OneeChanbara Origin
Andika Tri Saputra Noor
Tamsoft
D3 Publisher
Clouded Leopard Entertainment
24 September 2020
PS4, PC
Action, Hack and Slash
Dewasa
Blu-ray, Digital
Oneechanbara mungkin salah satu judul game dengan konsep yang cukup nyeleneh di pasaran karena menggabungkan unsur-unsur yang tidak serasi satu sama lain. Gadis cantik berbikini, pedang katana ala Samurai dan wabah zombie adalah kombinasi yang mereka usung di dalamnya. Terlepas dari konsep unik itu, Oneechanbara justru sudah melahirkan banyak selama 15 tahun berkiprah di industri video game dan beberapa di antaranya bahkan dilokalisasi ke dalam bahasa Inggris.
Mengikuti tren remake yang sedang marak dilakukan oleh judul lawas lainnya, D3 Publisher bekerjasama dengan developer Tamsoft untuk me-remake Oneechanbara 1+2 menjadi satu game baru bernama Oneechanbara Origin. Masih mengadopsi konsep serupa, apakah Oneechanbara Origin bisa tampil lebih baik dari para pendahulunya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Game ini bercerita tentang sepasang saudari tiri yang bernama Aya dan Saki. Mereka dilatih oleh almarhum ayahnya untuk menggunakan pedang dengan baik. Sayangnya, keduanya saling menyimpan dendam satu sama lain yang akhirnya mengunci mereka dalam pertarungan brutal yang mempertaruhkan nyawa. Karena suatu alasan, mereka tiba-tiba terjebak di sebuah medan pertempuran yang berisikan zombie. Untuk bertahan hidup, mereka harus menebas setiap zombie yang menghadang sambil mencari tahu apa penyebab kemunculan para zombie tersebut.
Apakah Aya dan Saki mampu bekerjasama untuk menumpas para zombie?
Siapakah dalang di balik infeksi zombie tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan OneeChanbara Origin!
Gameplay
Oneechanbara Origin merupakan versi remake dari dua seri Oneechanbara pertama yang digabung menjadi satu paket. Masih setia dengan genre yang diusung pendahulunya, yaitu Action Hack-and-Slash, Anda akan berhadapan dengan ratusan zombie yang bergerombol dari satu area ke area lainnya, serupa dengan apa yang ditawarkan oleh game Dynasty Warriors.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Anda akan berperan sebagai Aya, gadis bertopi koboi yang tubuhnya hanya dibalut bikini saja dan bersenjatakan pedang katana layaknya seorang samurai. Sekilas, ia tampak seperti game Musou pada umumnya yang mengharuskan Anda menebas seluruh musuh yang ada di satu area. Setelah itu, Anda hanya perlu mengikuti tanda panah untuk melaju ke area selanjutnya. Varian musuh yang Anda hadapi pun tidak terlalu banyak. Hanya ada beberapa zombie yang benar-benar berbeda dari segi ukuran maupun penampilan. Zombie-zombie ini mayoritas memiliki intelejensi rendah yang hanya bisa berjalan lambat tanpa ancaman berarti.
Tempo permainan jauh lebih cepat dari versi originalnya. Karakter Anda dibekali dua jenis serangan, yaitu Normal Attack dengan tombol kotak dan Special Attack yang dialokasikan pada tombol segitiga. Dengan mengombinasikan dua tombol serangan ini, Anda dapat melancarkan sebuah rangkaian kombo. Setiap kali menebas musuh, pedang Anda akan ternoda oleh darah, di mana noda tersebut akan membuat ayunan pedang semakin berat. Maka dari itu, Anda harus rajin membersihkannya dengan tombol L1 agar kecepatan menyerang karakter kembali seperti semula.
Untuk mengimbangi serangan, Anda juga diberi kesempatan untuk menghindar atau melakukan serangan balik dengan Parry. Jika Anda berhasil menekan tombol R2 sebelum serangan masuk, maka akan ada efek slow-motion saat karakter menghindari serangan. Sementara, apabila Anda menekan tombol O sesaat sebelum serangan masuk, maka sang karakter akan melakukan Parry yang akan membuat musuh stun sementara.
Ketika musuh masuk dalam kondisi stun, Anda bisa melancarkan serangan pamungkas bernama Cool Finish, yang akan membelah segerombolan musuh dalam satu tebasan. Bahkan, ada spesies zombie yang hanya bisa dikalahkan dengan serangan Cool Finish saja.
Ketika karakter Anda sudah terlalu banyak terkena percikan darah, maka ia akan mengamuk dan masuk dalam kondisi Berserk Form. Ketika berada dalam kondisi ini, serangan dan kecepatan karakter akan meningkat, namun pertahanannya akan menurun di saat yang bersamaan. Dan jika Anda terus menyerang secara membabi buta saat berada dalam Berserk Form, maka karakter Anda akan kembali bertransformasi menuju wujud iblisnya, yaitu Xtatic Form. Selama berada dalam kondisi ini, Health Bar karakter akan terus terkuras jika ia tidak melakukan apapun. Namun, Health Bar tersebut akan terisi kembali jika ia melancarkan serangan kepada musuh.
Setiap Anda menyelesaikan satu chapter akan ada penilaian skor yang nantinya dikonversi menjadi mata uang dalam game. Nantinya, uang tersebut bisa Anda gunakan untuk membeli beragam jenis cincin sebagai equip yang akan memperkuat sang karakter. Selain uang, Anda juga akan memperoleh sejumlah experience untuk menaikkan level karakter. Setiap kenaikan level karakter, Anda dihadiahi tiga poin untuk meningkatkan atribut seperti HP, Attack dan Defense.
Presentation
Visual
Berbeda dengan pendahulunya yang mengadopsi gaya render 3D realistis, versi remake dari OneeChanbara ini mengusung teknik cel-shading dengan pendekatan ke arah anime untuk memikat hati para wibu. Artwork karakternya dirancang oleh Katsumi Enami yang juga pernah merancang desain karakter Star Ocean: The Last Hope. Model karakter utamanya dibuat cukup baik dengan kombinasi warna cerah yang akan memanjakan mata Anda. Hal ini juga diperkuat dengan proporsi tubuh karakter wanitanya yang akan menggugah selera para lelaki hingga enggan mengedipkan mata. Dari sisi presentasi, game ini mengalami perubahan yang signifikan dari pendahulunya, mulai dari peletakan menu, penggunaan font hingga HUD (Heads-up Display) yang kini tampak lebih modern.
Sayangnya, hal ini tidak berlaku untuk desain lingkungan yang terasa monoton dan kurang variatif. Bahkan, beberapa tekstur lingkungan tampak beresolusi rendah hingga Anda akan melewatkannya begitu saja. Selain itu, performanya sendiri terkadang masih kurang stabil ketika Anda berhadapan dengan banyak musuh sekaligus dalam satu layar. Kendati demikian, hal ini belum sampai mengganggu pengalaman bermain Anda.
Audio
Salah satu aspek yang memperkuat atmosfer dunia dalam sebuah game adalah musik. Ia dapat menaikkan atau menurunkan tensi permainan melalui irama yang diperdengarkannya. Sayangnya, game ini punya kualitas musik yang biasa saja tanpa meninggalkan kesan mendalam.
Meskipun begitu, developer justru menyuntikkan beragam pilihan bahasa untuk sulih suara karakternya. Selain Bahasa Jepang, Anda juga bisa menikmati sulih suara berbahasa Inggris, Mandarin dan Korea sebagai bahasa pengantar untuk penyampaian cerita.
Value
Kami tidak bisa memungkiri bahwa daya tarik yang sebenarnya dari game ini terletak pada fan-service yang ditawarkan. Akan tetapi, bukan berarti game ini tidak punya daya tarik lain yang memikat hati. Belajar dari pengalamannya di masa lalu, Tamsoft memperbaiki gameplay-nya agar lebih ramah pemula dan bisa dinikmati oleh gamer yang tidak terbiasa dengan genre Action. Selain itu, perubahan presentasi visualnya juga salah satu hal yang patut kami apresiasi. Kami menilai bahwa game ini jadi jauh lebih cantik dan menarik menggunakan teknik cel-shading seperti ini. Semoga saja mereka tetap mempertahankan gaya visual ini pada seri-seri selanjutnya.
Conclusions
OneeChanbara Origin memanglah bukan game yang sempurna, namun sebagai sebuah game remake, kami merasa cukup puas dengan apa yang ditawarkan oleh Tamsoft. Dengan presentasi visual baru khas anime dan mekanisme gameplay yang dipoles dengan baik, rasanya membuat kami ketagihan untuk menebas tiap zombie yang menghadang. Akan tetapi, satu hal yang perlu diingat bahwa game ini memperlihatkan unsur kekerasan intens, bahasa yang kasar dan lekuk tubuh wanita yang sangat jelas, membuat game ini hanya ditujukan untuk para gamer yang memang sudah cukup umur.
+ Sistem pertarungan mudah dan adiktif
+ Variasi kombo cukup banyak
+ Desain Artwork yang cantik
+ Presentasi visual modern
+ Empat opsi sulih suara
+ Fan-service tidak berlebihan
+ Pertarungan boss yang intens
- Tekstur lingkungan beresolusi rendah
- Stage terlalu linear
- Variasi musuh tidak banyak
- Performa kurang stabil
OneeChanbara Origin memanglah bukan game yang sempurna, namun sebagai sebuah game remake, kami merasa cukup puas dengan apa yang ditawarkan oleh Tamsoft