[Review] Sackboy: A Big Adventure

Pada setiap peluncuran sebuah konsol generasi terbaru, rasanya kurang lengkap apabila tidak diiringi oleh sebuah judul platformer yang ramah untuk dimainkan oleh anak-anak. Meskipun awalnya direncanakan sebagai judul eksklusif PS5, akhirnya Sony menyerah karena mereka sadar bahwa ketersediaan konsol baru mereka belum bisa memenuhi permintaan pasar. Seperti halnya Marvel’s Spider-Man: Miles Morales, Sony memutuskan untuk merilis game platformer berjudul Sackboy: A Big Adventure ini ke PS4 juga. Sackboy merupakan tokoh protagonis yang lekat dengan serial puzzle-platformer LittleBigPlanet.

Sebelum melangkah lebih lanjut, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak PlayStation Asia yang telah memberikan review copy dari game ini, sehingga kami bisa mengulasnya dalam artikel ini. Apakah Sackboy mampu menjadi game yang pantas untuk Anda mainkan pertama kali di konsol PS5 nanti?

Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Story

Pada suatu hari, terdapat sebuah tempat istimewa yang damai dan bersahabat bernama Imagisphere. Tempat tersebut terbentuk dari semua pemikiran dan ide kreatif yang dimiliki oleh banyak orang, mungkin Anda juga salah satunya. Para makhluk di dunia itu, berkumpul untuk membuat planet yang dikenal sebagai Craftworld.

Sackboy, seekor/seorang/sebuah makhluk yang berasal dari rajutan karung goni, hidup bersama teman-temannya di Craftworld. Namun, di tengah kehidupan yang damai itu, tiba-tiba muncullah seorang penjahat yang kejam bernama Vex. Ia menculik semua teman-teman Sackboy untuk memaksa mereka membangun perangkat mematikan bernama Topsy Turver yang bisa mengubah planet Craftworld menjadi neraka. Sebagai satu-satunya prajurit rajutan yang tersisa, Sackboy bertekad untuk menyelamatkan teman-temannya dari tangan Vex dengan bantuan sang mentor, Scarlet.

Mampukah Sackboy menyelamatkan teman-temannya?

Temukan jawabannya dengan memainkan Sackboy: A Big Adventure!

Gameplay

Sackboy: A Big Adventure merupakan salah satu judul yang menemani peluncuran konsol PS5. Untungnya, ia tak lagi eksklusif untuk si konsol putih karena akhirnya Sony memutuskan untuk merilisnya juga di PS4. Game ini merupakan judul spin-off dari semesta LittleBigPlanet yang berfokus menceritakan sang maskot, Sackboy.

Pada review kali ini, mungkin kami akan melakukan beberapa perbandingan terhadap game platformer lainnya, seperti serial Crash Bandicoot, agar Anda lebih mudah memahaminya. Dikembangkan oleh Sumo Digital dan mengadopsi konsep 3D Platformer, apakah Sackboy bisa menggantikan Knack sebagai game platformer andalan Sony?

Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:

Berbeda dengan seri LittleBigPlanet yang mengizinkan Anda untuk membuat, membagikan atau mengimpor dunia ciptaan Anda, game ini adalah murni petualangan layaknya seri Crash Bandicoot. Anda akan berpetualang melewati level-level yang sudah disediakan oleh sang developer. Petualangan Sackboy menggunakan sistem level yang terbagi atas lima dunia berbeda. Setiap dunia sendiri terdiri atas banyak level yang harus Anda selesaikan secara berurutan sebelum mendapatkan akses ke dunia berikutnya.

Meskipun dibalut dalam visual tiga dimensi, game ini memiliki sudut pandang kamera yang bervariasi, tergantung dari level yang sedang Anda mainkan. Terkadang, kamera menyorot petualangan Anda secara tiga dimensi, namun tidak jarang pula ia terlihat seperti game dua dimensi yang berjalan dari kiri ke kanan.

Seperti game platformer pada umumnya, Sackboy harus bergerak dari titik awal menuju titik akhir dengan melintasi berbagai rintangan, musuh dan teka-teki sambil mengumpulkan beragam item. Untuk mengalahkan musuh, Anda bisa menampar, menginjak atau berguling ke arah musuh. Jika mati, Sackboy akan kembali ke titik checkpoint terakhir yang telah dilalui.

Selama perjalanan, terdapat gelembung air yang tersebar di seluruh area yang harus Anda kumpulkan demi meraih skor terbaik di level tersebut. Apabila jumlahnya mencapai target, maka Anda berhak mendapatkan piala saat menyelesaikan level yang bersangkutan. Selain gelembung air, ada juga item yang berbentuk seperti lonceng, di mana ia berfungsi sebagai mata uang dalam game ini. Lonceng ini nantinya bisa Anda gunakan untuk membeli kostum yang bisa mempercantik penampilan Sackboy. Akan tetapi, tidak semua kostum bisa Anda beli karena ada kostum-kostum khusus yang hanya bisa terbuka bila Anda berhasil mengumpulkan bagian-bagian dari kostum tersebut.

Di samping aksi-aksi standar seperti berlari, melompat dan berguling, ada satu aksi yang cukup menarik bagi kami dan hal ini benar-benar dimanfaatkan oleh developer untuk meningkatkan unsur “fun” dalam game ini, yaitu Grab. Dengan menekan tombol R2, Sackboy bisa memegang objek di sekelilingnya untuk digenggam. Dengan melakukan ini, Anda bisa menarik suatu objek, melempar objek atau bahkan berpegangan pada objek yang bergerak cepat. Fitur grab inilah yang membuat permainan lebih dinamis dan kreatif.

Selain Single-player, game ini juga mendukung mode Co-op Multiplayer hingga empat pemain sekaligus. Bermain secara kooperatif tidak hanya meramaikan suasana semata karena ada aksi atau gerakan spesial yang hanya bisa Anda picu bersama teman Anda. Fitur ini bisa dibilang opsional, tetapi ada beberapa level khusus yang hanya bisa dimainkan secara multiplayer.

Sayangnya untuk saat ini, fitur Multiplayer hanya bisa diakses secara offline, sedangkan fitur Online nya akan baru akan ditambahkan melalui update kemudian hari. Hal tersebut membuat para pemain yang tidak mempunyai kontroler berlebih, akan kesulitan untuk meraih kesempurnaan progress. Bermain secara multiplayer mungkin terlihat menyenangkan di awal, namun lambat laun ia mulai mengacaukan ritme permainan hingga Anda akan hilang fokus karenanya.

Seperti game platformer sejenis, Sackboy juga punya pertarungan boss yang cukup variatif. Setiap boss punya cara yang berbeda untuk dikalahkan. Bahkan, pola serangan mereka sangat dinamis tergantung dari Health Bar yang tersisa. Hal ini membuat pertarungan boss terasa sangat menantang dan tidak monoton. Butuh kesabaran dan kecekatan ekstra agar Anda bisa menundukkan mereka.

Presentation

Visual

Ditenagai oleh Unreal Engine yang kemampuannya sudah terbukti di berbagai game besar, Sumo Digital menghadirkan presentasi visual yang sangat cantik melebihi imajinasi kami. Artstyle yang mengingatkan kami pada game Yoshi’s Crafted World dan Kirby’s Extra Epic Yarn milik Nintendo. Baik desain karakter Sackboy, musuh hingga varian kostumnya membuat game ini terasa menggemaskan. Hal tersebut lah membuat visualnya terasa sangat menyegarkan mata dan tidak bosan untuk dipandang.

Desain levelnya sendiri terasa sangat variatif dan intuitif, sehingga pemain dari berbagai kalangan tidak akan merasa kesulitan untuk melaju ke area berikutnya. Dari sisi performa sendiri, kami merasa game ini sudah sangat responsif dengan framerate yang stabil.

Audio

Sumo Digital benar-benar memberikan yang terbaik untuk game ini. Kesungguhan mereka dalam menggarap Sackboy terdengar dari kualitas musik yang brilian dan efek suara yang memanjakan telinga. Bahkan, beberapa level dalam game ini didedikasikan untuk soundtrack berlisensi yang sangat menghibur. Dengan atmosfer musik yang ceria, petualangan Anda akan terasa lebih menyenangkan.

Value

Di luar dugaan, Sackboy: A Big Adventure menjadi game yang sangat menyenangkan untuk dimainkan. Ia memuat segala aspek terbaik dari sebuah game platformer, mulai dari gameplay yang kreatif, desain level yang variatif, visual yang menawan, musik yang ceria, pertarungan boss yang menantang, collectibles yang pantas dikejar hingga kostum untuk mempercantik tampilan karakter. Sayangnya, karena kami memainkan game ini pada platform PS4, kami belum bisa merasakan berbagai fitur eksklusif dari DualSense yang sudah digembar-gemborkan sejak event State of Play lalu.

Terlepas dari segala kelebihan di atas, game ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal pada saat peluncurannya, jauh di atas Marvel’s Spider-Man: Miles Morales yang sama-sama game first-party dari Sony. Dengan demikian, mungkin sebagian dari Anda akan menunggu event diskon terlebih dahulu sebelum menebusnya untuk masuk ke dalam  HDD Anda.

Conclusions

Ketika semua mata tertuju pada Marvel’s Spider-Man: Miles Morales, Sackboy: A Big Adventure diam-diam hadir memberikan kesenangan yang tak terduga. Kami sendiri cukup terkejut dengan kualitas gameplay, visual dan audio yang dihadirkan dalam game ini. Meskipun ceritanya sendiri cukup klise, namun hal tersebut bukan masalah besar karena pada dasarnya game platformer memang tidak perlu punya narasi yang berat.

Bagi kami yang memang menggemari genre ini, Sackboy: A Big Adventure berhasil menjadi salah satu game platformer terbaik di konsol PlayStation. Bagi Anda yang merasa Crash Bandicoot terlalu sulit, Sackboy bisa menjadi alternatif yang sepadan. Dan jika Anda berniat meminang konsol PS5 dalam waktu dekat, maka game ini sangat wajib Anda miliki.