Street Fighter 6
Capcom
Capcom
2 Juni 2023
PS4, PS5, Xbox Series, PC
Fighting
Remaja
Blu-ray, Digital
54 GB
Rp 831.000 (Standard)
Rp 1.177.000 (Deluxe)
Rp 1.454.000 (Premium)
Setelah tujuh tahun lamanya, kiprah Street Fighter V akhirnya selesai. Kini, game fighting legendaris itu siap memasuki era baru. Sebagai salah satu pelopor game fighting, Street Fighter adalah tolok ukur yang menjadi patokan para seterunya di genre yang sama. Namun, karena ia terkenal dengan statusnya sebagai game fighting yang sulit untuk dikuasai, hal inilah yang membuat para pendatang baru enggan untuk terjun ke dalam dunianya.
Menyadari adanya kesenjangan tersebut, Capcom jelas harus mengambil tindakan agar Street Fighter bisa terus hidup di masa depan. Dalam iterasi ke-6 ini, Capcom melakukan banyak perombakan, terutama dari sisi mekanisme permainan, pilihan mode dan pastinya kualitas server onlinenya.
Apakah Street Fighter 6 bisa kembali menjadi penguasa game fighting?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dalam Street Fighter 6 berlangsung setelah peristiwa di Street Fighter III. Jadi, secara kronologis, cerita di game ini berada di urutan terakhir dari semua seri SF. Karakter avatar yang Anda ciptakan akan berperan sebagai tokoh utama. Pada suatu hari, ia berguru pada Luke di kota Metro agar bisa menjadi yang terkuat.
Karakter Anda tidak berguru sendirian karena ia punya seorang rival bernama Bosch yang juga ingin mengasah kemampuannya untuk menjadi yang terkuat. Sebagai mentor, Luke akan mengajari dasar-dasar pertarungan. Namun setelah itu, Luke justru melepas kedua muridnya itu untuk berkelana keliling dunia untuk mendapatkan kekuatan yang sebenarnya.
Mampukah karakter Anda menjadi yang terkuat di dunia?
Temukan jawabannya dengan memainkan Street Fighter 6!
Gameplay
World Tour
Sebuah mode single-player baru yang diperkenalkan dalam game ini. Mode ini mengadopsi konsep Semi Open-world RPG, di mana Anda diberi kebebasan untuk berpetualang di dunia Street Fighter menggunakan karakter Avatar yang Anda ciptakan. Mode ini benar-benar mengimplementasikan judul “Street Fighter” seutuhnya, karena nantinya Anda dapat bertarung di jalanan melawan para NPC, preman bahkan berguru dengan karakter ikonik seperti Ryu dan Chun-Li.
Cerita dalam World Tour terbagi atas Chapter-chapter secara berurutan. Anda akan memulai petualangan dari kota Metro yang terletak di Amerika Serikat sebagai murid dari Luke di sebuah sasana. Selain karakter avatar Anda, ada juga karakter original lainnya yang akan menjadi rival Anda, yaitu Bosch.
Pola permainannya sendiri mengingatkan kami pada game YAKUZA / LIKE A DRAGON, di mana Anda akan berkeliling kota dalam perspektif Third-person untuk menjalani misi tertentu, berbicara dengan NPC, lalu kemudian dilanjutkan dengan pertarungan dan akhirnya mendapatkan hadiah berupa uang atau item. Bedanya, pertarungan dalam mode ini tidak mengadopsi gaya 3D Brawl, melainkan tetap berpegang teguh pada sistem pertarungan Street Fighter, yaitu 2D Fighting.
Seiring berjalannya cerita, nantinya Anda juga bisa pindah tempat ke beberapa negara lainnya seperti Italia, Inggris, Brazil, Jamaica, India, Prancis, Rusia, Prancis dan pastinya Jepang. Sayangnya, tidak semua tempat punya luas wilayah yang sama. Hanya Metro City dan Old Nayshall saja yang bisa Anda eksplorasi secara penuh, sementara tempat-tempat lainnya hanya bertindak sebagai ruangan kecil dengan kamera yang fixed.
Yang membuat mode ini menarik adalah karakter Anda akan berkembang seiring level dan skill yang Anda dapatkan. Anda bisa mendapatkan sejumlah experience dari pertarungan, kemudian naik level dan mendapatkan Skill Point untuk dialokasikan pada Skill Tree.
Di samping itu, Anda juga bisa berguru dengan para mentor yang diisi oleh karakter-karakter Street Fighter seperti Luke, Chun-Li, Cammy dan lainnya. Nantinya, Anda diberi kebebasan untuk menentukan skill-skill yang telah Anda pelajari sehingga karakter Avatar Anda bisa mengeluarkan beragam jenis jurus. Dengan mempererat pertemanan dengan para guru, nantinya mereka juga bisa membantu Anda dalam pertarungan dengan memanggilnya menggunakan Assist.
Mode ini tidak hanya diisi oleh pertarungan demi pertarungan saja karena ia juga menyediakan Mini-game yang bisa Anda mainkan, seperti membuat pizza, menghindari bola basket dan lain sebagainya. Tanpa Anda sadari, mini-game di sini sengaja dikemas agar Anda bisa lebih memahami mekanisme permainan tanpa merasa digurui oleh Tutorial. Selain itu, ada hadiah-hadiah menarik apabila Anda berhasil menyelesaikan mini-game dan misi sampingan di sini, sehingga sangat pantas untuk Anda kejar.
Battle Hub
Sebuah Online Lobby yang bisa mempertemukan Anda dengan pemain Street Fighter 6 dari seluruh dunia menggunakan Avatar yang telah Anda ciptakan. Anda bisa saling menyapa, berpose hingga menantang mereka untuk bertarung. Untuk saat ini, satu lobby hanya bisa menampung 100 orang saja.
Berbeda dengan Online Match yang ada di mode Fighting Ground yang kompetitif, Battle Hub lebih menekankan pada komunitas. Pertama kali kami masuk ke Battle Hub, kami sempat merasa terlalu banyak informasi yang dijejali dalam satu waktu. Bahkan, kami cukup pusing karena banyaknya pemain yang lalu lalang dengan kostum yang mirip, lalu ada mesin arcade yang tersebar di mana-mana serta Leaderboards yang dipampang sebagai papan pengumuman.
Di Battle Hub, Anda masih bisa bertarung secara online dengan pemain lain, lewat mesin arcade yang ada di sana. Anda bisa menggunakan karakter-karakter ikonik seperti Ryu, Ken, Chun-Li dan lainnya. Namun yang menarik, di sini Anda bisa melakukan Avatar Battle dengan pemain lain. Karakter Avatar yang sebelumnya Anda bangun di World Tour, bisa Anda uji skill-nya di mode ini. Selain pertarungan biasa, Battle Hub juga menyediakan beberapa game retro Capcom yang bisa Anda mainkan seperti Final Fight, Vulgus dan Street Fighter II original.
Fighting Ground
Mode pertarungan konvensional seperti seri Street Fighter sebelumnya. Mode ini menyediakan banyak pilihan mode Single-player maupun Multiplayer yang terbagi atas lima kategori, yaitu Arcade, Practice, Versus, Special Match dan Online. Untuk saat ini, pilihan mode di tiap kategori memang tidak terlalu banyak. Namun, kami yakin bahwa pilihan mode ini nantinya akan bertambah seiring update berkala yang diberikan oleh Capcom ke depannya.
Untuk mode-mode seperti Arcade, Versus, Combo Trial dan Online Match sepertinya tidak perlu kami jabarkan karena penerapannya sendiri sangat mirip dengan game-game sebelumnya. Yang perlu kami garisbawahi adalah Extreme Battle, sebuah mode pertarungan baru yang tidak biasa.  Dalam mode ini, terdapat dua fitur utama, yaitu Rules dan Gimmicks.
Rules mengatur parameter dan biasanya menentukan kondisi kemenangan, sementara Gimmicks adalah rintangan yang akan Anda hadapi. Sebagai contoh, pada aturan Down & Out, Anda harus menjatuhkan musuh sebanyak 5 kali untuk bisa memenangkan pertandingan, sementara aturan Back & Forth mengharuskan Anda untuk memberi tekanan pada lawan agar parameter merah/biru yang ada di layar menjadi penuh. Pada aturan Smash & Grab, pemain pertama yang meraih skor 30.000 lah yang memenangkan pertandingan.
Beda dengan Rules, Gimmicks berfungsi menambah rintangan selama pertarungan. Ada lima gimmick berbeda yang bisa Anda pilih, yaitu Bull Run, Bombs Away, Shock Zone, Mecha Friend dan Lucky Drone. Bull Run akan memunculkan banteng di tengah pertandingan, yang siap menyeruduk Anda dari sisi kiri maupun kanan. Lalu, ada juga Bombs Away yang akan menjatuhkan bom dari atas dan melukai siapapun yang terkena ledakannya. Shock Zone akan memunculkan mesin listrik dari atas yang bisa menyetrum Anda. Yang menarik adalah Mecha Friend, di mana ada robot MET dari serial Mega Man yang akan muncul di arena. Pemain pertama yang berhasil menghajar MET, akan dibantu menyerang lawannya dengan serangan listrik. Terakhir ada Lucky Drone, yang bisa memunculkan drone di udara. Pemain yang bisa menghajar drone tersebut, bisa mendapatkan kejutan berupa boost.
Characters
Tiga bulan sebelum perilisannya, Capcom sudah mengungkapkan seluruh karakter yang akan hadir sebagai Base Roster di Street Fighter 6. Total SF6 menghadirkan 18 karakter, di luar empat karakter DLC yang akan dirilis di kemudian hari. Dari sisi kuantitas, SF6 hanya dua karakter lebih banyak dari SFV (16) dan masih jauh lebih sedikit dari SF IV (25) saat pertama kali dirilis. Namun, secara kualitas, tipe karakter SF6 jauh lebih beragam.
Delapan karakter original SF2 kembali sepenuhnya, di antaranya adalah Ryu, E. Honda, Blanka, Guile, Ken, Chun-Li, Zangief dan Dhalsim. Lalu, ada juga karakter-karakter favorit dari seri sebelumnya seperti Cammy, Juri dan Dee Jay yang kembali di sini. Di luar Luke yang sudah pernah muncul menjadi karakter DLC di Street Fighter V, total ada enam karakter yang melakukan debutnya di SF6, yaitu Jamie, Manon, Kimberly, Marisa, Lily dan JP.
Meskipun jumlahnya tidak sampai 20 karakter, namun menurut kami, tipe karakter di SF6 terasa lebih variatif dibanding SFV dulu. Komposisinya terasa pas, tidak ada karakter yang overpowered, tapi juga tidak ada yang terlalu lemah. Jadi, tingkatan Tier-nya sendiri terasa berimbang dan tidak berat sebelah.
Ada informasi menarik saat pemilihan karakter berlangsung, di mana Capcom memberitahukan bagaimana tipe karakter, jarak efektif serta tingkat kesulitan penguasaannya. Hal ini jelas sangat membantu para pendatang baru yang ingin terjun ke dunia Street Fighter.
Controls
Salah satu alasan yang membuat banyak gamer pendatang baru enggan untuk terjun ke dunia game fighting, khususnya Street Fighter, adalah adanya kesenjangan skill antara veteran dan pendatang baru. Namun, seiring berjalannya waktu, para veteran ini tentu saja semakin menua dan Capcom butuh para pendatang baru agar Street Fighter bisa terus hidup di masa depan. Untungnya, Capcom telah menyiapkan langkah jitu agar para pendatang baru merasa nyaman saat baru memasuki dunia Street Fighter. Mereka menyediakan tiga jenis kontrol yang bisa Anda pilih, yaitu Classic, Modern dan Dynamic Control.
Pertama ada Classic Control yang mengedepankan skema enam tombol aksi, di mana tombol pukulan dan tendangan dibagi atas tiga tingkatan, yaitu Light, Medium dan Heavy. Kami sendiri sudah nyaman menggunakan kontrol klasik karena sudah hafal dengan kombinasi kombo atau jurus-jurus per karakternya.
Tipe kedua adalah Modern Control yang didesain untuk menyederhanakan input jurus maupun kombo. Alih-alih enam tombol serangan, pada Modern Control, Anda hanya punya tiga tombol serang, yaitu Light, Medium, Heavy dan satu tombol Special. Untuk mengeluarkan jurus spesial seperti Hadoken atau Shoryuken, Anda juga tidak perlu repot-repot memutar-mutar tombol arah dari bawah ke depan, zig-zag, setengah lingkaran atau bahkan satu lingkaran penuh.
Cukup tekan tombol Special, jurus yang Anda inginkan langsung dilancarkan secara otomatis. Dan untuk mengeluarkan jurus yang berbeda, cukup tambahkan tombol arah seperti maju + special, dan jurus pun akan berubah. Akan tetapi, kelemahan dari Modern Control ini adalah Anda tidak bisa mengakses variasi jurus Light, Medium atau Heavy sehingga Anda hanya punya satu tipe serangan/jurus saja.
Tipe kontrol terakhir adalah Dynamic Control, yang mana jauh lebih sederhana lagi dari Modern Control. Pada tipe ini, Anda akan dibantu oleh AI yang sudah diprogram untuk menghasilkan jurus atau kombo, hanya dengan menekan tiga tombol saja. Meskipun sekilas terlihat mudah dan nyaman, namun sebenarnya tipe Dynamic ini punya keterbatasan dan ketergantungan pada jarak serangan, sehingga apabila Anda ingin mendalami Street Fighter 6, sebaiknya hindari tipe kontrol ini.
Fighting Mechanics
Gameplay inti dari Street Fighter 6 sendiri sebenarnya masih menggunakan perspektif 2D seperti seri-seri sebelumnya. Namun, ada beberapa perubahan gameplay, terutama dari sisi parameter maupun mekanik. Jika pada SFV, Anda harus memperhatikan empat parameter dalam pertarungan, kini ia disederhanakan menjadi tiga saja. Ucapkan selamat tinggal pada Stun Gauge dan V-Gauge karena dua parameter tersebut kini telah digantikan oleh satu parameter baru bernama Drive Gauge yang bisa digunakan untuk melakukan berbagai aksi ofensif, defensif dan mobilisasi karakter.
Setiap pemain akan memulai ronde dengan 6 bar Drive Gauge. Jika bar ini terkonsumsi, maka ia akan beregenerasi secara otomatis seiring berjalannya waktu. Namun, apabila Drive Gauge sampai berada dalam kondisi kosong, maka karakter Anda akan masuk dalam kondisi Burnout yang memberikan dampak negatif seperti tidak bisa menggunakan Drive, Chip Damage hingga Stun.
Ada beberapa jenis aksi Drive yang bisa Anda gunakan dalam pertarungan. Pertama adalah Drive Impact, sebuah serangan frontal pada lawan yang bertujuan untuk meng-counter atau menghancurkan pertahanan lawan sampai terpental. Drive Impact punya properti armor yang bisa menahan hingga dua serangan berturut-turut. Serangan ini mengonsumsi satu bar Drive Gauge dan semua karakter bisa melakukannya dengan mengombinasikan dua tombol HP + HK atau satu tombol Shortcut L1 pada Classic Control.
Kedua adalah Drive Parry, yaitu sebuah aksi defensif yang bisa menangkis hampir semua jenis serangan dengan cara menahan tombol MP + MK bersamaan atau L2 saja. Aksi ini mengonsumsi setengah bar Drive Gauge. Apabila Anda berhasil mengeluarkannya sesaat sebelum serangan masuk, maka Drive Parry ini akan berubah menjadi Perfect Parry.
Selanjutnya ada Drive Rush, yang mana bisa Anda keluarkan setelah melakukan Drive Parry dengan menekan tombol maju dua kali. Dengan melakukan Drive Rush, Anda bisa berlari ke depan dengan cepat untuk memberikan tekanan kepada lawan. Aksi ini biasanya mengeluarkan aura hijau dan mengonsumsi 1 Drive Gauge.
Keempat ada aksi khusus yang ditujukan untuk Counter Attack dari posisi menangkis, yaitu Drive Reversal. Dengan menekan tombol maju ditambah L1 atau HP+HK, karakter Anda akan melakukan serangan balasan untuk keluar dari keadaan terjepit dan kebal sesaat. Bahkan, Drive Reversal bisa menghancurkan lawan yang sedang memiliki properti armor seperti Zangief atau Marisa. Menurut kami, implementasi dari Drive System ini benar-benar revolusioner dan sangat berguna untuk mengubah alur pertarungan. Bahkan, penerapannya pun jauh lebih mudah dipahami daripada V-System yang ada di SFV.
EX Gauge kini juga diganti kembali dengan Super Meter seperti pada SF3. Menariknya, kini Anda tidak lagi membutuhkan meteran ini untuk mengeluarkan jurus versi EX yang sekarang disebut Overdrive, karena Overdrive Skill akan mengonsumsi Drive Gauge. Dengan demikian, Anda bisa saja langsung melancarkan Overdrive Skill di awal ronde tanpa mengisi Super Meter terlebih dahulu. Bahkan, Anda bisa menyimpan Super Meter untuk mengeluarkan Super Arts pada kondisi yang benar-benar Anda kehendaki.
Saat Super Meter Anda telah terisi penuh hingga 3 bar dan Health bar karakter Anda berada dalam kondisi di bawah 25% atau sudah berubah warna menjadi kuning, maka Super Arts Level 3 akan berubah menjadi Critical Arts, yang mana akan menampilkan animasi serangan yang berbeda dari Super Arts Level 3 biasa.
Presentation
Visual
Kita sama-sama tahu bahwa perlahan tapi pasti, Capcom mulai mengganti engine pada game-game yang mereka ciptakan menggunakan RE Engine, sebut saja Resident Evil, Devil May Cry, Monster Hunter dan kini giliran Street Fighter. Performa engine ini terbukti optimal pada platform dan jenis genre apapun tanpa mengorbankan kualitas visualnya.
Capcom jelas memanfaatkan kemampuan hardware masa kini untuk membuat presentasi visualnya meningkat drastis dari seri ke-5. Tampilan visualnya kini terasa begitu tajam, halus dan penuh warna. Banyak sekali efek visual berupa partikel yang terlontarkan selama pertarungan berlangsung, khususnya ketika Anda mengeluarkan aksi dari Drive System.
Gaya visualnya sekarang terlihat lebih condong ke arah realistis daripada anime. Kami juga merasa bahwa ada perubahan arah seni yang kini bergaya kebarat-baratan. Tak heran jika Luke diplot sebagai karakter utama di sini karena SF memang sedang berada dalam masa transisi dari generasi lama menuju generasi baru. Namun, yang paling kami sukai adalah desain baru para karakter lama yang membuat mereka terasa lebih menyegarkan, khususnya Cammy.
Audio
Sejak dulu, musik dalam game Street Fighter selalu mengikuti zaman. Lagu-lagu di SF6 terasa kontemporer dengan penekanan pada ketukan techno yang cepat. Namun, ada beberapa lagu bernuansa Jazz untuk menambah variasi yang ada. Efek suara dari setiap jurus terasa begitu renyah di telinga. Tinju yang bertubrukan dengan tubuh lawan, benturan tubuh yang menghantam dingin atau lantai, apalagi jika Anda berhasil melakukan Drive Impact, benar-benar terdengar memuaskan.
Sulih suaranya juga sangat impresif. Semua penyulih suaranya benar-benar melakukan tugasnya dengan baik untuk membangun kepribadian karakter, seperti Luke yang slengekan, Ryu yang tetap serius, Chun-Li yang hangat, Cammy yang tegas, Juri yang mengerikan sampai Dhalsim yang penuh wibawa. Kami sama sekali tidak menemukan kekurangan untuk aspek audio.
Fitur paling menarik dari sisi audio adalah adanya opsi untuk mengaktifkan komentator seperti halnya dalam turnamen internasional. Mereka akan mengomentari jalannya pertandingan sesuai dengan bahasa yang mereka kuasai. Total ada delapan komentator yang tersedia, empat berbahasa Inggris dan empat berbahasa Jepang. Salah satu komentator wanitanya adalah salah satu Superstar aktif di WWE saat ini, Zelina Vega, yang mana ia menggunakan nama aslinya di sini, yaitu Thea Trinidad.
Value
Melihat pola perilisan game Street Fighter di masa lalu, pasti banyak dari Anda yang menunggu hingga versi Arcade, Super, Hyper atau Ultra Edition daripada versi vanilanya. Namun, menurut kami, keseruan memainkan game fighting, khususnya Street Fighter, justru ikut tumbuh bersama game itu sendiri. Karakter baru, kostum baru, mode baru, fitur baru hingga penyeimbangan gameplay adalah hal-hal yang bisa Anda saksikan perkembangannya seiring berjalannya waktu dan game fighting adalah contoh genre game yang berumur panjang.
Kami masih ingat, betapa minimnya konten Street Fighter V di tahun 2016 lalu dan menuju akhir hayatnya, ia benar-benar banjir konten sampai kami dibuat kebingungan karena banyaknya karakter dan mode yang disajikan. Melihat sepak terjang Capcom dari SFIV dan SFV, kami yakin SF6 akan terus mendapatkan dukungan dari Capcom minimal untuk 5 tahun ke depan atau sampai ada Street Fighter 7.
Membeli Street Fighter 6 bagaikan mendapatkan dua game berbeda genre, satu berupa Fighting dan satu lagi adalah Open-world Action RPG. Berbeda dengan peluncuran awal SFV, Street Fighter 6 benar-benar terasa jauh lebih matang dan sisi apapun, baik dari segi konten, mekanik, server online hingga jajaran karakter yang bisa Anda pilih. Kami yakin Anda tidak akan menyesal sepeser pun atas Rupiah yang Anda keluarkan untuk game ini.
Conclusions
Street Fighter 6 adalah game fighting yang revolusioner dan hampir mendekati kata “SEMPURNA”. Mode World Tour yang mereka sajikan dalam game ini benar-benar mengubah arah gameplay dari sebuah game fighting. Kami tak akan heran jika suatu saat formula ini ditiru oleh para pesaingnya di masa depan. Selain itu, penambahan skema kontrol Modern dan Dynamic, kami nilai juga sebagai sesuatu yang sangat brilian untuk menjaring para pemain baru yang sebelumnya enggan terjun ke serial ini.
Capcom benar-benar sedang berada di puncak kejayaannya dalam generasi ini. Setelah sukses besar dengan Monster Hunter Rise dan Resident Evil 4, mereka lagi-lagi kembali mencuri perhatian para kita lewat Street Fighter 6. Kritikan dan cacian yang mereka terima saat peluncuran Street Fighter V dulu, kini telah berubah menjadi puja-puji setinggi langit. Dengan pencapaian ini, para pesaingnya jelas harus membuat gebrakan agar bisa bersaing dengan Capcom untuk meraih gelar Fighting Game of the Year tahun ini.
+ Desain baru Cammy
+ Jajaran Roster yang variatif
+ Kembalinya 8 karakter klasik SF II
+ Karakter baru yang patut diperhitungkan
+ Drive System yang revolusioner
+ Skema kontrol Classic untuk veteran
+ Skema kontrol Modern untuk pemula
+ Overdrive tak lagi mengonsumsi Super Meter
+ Tutorial dikemas dalam bentuk Mini-game
+ Mini-game yang menghibur dan bermanfaat
+ Konten single-player yang luar biasa padat
+ Mode World Tour yang sangat adiktif
+ Opsi kustomisasi karakter mendalam
+ Battle Hub sebagai tempat bertemu komunitas
+ Server Online yang lancar
+ Online Cross-play untuk semua platform
+ Kualitas visual yang memukau
+ Musik yang menyesuaikan zaman
+ Sulih suara karakter impresif
+ Efek suara yang renyah di telinga
+ Komentator Real-time selama pertarungan
+ Dukungan penuh untuk beberapa tahun ke depan
- Cerita utama World Tour tidak terlalu serius dan mudah ditebak