Metaphor: ReFantazio
Andika Tri Saputra Noor
Studio Zero
SEGA Asia
ATLUS
11 Oktober 2024
PS4, PS5, Xbox Series, PC
RPG
Remaja
Blu-ray, Digital
38 GB
Rp 799.000 (Standard)
Rp 1249.000 (Digital Anniversary Edition)
Tahun 2024 bisa dibilang tahun yang sangat produktif untuk ATLUS. Sejak awal tahun, mereka sudah merilis tiga game JRPG yang kualitasnya di atas rata-rata, mulai dari Persona 3 Reload, Unicorn Overlord hingga yang terakhir adalah Shin Megami Tensei V: Vengeance. Dengan karyanya yang selalu menuai pujian itu, tak heran jika kami menjulukinya sebagai “Rajanya Game JRPG” di era modern.
Untuk menutup tahun yang manis ini dengan sempurna, ATLUS ternyata masih punya satu amunisi lain di luar tiga game yang kami sebutkan di atas. Jika Anda masih ingat, di tahun 2016 silam sebelum Persona 5 pertama kali rilis ke pasar barat, ATLUS pernah mengumumkan sebuah proyek baru bernama Project Re:Fantasy yang dikerjakan oleh orang-orang berbakat yang pernah terlibat dalam pembuatan game Persona 3, 4 dan 5. ATLUS bahkan sampai membuat studio baru bernama Studio Zero, khusus untuk mengerjakan proyek istimewa ini.
Lama tak terdengar kabarnya sejak saat itu, proyek ini baru muncul lagi ke permukaan setelah tujuh tahun vakum lewat event Xbox Showcase 2023 dengan nama barunya, yaitu Metaphor: ReFantazio. Membawakan tema kerajaan dan fantasi yang selama ini jarang sekali dilakukan oleh ATLUS, apa saja yang bisa kita harapkan dari game JRPG yang sudah dikembangkan selama 8 tahun itu?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Berbeda dengan serial Persona yang biasanya mengambil latar tempat dan kota dari dunia nyata, Metaphor Re:Fantazio berlatarkan dunia fantasi yang dibangun dari nol. Latar dunia game ini adalah sebuah Kerajaan bernama Euchronia yang terdiri dari tiga negara berbeda dalam satu benua. Kerajaan Euchronia berada di bagian tengah, lalu di sisi barat ada Kerajaan Oceana dan sisi timur ada Kerajaan Montario.
Ketiga negara ini bersatu dalam sebuah Persatuan Kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja bernama Hythlodaeus V. Namun, pada suatu hari, Raja yang sedang berkuasa ini harus tewas ditangan salah satu perwira tentaranya yang bernama Louis. Tewasnya Sang Raja tentu saja memberikan dampak yang luar biasa kepada Kerajaan Euchronia. Sang Pangeran yang menjadi satu-satunya pewaris takhta kerajaan, kini tengah tertidur panjang karena terkena kutukan. Peristiwa ini tentu saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengisi posisi tertinggi itu.
Pada suatu hari, seorang pemuda tanpa nama datang ke Kerajaan Euchronia bersama seorang peri kecil bernama Gallica. Mereka mengemban tugas untuk melepaskan kutukan dari Sang Pangeran yang merupakan teman masa kecilnya itu. Namun, tentu saja tugas ini tidak mudah karena Sang Protagonis justru terseret dalam konflik kontestasi perebutan takhta yang menentukan Raja berikutnya.
Apakah Sang Protagonis berhasil melepaskan kutukan dari Sang Pangeran?
Siapakah yang akan terpilih menjadi Raja Euchronia berikutnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan Metaphor Re:Fantazio!
Gameplay
Metaphor: ReFantazio adalah sebuah IP game JRPG baru yang datang dari ATLUS, developer di balik game judul populer lainnya, antara lain Persona dan Shin Megami Tensei (SMT). Menurut kami, RPG adalah sebuah genre game yang sangat kompleks. Ia tidak cukup hanya bermodalkan cerita yang menarik, visual yang atraktif atau musik yang enak didengar saja karena elemen terpenting yang bisa membuat para pemain bertahan selama puluhan bahkan ratusan jam adalah formula gameplay yang dirancang dengan baik.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Anda akan berperan sebagai seorang pemuda bernama Will (nama default dan bisa diganti), yang datang ke sebuah Kerajaan Euchronia untuk menyelamatkan Sang Pangeran yang terkena kutukan. Berbeda dengan Persona dan SMT yang menggabungkan unsur-unsur dunia nyata dan supranatural, Metaphor murni bertemakan fantasi. Tapi dunia fantasi yang ada di dalam game ini, tak seindah yang ada dalam cerita dongeng dan film animasi. Kerajaan Euchronia, yang menjadi latar tempat utama dalam game ini, dihuni oleh delapan suku berbeda yang punya beragam masalah sosial seperti rasisme, nepotisme, pembantaian dan hal-hal negatif lainnya.
Dikembangkan oleh developer yang sama dengan Persona dan Shin Megami Tensei, sulit rasanya untuk tidak membandingkan game ini terhadap keduanya karena jelas Metaphor menggabungkan unsur-unsur terbaik yang ada dari kedua game itu. Metaphor masih menggunakan siklus hari dalam kalender untuk merepresentasikan alur permainannya. Namun, jumlah hari yang akan Anda jalani tidak sepanjang Persona, karena jika dijumlahkan total waktu yang berlangsung dalam game ini hanya sekitar empat bulanan saja. Dalam satu harinya, Anda punya dua waktu siang dan malam, yang bisa digunakan untuk beraktivitas, entah itu berpetualang ke dalam dungeon atau aktivitas lainnya yang memakan waktu.
Berbeda dengan game Persona, di mana Anda akan menjalani hari demi hari dengan bersekolah dan menetap di satu kota yang sama, Metaphor akan membawa Anda berpetualang ke berbagai kota karena ia dan kawan-kawannya sedang mengikuti kompetisi untuk menentukan siapakah yang akan menjadi Raja Euchronia selanjutnya.
Saat berada di dalam kota atau dungeon, Anda memang akan menjelajahi areanya dengan berjalan kaki atau berselancar menggunakan pedang, namun ketika party Anda memutuskan untuk mengunjungi suatu area baru yang belum terjamah sebelumnya, Anda harus menempuhnya terlebih dahulu menggunakan kendaraan raksasa yang bentuknya sangat unik bernama Gauntlet Runner.
Proses perjalanan menuju area tersebut, akan memakan waktu yang berbeda-beda, bisa dua hari, bisa tiga hari atau bahkan enam hari. Selama perjalanan berlangsung, Anda memang tidak bisa kembali ke kota atau dungeon, tapi Anda bisa tetap melakukan berbagai aktivitas produktif seperti memasak, mencuci baju, membaca buku dan lain sebagainya, untuk meningkatkan atribut status Royal Virtues atau Rank dari para Followers.
Royal Virtues
Sebagai karakter utama, Will punya atribut sosial seperti dalam game Persona yang di sini diberi nama Royal Virtues. Status sosial ini terbagi atas lima kategori, yaitu Courage (Keberanian), Wisdom (Kebijaksanaan), Tolerance (Toleransi), Eloquence (Kefasihan) dan Imagination (Imajinasi).
Masing-masing status ini bisa Anda naikkan hingga level 5 dengan cara yang bebeda-beda seperti membaca buku, meluangkan waktu dengan rekan setim, menyelesaikan quest, melakukan aktivitas di dalam kota, menikmati pemandangan, berbicara dengan NPC hingga memerah susu sapi. Biasanya, aktivitas untuk menaikkan status sosial ini akan memakan waktu Anda.
Anda harus menaikkan status-status ini agar bisa menerima quest baru, membuka suatu fasilitas tertentu dan mendapat keuntungan lainnya seperti diskon dari toko. Penerapannya kurang lebih mirip dengan Social Status yang ada dalam Persona. Bedanya, di sini indikator kenaikan atribut status terlihat sangat jelas dan Anda tidak perlu menebak-nebak kapan dia akan naik level seperti halnya dalam game Persona.
Followers
Game ini juga punya sistem Social Link yang mirip dengan Persona bernama Followers. Total ada 14 karakter yang bisa Anda jadikan pengikut, baik itu rekan setim Anda maupun karakter NPC. Masing-masing Followers punya 8 Rank yang akan naik secara bertahap lewat event-event tertentu. Kenaikan Rank Followers ini akan membuka kemampuan baru yang berhubungan dengan Archetype.
Hal positif yang membedakan sistem Followers dengan Social Link (Persona) adalah tidak adanya kemungkinan untuk gagal naik level. Jadi, apapun pilihan jawaban Anda saat percakapan, semuanya akan berujung pada kenaikan Rank tersebut. Oh iya, Anda juga tidak perlu capek-capek mencari keberadaan para Followers ini ke sudut-sudut kota karena Anda bisa langsung memilih karakter mana yang ingin Anda tuju lewat menu. Dengan memilih karakter yang bersangkutan, Will akan langsung teleportasi ke hadapan mereka.
Archetype
Sepertinya sudah menjadi ciri khas dalam game-game JRPG garapan ATLUS, di mana para karakter manusia biasanya didampingi oleh makhluk astral yang siap memperkuat dirinya, baik Persona, Shin Megami Tensei, Soul Hackers dan tak terkecuali Metaphor: ReFantazio. Makhluk astral yang akan mendampingi karakter di sini disebut sebagai Archetype, tapi penerapannya sedikit berbeda dengan Persona atau Demon. Archetype di sini lebih difungsikan seperti Job/Class pada game-game RPG lainnya.
Jadi dalam game ini, karakter yang bisa bergonta-ganti Archetype bukan hanya karakter utama saja, melainkan semua karakter playable yang ada di dalam party. Setiap karakter punya Starter Archetype yang berbeda-beda, tapi mereka bisa saling bertukar Archetype dengan yang lainnya sesuai fungsi dan kegunaan. Akan tetapi, menurut kami desain Archetype sendiri mudah terlupakan dan agak membosankan karena hampir semuanya terlihat generik dan hanya berbeda warna saja.
Setiap perubahan Archetype dibarengi dengan perubahan jenis senjata yang digunakan, atribut status dan tentu saja skill. Namun, yang membuat Archetype ini unik dan berbeda dari Persona adalah mereka bisa mewariskan skill dari Archetype lainnya untuk bisa digunakan dalam pertarungan. Sebagai contoh, MC yang punya Archetype Seeker memiliki serangan sihir angin (Cyc), kemudian Anda ingin mengganti Archetype MC menjadi Mage yang punya sihir api (Bot), es (Blizz) dan listrik (Kande). Setelah itu, Anda mewariskan sihir angin dari Seeker, maka Mage pun bisa menggunakannya walaupun ia tidak permanen.
Setiap Archetype punya Rank yang bisa terus meningkat hingga maksimal di angka 20. Apabila sudah mencapai level maksimal, maka ia bisa berevolusi menjadi Archetype baru yang lebih kuat. Namun, syarat untuk evolusi ini berbeda-beda, tidak semuanya sama.
Untuk mendapatkan Archetype baru, biasanya Anda harus menyelesaikan quest atau menjalin hubungan baru dengan Followers. Jumlahnya memang tidak sebanyak Persona, tapi ternyata kompleksitasnya sangat berbeda. Anda harus rajin grinding untuk memaksimalkan potensi tiap Archetype.
TIdak semua Archetype cocok dengan karakter Anda. Misalnya, Strohl yang punya serangan fisik yang tinggi, tidak akan cocok menggunakan Archetype Mage yang berfokus pada serangan sihir. Jadi, Anda harus sedikit bereksperimen untuk memadupadankan para Archetype ini.
Di awal-awal permainan, Anda hanya dapat mempelajari Archetype baru atau mewariskan skill Archetype di sebuah ruangan khusus bernama Akademeia, yang fungsinya mirip dengan Velvet Room dalam Persona. Namun, seiring berjalannya permainan, nantinya Anda akan punya kemampuan untuk melakukannya secara mandiri lewat Party Menu, sehingga keberadaan Akademeia tak lagi terasa penting.
Dungeon
Ciri khas dari game RPG adalah dungeon, tempat yang selalu menjadi arena Anda untuk bertarung melawan monster dan sekaligus medan eksplorasi. Mirip dengan apa yang disajikan dalam Persona 4 dan 5, Anda hanya bisa menjelajahi dungeon di waktu siang hari saja.
Dungeon dalam game ini dirancang dengan sangat baik dan tidak pernah terasa repetitif. Desain dungeonnya selalu membuat kami kagum dengan detail-detail lingkungannya sehingga kami selalu menelusurinya hingga sudut-sudut dungeon. Banyak sekali peti harta karun dan item-item yang tersebar di tiap area. Selain itu, terkadang ada juga teka-teki yang harus Anda pecahkan untuk membuka jalan/pintu menuju area selanjutnya. Dan tentu saja sepanjang eksplorasi ini, Anda akan banyak bertemu musuh-musuh unik yang siap menghadang.
Hampir setiap dungeon selalu membutuhkan waktu lebih dari satu hari untuk diselesaikan. Hal ini dikarenakan karakter-karakter Anda akan terkuras HP dan MP nya sepanjang petualangan. MP adalah sumber daya yang sangat mahal di sini, jadi Anda harus mengelolanya dengan baik agar tidak kehabisan MP di pertengahan dungeon.
Memang, di pertengahan dungeon sendiri ada Rest Area untuk menyimpan permainan. Ada juga seekor kucing astral yang berdiri di atas piramida terbalik yang berfungsi sebagai Save Point. Tapi menemukan keduanya tidak akan memulihkan HP maupun MP sama sekali, jadi Anda harus kembali ke kota untuk memulihkan diri. Untungnya Rest Area ini bisa dijadikan titik Fast Travel, sehingga ketika Anda kembali lagi ke dungeon di hari berikutnya, Anda bisa langsung lompat ke titik ini tanpa harus menelusuri dungeon dari titik awal lagi.
Battle System
Game ini punya dua mekanik pertarungan yang unik dan saling berkesinambungan antara Real-time Action dengan Turn-based Battle. Sebenarnya, Metaphor bukanlah game pertama yang mengimplementasikannya karena sebelumnya kami sudah pernah menemukannya dalam game The Legend of Heroes: Trails Through Daybreak, tapi untuk game keluaran ATLUS, game inilah yang pertama menerapkannya.
Jadi, Real-time Action di sini punya mekanik yang mirip dengan game Hack-and-Slash, di mana ketika Anda bertemu dengan monster dalam dungeon, Anda bisa langsung menyerangnya. Animasi serangannya sendiri bervariasi, tergantung dari senjata Archetype yang sedang Anda gunakan. Jika Anda sedang menggunakan pedang, maka karakter Anda akan menebasnya, namun jika Anda sedang menggunakan pistol, maka karakter Anda akan menembak.
Apabila karakter Anda berhasil menguras bar kuning (KO Gauge) milik musuh, maka Anda akan diberi opsi untuk Squad Combat yang mana akan mengalihkan Anda menuju Turn-based Battle dengan berbagai keuntungan. Apabila level musuh terlampau cukup jauh di bawah karakter Anda, menebas monster akan langsung membunuh mereka, tanpa perlu masuk ke dalam Turn-based Battle. Hal ini tentu saja membuat proses grinding Anda lebih cepat dan efisien. Namun sebaliknya, apabila level musuh terlampau tinggi dan sulit untuk dibuat Stun, bisa-bisa karakter Anda terkena serangan balik dan dipaksa untuk masuk ke dalam Turn-based Battle dengan berbagai kerugian seperti menyerang belakangan atau debuff lainnya.
Masuk ke bagian Squad Battle, Anda akan dibawa menuju arena pertarungan yang menggunakan sistem Turn-based ala-ala Persona dan SMT. Setiap karakter Anda akan beraksi secara bergiliran dan berurutan sesuai angka yang tertera di potret mereka. Anda bisa melepaskan serangan fisik berdasarkan senjata yang digunakan, tanpa mengonsumsi sumber daya apapun seperti HP/MP, lalu Anda bisa memanggil Archetype untuk melancarkan serangan fisik dan sihir yang mengonsumsi sumber daya, lalu bisa juga bertahan atau bahkan melempar giliran ke teman setelahnya.
Total ada tiga jenis serangan fisik seperti Slash, Pierce dan Strike, serta enam jenis elemen sihir seperti Fire, Ice, Lightning, Wind, Light dan Dark, yang bisa menjadi kelemahan tiap musuh. Namun, tidak tertutup kemungkinan, ada juga musuh-musuh yang sama sekali tidak memiliki kelemahan ini. Selain serangan, ada juga skill-skill buff dan debuff yang bisa Anda lepaskan, tergantung dari skill milik Archetype yang sedang digunakan. Dan kabar buruknya, pergantian Archetype ini tidak bisa dilakukan saat pertarungan berlangsung, jadi Anda harus menyiapkan diri sebelum pertarungan dimulai.
Pentingnya kombinasi karakter dan Archetype juga sangat berpengaruh pada Synthesis, sebuah skill kombinasi antara dua karakter dengan Archetype yang tepat, di mana jika berhasil memenuhi kondisi tersebut, Anda bisa melepaskan skill-skill yang sangat efektif untuk mengalahkan musuh seperti sihir yang bisa menyerang banyak musuh sekaligus. Syntesis Skill biasanya membutuhkan dua kristal Turn, tapi jika berhasil mengenai kelemahan lawan, ia juga menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, ini adalah tindakan yang High Risk, High Reward.
Kami merasa pengaruh SMT terasa lebih kuat di sini daripada Persona. Mengapa? Karena pertarungannya menerapkan sistem bernama “Press Turn”, di mana setiap giliran karakter Anda benar-benar dihitung menggunakan kristal yang terpampang di atas layar. Jadi, dalam sistem ini, jika Anda berhasil menyerang musuh dengan kelemahan mereka, maka Anda bisa mendapatkan giliran ekstra karena kristal di atas ukurannya akan mengecil, tapi tidak pecah. Meskipun mendapat keuntungan tersebut, Anda tidak lantas bisa melempar giliran ke rekan setim yang Anda inginkan, seperti halnya fitur Baton Pass pada Persona, jadi semua giliran akan berjalan secara berurutan.
Sebaliknya, jika serangan Anda Miss, Block atau bahkan terkena Repel, maka Anda akan mendapat kerugian karena kristal yang menjadi indikator “Turn” itu akan pecah dua atau bahkan seluruhnya, sehingga karakter Anda setelahnya akan kehilangan kesempatan untuk beraksi dan harus menunggu lagi sampai musuh menyelesaikan gilirannya. Hal ini juga berlaku serupa pada pihak musuh. Jadi, penting bagi Anda untuk memikirkan langkah pada setiap giliran karena jika salah langkah sekali saja, akibatnya bisa fatal. Untungnya, developer cukup berbaik hati dengan menyediakan fitur Retry Battle, jadi Anda bisa mengulang pertarungan sebanyak apapun yang Anda mau.
Presentation
Visual
Jika diminta untuk menyebutkan nama developer mana yang sangat memperhatikan estetika visual dalam game garapannya, tentu saja ATLUS adalah nama yang langsung terlintas dalam benak kami. Sudah cukup lama berkecimpung di industri video game, ATLUS terkenal punya gaya visual yang nyentrik, estetik sekaligus artistik.
Salah satu contoh yang paling sering mereka terapkan adalah bagaimana mereka memvisualisasikan Party Menu dan User Interface pada setiap gamenya. Ya, jika developer lain biasanya membuat menu dan tampilan antarmuka yang sederhana, simpel dan minimalis, ATLUS justru selalu berusaha lebih dalam penyajiannya. Meskipun tim ATLUS sendiri mengaku bahwa membuat tampilan seperti ini sangat merepotkan, namun hasilnya benar-benar luar biasa dan sangat berkesan.
Hal yang paling menakjubkan menurut kami, terletak pada bagaimana ATLUS membangun sebuah dunia fantasi baru tanpa menggunakan aset dari game-game mereka sebelumnya. Mulai dari desain karakter, kota, dungeon, kendaraan, semuanya terasa fantastis dan megah, sehingga delapan tahun yang mereka habiskan untuk menggarap game ini, terbayar tuntas. Dari aspek visual, menurut kami tidak ada cela yang bisa dikeluhkan.
Dari segi cutscene, game ini juga tidak kalah memukau. Cutscene berbentuk anime dalam game ini jumlahnya cukup banyak dan selalu tepat sasaran dalam menyampaikan momen cerita penting. Kualitas animasinya yang begitu tinggi, membuat siapapun akan terkesima olehnya.
Audio
Tak hanya sekedar cantik dalam sisi presentasi, ATLUS juga mempersembahkan elemen audio yang menakjubkan. Meskipun sama-sama digarap oleh Shoji Meguro, namun musik dalam game ini punya atmosfer yang berbeda dengan Persona maupun SMT. Hampir setiap lagunya punya nuansa fantasi yang kental. Walaupun lirik-lirik dalam lagunya sendiri sulit untuk dimengerti, namun ia tetap terasa megah dan enak untuk didengar.
Di samping musik, sulih suara juga menjadi elemen yang tak kalah fantastis. Menyediakan dua bahasa untuk dipilih, baik suara Jepang maupun Inggrisnya, menampilkan kualitas terbaik dalam perannya. Berkat kepiawaian para aktornya, kami bisa menilai bagaimana kepribadian karakter hanya dari suaranya saja. Salah satu keunggulan lain yang dimiliki game ini dibanding Persona dan SMT adalah karakter utamanya yang tidak bisu. Ya, karakter Anda kini terlibat langsung dalam banyak percakapan sehingga interaksi antar karakternya jauh lebih hidup. Kami berharap fitur seperti ini bisa diimplementasikan pada game-game ATLUS ke depannya, khususnya Persona 6.
Value
Berkaca dari pengalaman kami yang sudah cukup banyak memainkan game-game JRPG, termasuk game keluaran ATLUS, selama ini hampir tidak ada game JRPG yang sempurna dari segala aspek. Ada yang visualnya bagus, tapi ceritanya kurang. Ada yang gameplay-nya bagus, tapi visualnya kurang. Ada yang cerita dan gameplay-nya bagus, tapi soundtracknya kurang.
Kami termasuk orang yang agak skeptis dengan game ini sebelum rilis. Berbekal informasi dan trailer yang banyak dipromosikan sebelum rilis, awalnya kamiberpikir bahwa game ini hanyalah kloning dari Persona dan SMT saja. Setelah memainkannya sendiri, ternyata secara mengejutkan, kekurangan-kekurangan seperti yang kami sebutkan di atas, tidak kami temukan dalam game ini. ATLUS benar-benar menyajikan seluruh aspek permainannya dengan sempurna. Mencari kekurangan game ini terasa jauh lebih sulit daripada mengatur strategi untuk mengalahkan boss di sini.
Conclusions
Metaphor: ReFantazio adalah sebuah mahakarya dari ATLUS yang akan menjadi pilar baru untuk mereka. Ia bukan hanya hadir sebagai JRPG terbaik tahun ini, tetapi juga salah satu yang terbaik sepanjang masa. Metaphor: ReFantazio adalah bentuk manifestasi pengalaman ATLUS yang menjadi wadah untuk menuangkan ide-ide gila mereka, sekaligus penerapan elemen-elemen terbaik yang mereka miliki. Dengan kualitas yang mereka hadirkan ini, tak heran jika ia akan dinominasikan sebagai salah satu kandidat Game of the Year tahun ini di berbagai ajang penghargaan.
+ Kisah yang lengkap tanpa celah
+ Plot cerita penuh kejutan
+ Jajaran karakter yang berkesan
+ Pengembangan karakter yang brilian
+ Dunia fantasi yang sangat indah
+ Eksplorasi bermanfaat
+ Real-time Action percepat proses grinding
+ Squad Combat penuh strategi
+ Presentasi visual estetik
+ Tampilan antarmuka artistik
+ Cutscene anime kualitas tinggi
+ Soundtrack megah
+ Sulih suara menjiwai
+ Karakter utama tidak bisu
+ Durasi permainan yang sepadan
+ Konten akhir yang mantap
- Tidak semua tempat bisa dikunjungi
- Sistem kalender yang tidak perlu
Metaphor: ReFantazio adalah sebuah mahakarya dari ATLUS yang akan menjadi pilar baru untuk mereka. Ia bukan hanya hadir sebagai JRPG terbaik tahun ini, tetapi juga salah satu yang terbaik sepanjang masa.