Atelier Yumia: The Alchemist of Memories & the Envisioned Land
GUST
Koei Tecmo
21 Maret 2025
PS4, PS5, Xbox Series, Switch, PC
RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
16.32 GB
Rp 1.128.000 (Standard)
Rp 1.289.000 (Deluxe)
Rp 1.934.000 (Ultimate)
Mungkin banyak gamer yang belum tahu bahwa serial Atelier, sebenarnya sudah eksis sejak era PS1. Bahkan, ia menjadi salah satu seri JRPG yang paling konsisten dan terus melahirkan seri baru selama hampir tiga dekade.
Dahulu target pasar game Atelier adalah gamer wanita karena ia lebih kental dengan elemen khas manga Shoujo. Namun, sejak Atelier Ryza sukses secara penjualan berkat ketebalan pahanya, serial ini mengalami pergeseran target audiens sehingga GUST kini lebih menonjolkan elemen fan-service khas manga Shonen untuk menarik minat para gamer pria.
Berambisi untuk menjadi lebih besar dari Atelier Ryza, Koei Tecmo dan GUST memutuskan untuk membuat skala game Atelier selanjutnya menjadi lebih masif. Lewat seri terbaru yang berjudul Atelier Yumia: The Alchemist of Memories & the Envisioned Land, mari kita buktikan apakah game ini benar-benar bisa melampaui ekspektasi.
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Game ini berlatarkan di sebuah negara fiksi di Kekaisaran Aladissian. Tempat ini dulunya berkembang sangat pesat di sebuah dunia melalui alkimia sehingga membuat negara-negara lain menjauh. Namun, kejayaan Aladissian berakhir ketika terjadi bencana alam secara tiba-tiba dan misterius. Sampai akhirnya di era masa kini, Alkimia dianggap jahat dan tabu karena dinilai berbahaya dan membawa kehancuran.
Di tanah terlarang dan berbahaya inilah, seorang gadis alkemis bernama Yumia Liessfeldt menginjakkan kakinya. Setelah kehilangan ibunya dalam kecelakaan sekitar tiga tahun yang lalu, Yumia menemukan bahwa ia berasal dari keluarga Alkemis dan mulai mempertanyakan banyak hal.
Mengapa Aladiss yang dulu sangat berjaya bisa sampai runtuh?
Mengapa alkimia menjadi hal yang tabu dan dianggap jahat?
Temukan jawabannya dengan memainkan Atelier Yumia: The Alchemist of Memories & the Envisioned Land!
Gameplay
Atelier Yumia: The Alchemist of Memories & the Envisioned Land adalah sebuah iterasi baru dari franchise JRPG Atelier yang membawa perubahan besar dari sisi gameplay. Berbeda dengan game-game Atelier terdahulu yang cukup linear dengan ruang lingkup dunia yang minimalis, kali ini GUST dan Koei Tecmo menerapkan formula baru untuk game ini, yaitu Open-world.
Game ini akan membawa Anda berpetualang di dunia terbuka yang terbagi atas beberapa wilayah berbeda dengan berperan sebagai Yumia Liessfeldt, seorang Alchemist yang bekerja untuk Tim Riset Republik Eustellan, sebuah negara yang menganggap alkimia sebagai hal yang tabu. Karena hal inilah, Yumia mengalami diskriminasi di lingkungan sekitarnya hanya karena ia menguasai ilmu alkimia.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Exploration
Game ini menghadirkan sebuah dunia baru yang ukurannya sangat besar jika dibandingkan dengan game-game Atelier sebelumnya. Dunianya sendiri terbagi atas empat wilayah berbeda, yaitu Ligneus, Sivash, Auruma dan satu wilayah terakhir yang tidak bisa kami sebutkan di sini.
Tiap wilayah punya karakteristik yang berbeda-beda. Ligneus yang menjadi titik awal petualangan Anda, digambarkan punya dataran dan hutan yang membentang luas. Lokasinya jauh dari ibukota Aladissian. Di sekitar wilayah ini, tersebar fasilitas penelitian para alkemis dari masa itu.
Kemudian, wilayah kedua ada Sivash, di mana tanahnya telah amblas yang menyebabkan pertumbuhan jamur dan fungi jadi lebih besar. Di wilayah ini, masih ada penduduk lokal Aladiss yang tinggal, termasuk pemukiman bangsa setengah manusia Welleks. Di wilayah ini juga terdapat tempat ibadah semacam Katedral dan reruntuhan sekolah Akademi Hermea.
Wilayah ketiga adalah Auruma, sebuah tempat yang dulunya menjadi kawasan industri dan kini menjadi reruntuhan. Di bagian tengahnya, ada bangunan mirip pohon yang dilapisi logam bertulisan “Commercial District” yang mencakup stasiun dan “Mana Transposing Furnace”. Wilayah keempat tidak bisa kami jabarkan di sini karena berpotensi mengandung spoiler. Oleh karena itu, Anda harus mencari tahu sendiri dengan memainkannya.
Selama menjelajahi dunianya, Yumia punya beberapa kemampuan untuk menunjang petualangannya. Salah satu yang membuat pergerakannya begitu praktis dan dinamis adalah sepatu ajaibnya yang bisa membuatnya melompat, bukan hanya dua, tapi tiga kali berturut-turut.
Yumia bisa melakukan Triple Jump untuk menggapai tempat-tempat yang tinggi. Selain itu, ketika ia jatuh dari ketinggian pun, sepatu tersebut akan melindunginya dari kerusakan yang besar, selama ia masih memiliki Energy Core yang tertera di samping mini-map. Di sini, Yumia juga bisa men-summon motor sebagai tunggangan untuk eksplorasi. Namun, menurut kami fitur motor ini rasanya kurang berguna karena jika Anda ingin menggapai tempat yang tinggi, Anda tetap harus turun dan melakukan lompatan secara manual.
Fitur baru yang diterapkan dalam game ini adalah Camp. Fitur berkemah sebenarnya sudah cukup sering diterapkan dalam game JRPG lainnya, namun baru kali ini seri Atelier mengadopsinya. Jadi, ketika berkemah, Anda bisa memasak makanan untuk memberikan buff pada karakter atau sekedar beristirahat sambil mengobrol dengan anggota party kalian.
Proses Gathering atau pengumpulan bahan baku di sini jauh lebih luwes dan cepat dari seri-seri sebelumnya. Anda tidak akan lagi melihat animasi karakter yang lambat saat memungut suatu item karena bisa dilakukan sambil berjalan atau berlari, sehingga tidak menghambat proses eksplorasi. Selain itu, Yumia juga dibekali senapan yang bisa ia gunakan untuk menembak dari jarak jauh sehingga item-item yang berada jauh dari jangkauan, bisa Anda dapatkan tanpa menghampirinya.
Meskipun sudah mengubah konsep dunianya menjadi lebih terbuka, namun masih ada satu masalah klasik yang harus dibenahi oleh GUST selaku developer, yaitu desain quest. Ya, desain quest dalam game ini, masih sama monotonnya dengan seri-seri sebelumnya, di mana Anda hanya akan berkutat pada tipikal fetch quest yang begitu-begitu saja tanpa ada perbedaan yang berarti.
Anda harus berbicara pada NPC, kemudian menuju titik tertentu, lalu membunuh monster atau sekedar meng-craft item baru lewat Alchemy. Pola ini terus berulang dari awal hingga akhir permainan, sehingga Anda bisa merasa jenuh apabila memainkan game ini secara maraton. Padahal, dengan begitu banyaknya fitur baru yang dihadirkan, seharusnya developer bisa membuat sedikit variasi agar lebih menarik.
Battle
Di seri-seri sebelumnya, Atelier selalu mengadopsi sistem Turn-based Battle yang terus dimodifikasi hingga akhirnya menyamarkan batas antara Turn-based dan Real-time pada Atelier Ryza 3. Kini, sistem pertarungannya benar-benar dirombak dan benar-benar menghapus sistem Turn-based sepenuhnya. Jadi, pertarungan dalam game ini mengadopsi sistem Real-time Battle, di mana dari enam karakter party Anda, akan dibagi menjadi dua barisan, tiga di depan dan tiga di belakang.
Tiga karakter yang berada di depan akan aktif terlihat untuk menyerang musuh secara bersamaan, namun Anda hanya bisa mengendalikan satu karakter saja dalam satu waktu. Setiap karakter punya empat jenis serangan yang dialokasikan pada empat tombol aksi berbeda seperti kotak, segitiga, X dan lingkaran.
Masing-masing serangan punya parameter yang menjadi batasan serangan, namun semuanya bisa Anda lancarkan secara membabibuta di awal pertarungan sampai batasan tersebut terkuras habis. Setiap serangan menggunakan sistem Cooling Down, jadi jika bar pembatas itu habis, maka karakter Anda harus sabar menunggu hingga bar tersebut terisi lagi. Selain menyerang dari jarak dekat, karakter Anda juga bisa mundur ke baris belakang, sehingga bisa mengakses serangan jarak jauh. Slot serangannya pun berbeda dengan serangan jarak dekat, sehingga terbukalah variasi serangan dengan animasi berbeda.
Selama proses menunggu itu, bukan berarti karakter Anda hanya berdiam berdiri menunggu diserang musuh, karena Anda bisa bergerak melingkari posisi musuh, baik itu untuk menghindar atau menangkis. Selain itu, Anda juga bisa menekan tombol R1 untuk mengubah slot aksi dari serangan menjadi item. Item-item yang telah Anda buat, bisa juga digunakan sebagai alat menyerang yang biasanya mengandung elemen tertentu seperti api, es dan lain sebagainya.
Seperti yang sudah kami jelaskan di atas, ada tiga karakter cadangan yang berada di barisan belakang. Jika Anda menginginkannya, Anda bisa bertukar peran dengan karakter mana pun saat pertarungan tengah berlangsung. Oleh karena itulah, pertarungannya menjadi sangat dinamis sekali. Selain serangan normal, ada juga aksi Friend Action, di mana dua karakter dapat melakukan serangan kombinasi, dan Maximized Mana Surge yang menjadi serangan pamungkas tiap karakter dengan animasi yang keren.
Synthesis
Synthesis adalah salah satu fitur utama sekaligus ciri khas seri Atelier yang masih terus dipertahankan sejak seri Atelier Marie. Namun, ada sedikit perbedaan dalam cara melakukan sintesis di sini. Jika biasanya para protagonis membutuhkan kuali raksasa sebagai wadah melakukan sintesis, kali ini Yumia tidak membutuhkannya karena ia hanya butuh semacam Altar untuk melakukan sintesis.
Normal Synthesis bisa Anda lakukan di atas Altar atau ketika berada di Atelier. Yumia akan melakukan manipulasi Mana berdasarkan resep yang telah Anda peroleh. Dengan memilih bahan baku yang tepat, item-item yang Anda buat akan memberikan efek yang lebih kuat, baik dalam eksplorasi maupun pertempuran.
Namun, bagi Anda yang malas melakukan sintesis secara manual, developer juga sudah menyediakan fitur Shortcut, di mana Yumia akan memilih bahan baku secara otomatis berdasarkan kualitas, jumlah dan lainnya. Jadi, proses sintesis bisa jauh lebih cepat selesai.
Satu fitur baru yang diperkenalkan dalam game ini adalah Simple Synthesis. Berbeda dengan Normal Synthesis yang hanya bisa dilakukan di Atelier atau Altar, Simple Synthesis bisa Anda lakukan di mana saja selama eksplorasi. Cukup dengan membuka menu shortcut, maka Yumia akan masuk ke mode ini.
Perbedaan mendasar antara Normal dan Simple Synthesis adalah jenis item yang bisa dibuat. Dalam Simple Synthesis, Anda hanya bisa membuat item yang penting-penting saja seperti item pemulih, peluru, senjata dan sejenisnya. Jadi, untuk membuat item dengan bahan baku yang lebih rumit, hal tersebut hanya bisa dilakukan saat Normal Synthesis.
Building
Sebuah fitur baru yang diimplementasikan dalam game ini adalah Building. Ya, di sini Anda diberikan kebebasan untuk menciptakan bangunan Atelier sendiri. Anda bisa menciptakan furnitur seperti meja, kursi, dinding, kemudian mengatur tata letaknya, menghiasnya untuk dijadikan markas idaman Anda. Sayangnya, terkadang proses penataannya secara manual terasa menyebalkan sehingga sulit untuk mendapatkan posisi furnitur yang presisi dan ideal.
Sebenarnya fitur ini adalah tambahan yang bagus, tapi menurut kami ini adalah fitur yang tidak perlu karena kami tidak menemukan manfaat darinya selain hanya bersifat kosmetik saja. Bahkan, jika fitur ini tidak ada pun, sebenarnya tidak apa-apa dan tidak mempengaruhi apapun kepada cerita dan gameplay secara keseluruhan.
Presentation
Visual
Sejujurnya, Atelier Yumia menawarkan peningkatan visual yang cukup signifikan dibandingkan Atelier Ryza 3, terutama pada model karakternya yang kini terlihat jauh lebih detail dan tajam. Desain karakter utamanya sangatlah atraktif dan patut diacungi jempol. Oleh karena itu, kami tidak heran jika salah satu dari karakter wanita di sini akan menjadi waifu baru Anda nantinya.
Selain model karakter, desain dunia juga menjadi salah satu hal yang harus disoroti karena tiap wilayah punya lingkungan yang unik dan detail, membuat pemandangannya terasa indah dan kaya. Tata pencahayaannya yang dibuat lebih baik juga meningkatkan imersivitas saat eksplorasi.
Dari sisi tampilan antarmuka, game ini meninggalkan kesan menu warna-warni dari seri sebelumnya dan tampil lebih minimalis dengan dominasi warna hitam dan putih. Hal ini menunjukkan bahwa seri Atelier ikut tumbuh dewasa bersama para penggemarnya yang sebagian besar tak lagi muda.
Audio
Kami rasa tidak ada yang perlu diperdebatkan soal sulih suara karena kita semua sama-sama mengetahui kualitas para Seiyuu dari Jepang jarang sekali ada yang mengecewakan. Semua aktornya memainkan perannya dengan sangat baik dalam membangun kepribadian tiap karakternya.
Sayangnya, dengan skala produksi yang kian meningkat dengan dunia yang lebih masif, Atelier Yumia masih belum bisa mengembalikan sulih suara berbahasa Inggris yang terakhir kali kita dengar dalam Atelier Firis (2016). Padahal, game keluaran Koei Tecmo lainnya seperti Dynasty Warriors Origins kemarin bahkan bisa menghadirkan tiga bahasa sulih suara.
Dari sisi musik, game ini masih setia dengan ciri khasnya untuk menghadirkan soundtrack dengan alunan lagu yang nyaman didengarkan telinga dalam waktu yang lama. Efek-efek suaranya juga tepat sasaran seperti biasanya, sehingga alur permainan terasa lebih hidup.
Oh iya, game ini juga punya lagu tema pembuka yang cukup keren berjudul “Labyrinth Synapse” yang dinyanyikan oleh band populer asal Jepang, flumpool. Lagu ini secara khusus dibuat oleh flumpool untuk menggambarkan kisah petualangan Yumia dalam menghadapi tantangan di dunia yang penuh ketidakpastian.
Value
Di jam-jam awal, alur ceritanya memang terasa lambat dan pertarungannya terasa sangat mudah, seakan-akan Anda akan baik-baik saja tanpa perlu grinding berlebihan. Namun, hal ini juga bisa menjadi bumerang karena Anda mungkin tidak akan memahami cara kerja sistem pertarungannya sepenuhnya hingga bisa saja membuat Anda bosan karena terlalu mudah. Apalagi dengan misi utamanya yang sedikit membosankan karena hanya menugaskan Anda untuk berkelana dari titik A ke titik B, lalu menonton cutscene cerita.
Namun, setelah mencapai pertengahan cerita menuju akhir, keseruan game ini baru terasa dan GUST jelas sedang membawa franchise Atelier menuju ke arah yang lebih baik dengan skala yang lebih masif. Atelier Yumia hadir dengan beragam peningkatan, baik dari sisi cerita, pertarungan, eksplorasi, sintesis, visual hingga konten, yang membuat game ini memang layak dihargai hampir satu juta Rupiah.
Akan tetapi, apakah game ini hadir tanpa cela? Apakah semua fitur-fitur barunya bekerja dengan baik? Sayangnya tidak.
GUST punya banyak ide segar yang ingin mereka terapkan di sini, namun tidak semuanya berguna atau benar-benar terpakai. Sebagai contoh, fitur motor Procella sebenarnya adalah tambahan yang sangat bagus untuk mempercepat Anda melakukan eksplorasi, namun dengan medan eksplorasi yang berliku, berbukit, berundak dan jarang sekali ada jalanan yang lurus, hal ini membuat Anda akan jarang sekali menggunakannya. Hal ini juga diperparah dengan pergerakan motor yang masih agak kikuk dan kurang presisi.
Lalu, fitur Building yang di luar terlihat menarik, pada akhirnya hanya berakhir sebagai kosmetik saja tanpa punya pengaruh besar terhadap gameplay secara keseluruhan. Jadi, daripada menambahkan fitur-fitur baru yang tidak terlalu berguna, sebaiknya GUST lebih fokus untuk memperbaiki aspek lain yang fundamental seperti desain quest yang masih repetitif dan monoton.
Untungnya, kekurangan-kekurangan tersebut masih dapat kami maklumi, mengingat karakter-karakter waifu di sini benar-benar berkualitas tinggi. Harus kami akui bahwa Koei Tecmo adalah salah satu publisher terbaik dalam menciptakan waifu. Mereka tidak pernah gagal untuk memikat para gamer (termasuk kami) lewat desain karakter mereka yang atraktif.
Conclusions
Sebagai fans Atelier, sejujurnya kami sangat senang dengan perubahan besar yang ditawarkan dan menurut kami, ia adalah salah satu seri terbaik dari seluruh game Atelier yang ada. Atelier Yumia: The Alchemist of Memories and the Envisioned Land membawa serial Atelier ke arah baru yang lebih dewasa dengan ruang lingkup yang lebih besar. Visual yang indah, dunia yang luas, eksplorasi dinamis, sistem pertarungannya yang lebih intens hingga deretan waifu cantik pemanja mata adalah sajian utama yang akan menghibur Anda di sini.
Jika Anda belum pernah memainkan game Atelier sebelumnya, ini adalah pintu gerbang yang tepat untuk memulainya. Koei Tecmo bahkan merilis demo untuk game ini, sebuah hal yang hampir tidak pernah mereka lakukan di masa lalu. Jadi, Anda punya kesempatan untuk mencicipi game ini, sebelum memutuskan untuk membelinya di kemudian hari.
+ Ramah pemula
+ Cerita yang lebih kompleks
+ Pemandangan dunia yang indah
+ Eksplorasi bermanfaat
+ Sistem pertarungan yang revolusioner
+ Proses Gathering yang cepat dan luwes
+ Visual yang memukau
+ Model karakter yang atraktif
+ Loading cepat dan performa stabil di PS5
+ Soundtrack yang cukup oke
+ Sulih suara yang berkualitas
+ Waifu berkualitas tinggi
- Awalan yang lambat
- Desain misi yang membosankan
- Quest yang repetitif
- Tampilan map yang membingungkan
- Motor Procella yang kikuk
- Fitur Building tidak terlalu berguna
- Masih tanpa sulih suara Bahasa Inggris