Marvel vs. Capcom: Infinite
Capcom
Capcom
19 September 2017
PS4, Xbox One, PC
Fighting
Remaja
Blu-ray, Digital
Rp 635.000
Dalam iterasi keempatnya, serial Marvel vs. Capcom kembali mempertemukan dua kubu beda dunia untuk menghentikan ambisi Ultron Sigma menguasai dunia. Capcom memutuskan untuk tidak menggunakan angka 4 pada judulnya agar para pemain baru tidak merasa tertinggal terlalu jauh. Lantas, apa saja yang ditawarkan oleh Capcom dalam seri Infinite ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Usai menggunakan Reality dan Space Stone untuk masuk ke kota Abel dari semesta Capcom, Ultron dan Thanos juga menggunakan Reality Stone untuk membongkar sistem pelindungnya. Saat bertemu dengan Sigma, Ultron akhirnya memutuskan membentuk aliansi dengannya dan mengkhianati Thanos. Setelah itu, Ultron dan Sigma setuju untuk menyatukan jiwa dan raga mereka menjadi Ultron Sigma. Kemudian, membentuk aliansi dengan Granmaster Meio dan mengirimkan sejumlah pasukannya untuk menyerang Xgard, sebuah kota gabungan antara Asgard dan kota Abel.
Mendengar hal tersebut, para pahlawan dari kubu Marvel dan Capcom tidak tinggal diam begitu saja. Mereka saling bahu membahu untuk mencegah ambisi Ultron Sigma menguasai keenam Infinity Stones. Namun sayang, Ultron Sigma yang memiliki Reality dan Space Stone dapat menghempaskan para protagonis dengan mudah.
Untuk mengalahkan Ultron Sigma, mereka membutuhkan keempat Infinity Stone yang tersisa. Usai kekalahan dari Ultron Sigma, kubu Marvel dan Capcom melakukan rapat di menara Avengers dalam misi pencarian empat Infinity Stones tersebut. Namun, ada risiko yang harus mereka tempuh. Mereka harus membebaskan Thanos yang terkurung demi mengetahui lokasi empat Infinity Stones yang tersisa. Apakah Thanos dapat dipercaya? Dapatkah para pahlawan menghentikan ambisi Ultron Sigma? Mainkan Marvel vs. Capcom: Infinite sekarang juga!
Gameplay
Enam tahun berselang sejak Marvel vs. Capcom 3 dirilis pada konsol generasi sebelumnya. Pada iterasi terbaru ini, Capcom memutuskan untuk tidak menggunakan angka 4 agar para pemain baru tidak merasa tertinggal terlalu jauh ketika mendengar judulnya. Game ini juga berperan penting dalam rangka menyambut beberapa film semesta Marvel yang akan dirilis dalam beberapa bulan ke depan seperti Thor: Ragnarok, Black Panther, Captain Marvel dan pastinya Avengers: Infinity Wars. Dengan ditenagai Unreal Engine 4, berikut kami bahas secara mendalam aspek gameplay dalam game ini:
Battle System
Tak lagi menggunakan format 3 vs 3, seri Infinite kembali menggunakan format 2 vs 2 seperti yang mereka terapkan pada seri pertamanya. Pertarungan akan selesai ketika health bar kedua karakter dalam tim terkuras habis. Karakter yang sedang berada di belakang layar akan melakukan memulihkan kesehatan sebelum gilirannya tiba. Tempo pertarungan berjalan lebih sedikit lebih lambat dari Ultimate Marvel vs. Capcom 3, namun sedikit lebih cepat dibanding Street Fighter V. Tombol aksi terbagi atas empat jenis, yaitu Light Punch, Heavy Punch, Light Kick dan Heavy Kick. Hampir seluruh input serangan dibuat lebih sederhana dengan tombol arah 1/4 lingkaran ditambah tombol aksi. Selain itu, Capcom juga menyuntikkan beberapa mekanisme baru yang ramah pemula agar mereka tetap bisa bersaing dengan para veteran. Sistem pertarungannya mudah dipahami, namun sulit untuk dikuasai.
Berikut beberapa mekanisme barunya:
- Auto Combo
Bagi Anda yang telah mencicipi The King of Fighters XIV atau Dragon Ball FighterZ versi closed beta beberapa waktu lalu, mekanisme ini mirip dengan keduanya. Untuk menghasilkan rangkaian kombo yang dahsyat, Anda hanya perlu terus menekan tombol Light Punch berulang kali hingga akhirnya ditutup oleh Air Combo dari udara yang menghempaskan lawan. Namun, bagi para veteran, Anda masih dapat melakukan rangkaian kombo lainnya di luar Auto Combo ini. - Easy Hyper Combo
Selain Auto Combo, Capcom juga menyisipkan sebuah tombol shortcut bernama Easy Hyper Combo yang dapat melancarkan Hyper Combo level 1. Fitur ini dapat Anda akses dengan menekan dua tombol Heavy Punch dan Heavy Kick secara bersamaan tanpa tombol arah sekalipun. Fitur ini sangat membantu para pemula untuk mengurangi beban hafalan input tombol. - Advancing Guard
Advancing Guard menjadi salah satu fitur paling berguna ketika Anda berada dalam keadaan terdesak atau terpojok layar. Advancing Guard dapat dilancarkan ketika Anda bertahan dan dilanjutkan dua tombol aksi apapun dengan timing yang tepat. Ia berguna untuk memukul mundur lawan atau mengembalikan serangan proyektil. Namun, serangan proyektil yang bisa dikembalikan hanyalah serangan Special Move biasa seperti Hadoken. Jangan coba-coba melakukan Advancing Guard saat menerima Shinku Hadoken. - Infinity Stone
Sebuah mekanisme baru yang meningkatkan kreativitas Anda saat bertarung. Sebelum memulai pertarungan, Anda akan diminta memilih satu dari enam jenis Infinity Stones yang tersedia, di antaranya Power, Reality, Mind, Soul, Time dan Space. Infinity Stone terdiri dari dua jenis serangan, yaitu Infinity Surge yang bisa diaktifkan kapan saja untuk mengisi Infinity Bar, sedangkan Infinity Storm yang dapat diaktifkan ketika Infinity Bar telah terisi minimal 50%. Tiap jenis batu akan memberikan beragam efek yang berbeda sebagai berikut:- Reality: melancarkan serangan proyektil dan berbagai serangan berelemen seperti api, es dan listrik.
- Power: melemparkan musuh hingga membentuk layar dan meningkatkan daya rusak serangan.
- Space: menarik lawan mendekati posisi Anda serta dapat mengurung lawan dalam sebuah kandang untuk membatasi ruang geraknya.
- Time: dapat melakukan dash dengan kecepatan tinggi dan dapat digunakan untuk merangkai kombo dengan sembarang tombol. Selain itu, ia juga dapat meningkatkan kecepatan pergantian karakter.
- Mind:Â dapat melumpuhkan lawan sesaat setelah berhasil melakukan bantingan dan dapat mengisi Hyper Combo Gauge terus menerus.
- Soul: melancarkan serangan jarak jauh yang dapat menyedot health lawan dan dapat membangkitkan kembali partner yang telah tumbang untuk mengajaknya bertarung bersama.
Story Mode
Capcom menyuntikkan Story Mode seperti yang mereka implementasikan pada Street Fighter V. Anda akan memainkan sejumlah karakter berdasarkan porsi cerita yang telah diatur oleh developer. Pembagian cerita sedikit lompat-lompat dan pembagian chapter-nya tidak sesistematis Mortal Kombat, Injustice 2 atau bahkan Street Fighter V. Waktu Anda dalam Story Mode akan dihabiskan dengan menghadapi pasukan Ultron Sigma berulang kali hingga kerap kali menimbulkan rasa jenuh karena sangat mudah dikalahkan. Jalan ceritanya tergolong klise khas superhero dan kurang mendalami peran tiap karakter. Walaupun begitu, mode tetap menyenangkan untuk dinikmati.
Arcade Mode
Mode standar dalam sebuah game fighting, dimana Anda akan menghadapi sejumlah lawan yang terbagi atas tujuh stage yang ditutup dengan menghadapi boss. Sudah menjadi ciri khas seri Marvel vs. Capcom, jika Final Boss dalam setiap gamenya memiliki ukuran tubuh raksasa dengan segudang variasi serangan yang tidak adil. Walaupun tak sesulit Onslaught atau Galactus, Ultron Omega menjadi boss yang cukup menyebalkan dengan berulang kali memanggil pasukan Ultron Sigma serta memiliki health bar yang cukup tebal.
Mission Mode
Mode dari Marvel vs. Capcom 3 ini kembali hadir pada seri Infinite. Dalam mode ini, Anda akan diminta untuk menyelesaikan serangkaian sepuluh tantangan tiap karakter mulai dari yang paling mudah seperti mengeluarkan Special Move sampai yang paling sulit seperti memenuhi rangkaian kombo yang telah disiapkan. Tingkat kesulitan Mission Mode pada game ini masih sedikit di bawah Trial Mode yang ada pada Street Fighter V. Seluruh tantangan masih dalam tahap memungkinkan untuk diselesaikan dengan memanfaatkan timing yang tepat dan membutuhkan sedikit kesabaran.
Online Mode
Seperti game fighting modern pada umumnya, selain bertarung secara offline, Anda juga dapat menantang para gila tarung di dunia melalui mode online. Tersedia empat jenis mode yang dapat Anda pilih diantaranya, Ranked Match, Casual Match, Beginners League dan Lobby. Sayangnya, saat ini pencarian lawan masih cukup sulit dan langka. Beberapa kali kami mencoba untuk melakukan Ranked Match, namun berakhir hampa.
Presentation
- Visual
Pergantian engine menjadi Unreal Engine 4 berimplikasi pada perbedaan visualisasi yang diusungnya. Tak lagi dirender secara cel-shading, Marvel vs. Capcom: Infinite tampil dengan visual Full 3D. Sayangnya, pergantian engine ini harus dibayar mahal dengan hasil yang inkonsisten. Kendati menyajikan animasi gerakan yang lebih baik dari sebelumnya, desain karakter justru menjadi imbas. Beberapa karakter robot, non-manusia atau bertopeng, memang terlihat sangat keren. Namun, di sisi lain, karakter-karakter manusia seperti Chun-Li, Chris Redfield, Dante terlihat seperti lelucon. Berbagai keluhan yang dilontarkan saat demonya meluncur bulan Juni lalu, nyatanya belum digubris Capcom untuk diperbaiki. Terlepas dari inkonsistensi desain karakter, game ini tetap menghadirkan beragam efek visual yang memanjakan mata seperti efek-efek sinar dan warna-warna kontras. - Audio
Khusus pencinta pengisi suara Jepang, Anda harus siap-siap kecewa. Pasalnya, Capcom memutuskan untuk tidak menyertakan Dual Voices seperti yang mereka terapkan pada seri ketiganya. Hal ini cukup disayangkan, mengingat beberapa karakter dari kubu Capcom lebih lekat dengan suara Jepang seperti Ryu, Chun-Li, X, Zero dan Strider Hiryu. Dari sisi musik, tidak banyak perubahan yang dilakukan Capcom selain mengaransemen ulang musik-musik tema tiap karakter.
Value
Satu mode yang cukup menarik perhatian dan menjadi nilai jual seri ini adalah Story Mode. Ia menawarkan cerita ala film Marvel dalam format sinematik. Walaupun relatif singkat, mode ini cukup menyenangkan untuk dinikmati dengan berbagai humor yang di dalamnya. Selain itu, beragam variasi mode juga dapat Anda nikmati, baik secara single-player, multiplayer, offline maupun online. Namun, jika Anda mengharapkan roster yang banyak dan mewah, rasanya game ini belum memenuhi harapan tersebut. Pasalnya, Ultimate Marvel vs. Capcom 3 memiliki jumlah roster lebih banyak dua puluh karakter dari seri ini. Salah satu kehilangan terbesar adalah absennya sejumlah karakter X-Men yang selama ini turut andil dalam pertempuran, sebut saja Wolverine, Magneto, Storm, Phoenix, X-23, Sentinel bahkan hingga Deadpool turut absen dalam game ini. Hingga saat ini masih belum diketahui, apa alasan absennya para punggawa X-Men. Kendati demikian, Capcom telah menyiapkan enam petarung baru yang akan hadir berupa DLC, yaitu Sigma, Black Panther, Monster Hunter, Black Widow, Winter Soldier dan Venom.
Conclusions
Marvel vs. Capcom: Infinite mengalami kemajuan dan kemunduran di saat yang bersamaan. Dari sisi cerita dan gameplay, ia memang menawarkan sesuatu yang baru dan menyegarkan. Namun, dari sisi visual dan jumlah roster, ia terasa kurang mewah sebagai salah satu judul andalan Capcom. Di luar karakter DLC yang akan dirilis kemudian hari, terhitung hanya lima karakter yang benar-benar baru untuk seri ini, sebut saja X, Jedah, Captain Marvel, Gamora dan Ultron. Thanos sendiri sudah pernah muncul pada Marvel vs. Capcom 2 dan hanya mengalami pembaruan desain karakter. Absennya beberapa karakter favorit dari seri sebelumnya, menjadi kehilangan terbesar pada seri ini. Kendati demikian, Marvel vs. Capcom: Infinite tetaplah sebuah game fighting yang solid untuk dinikmati, baik oleh pemula maupun veteran.
+ Mekanisme pertarungan yang solid
+ Infinity Stone menambah variasi strategi
+ Story Mode menyenangkan
+ Mission Mode menantang
- Jumlah roster sedikit
- Sulit mencari lawan online
- Inkonsistensi model karakter