[Review] Monster Hunter Stories

Berjarak satu tahun dari versi Jepangnya, Monster Hunter Stories akhirnya resmi dirilis dalam bahasa Inggris. Menghadirkan gameplay berbeda dari serial Monster Hunter yang selama ini Anda kenal, game yang dibalut menggunakan visual ala anime dan menggunakan sedikit formula Pokemon ini, siap mengisi hari-hari Anda untuk berperan sebagai seorang Rider. Apa saja yang ditawarkan dari seri Stories ini? Apakah ia masih memiliki cita rasa seri utama Monster Hunter?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Game ini mengambil latar dunia dimana manusia dan para monster dapat hidup berdampingan. Jika seseorang yang memburu monster disebut sebagai Hunter, di sudut lainnya terdapat para manusia yang disebut sebagai Rider, dimana mereka dapat hidup berdampingan bersama para monster. Dengan menggunakan Kinship Stone, para Rider dapat membangkitkan kekuatan tersembunyi para monster. Di sebuah desa bernama Hakum, terdapat seorang pemuda berusia 12 tahun bernama Lute (nama default). Bersama sahabatnya Cheval dan Lilia, ia menemukan sebuah telur monster yang berisi seekor bayi Rathalos.

Sepulangnya ke desa Hakum, seekor Nargacuga muncul untuk menyerang warga dan akhirnya menewaskan ibu dari Cheval. Bayi Rathalos yang dipungut Lute berusaha melindungi desa, namun sayangnya ia terjatuh ke jurang. Setahun berselang, Lute akhirnya resmi menjadi Rider untuk mengarungi petualangan bersama seekor Felyne bernama Navirou. Mereka siap mengarungi petualangan untuk menemukan keajaiban yang belum pernah mereka temui sebelumnya.

Gameplay

Berbeda dari serial Monster Hunter lain yang dikembangkan oleh tim Capcom, game ini dikembangkan oleh developer Marvelous, yang biasa menangani serial Story of Seasons atau Senran Kagura. Sesuai namanya, Monster Hunter Stories akan berfokus pada sisi cerita dari seorang karakter utama ciptaan Anda yang berprofesi sebagai Rider untuk mengungkap segala misteri yang terjadi. Game bergenre RPG ini menggunakan sistem pertarungan Turn Based klasik yang bisa dinikmati baik oleh fans serial JRPG klasik dan modern.

Berikut kami bahas secara mendalam aspek gameplay dalam game ini:

Adventure
Sebelum memulai petualangan, Anda akan diminta menciptakan seorang karakter dengan jenis kelamin yang Anda inginkan. Anda dapat memilih jenis mata, bentuk rambut dan memberikannya nama. Sebagai seorang Rider, Anda akan mengarungi petualangan besar bersama Navirou untuk mengumpulkan Monster sebanyak-banyaknya dan menyelesaikan berbagai tugas. Sesi petualangan akan menggunakan sudut pandang kamera orang ketiga seperti serial Monster Hunter pada umumnya.

• Quests
  Terdapat dua jenis Quest yang dapat Anda jalani pada petualangan Sang Rider, yaitu Story Quest dan Subquest. Story Quest akan memberikan progress pada cerita utama, sementara Subquest adalah misi opsional yang memberikan sejumlah experience ekstra, uang dan hadiah lainnya. Subquest dapat Anda terima melalui papan pengumuman atau mengunjungi warga dengan tanda seru di atas kepalanya. Subquest biasanya meliputi pembasmian monster atau pencarian item tertentu.
• Monsties
  Dari ratusan monster yang tersedia, tidak semua jenis Monster dapat Anda jadikan Monsties, sebutan untuk monster yang bisa Anda jadikan partner melalui proses penetasan telur. Tidak seperti Pokemon yang bisa ditangkap menggunakan Pokeball atau menjinakkan dengan cara lainnya, game ini menuntut Anda untuk mencuri telur dari sarang monster sebelum mereka dapat dijadikan partner. Proses pencurian telur bisa dibilang susah-susah-gampang. Pada World Map, Anda akan dapat memasuki sejumlah sarang monster yang muncul secara acak. Setelah mencapai sarangnya, Anda hanya dapat mengambil satu telur di setiap usaha pencurian dengan corak telur yang acak. Tersedia beberapa kali kesempatan untuk mencari corak telur yang Anda inginkan. Jika Anda kurang beruntung, Sang Induk dari telur tersebut siap menghadang proses pencurian Anda. Setelah proses pencurian berhasil, Anda harus menetaskannya terlebih dahulu di desa Hakum melalui mini-game yang memanfaatkan fitur touchscreen. Tiap Monsties memiliki tingkat kelangkaannya masing-masing. Untuk mendapatkan monster langka dan kuat, Anda harus mencuri telur dari sarang berwarna emas yang cukup sulit ditemukan.
• Exploration
  Saat berada dalam World Map, Anda dapat mengeksplorasi peta secara penuh untuk mengumpulkan berbagai item, menambang bijih atau melawan monster. Ditemani Navirou dan Monsties, Anda dapat menunggangi Monsties untuk memanfaatkan kemampuan mereka yang disebut Riding Action. Tiap Monsties memiliki kemampuan yang berbeda-beda seperti melompat lebih tinggi, mencari item rahasia, memanjat tanaman merambat atau menandai posisi musuh pada peta. Tidak perlu khawatir capek bereksplorasi, karena game ini menyediakan fitur Fast Travel bernama Catavan yang bisa Anda akses secara gratis di berbagai titik yang telah Anda aktifkan.

Battle
Encounter tidak terjadi secara acak, dimana monster yang akan tampak pada layar. Setelah Anda menyentuh monster, maka layar akan berpindah ke medan pertempuran. Berbeda dari serial Monster Hunter lainnya, game ini menggunakan mekanisme pertarungan Turn Based layaknya seri Pokemon. Sang Rider akan ditemani satu Monsties pilihannya untuk bertarung di field. Di tengah pertarungan, Anda dapat mengganti Monsties seperti yang diterapkan pada Pokemon. Monsties yang tidak aktif akan tetap mendapatkan experience untuk meningkatkan level mereka. Monsties akan menyerang secara otomatis tergantung dari kecenderungan tipe serangan dasarnya. Namun, Anda tetap dapat memberikan perintah berupa Skill atau Support jika memang menghendakinya.

• Attack Type
  Rider dan Monsties memiliki tiga tipe serangan dasar dengan mekanisme yang serupa dengan batu-gunting-kertas. Serangan dasar ini terbagi menjadi Power, Technique dan Speed, dimana Power mengalahkan Technique, Technique mengalahkan Speed dan Speed mengalahkan Power. Namun, mekanisme ini baru berjalan ketika dua karakter saling membidik satu sama lain yang menghasilkan fase Head-to-Head.
• Weapon Combos
  Terdapat mekanisme unik bernama Weapon Combos, dimana ia akan terpicu ketika Anda berhasil melakukan tipe serangan secara berurutan dengan benar. Rider dapat menggunakan satu dari empat kategori senjata yang tersedia, yaitu Great Sword, Sword & Shield, Hammer dan Hunting Horn. Sebagai contoh, jika Rider menggunakan Great Sword dan memilih tiga tipe serangan Power-Power-Technical secara berurutan, maka pada serangan ketiga, sebuah kombo akan terjadi untuk menghasilkan daya rusak ekstra.
• Ride
  Monsties tidak hanya berfungsi sebagai partner bertarung, mereka juga dapat Anda tunggangi ketika memenuhi level Kinship Stones, setidaknya hingga level satu. Kinship Stone yang akan terisi ketika Anda berhasil memenangkan fase Head-to-Head atau hal lainnya. Setelah kondisi terpenuhi, maka Sang Rider dapat menunggangi Monsties untuk bertarung bersama dalam satu health bar. Jika health bar terkuras habis, maka Sang Rider akan jatuh dan terpisah seperti semula. Saat kondisi menunggangi Monsties, Anda dapat melancarkan serangan spesial bersama Monsties. Namun, setelah itu Sang Rider akan kembali turun dari tunggangannya.
• Quick Time Event
  Di tengah pertarungan, terkadang terjadi situasi istimewa seperti Power Clash, Air Showdown dan Breath Blast. Situasi ini menuntut Anda untuk menekan tombol berulang kali atau memutar Circle Pad untuk menghasilkan daya rusak ekstra pada musuh dan mengisi bar Kinship Stone.
• Retreat
  Terkadang pada akhir sebuah pertarungan, seekor monster akan mengalami kondisi Retreat, dimana mereka kembali ke sarang terdekat. Jika kondisi ini terjadi, maka Anda dapat menyelinap menuju sarangnya dan mencuri telur mereka untuk ditetaskan menjadi partner.

Presentation

• Visual
  Sebagai game yang masih dapat dijalankan pada mesin 3DS lama sekalipun, Monster Hunter Stories memiliki kualitas visual yang sangat memanjakan mata. Menggunakan teknik cel-shaded, ia terasa seperti sebuah anime interaktif yang memberikan cita rasa unik bagi fans Monster Hunter sekalipun. Dunia yang indah serta desain karakter yang sangat unik membuat visual game ini patut mendapat acungan jempol. Saat Anda mengganti armor, perubahan visual karakter akan terlihat pada petualangan, pertarungan bahkan cutscene sekalipun. Presentasinya menunya pun tampil sangat baik dan informatif. Sayangnya, masalah framerate yang naik turun, terkadang menjadi hal yang cukup menyebalkan.
• Audio
  Dari sisi audio, musik-musik dalam game ini cukup berkesan dan terus terngiang-ngiang di kepala kami. Musik-musik penuh semangat ala remaja Jepang siap mengiringi petualangan sangat rider. Namun, ada sedikit hal yang cukup mengganggu dari segi bahasa. Suara-suara yang muncul dari mulut karakter terdengar sangat aneh. Terasa seperti bahasa Jepang, namun sebenarnya bukan. Mungkin itu adalah bahasa original khusus game ini, seperti yang diterapkan pada game Gravity Rush.
  

Value

Monster Hunter Stories akan memberikan pengalaman berbeda dari seri Monster Hunter lainnya. Terlepas visual ala anime yang ditawarkan, menggunakan formula yang serupa dengan Pokemon akan memberikan adiksi yang serupa. Selain itu, terdapat pula mode online yang mengizinkan Anda untuk bertarung dengan Rider lainnya untuk menguji kemampuan dalam medan tempur. Konten yang begitu padat di dalamnya, rasanya sangat cukup untuk memenuhi pengalaman bermain Anda selama puluhan bahkan ratusan jam ke depan.

Conclusions

Jika Anda mengharapkan sebuah cerita yang kuat layaknya serial Final Fantasy, Tales, Persona atau Bravely, mungkin Anda harus siap untuk kecewa. Kendati memberikan nama Stories pada judulnya, nyatanya sisi cerita yang ditawarkan tidak seistimewa yang Anda harapkan.

Terlepas dari hal tersebut, Monster Hunter Stories tetaplah sebuah game yang solid dengan mekanisme yang akan membuat Anda ketagihan berpuluh-puluh atau bahkan ratusan jam hanya untuk melengkapi koleksi Monster Anda, sebuah formula yang mirip dengan serial Pokemon. Walaupun game ini adalah judul yang terpisah dari seri utama Monster Hunter, namun inti permainannya tetap terasa. Sebuah pilihan alternatif terbaik bagi Anda yang belum pernah memainkan atau tidak menyukai seri utama Monster Hunter.