13 Sentinels: Aegis Rim
Vanillaware
SEGA
Atlus
22 September 2020 (PS4)
12 April 2022 (Switch)
PS4, Switch
Adventure
Real-time Strategy
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
4 GB
Rp 789.000 (PS4)
US$ 59.99 (Switch)
VanillaWare adalah sebuah studio independen yang berbasis di Osaka, Jepang. Muramasa, Odin Sphere dan Dragon’s Crown adalah karya-karya mereka yang sempat mencuri perhatian para gamer di masa lalu. Sering menjalin kerjasama dengan Atlus, banyak yang mengira bahwa karya mereka selama ini sebagai ciptaan Atlus.
Dalam karya terbarunya yang berjudul 13 Sentinels: Aegis Rim, Vanillaware mencoba keluar dari zona nyamannya dengan beralih genre menuju Real-time Strategy (RTS). Mengombinasikan antara tema remaja sekolah dan robot, game ini menawarkan kisah epik yang dibalut dalam visual yang memesona.
Game ini sebenarnya sudah dirilis sejak September 2020 untuk platform PS4. Setelah dua tahun berselang, di bulan April ini SEGA dan Atlus membawanya menuju platform Nintendo Switch untuk menjaring lebih banyak pemain. Apakah karya terbaru Vanillaware ini masih memikat seperti pendahulunya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dalam game ini mengikuti perspektif tiga belas remaja Jepang di tahun 1985 pada era Showa. Kota tempat mereka tinggal tiba-tiba saja diserang oleh monster Kaiju yang dikenal sebagai Deimos. Ketika semua orang berlari menyelamatkan diri, datanglah seorang gadis bernama Iori Fuyusaka yang justru menghampiri titik bencana tersebut.
Juro Kurabe, seorang siswa yang merupakan teman sekelas Iori, membuntutinya dari belakang. Â Juro pun kaget setengah mati saat melihat Iori bisa masuk ke dalam robot raksasa dan mengendalikannya sebagai pilot. Iori yang mengoperasikan robot Sentinel itu berhasil mengalahkan Deimos yang ada di sana.
Bagaimana kisah selanjutnya dari para remaja tersebut?
Apa yang sebenarnya terjadi di dunia tempat mereka tinggal?
Temukan jawabannya dengan memainkan 13 Sentinels: Aegis Rim!
Gameplay
13 Sentinels: Aegis Rim adalah petualangan naratif yang mengikuti kehidupan tiga belas remaja yang direkrut untuk membantu mencegah datangnya bencana. Anda akan bermain sebagai 13 karakter berbeda yang punya ceritanya masing-masing. Kisah mereka akan saling berkaitan satu sama lain dan punya kontribusi terhadap plot secara menyeluruh.
Game ini menyediakan tiga mode permainan yang bisa Anda pilih, yaitu Remembrance (Adventure), Destruction (Battle) dan Analysis. Tidak ada cara yang benar atau salah dalam pemilihan karakter, oleh karena itu pengalaman yang Anda dapatkan bisa saja berbeda dengan pemain lain, tergantung dari urutan karakter yang Anda pilih.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Remembrance (Adventure)
Pada mode Remembrance, Anda akan mengendalikan protagonis yang telah Anda pilih untuk berpetualang secara 2D side-scrolling seperti berbicara dengan para NPC, mengunjungi suatu lokasi, memeriksa objek dan sejenisnya. Dari aksi-aksi tersebut, nantinya Anda akan mendapatkan informasi penting terkait cerita yang disebut sebagai Keywords.
Sekumpulan informasi ini bisa Anda akses dengan menekan tombol segitiga untuk membuka menu Though Cloud. Nantinya, Anda bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh sang protagonis terkait informasi yang bersangkutan. Tidak hanya itu saja, informasi tersebut juga bisa Anda gunakan sebagai bahan pembicaraan dengan NPC yang berujung pada perolehan informasi baru lagi.
Saat berpetualang, terkadang skenario cerita akan terkunci yang menahan Anda untuk maju lebih jauh. Hal ini ditandai oleh indikator berbentuk gembok warna kuning. Untuk bisa melanjutkan cerita, Anda harus memenuhi beberapa persyaratan terlebih dahulu seperti menyelesaikan cerita karakter lain atau memainkan mode Destruction.
Destruction (Battle)
Seperti game RPG pada umumnya, game ini juga menawarkan fase pertarungan yang disebut sebagai Destruction. Sebelum pertarungan dimulai, Anda diminta untuk memilih maksimal enam karakter yang akan turun menyerang sebagai Strike Team (Merah). Sementara, karakter yang tidak dipilih akan mempertahankan terminal sebagai Defense Team (Biru). Anda hanya diizinkan untuk mengendalikan Strike Team saja, karena Defense Team akan bergerak secara otomatis.
Sang Kaiju akan muncul tepat di mana meteor jatuh. Kemudian, ia akan mulai berjalan menuju terminal berada untuk menghancurkannya. Tugas Anda adalah menjaga terminal di kota dari serangan Kaiju. Jika HP Terminal sampai menyentuh nol, maka Anda dianggap kalah.
Pertarungan di game ini menggunakan sistem Real-time Strategy, di mana para karakternya akan menaiki sebuah robot Sentinel. Di kanan atas, terdapat radar yang menunjukkan posisi karakter dan Kaiju. Di bawah kiri layar, terdapat Meta-Gauge yang berfungsi untuk melancarkan Meta-Skills. Bar ini akan bertambah seiring perolehan Meta-Chips yang Anda dapatkan dari mengalahkan musuh.
Selain HP yang menunjukkan kesehatan karakter, ada satu bar di bawahnya bernama EP yang berperan sebagai sumber daya utama selama pertarungan. Setiap aksi yang Anda lakukan membutuhkan EP dan jika ia terkuras habis, maka karakter Anda tidak bisa menyerang. EP akan bergenerasi seiring berjalannya waktu. Proses charge EP ini bisa lebih cepat jika Anda memilih untuk melewatkan giliran menyerang atau memilih bertahan.
Apabila HP karakter terkuras, ada opsi Repair di mana karakter akan turun dari Sentinel untuk memulihkan HP-nya. Proses Repair ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selama proses repair berlangsung, Anda hanya bisa memberikan perintah untuk bergerak atau Summon saja. Jika HP karakter telah mencapai nol, proses Repair ini akan berlangsung jauh lebih lama lagi. Jadi, akan lebih baik jika Anda melakukan Repair sebelum HP karakter menyentuh angka nol. Setelah memenangkan pertarungan, Anda akan mendapatkan sejumlah Mystery Points yang nantinya dibutuhkan untuk membuka Mystery File di fase Analysis.
Analysis
Pada fase Analysis, Anda diberi sekumpulan informasi yang sudah Anda dapatkan dari fase Remembrance maupun Destruction. Informasi tersebut tergabung dalam dua kategori, yaitu Event Archive dan Mystery Files. Dengan demikian, Anda bisa tetap mengikuti ceritanya dengan baik, lengkap dengan segala informasi yang ada. Event Archive mengurutkan kejadian secara kronologis yang disertai oleh tahun, lokasi dan ringkasan ceritanya. Sementara, Mystery Files lebih mencakup informasi rahasia dan membutuhkan sumber daya Mystery Point untuk membukanya.
Presentation
Visual
Visualisasi racikan Vanillaware memang selalu punya daya tarik tersendiri. Mulai dari Muramasa: The Demon Blade, Odin Sphere: Leifthrasir, Dragon’s Crown hingga 13 Sentinels: Aegis Rim, semuanya memiliki desain visual yang tidak hanya indah, namun juga artistik. Desain karakternya betul-betul menawan ditambah latar belakang yang juga mendukung suasana akan membuat Anda terserap masuk ke dalam dunianya. Satu-satunya kekurangan menurut kami adalah desain karakter robot Sentinel yang terasa generik. Tidak ada yang berkesan dari para Sentinel ini kecuali sebagai alat tempur belaka.
Audio
Musik selalu jadi bagian tak terpisahkan dari sisi presentasi. Meskipun tidak kasat mata, namun keberadaannya begitu esensial untuk membangun suasana. Hitoshi Sakimoto dan timnya begitu piawai memainkan alunan lagu dalam game ini untuk menghasilkan momen-momen yang dramatis. Hal inilah yang tetap membuat Anda bertahan menyaksikan detik demi detik cerita meskipun percakapannya berlangsung lama.
Dari sisi sulih suara pun, ia tidak kalah superiornya. Setelah mencoba kedua opsi bahasa yang ditawarkan game ini, keduanya memiliki kualitas sulih suara yang luar biasa. Anda akan dimanjakan oleh kepiawaian para pengisi suara sebagaimana mereka memerankan para karakternya dengan baik. Setiap dialog terasa memiliki jiwanya sendiri berkat penyampaian mereka yang sangat emosional. Untungnya, dialog-dialog dalam game ini cenderung pendek-pendek sehingga Anda bisa membacanya dengan cepat sebelum suara karakternya habis.
Value
Pengalaman paling menarik dari game ini adalah bagaimana ia membuat Anda terus menebak-nebak tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam cerita. Ia secara konsisten membuat otak Anda terus memikirkan informasi yang Anda dapatkan untuk digabungkan dengan informasi lainnya demi mencapai sebuah kesimpulan.
Sebagai game yang kuat dari sisi narasi, sulit untuk menjelaskan 13 Sentinels: Aegis Rim tanpa spoiler sedikit pun. Akan tetapi, agar Anda bisa mendapatkan pengalaman yang maksimal, kami akan berusaha sebaik-baiknya untuk menghindari unsur-unsur yang berpotensi menjadi spoiler. Game ini betul-betul luar biasa dari segi penyampaian cerita.
Conclusions
Peralihan dari genre yang sudah menjadi keahliannya, tentu merupakan langkah berisiko yang harus ditempuh oleh Vanillaware. Namun, mereka berhasil membuktikan bahwa mereka juga bisa meracik game di luar Action. 13 Sentinels: Aegis Rim jelas menjadi salah satu game terbaik dalam satu dekade terakhir. Semua aspek dalam game ini dibangun dengan sangat rapi hingga menghasilkan mahakarya yang fantastis.
Memainkannya di konsol PlayStation saja sudah sangat memuaskan, apalagi bisa sambil rebahan menggunakan Nintendo Switch, tentu kenyamanannya akan meningkat berkali-kali lipat yang membuat pengalaman bermain Anda kian sempurna.
+ Plot cerita yang sulit ditebak
+ Penyampaian cerita yang enak diikuti
+ Sesi petualangan menarik
+ Sesi pertarungan memuaskan
+ Visualisasi sangat menawan
+ Sulih suara brilian
+ Fan-service tidak berlebihan
- Desain robot Sentinels terlalu generik