Mortal Kombat 11
NetherRealm Studios
Warner Bros. Interactive Entertainment
23 April 2019
PS4, Xbox One, Switch, PC
Fighting
Dewasa
Blu-ray, Cartridge, Digital
US$ 59.99 (Standard)
US$ 99.99 (Premium)
Nama Mortal Kombat memang punya tempat istimewa di industri video game. Kemunculannya pada tahun 1992 menimbulkan kontroversi di masyarakat atas presentasi kekerasan yang melewati batas. Hal itulah yang akhirnya membuat pemerintah turun tangan dan mendirikan lembaga sensor video game yang sampai saat ini kita kenal dengan Entertainment Software Rating Board (ESRB). Dari sekian banyak judul game fighting yang beredar di pasaran, mayoritas berasal dari Jepang dan hanya Mortal Kombat lah satu-satunya judul barat yang masih bertahan. Perjalanan Ed Boon mempertahankan Mortal Kombat memang tidak mudah, bahkan perusahaan Midway yang menaungi dirinya sebelumnya, dinyatakan bangkrut pada tahun 2009. Untungnya, Warner Bros. Games mengakuisisinya dan Ed Boon mampu mendirikan studio baru bernama NetherRealm Studios. 11 adalah angka yang cukup langka dalam franchise video game dan tidak banyak judul yang bisa mencapainya. Lalu, apa saja yang mereka tawarkan dalam Mortal Kombat 11?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Melanjutkan kisah Mortal Kombat X, di mana Shinnok takluk di tangan Cassie Cage, Raiden berencana melindungi Earthrealm dengan menghabisi semua musuh-musuh yang tersisa. Kemudian, Raiden memenggal kepala Shinnok yang tak berdaya dan meletakkannya di atas altar. Setelah Raiden pergi, tiba-tiba datanglah seorang dewi misterius yang mampu mengendalikan waktu bernama Kronika. Ia tidak suka atas aksi Raiden yang membuat keseimbangan antara baik dan jahat menjadi kacau. Maka dari itu, Kronika melebur seluruh lini waktu yang ada dan mengulang segalanya dari awal.
Apakah yang akan terjadi pada para petarung dari berbagai alam?
Apa tujuan Kronika sebenarnya dengan melebur masa lalu dan masa depan?
Temukan jawabannya dengan memainkan Mortal Kombat 11!
Gameplay
Seperti yang kita ketahui bersama, Mortal Kombat memulai debutnya tahun 1992 sebagai game fighting 2D. Berbeda dengan Street Fighter atau The King of Fighters yang menggunakan karakter animasi, Mortal Kombat menggunakan sprite aktor sungguhan yang telah diproses secara digital agar kekerasan dalam game tersebut tampak lebih nyata. Konsep ini sendiri bertahan selama lima tahun, sebelum Ed Boon memutuskan untuk beralih ke era 3D pada Mortal Kombat 4. Tidak hanya itu saja, sistem pertarungannya sendiri mulai berkembang dari 2D menjadi 3D di area yang cukup luas, tidak hanya sebatas maju dan mundur saja. Akan tetapi, ternyata konsep ini tidak terlalu diminati para penggemarnya dan popularitas franchise Mortal Kombat pun sempat merosot hingga membuat perusahaan pengembangnya, Midway, gulung tikar.
Ed Boon dan timnya, akhirnya dipinang oleh Warner Bros. Interactive Entertainment dan mendirikan studio baru bernama NetherRealm Studios. Tahun 2011, Mortal Kombat seakan terlahir kembali dengan konsepnya yang baru. Tak ingin mengulangi kesalahan yang sama, Ed Boon memutuskan untuk mengembalikan serial ini ke akarnya dengan mereboot seluruh cerita, karakter termasuk gameplay-nya. Sejak saat itulah, Mortal Kombat kembali dalam format pertarungan 2D, namun dengan latar belakang stage 3D yang lebih detail dari sebelumnya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Fighting System
Sebelum memulai pertarungan, Anda diizinkan memilih satu dari dua gaya bertarung default untuk karakter pilihan Anda. Variasi gaya bertarung ini bisa Anda tambah melalui mode Kustomization dan setiap variannya memiliki jurus yang berbeda. Masih mengusung konsep pertarungan yang serupa dengan seri sebelumnya, di mana kedua karakter akan saling baku hantam dengan sudut pandang 2D dan berlatarbelakang arena 3D. Secara garis besar, mekanisme pertarungan garapan NetherRealm sendiri sudah sangat solid dengan kedalaman yang sangat baik. Mereka hanya menyempurnakan apa yang sudah mereka terapkan pada MK X dan Injustice 2 pada game ini.
Elemen baru pada gameplay-nya sendiri terhitung minor dan hanya berganti nama saja, bukan sesuatu yang benar-benar revolusioner. Tombol aksi terbagi menjadi empat, yaitu Front Punch/Kick dan Back Punch/Kick. Kombinasi arah dan tombol-tombol tersebut dapat menghasilkan kombo yang cukup mudah dieksekusi. Satu fitur yang kami sukai dari game fighting garapan NetherRealm adalah Tag Moves, di mana jurus-jurus yang tertera pada Move List, bisa Anda bawa menuju layar pertarungan yang dapat mengurangi beban pemain dalam menghafal. Anda bisa mencantumkan hingga 10 jurus/kombo berbeda pada masing-masing karakter.
Perubahan terbesar yang mereka lakukan adalah mekanisme Super Meter yang kini terbagi menjadi dua, antara ofensif (horizontal) dan defensif (vertikal). Offensive Meter bisa digunakan untuk memperkuat serangan spesial dengan menambahkan tombol R1 pada akhir input. Sedangkan, Defensive Meter akan terkonsumsi saat Anda melakukan gerakan pertahanan seperti berguling. Kedua bar ini akan terisi secara otomatis seiring berjalannya waktu.
Ada pun perubahan lainnya, antara lain X-Ray Move yang kini berganti nama menjadi Fatal Blow. Walau pengeksekusian Fatal Blow serupa dengan X-Ray Move, namun ia tidak bergantung pada Super Meter seperti seri terdahulu. Serangan ini baru bisa dieksekusi saat health bar karakter telah terkuras hingga 30% dan muncul tulisan “FATAL BLOW” di bawah health bar. Serangan ini sendiri memberikan dampak yang cukup signifikan pada lawan, sekaligus menjadi kunci serangan balik untuk meraih kemenangan. Kendati demikian, jurus-jurus yang memperlihatkan keretakan tulang masih ada, hanya saja kini berganti nama menjadi Krushing Blow dan bisa dieksekusi satu kali per rondenya. Krushing Blow sendiri bisa dipicu saat Anda berhasil menginterupsi serangan lawan dan berhasil melancarkan Kounter. Saat hal itu terjadi, akan ada animasi khusus yang memperlihatkan keretakan tulang pada bagian tubuh lawan.
Apa yang membuat Mortal Kombat begitu unik dibandingkan game fighting pada umumnya adalah cara mereka mengakhiri setiap pertarungan saat tulisan FINISH HIM/HER muncul di layar. Saat momen ini terjadi, Anda diberikan waktu beberapa detik untuk melancarkan serangan pamungkas dari setiap karakter yang disebut Fatality. Anda yang mengenal Mortal Kombat di era ini bisa dibilang cukup beruntung, karena tidak perlu repot-repot menghafal input tombol untuk melakukannya. Semua input tombol untuk Fatality bisa Anda lihat melalui Move List yang ada pause menu. Yang perlu Anda perhatikan saat ingin mengeksekusi Fatality adalah jarak yang dibutuhkan untuk memicunya. Jarak yang dibutuhkan biasanya sudah tertulis pada Move List, antara Close, Mid atau Far. Pada jarak dekat (close), posisi eksekutor harus berada sangat dekat (hampir menempel) pada lawan. Yang cukup tricky adalah jarak sedang (mid), di mana Anda harus berada pada jarak sapuan kaki, kurang lebih dua hingga tiga langkah dari lawan. Sementara, untuk jarak jauh (far), Anda hanya perlu mundur sampai batas layar televisi sampai mentok sebelum memasukkan tombol input.
Fatality bukanlah satu-satunya cara untuk mengakhiri pertarungan karena sejak seri kesepuluhnya, NetherRealm juga menyematkan jurus pamungkas lainnya yang biasa disebut Brutality. Berbeda dengan Fatality yang baru bisa dieksekusi saat tulisan “FINISH HIM/HER” muncul, Brutality biasanya membutuhkan momen yang tepat untuk dieksekusi. Saat Health Bar lawan tinggal tersisa beberapa persen, Anda harus melakukan beberapa kombo/Special Move karakter sebagai serangan penutup. Kondisi yang dibutuhkan pun cukup variatif dan bisa Anda lihat pada Move List saat pertarungan berlangsung. Setelah Brutality terpicu, tentu saja pertarungan akan berakhir tanpa adanya kesempatan untuk melancarkan Fatality di pertarungan tersebut.
Satu metode yang benar-benar baru bagi kami adalah diterapkannya Mercy, sebuah fitur pengampunan yang bisa Anda picu saat tulisan “FINISH HIM/HER” muncul di layar. Dengan menekan tombol Bawah + L2/LT pada jarak sedang, Anda bisa memberi kesempatan kedua pada lawan untuk kembali bertarung. Namun, fitur ini hanya bisa dipicu satu kali dalam satu pertarungan. Lawan yang mendapatkan pengampunan, akan mendapat pemulihan health walaupun tidak sampai penuh. Sebuah fitur yang cukup berguna apabila Anda ingin melakukan Brutality, namun gagal mengeksekusinya di kesempatan pertama.
Mode
Berbeda dengan game fighting sejenis yang menambahkan mode secara perlahan pasca rilis, Mortal Kombat 11 sudah memiliki pilihan mode yang beragam sejak awal. Mode yang menjadi sajian utamanya adalah Story Mode, yang kembali dipresentasikan secara sinematik dan berdurasi hingga kurang lebih tiga jam hanya untuk cutscene-nya saja, belum termasuk gameplay. Perubahan terbesar pada Story Mode terlihat pada dihapusnya sistem Quick Time Event (QTE) dari seri sebelumnya yang dirasa cukup mengganggu pemain dalam menikmati cutscene. Cerita akan terbagi menjadi 12 chapter, di mana karakter dari setiap chapter sudah ditentukan oleh developer. Sebagian besar diisi oleh satu karakter, sementara ada beberapa chapter khusus yang mengijinkan Anda untuk memilih satu dari dua karakter yang terlibat dalam cerita.
Selanjutnya, ada mode Tower yang kembali hadir dalam game ini. Klassic Tower tak ubahnya Arcade Mode pada game fighting lainnya, di mana Anda akan melawan rangkaian musuh secara acak sebelum bertemu dengan boss terakhir, Kronika. Penyelesaian mode Klassic Tower akan menghadiahkan Anda ending movie dari karakter yang bersangkutan. Ada satu fitur menarik pada Klassic Tower, di mana Anda dapat menyuruh AI untuk bertarung secara otomatis hingga tamat. Bahkan, Anda bisa mendapatkan trophy dan ending dengan cara ini, tanpa perlu bersusah payah menyelesaikannya sendiri. Tugas Anda hanya perlu menekan tombol X saat pertarungan berakhir untuk berlanjut ke stage beriktunya.
Menggantikan mode Living Tower dari MKX sebelumnya, NetherRealm menawarkan mode baru bernama Towers of Time, sebuah mode yang serupa dengan Multiverse dari Injustice 2. Pada mode ini, isi dan hadiah dari tower-tower yang tersedia akan berubah sepanjang waktu. Bahkan, jenis tantangannya pun cukup beragam. Tidak sekedar pertarungan biasa, Anda akan menemukan beragam Modifiers yang banyak menguntungkan lawan daripada pemain. Jika Anda adalah tipe pemain yang menyukai tantangan, mode ini sangat menarik untuk Anda cicipi.
Mortal Kombat 11 bisa dibilang sangat ramah bagi pemula maupun veteran. Pada mode Tutorialnya sendiri, mereka mengajarkan mekanisme permainan dengan cara yang mudah dimengerti. Ada tiga tahapan tutorial yang bisa Anda ikuti, mulai dari yang paling dasar seperti maju, mundur, lompat, menyerang dan bertahan, hingga yang lebih advanced seperti memanfaatkan frame data hingga eksekusi rangkaian kombo yang rumit. Tidak hanya berupa teks, Anda juga diberikan demonstrasi mekanisme yang sedang Anda jalani, agar bisa melakukannya dengan tepat. Bagi kami, mode tutorial dalam game ini termasuk salah satu yang terbaik dari semua game fighting.
Bila game lain menyajikan sejenis Shop atau Gallery untuk membuka unlockable items dalam gamenya, berbeda halnya dengan Mortal Kombat. Mereka kembali menghadirkan mode Krypt yang terus berkembang sejak seri Deadly Alliance. Tak lagi disajikan dalam bentuk first-person, kini Anda akan mengendalikan seorang penjelajah tanpa nama di pulau Shang Tsung dalam perspektif orang ketiga. Tugas Anda adalah membawanya berpetualang membuka peti-peti yang tersebar di pulau menggunakan koin yang telah Anda dapatkan dari pertarungan. Namun, tidak hanya sekedar membuka peti, Anda juga disuguhkan beragam teka-teki dan senjata untuk membuka jalan baru yang sebelumnya tidak bisa diakses. Untuk itu, Anda juga harus mendapatkan item-item kunci seperti palu Shao Kahn, spear Scorpion, tanduk Motaro, jimat Ermac dan lain-lain agar bisa lanjut ke area baru. Fitur ini cukup memberikan hawa segar dan memberikan kesempatan bagi Anda menemukan hal-hal baru atau sekedar trivia terkait dunia Mortal Kombat itu sendiri, seperti keberadaan Goro, Reptile, Ermac, Kenshi dan lain-lain.
Mode baru yang selalu dipromosikan oleh developer adalah Kustomization. Mode ini merupakan penyempurnaan dari apa yang NetherRealm terapkan pada Injustice 2. Pada mode ini, Anda bisa mengubah penampilan karakter beserta perlengkapan tempurnya yang bisa diisi oleh beragam atribut. Item-item kustomisasi ini bisa Anda kumpulkan melalui Story Mode, Towers of Time, membuka peti di Krypt atau membelinya pada Premium Shop. Secara default, setiap karakter hanya memiliki dua varian kustomisasi saja, namun Anda bisa menambahkan varian baru sesuai selera, bahkan memberinya nama dan mengatur segala jurus-jurus spesialnya. Pun demikian dengan variasi pose intro dan pose kemenangan, yang juga bisa Anda pilih sesuka hati, dengan catatan sudah membukanya terlebih dulu. Sayangnya, varian skin yang ada, sebagian besar hanya perubahan warna dari pola/jenis yang sudah ada saja, tanpa adanya perbedaan yang mencolok. Sepertinya, NetherRealm sengaja melakukan ini agar bisa merilis premium skin yang nantinya dibuat berbayar. Karakter hasil kustomisasi ini bisa Anda uji pada mode Online AI Battle untuk dipertarungkan dengan karakter pemain lainnya.
Sistem transaksi dalam game ini termasuk cukup membingungkan karena banyaknya jenis mata uang atau sumber daya dalam game ini. Mulai dari koin, kristal, soul, heart dan token hingga varian warnanya kuning, biru, merah, hijau yang fungsinya sendiri sangat beragam. Koin bisa Anda gunakan untuk membuka peti pada mode Krypt, sedangkan Time Krystal merupakan mata uang premium yang bisa Anda pakai pada Premium Shop di game ini. Time Krystal bisa Anda dapatkan dari pertarungan, namun bisa juga Anda beli menggunakan mata uang sungguhan. Ada lagi sumber daya bernama Skip Fight yang bisa digunakan untuk melompati level pada mode Tower, ada juga Easy Fatality yang mengizinkan Anda melancarkan fatality dengan kombinasi tombol yang lebih sederhana. Permainan terasa lebih grindy karena uang yang Anda peroleh tidak sebanding dengan harga peti yang ditawarkan sehingga memaksa Anda untuk membeli Time Krystal dengan uang sungguhan. Sistem perekonomian transaksi mikro ini terasa tidak seimbang dan NetherRealm berjanji akan memperbaikinya di kemudian hari. Yang cukup menjengkelkan adalah Anda membutuhkan koneksi internet yang stabil agar setiap progress permainan Anda dapat tersimpan ke dalam server Mortal Kombat 11. Jika tidak, perolehan koin, item dan lainnya akan terbuang sia-sia. Hal ini cukup disayangkan, karena game ini sendiri membutuhkan proses grinding yang tidak sebentar untuk membuka segala unlockables-nya.
Presentation
Visual
Terjadi lonjakan visual yang sangat signifikan, baik dari MK X maupun Injustice 2, Mortal Kombat 11 hadir dengan visual yang tidak hanya memesona, namun juga memberikan kesan indah pada setiap adegan kekerasan yang disajikan. Untuk setiap Fatality karakter, Anda akan menemukan efek slow-motion di akhir serangan yang menimbulkan efek dramatis pada cipratan darah dan potongan tubuh yang tercecer. Desain karakter maupun stage dirancang dengan sangat baik, dengan detail-detail yang mengundang decak kagum. Tata cahayanya yang dinamis, membuat karakter terasa sangat hidup.
Sayangnya, ada sedikit perubahan dalam kostum karakter. Anda tidak akan lagi menemukan detail visual seperti kulit yang tersayat atau baju yang sobek selama pertarungan, seperti halnyanpada MK9 an MKX. Pun demikian dengan kostum petarung wanitanya yang kini lebih tertutup dan minim memperlihatkan kulitnya. Padahal, di masa lalu, Mortal Kombat adalah game fighting yang tidak malu-malu dalam memperlihatkan kemolekan tubuh karakter wanitanya dalam balutan kostum yang minim, seperti Mileena misalnya. Sebuah keputusan yang banyak mengundang kontroversi di kalangan gamer. Terlepas dari perubahan tersebut, presentasi Mortal Kombat 11 bisa dibilang yang terbaik saat ini untuk jajaran game fighting.
Audio
Dengan budget yang sangat besar ini, NetherRealm Studios mempersembahkan musik orkestra berkualitas tinggi untuk membangun atmosfer pertarungan yang intens dalam game ini. Kualitasnya sendiri bisa disandingkan dengan musik-musik di film Hollywood. NetherRealm juga terbilang piawai dalam menyematkan percakapan saat intro pertarungan. Anda akan menemukan beragam dialog berbeda jika mempertemukan karakter-karakter yang memang berhubungan dalam cerita, seperti Sonya vs. Kano, Johnny Cage vs. Cassie Cage, Liu Kang vs. Kitana, Raiden vs. Shao Kahn atau Sub-Zero vs. Noob Saibot. Variasi percakapan inilah yang membuat pertarungan terasa lebih hidup dan dramatis, hingga membuat Anda terus penasaran dan mencoba pertemuan antar karakter. Selain itu, efek-efek serangan, cipratan darah dan beragam jenis senjata api lainnya, akan memberikan sensasi tersendiri bagi para pemain. Beberapa efek suara bahkan bisa muncul pada DualShock PS4 Anda.
Value
Di era-era sebelumnya, cerita bukanlah aspek utama yang patut dikembangkan secara serius oleh para developer. Namun, steorotip tersebut mulai bergeser saat NetherRealm Studios menyajikan cerita yang dipresentasi dengan cara yang luar biasa pada Mortal Kombat (2011). Tak ayal, hal tersebut menjadi tolak ukur developer lainnya yang mulai mengembangkan mode cerita dengan gaya sinematik. Beberapa franchise fighting terbukti mengekor pola ini, sebut saja Street Fighter V, Tekken 7, Dead or Alive 5 dan Marvel vs. Capcom: Infinite. Durasi ceritanya saja (belum termasuk gameplay) yang mampu melebihi durasi film layar lebar, membuat pengalaman single-player Anda terasa berharga. 25 karakter, cerita yang menarik, pilihan mode yang beragam, mode online yang lancar serta konten yang sangat padat, tampaknya sangat layak untuk setiap rupiah yang Anda keluarkan. Tingkat gore dari setiap Fatality dan Brutality-pun, bisa dibilang sangat memuaskan para penikmatnya. Rencananya, Ed Boon juga sudah menyiapkan beragam karakter baru yang akan dirilis secara berkala. Berdasarkan rumor yang beredar, beberapa karakter di antaranya adalah Terminator dan Spawn! Patut kita tunggu, pengumuman resmi dari NetherRealm nanti.
Conclusions
Masih segar dalam ingatan kita, betapa membahagiakannya bisa melihat iklan sebuah video game yang terpampang di layar LED salah satu mall terbesar di daerah Jakarta Barat. Kemudian, lima hari jelang perilisan resminya, kita mendapati bahwa pihak Warner Bros. mencabut izin peredaran game ini di Indonesia, baik versi fisik maupun digital. Tak ayal keputusan ini mengundang pro dan kontra dari berbagai pihak, baik dari para gamer maupun para toko game di tanah air. Akan tetapi, sebagai fans berat franchise ini, kami tentu saja tidak menyerah begitu saja pada keadaan demi mencicipi karya terbaru Ed Boon bersama NetherRealm Studios ini. Terbukti, perjuangan kami tidak sia-sia dan Mortal Kombat 11 memang patut diperjuangkan. Dengan kualitas cerita yang setara film layar lebar, visual yang memanjakan mata, konten yang begitu padat dan pastinya gameplay yang sangat memuaskan, Mortal Kombat 11 menjadi game fighting dengan fitur paling lengkap, baik dari sisi single-player maupun multiplayer. Kami meyakini bahwa ia akan menjadi kandidat kuat game fighting terbaik yang dirilis tahun 2019. Satu hal yang perlu diperhatikan bagi para gamer adalah Mortal Kombat 11 merupakan game yang sarat dengan konten kekerasan dan bukan untuk dimainkan oleh anak-anak yang di bawah umur.
+ Kualitas cerita film layar lebar
+ Gameplay yang solid dan adiktif
+ Presentasi visual fantastis
+ Keindahan dalam kebrutalan
+ Roster variatif
+ Ragam kustomisasi
+ Musik orkestra yang keren
+ Pilihan mode yang beragam
+ Mode online lancar
- Ditariknya peredaran fisik dan digital di Indonesia
- Terlalu banyak jenis mata uang/sumber daya
- Hilangnya Stage Fatality
- Grinding Skin yang melelahkan
- Absennya mini-game Test Your Might dan Sight
- Butuh koneksi internet untuk menyimpan progress permainan