DOOM: The Dark Ages
id Software
Bethesda Softworks
15 Mei 2025
PS5, Xbox Series, PC
First-person Shooter
Dewasa
Blu-ray, Digital
86 GB
Rp 1.000.000 (Standard)
Rp 1.400.000 (Premium)
Franchise DOOM merupakan salah satu game first person shooter brutal yang sudah sangat terkenal di kalangan gamer dari masa ke masa. Sebagai game yg dimulai di platform PC pada era MS-DOS, para penggemarnya masih terus menantikan setiap seri Doom baru yang akan dirilis. Di seri terbarunya yang diberi judul DOOM: The Dark Ages, anda akan kembali bermain sebagai sang Slayer yang tentu saja akan menghancurkan pasukan demon dari neraka dengan berbagai senjata yang ia miliki. Namun, apakah DOOM: The Dark Ages sesuai dengan ekspektasi kami sebagai penggemar berat DOOM sejak seri pertamanya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
DOOM: The Dark Ages mengambil latar waktu sebelum kejadian di Doom (2016) terjadi. Anda akan memerankan sang Doom Slayer pada masa di mana ia bertempur untuk membela penduduk planet Argent D’Nur dari serbuan monster-monster dari neraka. Di seri ini, anda masih menjadi ‘properti’ dari ras alien misterius yang disebut Maykr, yang dianggap sebagai pelindung oleh para penduduk Argent D’Nur.
Apakah yang akan terjadi dengan planet tersebut? Bagaimana awal kisah dari sang Doom Slayer yang telah memperoleh kekuatan dari Maykr setelah kemampuannya selama ia menjadi Doom Marine diakui?
Temukan jawabannya dengan memainkan DOOM: The Dark Ages!

Gameplay
DOOM: The Dark Ages masih menampilkan gameplay yang sudah sangat familiar bagi para penggemar seri DOOM lawas maupun seri modern. Anda tetap akan menghancurkan pasukan neraka dengan berbagai cara brutal dengan senjata-senjata yang cukup variatif, namun, seri ini juga memperkenalkan banyak hal baru selama permainan berlangsung. Di seri ini, anda akan menemukan lebih banyak lore yang disematkan sepanjang permainan, tidak seperti seri sebelumnya yang hanya berfokus pada aksi brutal Doom Slayer. Tentu saja, selama kisah berlangsung, anda tetap akan memanfaatkan berbagai kekuatan dan kecepatan dari Doom Slayer untuk mengalahkan musuh-musuh anda. Doom Slayer juga tetap memiliki kemampuan bergerak yang sangat cepat, disertai dengan kekuatan yang besar. Anda akan menemukan beragam senjata seperti Shotgun, Super Shotgun, peluncur roket, dan berbagai senjata yang unik seperti Ravager yang memungkinkan anda untuk menembakkan serpihan tengkorak sebagai amunisi.
Anda juga memiliki perlengkapan tambahan berupa perisai yang menjadi perbedaan utama di seri ini. Perisai tidak hanya berguna untuk menahan atau melakukan parry dengan menekan tombol perisai sesaat sebelum serangan musuh mengenai anda, tetapi juga dapat digunakan untuk menyerang dengan melemparkan perisai tersebut ke target tertentu. Beberapa target akan memiliki armor untuk menahan perisai anda, namun jika anda berhasil menghancurkan armor tersebut, anda tetap dapat menggunakan perisai anda sebagai gergaji mesin yang dapat ditancapkan ke tubuh para demon yang anda hadapi. Selain itu, Doom Slayer juga akan dilengkapi dengan berbagai senjata melee seperti sarung tangan, flail, dan berbagai senjata lain dengan kemampuannya masing-masing. Tentu saja, setiap senjata baik senjata api, perisai, maupun senjata melee dapat anda tingkatkan menggunakan gold ataupun batu permata yang dapat anda temukan di dalam setiap stage.
Untuk mengingkatkan stats dari Slayer, anda juga dapat mengalahkan demon yang lebih kuat yang memiliki tanda khusus. Saat anda mengalahkan demon ini, anda akan menyerap jantung dari demon tersebut dan meningkatkan salah satu stats yang anda miliki, seperti health maksimum, peluru maksimum, atau armor. Anda juga dapat meningkatkan Rune yang dipasang pada perisai anda untuk memberikan kemampuan khusus saat anda melakukan parry.
DOOM: The Dark Ages juga menampilkan stage yang lebih banyak dibandingkan kedua seri DOOM modern pendahulunya. Game ini juga menyajikan lebih banyak stage dengan peta yang lebih luas, yang menurut kami, sayangnya malah membuat eksplorasi untuk menemukan secret di stage tertentu terasa terlalu bertele-tele dibandingkan dengan kedua seri sebelumnya, yang untungnya masih terbantu oleh variasi musuh yang lebih beragam. Sisi positifnya, game ini memberikan indikator point of no return yang cukup jelas, sehingga anda dapat melakukan eksplorasi dengan lebih tenang tanpa harus khawatir melanjutkan cerita secara tidak sengaja.
Petualangan Doom Slayer di seri ini juga tidak hanya pertarungan di darat saja. Anda juga akan menggunakan makhluk yang disebut Serrat, sebuah naga setengah mesin yang menjadi tunggangan sang Slayer, yang akan membantu perjalanan anda dalam menghancurkan pasukan neraka. Selain itu, anda juga akan mengendalikan sebuah mecha raksasa yang disebut Atlan, di mana anda dapat melakukan pertempuran antar raksasa yang terasa sangat epik. Kami cukup menyukai variasi pertarungan yang ada di game ini.
Presentation
Visual
Dari segi visual, kualitas detail dari kostum maupun monster-monster yang ada terlihat lebih dipoles di seri ini. Namun, banyaknya lokasi yang terlihat terlalu gelap membuat kami kurang dapat menikmati detail yang ada. Seringkali kualitas visual yang sangat indah tersebut terasa tertutup oleh efek pencahayaan yang terlalu gelap jika dibandingkan dengan kedua seri sebelumnya. Namun, kami sangat menyukai tampilan UI baru yang lebih sederhana, anda bahkan dapat menampilkan wajah avatar DOOM klasik sebagai pengganti wajah hologram di tengah layar, yang tentu saja menjadi pemanis bagi para pemain seri lawasnya.
Audio
DOOM: The Dark Ages masih menampilkan musik metal yang epik, namun sayangnya absennya Mick Gordon di seri ini membuat kami sebagai fans DOOM lawas merasa ada sesuatu yang hilang dari musik-musik yang biasanya terdengar sangat khas di telinga kami. Dari segi efek suara, kualitas efek seperti ledakan, suara demon, dan suara-suara lainnya cukup layak diacungi jempol. Anda akan tetap menemukan berbagai efek yang membuat game ini terasa badass seperti seri sebelumnya.
Value
Sebagai penggemar setia seri DOOM yang sudah memainkan banyak serinya (ya, termasuk DOOM RPG), kami merasa DOOM: The Dark Ages masih terasa epik sebagai sebuah game DOOM, namun kurang maksimal di beberapa stage yang lebih luas. Namun, jika anda menyukai gaya ‘rip and tear’ yang selalu ditawarkan oleh DOOM, seri ini akan terasa sangat familiar bagi anda.
Conclusions
DOOM: The Dark Ages merupakan seri yang cukup epik, namun bukan tanpa kekurangan. Kualitas pertempuran yang masih terasa keren, demon yang beragam, serta penambahan fitur Serrat dan Atlan membuat game ini lebih berwarna. Namun, design beberapa stage yang terlalu luas membuat game ini terasa lambat di beberapa bagian, terutama jika anda sering mencari secret area selama permainan berlangsung.
+ Peningkatan variasi demon
+ Gaya brutal tetap dipertahankan
+ Lore Doom Slayer yang lebih jelas
- Beberapa stage terasa terlalu dipaksa lebih besar