Saints Row
Volition
FishLabs Entertainment
Deep Silver
22 Agustus 2022
PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series, PC
Action-adventure
Third-person Shooter
Dewasa
Blu-ray, Digital
54 GB
Rp 829.000 (Standard)
Rp 1.299.000 (Gold)
Rp 1.399.000 (Platinum)
Terlahir untuk menjadi rival serial Grand Theft Auto (GTA), serial Saints Row justru punya arah yang berbeda saat memasuki seri ketiganya, di mana ia mulai mengarah menuju aliran komedi satir dan kegilaan yang tak akan Anda dapatkan dari game open-world sejenis.
Lama vakum dari industri video game sejak bangkrutnya THQ beberapa tahun lalu, kini Saints Row yang berdiri di bawah bendera Deep Silver, akhirnya dibangkitkan kembali dan ditangani oleh developer aslinya, Volition. Tanpa mengusung embel-embel angka pada judulnya, SAINTS ROW datang dengan membuka lembaran baru bertajuk Reboot.
Apakah game ini bisa kembali bersinar seperti seri-serinya terdahulu?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Saints Row berlatarkan sebuah kota bernama Santo Ileso yang dikuasai oleh tiga geng kriminal, di antaranya The Idol, Los Panteros dan Marshall. Sebagai protagonis utama, Anda akan mengawali kisah saat diusir dari geng Marshall hingga akhirnya hidup luntang lantung. Tidak sendirian, para sahabat dari sang protagonis juga mengalami nasib serupa sampai akhirnya mereka punya visi yang sama untuk membentuk geng mereka sendiri bernama The Saints.
Mengklaim diri sebagai orang suci, mereka pun memilih gereja tua sebagai markas. Sebagai ketua dari geng The Saints, Anda akan dijuluki sebagai The Boss yang punya tanggungjawab penuh atas berkembangnya kelompok tesebut.
Apakah The Saints mampu menguasai kota Santo Ileso dan mengalahkan semua rival-rivalnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan Saints Row!
Gameplay
Saints Row mengizinkan Anda untuk membuat karakter protagonis yang bisa Anda kustomisasi, baik dari penampilan, pakaian, rambut hingga suara. Jika Anda pernah mendownload demo Saints Row bertajuk The Boss pada bulan Juni lalu, karakter tersebut bisa Anda impor ke dalam game ini, sehingga Anda bisa langsung memulai permainan dengan karakter tersebut. Tidak perlu khawatir karena Anda tetap dapat melakukan kustomisasi ini setelah permainan berlangsung. Jadi, Anda tidak perlu berlama-lama untuk menghabiskan waktu di awal.
Sesi tutorial awal dimulai ketika Anda menjadi karyawan baru di sebuah perusahaan keamanan bernama Marshall Industries. Anda langsung mendapat promosi sekaligus dipecat di hari pertama kerja hingga akhirnya membuat sang protagonis menjadi pengangguran.
Setelah itu, sang protagonis pun berkumpul bersama ketiga sahabatnya yang bernasib sama untuk membentuk geng kriminal baru bernama The Saints. Ada Eli si kutu buku yang ahli strategi, Kevin yang gemar bertelanjang dada hingga Neenah sang ahli mekanik sekaligus supir.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Santo Ileso
Di dalam game ini, Anda akan menjelajahi kota bernama Santo Ileso yang ukurannya sendiri lumayan besar dan terdiri dari belasan distrik. Sayangnya, ukuran peta tidak selalu sejalan dengan banyaknya penduduk dan aktivitas yang bisa Anda lakukan. Jumlah warga yang berlalu lalang di kota ini bisa dibilang cukup sedikit sehingga terasa kurang hidup.
Selain itu, Anda juga tidak bisa melakukan aktivitas sampingan yang berarti seperti halnya dalam game GTA. Jadi, jika Anda datang dengan harapan bahwa game ini bisa mendekati GTA, rasanya ekspektasi itu terlalu berlebihan. Alhasil, kota Santo Ileso tak lebih dari sekedar medan tempur Anda untuk menggila untuk mengebut menggunakan kendaraan dan medan tempur belaka, tanpa meninggalkan kesan yang mendalam terhadap pemainnya.
Combat
Saints Row bukanlah game yang mengusung mekanik gameplay realistis karena nilai jualnya memang terletak pada kegilaan dan kebebasan Anda dalam pertempuran. Tidak perlu banyak berpikir dan bersembunyi di balik tembok karena hal itu justru akan membuat Anda lebih cepat terpojok oleh gerombolan musuh yang menyerbu.
Membidik musuh dalam game ini terasa sangat mudah berkat fitur Aiming Assist yang akan memandu Anda mengunci bidikan senjata pada target seperti kepala atau badan. Jadi, Anda hanya tinggal menekan tombol pelatuk saja untuk memberondongnya dengan peluru tanpa ampun.
Dengan tempo cepat yang diusungnya, karakter Anda juga bisa memulihkan dirinya sendiri seiring berjalannya waktu, sehingga Anda tidak perlu mencari item atau tempat untuk menyembuhkan diri. Cukup cari tempat yang aman dari serangan lawan, maka karakter Anda bisa sehat seperti sediakala.
Namun, satu hal yang perlu Anda ketahui bahwa The Saints tidak beraksi sendirian. Anda akan bertempur bersama kompatriot yang juga bisa terkena serangan hingga terkapar tak berdaya. Yang menyebalkan adalah meskipun Anda sudah berhati-hati dalam pertempuran, namun jika rekan Anda sampai tumbang, maka misi yang sedang Anda jalani akan terhitung gagal.
Driving
Dalam setiap game Open-world, sesi menyetir kendaraan selalu menjadi sensasi tersendiri dalam menjelajahi dunianya. Karena dengan ukuran dunia yang relatif luas ini, tentu saja Anda tidak mungkin menempuhnya dengan berjalan kaki. Game ini menyediakan cukup banyak variasi kendaraan, mulai dari kendaraan darat seperti mobil dan motor, kendaraan air seperti kapal boat, hingga kendaraan udara seperti helikopter.
Anda tidak akan selalu berperan mengendarai kendaraan layaknya supir, karena terkadang Anda juga bisa menjadi penumpang. Jika Anda berperan sebagai supir, fokus utama Anda tentu saja mengendalikan tunggangan agar tetap melaju sebagaimana mestinya, sementara para rekan Anda akan mengambil peran untuk menembaki musuh menggunakan senjata api. Sebaliknya, jika Anda berperan sebagai penumpang, Anda bisa fokus menembaki geng lawan tanpa perlu memikirkan ke mana arah dan tujuan kendaraan.
Sensasi mengendalikan kendaraan di Saints Row bisa dibilang sangat baik karenam masing-masing tunggangan terasa memiliki bobot yang berbeda-beda. Ngebut, nge-drift, berbelok hingga kabur menggunakan kursi pelontar, adalah ragam sensasi yang dapat memacu adrenalin Anda ketika berkendara di game ini.
Presentation
Visual
Datang membawa status sebagai game AAA, kualitas visual yang ditawarkan Saints Row sayangnya tidak mencerminkan game yang dirilis tahun 2022. Presentasi vsualnya juga bisa kami kategorikan sebagai sesuatu yang bias dan aneh. Di satu sisi, model karakter, dunia dan objek-objeknya terlihat seperti game era awal PS4, tapi teknik pencahayaannya justru tampil begitu optimal, setara seperti game di era PS5. Visualnya sendiri sebenarnya tampil atraktif, namun karena tidak diimbangi oleh aktivitas NPC yang seharusnya, ia terasa seperti kota mati.
Audio
Dari sisi audio, Saints Row punya kualitas musik yang mumpuni. Pilihan lagu yang mengiringi perjalanan Anda saat berada di kendaraan cukup variatif dan enak didengar. Sementara, dari sulih suaranya sendiri, para aktor dan aktrisnya sudah memainkan perannya dengan sangat baik untuk membangun kepribadian karakter, terutama ketiga sahabat sang protagonis, Kevin, Neenah dan Eli.
Value
Sejak awal, Saints Row memang sulit untuk bersaing dengan nama besar seperti Grand Theft Auto (GTA) yang sudah punya basis fans di seluruh dunia dan punya popularitas setinggi langit. Jadi, jika mereka mencoba untuk meniru formula GTA, jelas ia hanya akan dianggap sebagai peniru dan sulit untuk berhasil.
Volition sendiri pastinya sudah menyadari hal tersebut, oleh karena itu, mereka membuat arah game ini menjadi lebih komedi dan penuh kegilaan. Senjata aneh, karakter absurd, cerita yang sulit ditebak hingga dunia yang penuh kejutan, seharusnya bisa menjadi nilai jual utama Saints Row. Sayangnya, versi reboot ini kurang memberikan kegilaan seperti seri-seri sebelumnya, sehingga berakhir seperti game Open-world generik saja.
Conclusions
Memainkan Saints Row menurut kami memberikan pengalaman yang aneh. Tidak buruk, namun juga tidak bisa dibilang istimewa. Dan sebagai sebuah game Reboot, game ini jelas masih jauh dari kata sempurna. Secara mekanik permainan, ia terasa cukup solid dengan cerita yang memadukan bumbu serius dan humor agar bisa tetap menghibur. Namun, di sisi lain, masih banyaknya bug yang menghantui kami selama permainan, kerap kali membuat kesal dan terasa seperti game yang terburu-buru dirilis.
Di era saat GTA V merupakan Sang Raja dalam genre Action Open-world, semua developer pastinya berlomba-lomba untuk membuat game yang serupa untuk setidaknya dapat mendekatinya, Sayangnya, Saints Row belum bisa dihitung sebagai rival GTA.
+ The Boss adalah karakter yang menarik
+ Bumbu humor dalam cerita
+ Serunya membuat huru-hara
+ Mekanik tembak menembak menyenangkan
+ Berkendara sangat responsif
+ Kustomisasi karakter menadlam
+ Pilihan lagu enak didengar
+ Tata cahaya sangat keren
+ Sulih suara menjiwai
- Cerita terlalu terburu-buru
- Santo Ileso seperti kota mati
- Kualitas visual terasa usang
- Minimnya aktivitas di luar misi
- Misi sampingan repetitif
- Masih banyak bug