detektif Yagami, firma hukum Genda dan sejenisnya. Di dalam kantor Yagami, Anda bisa menghias sudut tertentu dengan menaruh berbagai objek seperti pajangan atau vas bunga untuk mempercantik ruangan. Ada juga turntable piringan hitam yang bisa Anda gunakan untuk mendengarkan musik. Selama mendengarkan musik, Yagami bisa memulihkan staminanya.
Cerita utamanya sendiri masih terbagi atas chapter secara berurutan. Anda akan menjalani kasus utama sesuai arahan titik objektif. Satu fitur yang menarik adalah penerapan titik pada peta yang disertai garis putus-putus yang menunjukkan waypoint. Bagi kami, fitur ini sangat membantu ke mana harus melangkah selanjutnya karena walaupun petanya tidak terlalu besar, cukup banyak tempat yang bisa dieksplorasi dalam Kamurocho sehingga seringkali membuat kami tersesat.
Di setiap game garapan RGG Studio, mereka selalu menyisipkan mini-game atau aktivitas sampingan sebagai daya tarik yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Beberapa mini-game hiburan seperti Arcade, Shogi, Mahjong, Baseball, Pinball dan Darts masih ada, namun sayangnya mini-game Karaoke harus absen dari game ini. Begitu juga dengan konten nakal seperti Live Chat dan Photoshoot yang tak lagi dihadirkan. Sebagai gantinya, Yagami bisa menjalin asmara dengan beberapa gadis dari kasus sampingan.
Kasus sampingan bisa Anda terima dari papan pengumuman di kantor Yagami, berbicara dengan Saori di firma hukum Genda atau bicara dengan Masuda di Bar Tender. Kasus-kasus sampingannya sendiri sangat menghibur yang menyuguhkan fenomena sosial yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kami menilai tim RGG Studio patut diacungi jempol dalam merancang misi sampingan di setiap game garapannya.
Selain berpacaran, Yagami juga bisa menjalin persahabatan dengan penduduk Kamurocho. Biasanya NPC yang bisa diajak berteman memiliki indikator emoticon di atas kepalanya. Dengan menyelesaikan masalah yang mereka berikan, Friendship Meter akan terisi untuk meningkatkan reputasi Yagami. Jika Anda berhasil berteman dengan mereka, hal ini akan membuka kemungkinan misi baru di kemudian hari. Keuntungan lainnya, mereka juga akan membantu Anda saat bertarung dekat dengan posisi mereka.
Battle
Meskipun dilihat dari sudut pandang detektif, Anda tak akan lepas dari pertarungan dengan para Yakuza atau berandalan di jalanan. Pertarungan acak masih akan Anda temui dalam game ini seperti halnya Yakuza. Pertarungan akan langsung dimulai tanpa loading, saat Yagami bertatap muka dengan mereka. Dikembangkan oleh studio yang sama, tentu membuat Judgment memiliki mekanisme pertarungan yang serupa dengan Yakuza. Skema kontrol pertarungan pun sengaja dibuat mirip agar pemain veteran Yakuza tidak perlu berlama-lama beradaptasi. Anda dapat melancarkan rangkaian kombo dengan mengombinasikan antara tombol kotak dan segitiga, di mana kotak untuk serangan lemah dan segitiga untuk serangan kuat. Selain tangan kosong, Yagami dapat memungut benda-benda di sekitarnya untuk dijadikan senjata. Ia juga bisa melakukan gerakan menghindar dan bertahan, persis seperti Kiryu.
Bedanya, Yagami memiliki dua gaya bertarung yang bisa diganti-ganti selama pertarungan, yaitu Crane Style (Gaya Bangau) dan Tiger Style (Gaya Harimau). Cukup menekan tombol bawah pada D-Pad, maka Yagami akan mengubah gaya bertarungnya. Crane Style memiliki kecepatan tinggi dan sangat disarankan untuk pertarungan melawan segerombolan musuh, sementara Tiger Style yang kuat namun lambat, diperuntukkan untuk pertarungan satu lawan satu seperti Boss Battle.
Fitur baru yang diimplementasikan pada game ini adalah Wall Strike dan Leapfrog, yang sebelumnya tidak pernah diperlihatkan oleh Kiryu. Wall Strike memungkinkan Anda untuk berlari ke arah dinding, kemudian memantulkan diri dan menyerang musuh secara akrobatik. Namun, untuk melakukannya, Anda perlu membuka skill yang bersangkutan terlebih dahulu. Sementara, dengan skill Leapfrog, Anda dapat menjadikan musuh sebagai pijakan untuk berpindah tempat ke belakangnya dan melancarkan serangan udara.
Seperti halnya Kiryu, Yagami juga dapat melakukan serangan spesial bernama EX Action saat bar EX Gauge yang berada di samping Health Bar terisi. Serangan ini bersifat dinamis, di mana aksi yang terpicu tergantung dari situasi yang sedang Anda hadapi saat menekan tombol segitiga. Misalnya, jika Anda berdiri dekat mobil, maka Yagami akan membanting musuh ke kap mobil atau jika ia sedang berada di taman, maka Yagami akan memanfaatkan ayunan sebagai alat akrobat. Variasi senjata dan warga sekitar juga menjadi penentu, jurus apa yang akan dikeluarkan. Terakhir, bar EX Gauge juga bisa digunakan untuk memasuki kondisi EX Boost dengan menekan tombol R2, di mana akan menbuat tubuh Yagami bersinar guna meningkatkan kekuatan dan kecepatannya sementara waktu.
Dalam menyelesaikan kasus, Yagami terkadang akan dibantu oleh mantan Yakuza sekaligus sahabatnya, Masaharu Kaito. Di beberapa kesempatan, Kaito akan muncul sebagai partner yang akan membantu Anda dalam pertarungan yang dikendalikan oleh NPC. Bersama Kaito, Yagami bisa melancarkan jurus-jurus khusus yang dilakukan berdua.
Selama menjalani pertarungan liar di kota, developer menyematkan satu fitur baru yang sebelumnya tidak ada dalam serial Yakuza. Ketika Anda terlalu lama menyelesaikan pertarungan, nantinya akan para aparat setempat akan muncul untuk melerai pertarungan. Nantinya, akan ada QTE khusus saat mereka mencoba menangkap Yagami. Jika gagal kabur, Yagami akan digiring ke kantor polisi dan dikenakan denda sejumlah uang atas perkelahian tersebut.
Detective
Aspek gameplay yang paling kontras antara Judgment dengan Yakuza adalah sesi investigasi. Sebagai seorang detektif, Yagami tidak selalu menyelesaikan masalahnya dengan bertarung seperti Kiryu. Ada momen-momen di mana Anda harus berkepala dingin dan bersabar agar kasus dapat terpecahkan. Yagami akan berhadapan dengan kasus-kasus seperti pembunuhan, pencurian, perselingkuhan dan sejenisnya. Demi mendapatkan bukti-bukti yang valid, tak jarang ia harus turun langsung ke TKP. Ada beberapa variasi gameplay detektif yang akan Anda temui dalam game ini, seperti Tailing, Searching, Lockpicking, Chasing, Photo Mission dan Interview.
Memasuki mode Tailing, Anda akan diminta untuk menguntit seseorang yang dicurigai terlibat dalam suatu kasus. Tugasnya sebenarnya cukup mudah, Anda hanya perlu mengikuti ke mana mereka pergi dari titik awal sampai akhirnya mencapai titik akhir. Sang target harus selalu berada dalam pandangan Yagami, karena jika kehilangan posisi target, maka akan ada waktu hitung mundur yang bisa menyebabkan kegagalan. Saat melakukan penguntitan, terdapat satu bar khusus di atas layar yang menunjukkan kewaspadaan sang target. Jika bar ini terisi penuh, maka misi penguntitan dinyatakan gagal. Untuk menurunkan bar ini, Anda hanya perlu bersembunyi atau berbaur dengan sekitar yang biasanya ditandai dengan kotak berwarna biru. Setelah sang target tak lagi waspada, Anda bisa melanjutkan penguntitan hingga selesai.
Varian gameplay kedua adalah Photo Mission. Misi ini sebenarnya hampir sama dengan penguntitan yang telah kami jabarkan di atas, hanya saja di sini Anda perlu memotret sang target ketika hendak melakukan sesuatu yang mencurigakan untuk dijadikan bukti kepada klien. Akan ada kriteria tertentu di sisi kanan layar yang menentukan keberhasilan misi. Untuk menyusup ke gedung/ruangan tertentu, Yagami memiliki kemampuan untuk membongkar kunci pintu. Anda akan dibawa menuju mini game Lockpicking yang mengandalkan analog untuk membukanya. Mini-gamenya sendiri cukup mudah, hanya butuh kesabaran saja saat menggerakkan analog ke arah yang benar.
Pada momen-momen tertentu dari suatu kasus, Anda akan dibawa ke dalam perspektif orang pertana (First-person) untuk melakukan penyelidikan di suatu TKP. Mode ini disebut Searching Mode, karena Anda diminta untuk mencari keberadaan dari suatu objek seperti kamera CCTV atau jejak darah. Pada bagian ini, terkadang Anda akan mendengar suara kucing liar yang bersembunyi di suatu tempat. Kucing-kucing ini akan menjadi bagian dari suatu Side Case dan juga mengandung trophy apabila Anda berhasil menemukan seluruh kucing. Yang cukup menyebalkan adalah kucing-kucing ini hanya bisa Anda temukan saat berada dalam Searching Mode dan tidak bisa diulang apabila terlewatkan. Maka dari itu, kami sarankan Anda memasang telinga dengan baik agar tidak melewatkan keberadaan mereka.
Pada kasus-kasus tertentu, Anda akan dihadapkan pada aksi kejar-kejaran dengan saksi/pelaku. Varian gameplay Chasing ini mengembalikan sesi kejar-kejaran yang pernah diterapkan pada Yakuza 4. Yagami secara otomatis akan berlari mengikuti targetnya. Tugas Anda adalah menekan tombol-tombol Quick Time Event (QTE) yang muncul saat bertemu dengan orang/objek penghalang sampai sesi pengejaran berakhir.
Sesi selanjutnya adalah Interview atau tanya jawab. Sesi ini biasanya dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari saksi atau tersangka. Akan tetapi, SEGA membuat sesi ini terasa jauh lebih mudah dan tidak bercabang seperti L.A. Noire. Anda hanya perlu memilih pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersedia sampai akhirnya semua jawaban didapatkan. Jika Anda menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kasus, maka akan ada bonus berupa Skill Point (SP) yang ditandai bintang. Terakhir adalah sesi pembuktian, yang mana biasanya Anda diminta untuk memilih bukti-bukti yang terkumpul untuk diperlihatkan pada saksi/tersangka. Sayangnya, bagian ini juga terasa seperti diarahkan oleh developer tanpa ada risiko yang berarti seperti L.A. Noire.
Presentation
Visual
RGG Studio kembali menggunakan engine In-house buatan mereka yang bernama Dragon Engine sebagai basis utama dari game ini. Penggunaan engine ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan dibandingkan Yakuza 6 dan Kiwami 2, di mana ia kini dapat membuat kota Kamurocho terasa lebih hidup dan dinamis. Anda akan lebih sering melihat mobil yang berlalulalang di dalam kota, serta jumlah NPC yang lebih banyak dari sebelumnya. Yagami juga bisa melompati lebih banyak objek di kota seperti pagar pembatas atau mobil. Model karakter yang memiliki peran penting dalam cerita, dirender dengan sangat baik hingga menyerupai aktor aslinya, satu yang terbaik, tentu saja versi 3D dari aktor Takuya Kimura. Penataan cahayanya pun diatur sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam pada pemainnya. Akan tetapi, game ini bukan tanpa cela. Performa framerate-nya terkadang masih suka naik turun di saat banyaknya objek atau warga yang berkerumun di kota.
Dari sisi presentasi menu dan peta, RGG Studio melakukan banyak perombakan yang membuat tampilannya lebih modern. Peta Kamurocho kini terasa lebih informatif dengan detail di setiap ikonnya. Pewarnaan menu dalam game ini dibuat lebih cerah dari Yakuza. Yang menjadi favorit kami tentu saja sajian video pembuka sinematik bak Dorama Jepang. Hal ini mengisyaratkan bahwa SEGA berani menggelontorkan dana besar agar game ini bisa tampil sebaik mungkin. Sampai saat ini, belum ada developer yang mampu menandingi detail kota Tokyo modern yang otentik seperti yang dilakukan RGG Studio. Walaupun sudah berulang kali menjadi panggung utama game Yakuza, kami selalu rindu untuk kembali menjelajahinya. Berjalan di Kamurocoho seakan membawa pemain seperti sedang berjalan-jalan di kota Tokyo yang sesungguhnya.
Audio
Sejak seri ketiga Yakuza di PS3, RGG Studio tak lagi menghadirkan sulih suara berbahasa Inggris untuk game versi barat. Namun, kali ini mereka kembali melakukannya untuk game ini. Adanya sulih suara berbahasa Inggris kami nilai menjadi nilai plus karena bisa mengurangi beban membaca teks untuk game yang memang membutuhkan banyak informasi dari percakapan. Bahkan, kualitas pengisi suaranya pun cukup baik.
Sayangnya, lokalisasi sulih suara ini tidak dilakukan secara maksimal, karena beberapa NPC minor seperti pelayan restoran atau minimarket, masih menggunakan Bahasa Jepang saat Anda memilih Bahasa Inggris. Kendati demikian, secara tidak langsung Anda jadi mengetahui, mana percakapan yang penting dan tidak penting berkat perbedaan ini. Satu hal yang paling kami suka dari game ini adalah Soundtrack pembukanya yang berjudul “Arpeggio” dan dinyanyikan oleh band rock asal Jepang, Alexandros. Saking terkesimanya, kami sampai mendengarkan lagu ini berulang kali hingga terngiang-ngiang di kepala.
Value
Datang dari studio yang sama dengan serial Yakuza, tentu memunculkan kekhawatiran pada gamer yang sebelumnya tidak mengikuti seri Yakuza secara penuh, terlebih ia berlatarkan tempat yang serupa bernama Kamurocho. Walaupun di dalam game ini ada beberapa referensi yang terasa familiar seperti Tojo Clan dan sejenisnya, kami dapat memastikan bahwa game ini bisa dimainkan secara langsung tanpa perlu memainkan seri Yakuza lainnya, karena ia berada dalam semesta yang berbeda dengan seri Yakuza.
Dalam beberapa tahun terakhir, RGG Studio sangat produktif menghasilkan seri Yakuza hingga Fist of the North Star. Namun, secara keseluruhan, ia masih menyuguhkan konsep yang serupa satu sama lain tanpa ada perbedaan yang mendasar. Bagi kami, Judgment adalah sebuah penyegaran untuk Anda menyelami Kamurocho dari sudut pandang yang berbeda. Secara inti permainan, Judgment memang 70% masih sangat mirip dengan Yakuza. Tetapi, bagian detektifnya, memberikan pengalaman baru dan variasi yang sebelumnya tidak pernah Anda temukan dalam game Yakuza.
Conclusions
Di saat para pemain mungkin sudah terlalu jenuh dengan kisah para Yakuza, SEGA dan RGG Studio mencoba memanfaatkan aset-asetnya untuk mengemasnya menjadi sebuah game dengan gimmick yang berbeda. Alhasil, mereka menggabungkan seluruh elemen gameplay Yakuza yang dipadukan dengan unsur analisis ala Phoenix Wright milik Capcom, yang akhirnya memberikan pengalaman baru pada pemain. Meski terhitung sebagai seri spin-off dari Yakuza, kami rasa Judgment pantas mendapatkan sekuel di masa depan. Bagi Anda yang memang menggemari cerita detektif, terlebih jika Anda seorang fans dari aktor Takuya Kimura, Judgment merupakan sajian khas Jepang terbaik yang bisa diberikan oleh SEGA tahun ini.
Game ini telah tersedia di Play Inc. Store
+ Cerita yang memancing rasa penasaran
+ Karakter yang fantastis
+ Kamurocho selalu menghibur
+ Adanya opsi penyelesaian masalah
+ Sistem pertarungan ala Yakuza
+ Visual yang memanjakan mata
+ Banyaknya pilihan aktivitas
+ Sulih suara dua bahasa
+ Soundtrack keren
+ Waifu Material: Saori Shirosaki
- Mekanisme detektif terasa repetitif
- Tanpa mini-game karaoke