Life is Strange: Double Exposure
Deck Nine
Square Enix
29 Oktober 2024
PS5, Xbox Series, PC
Adventure
Dewasa
Blu-ray, Digital
https://lifeisstrange.square-enix-games.com/en-us/games/life-is-strange-double-exposure
24 GB
Rp 729.000 (Standard)
Rp 889.000 (Deluxe)
Rp 1.199.000 (Ultimate)
Film interaktif adalah salah satu genre yang terbilang cukup niche, tetapi punya penggemarnya sendiri di industri video game. Tapi genre ini sebagian besar diisi oleh tema-tema horor, misteri dan thriller, yang mana biasanya membuat pemain merasa gelisah sepanjang permainan. Alhasil, orang-orang yang anti dengan tema-tema tersebut tentu saja enggan untuk mencoba genre game film interaktif ini.
Dikenal sebagai publisher JRPG, Square Enix melakukan gebrakan yang cukup berani di tahun 2015 silam. Saat itu, mereka mengeluarkan sebuah game bergenre film interaktif, tetapi dengan tema drama anak muda yang lebih santai dan kasual. Secara mengejutkan, game ini diterima oleh banyak orang hingga memenangkan beberapa kategori penghargaan. Tak heran jika IP ini terus dipelihara oleh Square Enix, meskipun harus berganti developer.
Di tahun 2024 ini, Max Caufield yang menjadi tokoh utama dalam seri pertamanya, kembali lagi untuk melanjutkan hidupnya. Dengan mengusung judul Double Exposure, apa hal baru yang bisa ditawarkan dari seri ke-4 Life is Strange ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Double Exposure merupakan sekuel langsung dari Life is Strange (2015) atau Life is Strange Remastered (2022), yang mana ditandai dengan kembalinya Max Caufield sebagai tokoh utama dalam game ini. Meskipun memiliki kekuatan supranatural yang bisa memutar waktu, Max memutuskan untuk tidak menggunakan kekuatan itu lagi karena konsekuensi yang diakibatkan terlalu besar.
Diceritakan pada akhir tahun 2023, Max yang telah berpindah dari kota asalnya Arcadia Bay menuju ke Lakeport, Vermount, kini bekerja sebagai fotografer di Universitas Caledon. Pada suatu hari, Max berkumpul dengan Safi dan Moses di atas atap kampus sambil menikmati pemandangan bintang jatuh.
Saat sedang bercengkrama, Safi tiba-tiba memutuskan untuk pergi karena ada urusan mendadak. Max pun ikut pulang setelahnya tanpa ada rasa curiga. Namun, di tengah perjalanan, Max mendengar suara yang tak biasa ia dengar. Khawatir dengan Safi, Max pun mencari keberadaan sahabatnya itu bersama Moses. Alangkah terkejutnya mereka berdua saat menemukan Safi sudah berada dalam kondisi tak bernyawa. Peristiwa ini tentu saja membuat kekuatan lama Max kembali terpicu. Penasaran akan apa yang terjadi pada sahabatnya itu, Max pun terpaksa kembali menggunakan kekuatannya demi mencari kebenaran.
Siapakah orang yang telah tega membunuh Safi?
Apakah Max bisa mengendalikan kekuatan lamanya yang terpendam?
Temukan jawabannya dengan memainkan Life is Strange: Double Exposure!
Gameplay
Selamat datang di Life is Strange: Double Exposure, seri utama ke-4 dari franchise Life is Strange, yang kembali dibintangi oleh Max Caufield, protagonis utama dari game Life is Strange (2015). Mengingat ini adalah sekuel langsung, tentu saja Anda harus memainkan game sebelumnya atau versi Remastered-nya (2022), agar bisa memahami konteks dan referensi cerita yang dibawakan lebih dalam.
Double Exposure dikembangkan oleh developer Deck Nine, yang sebelumnya menangani seri Life is Strange: True Colors. Ceritanya dibagi berdasarkan lima chapter berbeda yang akan berjalan secara alami. Di awal permainan, Anda diizinkan untuk memilih kostum yang akan dipakai oleh Max, saat berada di dalam ruangan maupun luar ruangan. Meskipun tidak mempengaruhi alur cerita, namun pemilihan ini memberikan sedikit variasi terhadap penampilan Max.
Anda yang pernah memainkan game Life is Strange atau game sejenis ini sebelumnya, pastinya akan merasa familiar dengan formula gameplay yang ditawarkan. Anda akan menjelajahi area sesuai dengan cerita yang sedang berlangsung, berinteraksi dengan beragam objek atau orang serta memecahkan teka-teki yang tergolong sederhana. Mekanik seperti ini masih bekerja dengan baik dan memang tidak perlu ada banyak perubahan.
Jika pada game pertamanya dulu, Max bisa menggunakan kekuatannya untuk memundurkan waktu, kini kekuatan Max punya gimmick baru yang menjadi daya tarik dalam permainannya, yaitu melintasi dua linimasa berbeda. Dua linimasa ini disajikan dalam dua tema warna yang berbeda, satu dengan warna jingga dan yang lainnya berwarna biru.
Di satu linimasa, diceritakan bahwa karakter Safi telah tewas tertembak, namun di linimasa lainnya Safi justru masih sehat dan hidup seperti biasanya. Max juga punya kemampuan bernama Pulse, di mana ia bisa ikut andil dalam linimasa lainnya tanpa harus berpindah. Jadi, ia seperti berdiri dua kaki di antara dua dimensi yang berbeda. Dengan kemampuan melintasi dimensi inilah, Max harus mencari petunjuk yang mengarah kepada kematian Safi dan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
Seperti game sejenisnya, fitur pemilihan dialog masih menjadi kekuatan utama dalam membentuk cabang cerita. Jawaban yang Anda pilih dalam percakapan akan berimplikasi pada alur cerita hingga akhir. Menariknya, ada aplikasi yang mirip dengan Twitter/X, di mana Anda dapat memantau update status dari tiap karakter yang hadir di sini. Para karakternya akan update status secara berkala ketika Max menggunakan kekuatannya yang bisa dijadikan petunjuk untuk teka-teki yang sedang Anda hadapi.
Presentation
Visual
Berkaca dari seri-seri sebelumnya, game ini punya peningkatan visual yang signifikan. Kampus Caledon yang menjadi latar tempat permainan sangat menarik untuk dilihat walaupun tertutup salju. Suasana dan atmosfernya memang cerah, tapi terlihat bahwa ia juga menyimpan banyak misteri.
Hal positif lainnya adalah raut wajah karakter yang jauh lebih ekspresif dari sebelumnya. Semua karakternya terlihat bisa menyampaikan emosinya dengan baik, sehingga Anda bisa menebak apa yang sedang mereka rasakan, apakah sedang senang, marah, sedih dan lain sebagainya. Fitur seperti ini sangat penting untuk game-game drama karena berimplikasi pada penyampaian cerita.
Audio
Seperti biasa, game-game Life is Strange selalu menghadirkan musik yang santai dan syahdu. Jenis musik seperti ini sangat cocok untuk membuat hati tentram dan mengistirahatkan pikiran dari kepenatan. Lagu-lagu pilihan developer terasa sempurna dan berhasil menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi oleh pemain. Hal ini juga didukung dengan kemampuan para aktornya yang mengisi akting suara dengan sangat baik. Percakapan yang berlangsung terasa begitu alami dan mengalir, sehingga terbentuk chemistry yang luar biasa antar karakternya.
Value
Life is Strange: Double Exposure masih dengan formula yang serupa dengan tambahan gimmick lintas dimensi. Fitur ini sebenarnya seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, Anda jadi bisa mengetahui dua sudut pandang yang berbeda, tapi di lain sisi, hubungan Max dengan para NPC-nya terasa kurang mendalam karenanya.
Double Exposure jelas ditujukan kepada pemain-pemain veteran yang sebelumnya sudah memainkan Life is Strange Original/Remastered yang menantikan kelanjutan kisah Max Caufield. Kami sangat tidak menyarankan Anda untuk langsung melompat ke game ini tanpa memainkan game sebelumnya atau tidak mengetahui asal usul Max.
Conclusions
Life is Strange: Double Exposure adalah sekuel sesungguhnya yang sudah lama diharapkan oleh para penggemar Max Caufield. Secara teknis dan presentasi, game ini memang terasa naik level dari game-game sebelumnya. Animasi karakternya jauh lebih luwes dan sinkronisasi bibir karakter membuat mereka terasa lebih hidup.
Namun secara cerita, game ini belum mampu melampaui seri pertamanya yang menurut kami jauh lebih emosional. karena membuat hubungan Max dengan para karakternya jadi tidak terlalu intim dan mendalam.
+ Beberapa pilihan ending
+ Kemampuan untuk melintasi dimensi
+ Visual yang menawan
+ Raut wajah yang ekspresif
+ Soundtrack syahdu
+ Sulih suara menjiwai
- Ceritanya kurang emosional
- Keterbatasan lokasi
- Hubungan Max dan karakter lainnya kurang mendalam
- Hanya untuk orang yang sudah main Life is Strange pertama