Fatal Fury: City of the Wolves
KOF Studio
SNK
24 April 2025
PS4, PS5, Xbox Series, PC
2D Fighting
Remaja
Blu-ray, Digital
47 GB
Rp 909.000
Sebagai salah satu perusahaan ternama di Jepang, SNK Corporation, yang didirikan sejak tahun 1978, telah melewati banyak rintangan dan cobaan untuk terus bertahan di industri video game. Perusahaan ini dikenal sebagai spesialisasi game fighting karena menghasilkan banyak sekali judul-judul populer di era 90-an, seperti Fatal Fury, Art of Fighting, Samurai Shodown dan yang paling terkenal tentu saja adalah The King of Fighters.
Sebagai “Bapak dari game fighting SNK”, serial FATAL FURY adalah salah satu pionir yang mempopulerkan genre fighting bersama STREET FIGHTER kala itu. Namun, serial ini sempat dinyatakan mati suri karena tak pernah lagi mendapatkan seri terbarunya lagi sejak terakhir kali Garou: Mark of the Wolves rilis di tahun 1999. Setelah 26 tahun berlalu, akhirnya SNK membangkitkan serial lawasnya ini ke platform modern. Dengan teknologi terbaru yang lebih mumpuni, kini FATAL FURY: City of the Wolves resmi menjadi sekuel langsung dari Garou: Mark of the Wolves.
Apa saja yang ditawarkan SNK dalam seri terbaru dari game fighting legendarisnya ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Geese Howard, sang penguasa kota South Town memang telah tiada. Namun, warisannya telah membuat orang-orang untuk berjuang lebih keras dan penuh gejolak. Mereka semua bersaing demi mendapatkan warisan Geese Howard yang hebat. Tidak pandang bulu, baik Ibu, anak, saudara, Tuan, sahabat hingga musuh bebuyutan sekalipun, semuanya terjebak dalam badai emosi dan kenangan untuk mengobarkan semangat dalam takdir yang saling terkait.
Siapakah yang akhirnya mendapatkan warisan Geese Howard?
Ungkap masa lalu dan temukan kebenaran masa depan kisah South Town yang epik dengan memainkan FATAL FURY: City of the Wolves!
Gameplay
FATAL FURY: City of the Wolves adalah seri baru pertama dari franchise FATAL FURY dalam 26 tahun terakhir yang diposisikan sebagai sekuel langsung dari Garou: Mark of the Wolves (1999). Masih dikembangkan oleh SNK yang kini telah membentuk tim khusus bernama KOF Studio, kali ini Fatal Fury tampil lebih modern dengan mekanik pertarungan baru bernama REV System serta dibalut dalam visual 2.5D yang serupa dengan The King of Fighters XV dan Samurai Shodown, yang kini telah dipoles lebih bagus lagi.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Modes
Game ini menghadirkan mode permainan yang cukup beragam, mulai dari mode Single-player seperti Episode of South Town (EOST), Arcade, Practice, Tutorial, lalu ada Missions yang berisikan Trial, Survival dan Time Attack, hingga mode Multiplayer, baik lokal maupun online.
Salah satu mode baru yan diperkenalkan dalam game ini adalah adalah Episode of South Town (EOST), sebuah mode single-player di mana Anda akan berpetualang di kota South Town yang dipadukan dengan sedikit elemen RPG. Sayangnya, mode ini tidak serupa dengan World Tour Mode dalam Street Fighter 6 yang mengizinkan Anda untuk berkeliling dunianya secara terbuka.
Jadi, di mode EOST, Anda tidak akan membuat karakter custom melainkan langsung memilih satu karakter untuk Anda mainkan. Setelah itu, Anda hanya menggerakkan kursor anak panah di atas peta South Town untuk menjalani quest-quest yang tersebar di peta.
Ada yang Main Quest yang memajukan cerita, ada juga Side Quest yang hanya berfungsi untuk sebagai tempat grinding untuk menaikkan level karakter. Biasanya misi sampingan ini diisi oleh karakter-karakter NPC dengan moveset karakter yang sudah ada. Setiap naik level, atribut karakter akan ikut berkembang seperti kesehatan, serangan dan pertahanan.
Jika Anda sudah cukup mahir dan percaya diri dengan kemampuan Anda, sebenarnya Anda bisa saja langsung menuju Main Quest dan melewatkan Side Quest-nya. Namun, karena biasanya Main Quest punya rekomendasi level yang cukup tinggi, ada baiknya Anda grinding terlebih dahulu hingga menyamai level karakter yang ada di Main Quest.
Di beberapa Main Quest, akan ada percakapan antar karakter yang memperdalam cerita. Sayangnya, percakapan ini tidak disulihsuarakan secara penuh sehingga Anda harus membaca teksnya secara mandiri untuk memahaminya. Jika quest sudah selesai, maka akan muncul quest-quest baru yang berisikan lawan baru atau bahkan karakter boss. Untungnya, mode ini menghadirkan Mini-game sehingga jadi gameplay lebih variatif.
Untuk Arcade Mode, game ini menampilkan cerita spesifik per karakter. Ada intro karakter sebagai perkenalan, kemudian ada Rival Battle yang memperlihatkan interaksi antara karakter yang Anda gunakan dengan karakter rivalnya hingga Ending Movie sebagai hadiah untuk menamatkan Arcade Mode. Uniknya, percakapan cerita dalam Arcade Mode justru disulihsuarakan secara penuh sehingga terasa lebih imersif.
Untuk Online Mode-nya, game ini punya beberapa varian pilihan seperti Ranked Match, Casual Match dan Room Match. Mode online di sini sudah mendukung fitur Rollback Netcode yang membuat alur memungkinkan alur pertandingan berjalan lancar, terlepas dari perbedaan koneksi internet Anda dan lawan. Dan harus kami akui bahwa fitur ini berjalan sangat optimal sehingga menghasilkan pengalaman bermain online yang luar biasa lancar.
Selain itu, ia juga sudah mendukung fitur Crossplay, sehingga Anda bisa bertemu dengan pemain dari berbagai platform tanpa ada batasan lagi. Jadi, jika Anda bermain menggunakan PS5, Anda bisa saja bertarung melawan pemain yang menggunakan Xbox Series X|S atau pun PC.
Selain tiga mode di atas, ada juga mode Online bernama Clone Mode sebagai wadah tempat Anda berlatih. Jadi, lewat teknologi AI, ia akan mempelajari gaya bermain Anda dan membuat kloning dari kebiasaan Anda bermain. Dengan begitu, Anda bisa menemukan letak kesalahan Anda saat bertarung dan mencari solusi untuk hal tersebut.
Characters
Fatal Futy CotW menghadirkan roster awal dengan jumlah yang standar, yaitu 17 karakter. Jumlah ini berada di tengah-tengah karena ada game serupa yang hadir dengan roster yang lebih sedikit saat peluncurannya seperti Guilty Gear -STRIVE- (15 karakter), tapi ada juga yang lebih banyak seperti Street Fighter 6 (18 karakter).
Dari ketujuhbelas karakter tersebut, terdapat 13 karakter lama yang kembali unjuk gigi di sini seperti Rock Howard, Terry Bogard, Mai Shiranui, B. Jenet, Gato, Hotaru Futaba dan Billy Kane. Game ini hanya punya dua karakter baru original yang melakukan debutnya di sini, yaitu Preecha, seorang gadis Muay Thai berambut pink yang juga merupakan murid dari Joe Higashi, dan yang kedua ada Vox Reaper, seorang pembunuh jalanan yang mengincar nyawa Kain R. Heinlein.
Mengikuti tren dalam game fighting lainnya, game ini turut menampilkan dua karakter tamu, tetapi bukan dari franchise game lain, melainkan figur publik dari dunia nyata. Karakter tamu pertama adalah DJ terkenal asal Swedia sekaligus produser rekaman, Salvatore Ganacci. Kehadiran Ganacci di game ini masih bisa dimaklumi karena beliau menjadi salah satu pengisi soundtrack game ini.
Karakter tamu kedua yang sempat menggegerkan dunia internet adalah Cristiano Ronaldo. Ya, Anda tidak salah baca. Mega bintang sepakbola yang punya julukan “CR7” itu, benar-benar menjadi karakter playable di sini dan termasuk dalam Base Roster tanpa harus membeli DLC.
Sebenarnya, CR7 bukanlah karakter pertama dalam dunia game fighting yang menggunakan gimmick sepakbola karena sebelumnya sudah pernah ada Roberto dalam game Rival Schools. Namun, kehadirannya di game ini benar-benar mengejutkan banyak pihak. Namun, menurut kami kehadiran CR7 di sini bisa menjadi magnet tersendiri bagi para penggemarnya dan orang awam untuk membeli game ini.
Sayangnya, CR7 tidak bisa digunakan di dua mode permainan utama, yaitu EOST dan Arcade Mode, karena ia tidak memiliki basis ceritanya sendiri. Namun, sebaliknya Salvatore Ganacci justru bisa digunakan di semua mode, layaknya karakter Fatal Fury yang lain.
Controls
Dalam game fighting, menguasai skema kontrol adalah pondasi dasar yang harus Anda pahami sebelum mempelajari mekanik pertarungan yang jauh lebih rumit lagi. Untuk mengakomodasi semua jenis pemain, SNK telah menyediakan dua tipe kontrol yang bisa Anda pilih di sini, yaitu Arcade Style dan Smart Style.
Arcade Style hadir dalam skema empat tombol dan ditujukan untuk para pemain veteran yang sudah terbiasa dengan game fighting sejenis. Style ini punya banyak kelebihan dibanding Smart Style karena punya akses lebih banyak terhadap gerakan dan jurus tertentu seperti menghentikan gerakan di tengah jurus (Braking) atau membuat gerakan tipuan (Feint) yang bisa mengecoh lawan. Namun, Arcade Style tidak bisa melancarkan Smart Combo dengan satu tombol saja.
Sementara, Smart Style ditujukan untuk pemain pemula yang belum terbiasa memainkan game fighting atau memang punya skill issue dalam meng-input command list yang rumit. Style ini hanya punya dua tombol serangan dasar antara pukul dan tendang. Lalu, Anda juga bisa mengeluarkan jurus hanya dengan satu tombol saja atau ditambahkan arah sebagai variasi. Selain itu, Anda juga bisa melancarkan kombo karakter hanya dengan menekan satu tombol berulang-ulang. Tapi, bagi kami yang sudah sering memainkan game fighting, rasanya Arcade Style jauh lebih cocok dan nyaman ketimbang Smart Style yang menurut kami skema kontrolnya agak aneh dan justru membingungkan.
Fighting Mechanics
Berbeda dengan The King of Fighters yang menggunakan format pertarungan tim 3 lawan 3, Fatal Fury adalah sebuah game fighting konvensional satu lawan satu layaknya Street Fighter. Selain itu, game ini juga punya tempo permainan yang lebih lambat dari KOF, tapi tidak selambat Samurai Shodown, sehingga ia masih berada di tengah-tengah atau setara dengan tempo permainan Street Figher 6.
Game ini memperkenal sebuah mekanik baru bernama REV System, sebuah mekanik yang menawarkan opsi ofensif dan defensif yang berimbang sebagai kunci kemenangan. REV System ini sendiri terbagi atas empat aksi berbeda yang memanfaatkan REV Meter di bawah layar.
Dalam tiap ronde, REV Meter akan dimulai dari angka 0. Apabila Anda menggunakan salah satu dari aksi di atas, maka REV Meter akan mulai terisi. Jika REV Meter mencapai hingga angka 100, maka kondisinya akan berubah menjadi Overheat, yang membuat karakter Anda sangat rentan dan tidak bisa menggunakan REV Action sementara waktu. Untuk menurunkan tingkat REV Meter ini, Anda harus menyerang lawan lebih agresif.
Empat aksi REV yang bisa Anda lakukan adalah REV Blows, sebuah gerakan khusus yang memberikan atribut armor pada karakter sehingga bisa menahan beberapa serangan lawan. REV Blows bisa dilakukan saat karakter Anda di darat maupun udara, dengan catatan Health Bar Anda sedang berada dalam mode S.P.G. yang akan kami jelaskan nanti.
Lalu, ada juga REV Arts, sebuah versi lebih kuat dari Special Move Anda, yang bisa dilancarkan dengan menekan input jurus + dua tombol serang (tendang atau pukul), mirip dengan EX Special Move dalam Street Fighter. Selanjutnya ada REV Accel, yang memungkinkan Anda menyambungkan REV Arts karakter ke REV Arts lainnya sehingga bisa memperpanjang kombo yang Anda lancarkan.
Terakhir ada REV Guard, sebuah aksi defensif yang memungkinkan Anda bertahan lebih baik daripada menangkis biasa. Dengan mengaktifkan REV Guard, akan tercipta lebih banyak ruang antara Anda dan lawan sehingga Anda bisa lebih leluasa melancarkan serangan balik. Selain itu, REV Guard juga menihilkan Chip Damage yang biasa diterima dari Special Move lawan.
Selanjutnya, ada sebuah mekanik lain bernama S.P.G. (Selective Potential Gear) yang menurut kami sangat menentukan jalannya pertarungan. Jadi, bar S.P.G. ini akan berada di dalam Health Bar Anda. Letak bar S.P.G. ini bisa Anda tentukan saat pemilihan karakter, apakah berada di awal (Accel), tengah (Flux) atau akhir (Final) Health Bar karakter Anda.
Jika Anda menaruhnya di awal, maka saat ronde dimulai, Anda bisa mengakses seluruh serangan yang membutuhkan kondisi S.P.G. ini sejak awal pertarungan. Namun, jika Anda menaruhnya di tengah atau akhir, Anda baru bisa memasuki kondisi S.P.G. apabila Health Bar Anda sudah terkuras sesuai letak bar S.P.G. tersebut.
Awalnya kami juga cukup bingung dengan mekanik ini, namun seiring berjalannya waktu permainan, kami pun mulai terbiasa dengannya dan lebih sering menaruhnya di awal atau tengah Health Bar. Menaruhnya di akhir Health Bar sangatlah berisiko karena Anda benar-benar harus jeli kapan harus memanfaatkannya.
Menurut kami, mekanik pertarungan dalam game ini memiliki kedalaman yang luar biasa karena Anda punya banyak opsi untuk menyerang sekaligus bertahan. Tinggal bagaimana Anda menguasai kombo dan jurus karakter, serta mampu membaca situasi dan kondisi sehingga momentum pertarungan bisa Anda kuasai.
Presentation
Visual
Game fighting modern saat ini punya tampilan visual yang sangat fantastis dengan style-nya masing-masing, seperti Guilty Gear -STRIVE- dengan gaya anime yang menyamarkan batas antara 2D dan 3D, lalu ada Street Fighter 6 yang dipengaruhi Street Art dan mencampurkan warna-warna vibrant ala graffiti, tak terkecuali Fatal Fury: City of the Wolves.
SNK memang pernah dikritik habis-habisan karena visual KOF XIV yang jauh dari harapan. Namun, mereka telah belajar meracik style visual mereka sendiri lewat Samurai Shodown (2019) dan The King of Fighters XV (2022), sehingga presentasi visual dalam FATAL FURY: City of the Wolves adalah bentuk yang telah disempurnakan lagi.
Kami sangat suka bagaimana cara mereka membawakan presentasi visualnya dengan model karakter, lingkungan, efek visual dan animasinya yang terlihat elegan dan penuh detail sehingga enak dipandang mata. Bahkan, karakter-karakter yang pernah muncul dalam game KOF XV seperti Terry Bogard atau Mai Shiranui, didesain ulang agar terlihat lebih atraktif. Dengan demikian bisa kami pastikan bahwa FATAL FURY: City of the Wolves adalah game SNK dengan presentasi visual terbaik saat ini.
Audio
Untuk sebuah game fighting, FATAL FURY: City of the Wolves punya kualitas musik yang cukup mewah karena SNK berkolaborasi dengan DJ-DJ kelas dunia untuk mengisi bagian musiknya, sebut saja Salvatore Ganacci, Alan Walker, Steve Aoki, R3HAB, Sidney Samson dan masih banyak lagi. Selain itu, Anda juga bisa bernostalgia dengan BGM klasik dari seri FATAL FURY jadul lewat menu Jukebox.
Untuk sisi sulih suara sendiri, kami patut mengacungi jempol pada SNK karena akhirnya untuk pertama kalinya, mereka menghadirkan sulih suara berbahasa Inggris selain bahasa Jepang, dalam game-nya sehingga terasa lebih menarik untuk gamer-gamer di wilayah barat. Kualitas kedua sulih suaranya juga tidak main-main karena SNK merekrut nama-nama berpengalaman untuk mengisi suara karakternya.
Value
Berbeda dengan game fighting lain yang biasanya dijual dalam beberapa edisi berbeda seperti Standard, Deluxe dan Ultimate, game ini justru hanya punya satu varian saja bernama Special Edition yang sudah dilengkapi oleh konten Season Pass 1 yang berisikan 5 karakter DLC yang akan dirilis secara berkala. Bahkan, kelima karakter tersebut sudah diungkap jauh sebelum tanggal perilisannya sehingga Anda tidak merasa seperti “membeli kucing dalam karung”.
Dari kelima karakter DLC yang sudah diumumkan, tentu saja ada dua nama yang paling menarik untuk dibahas karena mereka adalah karakter tamu dari franchise game fighting populer lainnya yang menjadi rival berat Fatal Fury, yaitu Street Fighter. Mereka adalah Ken Masters dan Chun-Li, yang akan bertamu ke game ini di pertengahan tahun dan akhir tahun nanti. Kedatangan Ken dan Chun-Li adalah sebagai bentuk pertukaran karakter, karena Street Fighter 6 pun juga mendapatkan Terry Bogard dan Mai Shiranui sebagai karakter DLC.
Conclusions
Sebagai salah satu pionir di masa lalu, jelas Fatal Fury punya pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan game fighting. Kembalinya FATAL FURY: City of the Wolves membuat api rivalitas antar game fighting kembali menyala. Hampir seluruh aspek dalam game ini tampil dengan kualitas yang sangat solid, baik dari gameplay, visual, audio, mode permainan, fitur, konten hingga mode online-nya, mengingat SNK cukup gencar melakukan sesi Open Beta sehingga punya kesempatan memperbaiki kekurangan yang ada.
Terlepas dari hal positif di atas, bukan berarti game ini hadir tanpa cela karena ada beberapa hal yang patut digarisbawahi, salah satunya adalah mode baru EOST yang terasa “nanggung”. Pada hakekatnya, mode EOST diposisikan sebagai mode cerita utama untuk para pemain yang ingin fokus pada konten single-player, namun pada akhirnya tak ubahnya bak Arcade Mode yang hanya ditambahkan sedikit elemen RPG saja dan tak terlalu revolusioner.
Ceritanya yang hanya disajikan dalam bentuk percakapan ala visual novel dengan plot yang lompat-lompat membuat kami sulit untuk mengikutinya. Padahal, game fighting lainnya sudah menggunakan pendekatan cerita yang sinematik agar lebih menarik untuk diikuti. Selain itu, jika digarap lebih dalam lagi, seharusnya mode ini memberi kita kesempatan untuk menjelajahi kota South Town dalam bentuk 3D sehingga kita punya gambaran yang lebih jelas seperti apa kota para serigala itu.
Sejujurnya, kami masih cukup sedih dan kecewa karena The King of Fighters XV gagal meraih predikat sebagai “Best Fighting Game” di tahun 2022 dalam ajang bergengsi sekelas The Game Awards. Namun, kali ini kami cukup yakin dengan FATAL FURY: City of the Wolves yang berpotensi mendapatkan predikat tersebut di akhir tahun ini.
+ Desain baru Mai Shiranui yang elegan
+ Cristiano Ronaldo sebagai playable
+ Mode permainan yang beragam
+ Jajaran roster variatif
+ Dua skema kontrol untuk veteran dan pemula
+ Mekanik pertarungan yang solid
+ REV System yang revolusioner
+ S.P.G. tambah lapisan strategi
+ Rival Battle tingkatkan interaksi karakter
+ Color Edit sebagai opsi kustomisasi
+ Dukungan Rollback Netcode untuk mode online
+ Online Crossplay untuk lintas platform
+ Presentasi visual terbaik dari SNK
+ Musik keren dari DJ terkenal
+ Sulih suara karakter fantastis
+ Banyak unlockable items
+ Season Pass 1 sudah termasuk dalam paket pembelian
- Plot cerita lompat-lompat
- Mode EOST yang serba tanggung
- Cristiano Ronaldo tidak bisa dimainkan di mode EOST dan Arcade