AI LIMIT
Sense Games
CE-Asia
27 Maret 2025
PS5, PC
Action RPG, Soulslike
Remaja
Digital
20.389 GB
Rp 351.000 (Standard)
Rp 456.000 (Deluxe)
Begitu pesatnya perkembangan developer game di daratan Tiongkok, membuat PlayStation tergerak hatinya untuk sebuah program khusus pendanaan bagi mereka bernama China Hero Project agar mereka bisa mewujudkan game impiannya. Salah satu developer yang mendapat perhatian khusus dari PlayStation adalah Sense Games, sebuah studio game yang bermarkas di Chengdu, Tiongkok.
Meskipun usia studio ini tergolong baru, namun ia berisi lebih dari 20 tenaga profesional yang mencintai video game dan bertekad untuk menciptakan game yang berkualitas tinggi. Game pertama yang mereka garap adalah AI LIMIT, sebuah Sci-fi Action RPG bergaya anime yang mengusung konsep Soulslike.
Apakah faktor pembeda yang membuat game ini unik dari yang lainnya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Game ini mengambil latar waktu di masa depan yang jauh di mana peradaban manusia hampir punah akibat fenomena misterius. Dunia kini dipenuhi oleh zat misterius yang dikenal sebagai “Mud” dan juga monster yang berkeliaran sehingga sangat menyulitkan para penyintas yang sedang berjuang untuk bertahan hidup.
Pada suatu hari, datanglah seorang gadis bernama Arrisa yang ternyata berasal dari entitas kuat Blader. Ia datang dengan tujuan untuk mengungkap kebenaran di balik kiamat yang terjadi sambil menabur benih harapan untuk dunia baru. Namun, perjalanan Arrisa tidaklah mudah karena ia akan menjelajahi reruntuhan kota-kota kuno yang penuh dengan monster ganas.
Menghadapi segudang musuh yang perkasa dan monster yang ganas, Arrisa mengalami kematian dan kelahiran kembali yang tak terhitung jumlahnya. Ia pandai menemukan peluang dalam serangan gencar dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membalikkan keadaan.
Mampukah Arrisa mengubah dunia yang sudah porakporanda ini?
Temukan jawabannya dengan memainkan AI LIMIT!
Gameplay
AI LIMIT adalah game Action RPG bergaya Soulslike yang dibalut dalam visual ala anime. Dalam game ini, Anda akan bermain sebagai seorang wanita bernama Arrisa, sebuah entitas kuat bernama Blader, yang dilengkapi dengan kemampuan regenerasi yang luar biasa. Arrisa berasal dari peradaban yang sangat maju dan bisa menggunakan berbagai macam senjata, mantra sihir dan punya ketrampilan tinggi untuk bertempur.
Mendengar kata “Soulslike”, mungkin Anda sudah punya gambaran sendiri seperti apa gameplay yang dibawakan oleh game ini. Dungeon yang berlika-liku, musuh yang susah, karakter yang gampang mati, variasi senjata yang banyak hingga boss yang menantang, adalah elemen-elemen lumrah Anda temui dalam game sejenisnya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Combat
Di awal permainan, Arrisa akan menemukan senjata pertamanya berupa pedang karatan dengan kekuatan yang sangat lemah. Berbeda dengan game Dark Souls atau Elden Ring yang meminta Anda untuk mengeksplorasi mekanik dan dunianya secara mandiri, game ini masih cukup berbaik hati memberikan sesi tutorial untuk memperkenalkan mekanisme permainannya.
Arrisa bisa melakukan dua jenis serangan dasar, yaitu Quick Attack dan Heavy Attack yang dialokasikan pada dua tombol R1 dan R2. Selain serangan normal, Anda juga bisa melepaskan Skill yang tergantung dari senjata yang sedang Anda pakai. Arrisa punya deretan aksi yang cukup lengkap, seperti berlari, dodge, melompat, bertahan, parry, counter hingga Stealth Kill.
Ada aksi yang bisa digunakan terus menerus, tapi ada juga yang dibatasi oleh bar khusus, tapi bukan stamina. Ya, game ini tidak mengenal parameter Stamina yang biasanya menjadi mimpi buruk para pemula, sehingga Anda bisa menyerang secara bebas dan membabibuta tanpa harus takut kelelahan. Sebagai gantinya, game ini punya satu bar khusus bernama Sync Rate yang angka persentasenya akan terus bergulir secara realtime sesuai tingkat kemahiran Anda dalam bermain.
Sync Rate
Bar Sync Rate tidak hanya digunakan untuk menunjukan performa Arrisa, tetapi juga berlaku layaknya MP bar, yang mana ia akan terkonsumsi apabila Anda menggunakan skill atau magic. Dengan demikian, pengelolaan Sync Rate ini adalah elemen fundamental yang harus Anda perhatikan sepanjang permainan, guna keberlangsungan hidup Arrisa.
Jika Anda berhasil mengalahkan musuh, maka bar ini akan bergerak ke kanan menuju angka positif. Jika Anda bisa mempertahankan persentase positif ini, maka hal ini juga akan berpengaruh pada performa Arrisa. Misalnya, jika persentase berada di kisaran angka 80% – 100%, maka Arrisa bisa memberikan kerusakan maksimal pada musuh. Namun, jika angkanya berkurang dari 80%, maka kerusakan yang dihasilkan akan sedikit berkurang. Dan apabila angka persentasenya menuju negatif, bersiaplah untuk kemungkinan terburuk karena Arrisa akan mendapat penalti yang membuatnya sangat rentan terhadap serangan musuh.
Exploration
Luas wilayah dunia dalam game ini memang tidak bisa dibandingkan dengan game Soulslike raksasa seperti Elden Ring, meskipun begitu eksplorasi terhadap dunianya tetap terasa menyenangkan karena ia menawarkan desain level dan area yang penuh dengan jalan bercabang sehingga sangat menarik untuk ditelusuri. Tersedia berbagai item langka dan berguna apabila Anda rela menjelajahi dunianya hingga sudut-sudut dan pelosoknya.
Akan tetapi, satu hal yang paling menyebalkan dalam hal eksplorasinya adalah ketika Anda harus melompat untuk menggapai platform. Ya, harus kami akui bahwa melompat dengan tombol L3 sangatlah tidak nyaman. Hal ini semakin diperparah dengan aksi melompat yang tidak responsif, sehingga kami seringkali terjatuh ke jurang karena salah perhitungan. Alhasil, lebih baik kami melewatkan satu item daripada harus kehilangan kristal dan progress yang sudah cukup jauh dari Save Point.
Boss Battle
Dalam game Soulslike, biasanya pertarungan melawan boss menjadi momen epik tak terlupakan yang akan membuat Anda berusaha keras mencari segala cara untuk mengalahkannya. Sayangnya, boss-boss di sini justru menjadi elemen terlemah dalam permainan.
Pertarungan dengan para boss di sini terlalu mudah untuk ditaklukkan dibandingkan proses perjalanan menuju tempat mereka. Selain karena Health Bar mereka yang terlampau tipis, pola serangan mereka juga mudah ditebak dan di-parry sehingga Anda punya banyak kesempatan untuk menghajar mereka tanpa henti.
Presentation
Visual
Game ini menggunakan gaya ala anime Jepang untuk mempresentasikan visualnya, baik model karakter maupun lingkungan dunianya. Memang tidak banyak game Soulslike yang menggunakan gaya ini, tapi ada satu judul yang paling mirip dan bisa dibandingkan dengan game ini, yaitu Code Vein. Menurut kami, kualitas visual game ini masih berada satu level di bawah Code Vein yang notabene game keluaran tahun 2019.
Dari segi performa, game ini berjalan cukup lancar di PS5 Fat tanpa kendala berarti. Namun, saat kami memainkannya sebelum rilis, kami menemukan beberapa bug teknis yang agak mengganggu seperti musuh yang tidak terlihat dengan senjata yang melayang. Mereka tetap bisa di-lock-on dan diserang, tetapi hilangnya mereka dari penglihatan, membuat kami harus kembali layar judul agar mereka bisa terlihat kembali.
Audio
Berbeda dengan game-game aksi lainnya yang biasanya diiringi suara musik keras pemacu adrenalin, musik dalam game ini bisa dibilang cenderung minimalis karena sepanjang permainan, suasananya terasa hening. Dengan demikian, musik dalam game ini tidak pernah benar-benar meninggalkan kesan mendalam pada kami.
Pun demikian dengan sulih suaranya yang cukup standar tanpa ada intonasi yang hebat di dalam percakapannya. Semuanya terdengar standar dan kurang berkesan. Sama seperti visualnya, kami juga menemukan bug teknis dari sisi audio, di mana efek suara senjata terkadang hilang saat permainan, sehingga ayunan senjata Anda terasa kosong.
Value
Apakah AI LIMIT adalah game Soulslike yang layak untuk dimainkan?
Menurut kami, jawaban ini sangat tergantung dari pengalaman Anda bermain game sejenisnya. Jika Anda datang sebagai veteran sudah terbiasa dengan game-game Soulslike dengan tingkat kesulitan tinggi seperti Dark Souls, Elden Ring, Lies of P atau Nioh, game ini akan terasa sangat mudah untuk ditaklukkan. Selain karena absennya bar stamina, boss-boss di sini juga jauh dari kata menantang.
Namun, jika Anda adalah seorang pemula di genre ini atau hanya pernah memainkan game-game Soulslite seperti Stellar Blade atau Code Vein, ini akan menjadi game yang cocok untuk Anda mainkan. Selain dunianya yang cukup linear dan mekaniknya mudah dipahami, tingkat stress yang Anda temui juga cukup rendah, sehingga Anda tidak akan sampai banting kontroler karena mati secara terus menerus.
Conclusions
Sebagai game konsol pertama dari Sense Games, AI LIMIT masih tergolong sebagai game Soulslike yang bisa diterima dan ramah pemula. Kendati demikian, ia masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak elemen teknis dan permainan yang harus dibenahi, terutama dari segi keseimbangan dan tingkat kesulitan.
Meskipun narasinya terasa generik dan pembangunan dunianya masih kurang mendalam, inovasi mekanik Sync Rate-nya menjadi fitur yang paling unik di sini. Dan mengingat kami bukanlah penggemar game Soulslike kelas berat, AI LIMIT masih cocok dengan selera kami karena memiliki tingkat stress yang tidak terlalu tinggi.
+ Cocok untuk pemula Soulslike
+ Dunia yang menarik ditelusuri
+ Peta dengan banyak jalan bercabang
+ Mekanik Sync Rate yang unik
+ Aksi tanpa batasan stamina
+ Progress karakter mudah dipahami
+ Visual anime yang enak dilihat
+ Performa stabil
- Terlalu mudah untuk veteran Soulslike
- Cerita terlalu generik
- Lompatan kurang responsif
- Boss kurang menantang
- Musik minimalis
- Sulih suara datar
- Bug teknis visual dan suara