Eriksholm: The Stolen Dream
River End Games
Nordcurrent Labs
15 Juli 2025
PS5, Xbox Series, PC
Stealth, Strategy
Dewasa
Digital
Rp 579.000
Di tengah lanskap industri game yang semakin dipenuhi oleh judul-judul besar dengan bujet fantastis, Eriksholm: The Stolen Dream muncul sebagai bukti bahwa kekuatan narasi, desain atmosferik, dan gameplay yang terstruktur bisa menyampaikan pengalaman yang jauh lebih bermakna daripada sekadar aksi bombastis.
Game ini bukan hanya tentang menyelinap dan menghindari musuh—ia adalah refleksi tentang ketidakadilan, keberanian dalam kesunyian, dan perjuangan seorang gadis muda melawan sistem yang korup.
Menjadi salah satu game indie yang hidden gem di tahun ini, game besutan River End Games developer asal Swedia ini akan membuat Anda terhanyut dalam cerita yang solid dibalut gameplay yang sederhana namun sarat tantangan.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story
Hanna, protagonis utama, bukan pahlawan super. Ia adalah gadis muda yang baru pulih dari Heartpox, tinggal bersama adiknya yang bernama Herman. Suatu Ketika, usai menjenguk kakaknya, Herman tiba-tiba menghilang dan polisi datang menggeledah rumah mereka.
Dengan kondisi yang tertekan, Hanna terpaksa melarikan diri. Ia mulai mencari Herman, yang ternyata pencarian ini akan membawanya ke berbagai konflik. Perjalanan ini membawanya dari lorong-lorong kumuh hingga ke pusat kekuasaan, mengungkap konspirasi yang melibatkan sindikat pencuri, pejabat korup, dan gerakan perlawanan.
Akankah Hanna berhasil menemukan sang adik dan mengungkap kebenaran dari misteri yang menyelimuti kota Ericksholm?
Temukan jawabannya dengan memainkan Eriksholm: The Stolen Dream!
Gameplay
Eriksholm adalah kota fiktif yang terinspirasi dari Skandinavia pra-Perang Dunia I, dengan sentuhan dieselpunk dan arsitektur yang mengingatkan kita pada sudut-sudut Prancis Selatan dan lorong-lorong sempit ala Dishonored. Di balik keindahan visualnya, kota ini menyimpan luka: wabah Heartpox yang mematikan, ketimpangan sosial, dan sistem politik yang membusuk.
Setiap sudut kota terasa hidup. Warga berbincang di balkon, poster propaganda menempel di dinding, dan suara mesin uap bergema di lorong-lorong sempit. Game ini tidak hanya menyajikan dunia, tapi mengundang kita untuk mengamatinya—membaca koran usang, mendengarkan bisikan warga, dan menyusun potongan-potongan narasi dari benda-benda kecil yang tersebar.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Gameplay pada game ini akan sangat berfokus pada stealth. Anda akan memanfaatkan kemampuan dari setiap karakter yang Anda kendalikan, dan memaksimalkan keadaan lingkungan untuk memberikan keuntungan. Misalnya seperti menyalakan mesin agar suara mesinnya dapat menyamarkan langkah Anda, atau mematikan lampu sehingga musuh tidak dapat melihat keberadaan Anda.
Game ini sendiri terdiri dari total 17 Chapter, yang setiap chapternya akan berjalan secara linear. Tidak ada misi sampingan, namun Anda dapat mengumpulkan berbagai notes untuk memperkaya wawasan dan lore yang ada.
Selain itu, Anda juga dapat mengumpulkan item collectible. Jika Anda telah menyelesaikan suatu chapter, Anda dapat mengulang chapter tersebut dengan bebas untuk melengkapi notes atau mencari item collectible yang belum Anda temukan.
Dalam game ini, pada awalnya Anda akan mengendalikan Hanna, yang memiliki kemampuan untuk membius lawan menggunakan pipe dart dan mampu melewati saluran udara yang sempit.
Seiring berjalannya progress cerita, hal ini lah yang membuat Hanna begitu kuat untuk melawan tirani, bukan hanya keberaniannya, tapi ekspresi dan gesturnya yang subtil. Animasi wajahnya dalam cutscene bisa menyampaikan emosi lebih dalam daripada dialog panjang. Ia bukan karakter yang dibuat untuk dikagumi, tapi untuk dipahami—dan itu membuatnya terasa nyata.
Karakter pendukung seperti Alva dan Sebastian juga memiliki kedalaman tersendiri. Alva, pemimpin anak-anak jalanan, adalah perpaduan antara Fagin dan ibu yang protektif. Sebastian, si pria besar yang bisa mencekik musuh, menyimpan masa lalu kelam yang perlahan terungkap. Interaksi mereka dengan Hanna membentuk dinamika yang kompleks dan menyentuh.
Secara mekanik, Eriksholm adalah game stealth isometrik yang lebih mirip gabungan antara gameplay seperti Hitman Go dan sajian narasi ala Plague Tale.
Setiap level adalah teka-teki yang menuntut presisi, bukan improvisasi. Anda akan bertemu dengan karakter lainnya yang akan bergabung membantu Anda. Yakni Alva yang memiliki kemampuan untuk melempar batu yang dapat mendistraksi lawan dan memecahkan lampu, dan juga ia dapat memanjat pipa yang terpasang di bangunan atau rumah. Dan juga ada Sebastian, seorang pria besar yang dapat mencekik lawan dari belakang dan dapat berenang.
Ketiga karakter playable ini akan Anda kendalikan satu per satu untuk mengatasi tantangan yang ada, sehingga Anda harus memikirkan cara yang kreatif dan efisian yang memaksimalkan semua kemampuan mereka.
Namun, game ini bukan sandbox. Ia sangat terstruktur, dengan satu solusi optimal untuk setiap tantangan. Ini bisa terasa membatasi bagi pemain yang suka bereksperimen, tapi bagi mereka yang menikmati strategi dan perencanaan, Eriksholm adalah surga kecil yang menantang.
Sistem suara menjadi elemen penting. Langkah kaki di lantai kayu, suara burung yang terbang, atau mesin yang berdengung dapat menjadi alat yang membantu Anda, atau sebaliknya dapat menjadi ancaman. Tidak ada HUD yang mengganggu—semua informasi disampaikan lewat visual dan suara, menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan elegan.
Presentation
Visual
Aspek visual dan audio dalam game ini menjadi salah satu hal yang patut disukai. Secara visual, meskipun lingkup game ini adalah sebuah game indie, namun ia mampu menyajikan kualitas visual yang luar biasa. Dengan sudut pandang isometrik, kota Eriksholm terlihat seperti diorama yang hidup.
Pencahayaan alami, tekstur bangunan, dan animasi karakter semuanya dirancang dengan detail luar biasa. Cutscene-nya bahkan bisa menyaingi game AAA, dengan ekspresi wajah yang subtil dan penuh makna. Game ini juga cukup optimize, dimana ia dapat berjalan dengan stabil dan mulus pada 60 fps, membuat jalannya permainan terasa lebih mengasyikkan.
Audio
Dari sisi kualitas suara dan narasi, tidak disangka ternyata Ericksholm mampu memberikan adegan sinematik yang cukup baik. Interaksi antara para karakter dan NPC yang ada juga turut menghidupkan suasana sehingga tidak terasa membosankan.
Audio-nya mendukung atmosfer dengan sempurna. Voice acting, terutama Hanna yang diperankan oleh Rosie Day, adalah salah satu yang terbaik tahun ini. Musiknya tidak mencuri perhatian, tapi membentuk lanskap emosional yang mendalam.
Value
Meskipun Eriksholm bukan game yang menawarkan kebebasan eksplorasi atau replayability tinggi, namun ia menawarkan sesuatu yang lebih langka: pengalaman yang terasa personal, menyentuh, dan filosofis. Ia mengajak kita merenung tentang ketidakadilan sistemik, tentang keberanian dalam sunyi, dan tentang bagaimana satu keputusan kecil bisa mengubah segalanya.
Game ini juga menyentuh tema tentang komunitas dan solidaritas. Di awal, Hanna dilindungi oleh tetangganya yang mengenalnya. Tapi ketika ia keluar dari lingkungan itu, ia menjadi asing dan rentan. Ini adalah metafora tentang bagaimana sistem bisa melumpuhkan individu ketika mereka terpisah dari komunitasnya.
Conclusions
Dengan gameplay stealth based platforming yang penuh strategi, dipadu dengan narasi yang solid dan kualitas visual yang memanjakan mata. Ericksholm mampu menawarkan pengalaman bermain yang mengesankan. Ia layak menjadi judul game indie yang wajib Anda mainkan di tahun ini. Eriksholm: The Stolen Dream adalah bukti bahwa game tidak harus besar untuk menjadi bermakna.
Ia adalah pengalaman yang tenang, penuh strategi, dan menyentuh. Bagi mereka yang mencari aksi cepat dan kebebasan eksplorasi, mungkin game ini bukan pilihan utama. Tapi bagi mereka yang menghargai narasi yang kuat, desain yang elegan, dan refleksi filosofis, Eriksholm adalah permata yang layak ditemukan.
+ Gameplay stealth platforming yang solid dan penuh tantangan
+ Mekanisme pergantian karakter yang seamless
+ Memaksimalkan semua kemampuan karakter dan lingkungan yang interaktif
+ Jalan cerita yang menarik dengan cutcsene yang setara game AAA
+ Design level yang bervariasi
+ Kualitas visual yang sangat detail
- Tidak adanya sistem levelling
- Tidak ada combat secara langsung