Digimon Survive
Hyde
Bandai Namco
29 Juli 2022
PS4, Xbox One, Switch, PC
Visual Novel
Strategy RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
4.6 GB
Rp 649.000 (PS4)
Rp 499 000 (Steam)
US$ 59.99 (Xbox One & Switch)
“Menjadi kupu yang sehat, terbawa angin berkilau, sekarang kupergi untuk bertemu dikau”
Lirik lagu di atas pastinya masih terus terngiang-ngiang di telinga anak 90-an yang selalu setia menonton anime Digimon Adventure yang tayang di salah satu televisi swasta Indonesia, termasuk kami. Memang sudah cukup lama kita tidak disuguhi game Digimon baru sejak terakhir Digimon Cybersleuth Hacker’s Memory pada tahun 2018 silam.
Diumumkan sejak tahun 2018, Digimon Survive yang menjadi proyek Bandai Namco terbaru ini pernah dirumorkan akan dibatalkan karena proses pengembangannya yang terkendala saat memasuki masa pandemi di tahun 2020. Untungnya, Bandai Namco bergerak cepat menyerahkan kepada developer Hyde untuk melanjutkan pengembangannya sampai akhirnya game ini dirilis secara resmi pada 29 Juli 2022 untuk PS4, Xbox One, Switch dan PC.
Apakah game ini bisa meneruskan kesuksesan franchise Digimon?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Pada saat liburan musim semi, Takuma Momozuka dan kawan-kawannya melakukan aktivitas ekstrakurikuler untuk mempelajari sejarah. Di hari kedua dari aktivitas tersebut, Takuma, Minoru dan Aoi mengunjungi sebuah kuil lokal yang terkenal yang digunakan untuk merayak festival. Namun, mereka datang ke sana untuk sebuah tujuan lain, yaitu menyelidiki legenda Dewa Binatang.
Saat menjelajahi kuil lebih jauh, mereka menemukan seekor Digimon bernama Koromon, kemudian terdengarlah sebuah teriakan. Takuma cs bersama Koromon kemudian lari ke sumber suara dan menemukan teman-temannya diserang oleh Digimon lain. Di saat itulah Takuma menyadari bahwa dirinya sedang berada di dunia lain.
Apakah Takuma dan kawan-kawannya berhasil menemukan jalan pulang menuju dunia asalnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan Digimon Survive!
Gameplay
Berbeda dengan game-game Digimon sebelumnya yang kerap kali mengusung genre Action RPG, Turn-based RPG atau pun Fighting, game Digimon Survive ini terinspirasi dari serial Utawarerumono yang memadukan gaya penceritaan visual novel dengan sistem pertarungan berbasis strategi ala Fire Emblem.
Game ini menghadirkan delapan karakter protagonis yang masing-masing punya partner Digimon untuk mendampinginya. Komposisi karakternya, perawakan dan sifat karakter-karakternya mengingatkan kami pada anime Digimon Adventure, di mana terdapat lima anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Sebagai game yang menitikberatkan pada narasi, game ini akan banyak menuntut Anda untuk memahami ceritanya melalui percakapan yang divisualisasikan bergaya visual novel. Bahkan, sebelum game ini dirilis, Bandai Namco sudah menegaskan bahwa perbandingan porsi narasi dan pertarungannya adalah 7 : 3. Oleh karena itu, ini bukanlah game yang bisa Anda nikmati secara terburu-buru. Minimal, Anda memiliki pengetahuan Bahasa Inggris yang cukup untuk bisa menikmati ceritanya.
Pada bagian Drama, sebenarnya Anda hanya perlu duduk manis dengan mode Auto menikmati cerita yang dibawakan ala visual novel untuk melihat kejadian dan mendengarkan percakapan antar karakter. Namun, selama sesi drama berlangsung, Anda tidak hanya pasif mendengarkan percakapan saja, karena sewaktu-waktu mereka akan melontarkan pertanyaan kepada Anda untuk dijawab. Di sinilah diperkenalkan sebuah sistem bernama Karma yang akan menentukan alur cerita serta kedekatan antar karakter dengan Takuma. Total ada tiga jenis Karma yang akan Anda temui, yaitu Morality, Harmony dan Wrathful. Rute karma yang Anda pilih nantinya akan menentukan jalur evolusi Digimon, terutama Agumon.
Setelah menyelesaikan satu bagian cerita, biasanya Anda diberikan kesempatan untuk melakukan sesi eksplorasi yang mengizinkan Anda untuk mengunjungi suatu lokasi tertentu dan berbicara dengan berbagai karakter / Digimon. Bahkan, terkadang Takuma juga diminta mengeluarkan Smartphone-nya untuk melacak keanehan yang ada di sekitar lingkungan.
Bagian ini disebut sebagai Search Action, di mana pemain akan melakukan pencarian atau investigasi terhadap suatu area layaknya game detektif. Di bagian ini, Anda harus mencari bukti atau petunjuk yang nantinya bisa dijadikan modal berharga untuk bertahan hidup.
Battle
Bagian pertarungan pastinya yang paling membuat semua orang penasaran karena selama ini Digimon selalu mengadopsi dua gaya RPG, yaitu Action RPG atau Turn-based RPG. Namun, Digimon Survive punya pendekatan yang berbeda, di mana sang developer mencoba formula baru yang belum pernah diimplementasikan pada game Digimon sebelumnya, yaitu Strategy RPG. Anda yang pernah memainkan game Fire Emblem atau Disgaea, pastinya sudah tidak asing dengan genre yang satu ini.
Berbeda dengan sesi cerita yang menampilkan proporsi tubuh yang sebenarnya, pada sesi pertarungan, para karakter baik Digimon maupun manusia, akan tampil dalam format chibi yang lucu dan menggemaskan. Pada setiap pertarungan, Anda diizinkan memilih 6 digimon untuk bertempur di area kotak-kotak.
Para Digimon ini nantinya akan bergerak secara bergiliran dalam langkah yang terbatas. Setiap Digimon punya keahliannya masing-masing, seperti Agumon yang hebat dalam pertempuran jarak jauh atau Labramon yang bisa memberikan buff HP. Oleh karena itu, Anda harus jeli memilih Digimon yang tepat sebelum pertempuran dimulai.
Seperti biasa, Anda hanya perlu menemukan kelemahan lawan dan mengeksploitasinya hingga menang. Namun, kompleksitas pertarungannya justru terletak pada parameter SP di setiap Digimon. Setiap Digimon punya jumlah SP terbatas yang akan berkurang selama pertempuran jika ia menggunakan skill. Jadi, jika Digimon Anda berevolusi selama pertarungan, SP mereka juga akan terkuras sampai nol dan kembali ke bentuk semula.
Digimon Anda memang bisa berevolusi secara permanen dengan memperoleh item tertentu. Namun, khusus Digimon partner, mereka hanya bisa berevolusi setelah melalui cerita tertentu sehingga peran bar SP terasa sangat krusial.
Porsi pertarungan dalam game ini terhitung sedikit jika dibandingkan dengan jumlah percakapan cerita yang ada. Untungnya, tersedia opsi Free Battle saat sesi eksplorasi yang mana mengizinkan Anda untuk bisa melatih Digimon, mendapatkan experience atau merekrut Digimon baru. Hal ini terasa sangat esensial sebelum Anda berhadapan dengan pertarungan boss yang sulit.
Selain delapan Digimon partner, Anda juga bisa merekrut Digimon lainnya menggunakan mekanisme yang mirip dengan Persona, yaitu bernegosiasi dengan cara mengobrol. Sayangnya, proses negosiasi ini menurut kami cukup rumit karena ia tidak hanya berisikan satu pertanyaan saja.
Untuk merekrut satu Digimon saja, Anda bisa disuguhkan lima pertanyaan beruntun, yang masing-masingnya menyediakan empat pilihan jawaban. Dan semuanya harus Anda jawab dengan benar untuk bisa mendapatkannya. Hal ini tentu saja membuat kami sedikit frustasi untuk mengulang pertarungan berkali-kali demi untuk mendapatkan satu Digimon saja.
Presentation
Visual
Untuk ukuran game visual novel, Digimon Survive punya presentasi visual yang sangat memukau. Hampir di setiap adegan yang dibawakan, baik karakter maupun lingkungannya punya detail yang sangat tajam. Raut wajah karakternya juga terlihat ekspresif dalam menyampaikan emosinya sehingga Anda sebagai pemain pun ikut tenggelam dalam atmosfer yang dibawakan.
Teks percakapan punya ukuran font yang cukup besar sehingga mudah dibaca meskipun Anda bermain dari jarak yang cukup jauh. Sementara, dari sisi tampilan antarmukanya, ia tampil minimalis sehingga terasa manis dan enak dipandang. Dari sisi visual, tidak ada keluhan sama sekali dari kami.
Audio
Selain visual, presentasi audionya juga meninggalkan kesan yang cukup mendalam berkat soundtrack orkestra yang begitu indah saat pertempuran maupun eksplorasi. Dan meskipun game ini tidak menyediakan sulih suara berbahasa Inggris, namun sulih suara Jepangnya benar-benar bagus dalam menyampaikan perasaan karakter. Hal inilah yang membuat penceritaannya terasa menyenangkan.
Value
Kami sendiri sebenarnya cukup jarang memainkan game Visual Novel dan hanya pernah memainkan beberapa game saja yang menurut kami menarik, seperti Doki Doki Literature Club +, Danganronpa dan Utawarerumono. Karena untuk bisa menikmati game seperti ini, Anda harus banyak meluangkan waktu, memahami literatur bahasa Inggris secara fasih serta menguatkan mata agar tidak mengantuk di tengah cerita.
Sejujurnya, saat pertama kali memainkan game Digimon Survive, kami sama sekali tidak menaruh ekspektasi apa-apa terhadap game ini. Namun, setelah memainkannya, ternyata cerita demi ceritanya benar-benar membuat kami terus penasaran akan kelanjutannya sampai lupa waktu. Terlepas dari apakah Anda penggemar Digimon atau bukan, game ini wajib Anda mainkan.
Untuk memaksimalkan pengalaman bermain Anda, Bandai Namco bahkan memberikan himbauan untuk menghindari spoiler dari sosial media atau sumber manapun. Dan bagi Anda yang sudah memainkan bahkan menamatkannya, dimohon untuk tidak membagikan spoiler cerita demi menghormati pemain lain yang belum sempat mencicipinya.
Conclusions
Digimon Survive berhasil memadukan Visual Novel dan Strategy RPG dengan begitu solid. Meskipun porsinya sendiri kurang berimbang, akan tetapi Anda akan memperoleh pengalaman baru yang belum pernah Anda dapatkan dari anime/game Digimon sebelumnya. Ia mungkin belum bisa dinobatkan sebagai game Digimon terbaik, namun inilah game Digimon paling unik yang pernah kami mainkan.
+ Cerita yang dewasa dan gelap
+ Alur yang mengejutkan
+ Jajaran karakter yang berkesan
+ Sistem pertarungan mudah dipahami
+ Levelling Digimon terasa adiktif
+ Digivolution selalu menarik untuk disaksikan
+ Adanya konsekuensi atas pilihan jawaban
+ Tampilan visual yang memesona
+ Soundtrack-nya sangat indah
- Parameter SP terkadang merepotkan
- Rekrutmen Digimon bertele-tele