Marvel vs. Capcom Fighting Collection: Arcade Classics
Capcom
Capcom
12 September 2024
PS4, Switch, PC
Fighting
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
Rp 620.000
Sebagai salah satu publisher raksasa dalam industri video game, CAPCOM punya sejarah yang sangat panjang selama 45 tahun perusahaannya berdiri. Dalam kurun waktu tersebut, mereka sudah berhasil menghasilkan ratusan judul game hingga akhirnya kini mereka memiliki warisan pustaka yang sangat kaya.
Dengan begitu banyaknya warisan game di masa lalu, CAPCOM termasuk publisher yang cukup rajin merilis ulang paket koleksi game lawasnya ke platform modern. Setelah pekan lalu merilis paket koleksi Ace Attorney Investigations Collection, kini mereka kembali merilis paket koleksi untuk game-game fighting crossover miliknya dalam tajuk, Marvel vs. Capcom Fighting Collection: Arcade Classics.
Apa saja yang mereka tawarkan dalam paket koleksi ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Gameplay
Fighting adalah salah satu genre spesialisasi CAPCOM. Dari tahun ke tahun, mereka tidak pernah berhenti menghasilkan judul-judul game fighting berkualitas seperti Street Fighter, Darkstalkers, Red Earth, Rival Schools dan masih banyak lagi. Meskipun tidak semuanya selalu berhasil, namun game-game yang mereka hasilkan selalu meninggalkan kesan yang mendalam bagi para gamer.
Di tahun 1990-an, CAPCOM memulai suatu tren yang cukup berani dan fenomenal, yaitu Crossover. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa CAPCOM melakukan proses kerjasama ini secara bertahap. Kerjasama mereka dengan salah satu perusahaan komik ternama di barat, MARVEL, dimulai dari game The Punisher pada tahun 1993, kemudian berlanjut ke game X-Men, kemudian berlanjut menjadi Marvel Super Heroes, dan terus berkembang hingga puncaknya terjadilah crossover terbesar di abad ke-20, yaitu MARVEL vs. CAPCOM.
Paket koleksi ini berisi tujuh game hasil kolaborasi MARVEL dan CAPCOM, di antaranya:
- The Punisher (1993)
- X-Men: The Children of Atom (1994)
- Marvel Super Heroes (1995)
- X-Men vs Street Fighter (1996)
- Marvel Super Heroes vs Street Fighter (1997)
- Marvel vs. Capcom: Clash of the Super Heroes (1998)
- Marvel vs. Capcom 2: New Ages of Heroes (2000)
Dari ketujuh daftar game di atas, satu-satunya game yang bukan bergenre fighting hanyalah The Punisher yang mengusung genre Beat’em up. Sementara, enam game lainnya merupakan iterasi berurutan yang terus menyempurnakan game-game sebelumnya.
Roster
Setiap judul game fighting di atas punya jumlah roster yang bervariasi dengan jumlah paling sedikit adalah 10 karakter (X-Men: Children of Atom) hingga yang terbanyak adalah 56 karakter (Marvel vs. Capcom 2). Nama-nama yang bermunculan pun silih berganti dari masing-masing kubu, akan tetapi tentu saja ada beberapa nama yang secara konsisten hadir berkat popularitasnya.
Dari seluruh judul crossover tersebut, ada empat nama yang paling sering muncul hampir di setiap gamenya. Ada Ryu dan Chun-Li dari kubu CAPCOM, serta Spider-Man dan Wolverine dari kubu MARVEL. Kehadiran mereka tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang awam yang hanya mengenal mereka lewat komik atau filmnya saja. Bahkan, awal kami mengenal karakter-karakter seperti Iron Man, Hulk dan Captain America pun, berawal dari game ini.
Fighting System
X-Men: Children of Atom dan Marvel Super Heroes mengusung sistem pertarungan 1 lawan 1, kemudian X-Men vs Street Fighter, Marvel Super Heroes vs Street Fighter dan Marvel vs. Capcom mengusung sistem Tag Team 2 lawan 2 dan terakhir Marvel vs. Capcom 2 mengusung pertarungan 3 vs 3.
Secara garis besar, sistem pertarungan dalam keenam game di atas punya banyak kemiripan karena ia menggunakan formula yang serupa dengan game milik Capcom lainnya, Street Fighter Alpha. Setiap karakter baik dari kubu MARVEL dan CAPCOM punya jurus-jurus nan spektakuler dengan efek-efek visual yang memanjakan mata. Input-input jurusnya sendiri sangat mirip dengan apa yang mereka terapkan dalam game-game Street Fighter.
Untuk para pemula yang baru saja terjun ke dunia game fighting, Anda tidak perlu khawatir. Meniru apa yang diterapkan dalam game-game fighting modern lainnya, game ini juga menyediakan opsi kontrol satu tombol untuk para pemula. Jadi, hanya dengan satu tombol saja tanpa input yang rumit, Anda bisa mengeluarkan jurus-jurus para karakter dengan cepat. Akan tetapi, tentu saja opsi kontrol ini tidak bisa digunakan saat memainkan Online Ranked Match.
Online Mode
Mengikuti tradisi CAPCOM dalam paket koleksi game sebelumnya, mereka menyuntikkan fitur Online yang sudah dilengkapi fitur Rollback Netcode ke dalam game-game tersebut agar komunitas fighting game di seluruh dunia bisa saling bertemu dan beradu tinju.
Anda bisa menemukan pilihan mode yang cukup umum dalam fighting game seperti Ranked Match, Casual Match hingga Custom Match. Sementara itu, khusus untuk game The Punisher, Anda bisa melakukan Online Coop untuk berpetualang bersama apabila Anda tidak punya teman atau kontroler ekstra untuk bermain secara lokal.
Mengingat game ini baru saja dirilis dan adanya euforia di komunitas game fighting, proses matchmaking masih terasa cepat dan mudah saja untuk menemukan lawan secara online. Namun, kami tidak bisa menjamin beberapa bulan ke depan karena tentu saja akan ada banyak game fighting baru yang terus bermunculan sehingga tidak jarang membuat game-game sebelumnya menjadi sepi.
Presentation
Visual
Berbeda dengan game lawas dengan visual 3D yang mudah sekali terlihat uzur termakan usia, game-game berbasis 2D terasa lebih tahan lama dan tak lekang oleh waktu. CAPCOM menyediakan beberapa jenis filter yang bisa menyamarkan garis-garis pixel pada visualnya sehingga terlihat lebih halus, mulai dari filter ala layar CRT, pengaturan rasio gambar hingga pilihan artwork untuk menjadi Wallpaper di sisi kiri dan kanan layar. Bahkan, game setua X-Men: Children of Atom pun, bisa tetap terlihat bagus di layar TV kami berkat filter-filter tersebut.
Audio
Salah satu aspek yang membuat setiap pertarungan dalam game-game ini tampak seru adalah soundtrack keren yang mengiringinya. Kami masih ingat betul bagaimana lagu-lagu soundtrack dari para karakter MARVEL dan CAPCOM ini berkumandang hingga bersemayam di kepala kami selama bertahun-tahun. Begitu pula dengan efek suara, teriakan dan celotehan para karakternya, yang selalu menjadi ciri khas saat mereka melancarkan jurus-jurusnya, seakan membangkitkan memori masa kecil kami dulu.
Value
Untuk orang-orang yang punya banyak kenangan dengan mesin dingdong dan konsol PlayStation, paket koleksi ini bagaikan menemukan sebuah peti harta karun yang sudah lama terkubur di dalam tanah. Warisan game fighting CAPCOM inilah yang membuat kami jatuh cinta pada game fighting hingga sekarang. Apalagi dengan tersedianya mode museum yang berisikan materi promosi dengan artwork-artwork dari masing-masing game, membuat kami terkagum-kagum betapa hebatnya CAPCOM di masa lalu karena bisa meyakinkan penerbit komik seperti MARVEL untuk melakukan Crossover.
Conclusions
Sejauh ini, Marvel vs. Capcom Fighting Collection: Arcade Classics adalah paket koleksi game fighting terbaik yang pernah dihasilkan oleh CAPCOM. Meskipun fitur Online-nya masih belum mendukung fitur Crossplay antar platform, namun ini benar-benar paket koleksi yang patut kita rayakan kehadirannya. Apalagi dengan kepastian hadirnya Capcom Fighting Collection 2 awal tahun depan, membuat kami tidak sabar menantikan paket koleksi tersebut.
+ Tujuh koleksi game yang mantap
+ Gameplay yang adiktif
+ Kontrol baru yang ramah pemula
+ Mode Museum penuh kenangan
+ Filter yang membuat visualnya tetap bagus
+ Soundtrack keren di setiap game
- Online Mode belum mendukung Crossplay