Spyro: Reignited Trilogy
Toys for Bob
Activision
13 November 2018
PS4, Xbox One
Platformer
Semua umur
Blu-ray, Digital
Rp 630.000
Terinspirasi dari Crash Bandicoot: N. Sane Trilogy yang berhasil membawa para penggemarnya bernostalgia, Activision bergerak cepat dengan menghidupkan kembali naga kecil ungu yang bernama Spyro. Menunjuk Toys for Bob sebagai developer, versi remake ini langsung memborong tiga gamenya yang dikemas dalam satu paket kompilasi bernama Spyro: Reignited Trilogy. Berbekal formula warisan Insomniac Games, mampukah Sang Naga Ungu kembali memikat para penggemarnya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Spyro The Dragon
Alkisah terdapat lima dunia naga yang hidup dalam keharmonisan selama bertahun-tahun lamanya, yaitu Artisan World, Keeper’s World, Magic Crafters, Beast Makers dan Dream Weavers. Cerita dimulai ketika dua ekor naga tengah melakukan sesi wawancara dan diminta pendapatnya tentang Gnasty Gnorc dari suku Gnorc (gabungan antara Gnome dan Orc). Di tengah acara televisi yang tengah berlangsung itu, salah satu dari naga tersebut menyebutnya sebagai makhluk yang jelek dan bodoh. Tidak terima diejek demikian, Gnasty Gnorc langsung melancarkan mantra khusus yang mengubah para naga menjadi patung kristal. Spyro yang bertubuh kecil akhirnya berhasil menghindari mantra tersebut. Melihat kawan-kawannya membatu, bersama seekor capung bernama Sparx, Spyro memutuskan untuk berpetualang demi menyelamatkan bangsanya dari kutukan tersebut.
Spyro 2: Ripto’s Rage
Usai sukses menyelamatkan bangsa naga dari kutukan Gnorc, Spyro dan Sparx kini hidup damai di Artisan World. Akan tetapi, hujan yang tak kunjung berhenti akhirnya membuat mereka kesal dan memutuskan untuk berlibur ke Dragon Sphere via portal teleportasi. Sayangnya, mereka justru tiba di sebuah dunia fantasi bernama Avalar atas permintaan Elora, Hunter dan Sang Profesor. Mereka yang tengah melakukan eksperimen terhadap portal raksasa, tidak sengaja memanggil seorang ahli sihir bernama Ripto. Bersama kedua rekannya, Crush dan Gulp, Ripto berambisi untuk menaklukkan dan menguasai Avalar. Setelah itu, Spyro pun akhirnya setuju untuk membantu Elora untuk bertempur menghentikan ambisi Ripto.
Spyro: Year of the Dragon
Cerita dimulai saat terjadinya sebuah festival yang diadakan 12 tahun sekali bernama Year of the Dragon. Festival ini bertujuan untuk menyambut para telur naga baru yang lahir ke dunia. Sayangnya, saat festival tengah berlangsung, muncullah seekor kelinci bernama Bianca dan pasukan badak yang mencuri seluruh telur naga tersebut. Telur naga akan diberikan kepada Ratu dari Dunia yang Terlupakan bernama Sorceress untuk disebar ke berbagai dunia. Alhasil, dunia pun terbagi menjadi empat bagian, yaitu Sunrise Spring, Midday Garden, Evening Lake dan Midnight Mountain. Hal inilah yang memicu Spyro, Sparx dan Hunter untuk kembali berpetualang menyelamatkan telur-telur naga tersebut.
Gameplay
Sedikit informasi bagi Anda, Platformer merupakan turunan dari genre Action, dimana pemain akan mengendalikan seorang/seekor karakter untuk melompati platform gantung, menghindari rintangan sambil mengalahkan musuh untuk mencapai objektif tertentu. Lubang, jurang, duri, air, api dan listrik merupakan ciri khas dari rintangan game platformer. Pada game jenis ini, Anda tidak perlu berpikir terlalu keras soal mekanisme permainannya, karena ia memang diciptakan semudah mungkin agar bisa dinikmati pemain dari berbagai usia. Saat pertama kali dirilis di konsol PlayStation, pergerakan karakter dan kamera saat itu masih mengandalkan tombol D-Pad dan tombol punggung. Dua puluh tahun kemudian, Toys for Bob akhirnya melakukan penyesuaian terhadap kontroler PS4 dan Xbox One yang mendukung penggunaan kedua analog. Hasilnya, pergerakan Spyro kini terasa lebih dinamis dan responsif.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Spyro sendiri memiliki empat aksi dasar yang bisa Anda lakukan secara bebas, di antaranya menyemburkan nafas api, menyeruduk dengan tanduk, berguling dan terbang menggunakan sayapnya. Berbeda dengan game platformer lain yang biasanya menuntut pemain untuk menginjak kepala atau tubuh musuh untuk mengalahkannya, Spyro punya cara-cara unik untuk menundukkan mereka. Sebagian besar musuh, mungkin bisa dikalahkan dengan semburan api, namun ada pula jenis musuh yang hanya bisa dihantam menggunakan tanduk. Musuh jenis ini biasanya ditandai dengan armor atau tameng besi berwarna perak. Berkat armor tersebut, api dari mulut Spyro tidak akan berefek apa-apa.
Pada seri pertama, tugas Anda adalah membantu Spyro untuk menyelamatkan bangsa naga yang dikutuk menjadi kristal oleh Gnasty Gnorc. Mereka tersebar di enam dunia berbeda yang masing-masingnya terbagi atas sejumlah level. Konsep pembagian dunia dan levelnya sendiri mengingatkan kita pada Crash Bandicoot, dimana pada setiap dunia terdapat berbagai pintu portal yang akan mengirim Spyro menuju level tertentu. Setiap levelnya akan memiliki objektif serupa, seperti menyelamatkan naga, mengumpulkan batu permata, merebut telur naga dan sejenisnya. Berbeda dengan level Crash Bandicoot yang cukup linear, Spyro membebaskan para pemainnya untuk mengeksplorasi level tanpa batasan tertentu. Bahkan, dengan hadirnya fitur Mini-map, petualangan Spyro terasa lebih menyenangkan dan jauh dari kata tersesat. Untuk menyelamatkan para naga, Anda hanya perlu menghampiri patung kristal dan mereka akan kembali ke bentuk semula. Objektif ini mirip dengan pengumpulan kristal ala Crash Bandicoot di setiap levelnya.
Yang membuat petualangan Spyro terasa menarik adalah desain level yang secara cerdas menguji kreativitas para pemainnya untuk menjangkau tempat-tempat yang sulit dicapai, menghancurkan objek yang tak bisa diseruduk atau disembur api atau bahkan mencari kunci peti harta karun. Bahkan, ada beberapa jenis musuh yang tidak bisa dikalahkan dengan cara biasa. Formula inilah yang dipakai Insomniac Games dua puluh tahun silam agar permainan terasa tidak membosankan. Variasi level juga baru terasa ketika Anda bertemu level dengan embel-embel nama Flight di belakangnya. Pada jenis level seperti ini, Spyro akan terbang secara bebas dan stabil untuk menghancurkan empat objektif dalam level tersebut. Jika Anda berhasil menyelesaikan keempat objektif itu dalam satu waktu, maka akan ada ekstra gem yang bisa Anda dapatkan di akhir level.
Selain objektif yang telah kami sebutkan di atas, ada pula tantangan lain yang disebut sebagai Skill Points (SP), yang berguna untuk membuka Art Gallery. Walaupun tantangan ini terhitung opsional, namun ada kesenangan tersendiri jika Anda berhasil menemukan atau menyelesaikannya. Di samping itu, hadirnya Trophy/Achievement turut meningkatkan nilai permainan lebih dari sekedar nostalgia belaka. Beberapa jenis Trophy/Achievement akan menantang Anda untuk melakukan suatu hal yang tak terpikirkan sebelumnya, seperti menyeruduk satu deret musuh sekaligus, membakar gear di tempat-tempat tersembunyi dan objektif lainnya yang selalu membuat penasaran. Terakhir yang mungkin terlupakan oleh para penggemarnya, Spyro baru dapat berenang mulai di seri keduanya. Tercebur di air pada seri pertama akan membuat Spyro kehilangan health atau bahkan nyawa.
Pertarungan boss sendiri terhitung cukup berkesan dan menantang. Pada Spyro pertama, mungkin Anda merasa bahwa pertarungan boss terasa terlalu mudah. Namun, pandangan ini akan berubah setelah Anda memainkan Spyro 2 dan 3. Sama halnya seperti Crash, pertarungan boss pada game Spyro juga membutuhkan strategi khusus sebelum Anda dapat melukai mereka.
Presentation
Visual
Perubahan terbesar yang sangat terasa dibanding versi originalnya sudah pasti tertuju pada visualisasinya. Serupa dengan apa yang dilakukan Vicarious Visions terhadap Crash Bandicoot, Toys for Bob mendesain ulang seluruh karakter, level, objek dan tampilan antar mukanya dalam resolusi tertinggi yang juga mendukung fitur 4K dan HDR pada konsol PS4 Pro dan Xbox One X. Bahkan, kini Anda dapat menikmati detail-detail kecil seperti terbakarnya rumput oleh api Spyro. Berkat kemegahan visualnya, mereka sampai memotong konten dalam keping Blu-ray, agar muat dikemas ke dalamnya. Sisa data yang tersisa harus Anda download secara terpisah hingga berukuran 19 GB agar bisa menyelesaikan seluruh level Spyro 2 dan Spyro 3. Kami cukup takjub melihat desain baru bangsa naga dan boss yang kini terlihat lebih variatif, keren dan mendetail. Perjuangan Toys for Bob membangkitkan kembali Spyro patut mendapat apresiasi tinggi. Bahkan, kami tidak sabar menantikan seri Spyro terbaru garapan mereka di masa mendatang.
Audio
Kami cukup bersyukur atas kembalinya Tom Kenny sebagai pengisi suara Spyro. Setelah dua puluh tahun berlalu, suaranya masih terasa relevan dengan karakter si Naga kecil berwarna ungu yang pemberani dan sedikit ngeyel ini. Dari sisi musik, kami benar-benar merasakan kecintaan Toys for Bob pada game ini. Tak hanya menghadirkan musik versi originalnya, mereka juga mempersembahkan versi aransemen baru yang lebih dinamis dengan tetap mempertahankan kualitas aslinya. Bahkan, efek-efek suara komikalnya pun semakin memeriahkan petualangan Anda.
Value
Nostalgia adalah nilai jual yang sangat erat kaitannya dengan waktu dan masa lalu. Paham bahwa Spyro cukup dicintai penggemarnya, Activision melakukan langkah serupa dengan Crash Bandicoot dan menunjuk Toys for Bob untuk mewujudkannya. Toys For Bob sendiri mengaku bahwa selama mengembangkan game ini, mereka tidak mendapatkan kode originalnya dari Insomniac Games. Mereka membangunnya atas dasar kecintaannya terhadap karakter Spyro itu sendiri. Hal ini akhirnya memaksa mereka untuk membangun ulang ketiga gamenya dari nol menggunakan Unreal Engine 4. Alhasil, bukan hanya sekedar nostalgia semata, Spyro benar-benar terlahir kembali dengan tetap mempertahankan cita rasa klasiknya. Dan bagi Anda pengumpul Platinum Trophy, Spyro: Reignited Trilogy adalah sahabat terbaik Anda. Bukan hanya tingkat kesulitan trophy-nya yang cukup mudah, namun ia juga menyediakan tiga Platinum Trophy terpisah di tiap serinya. Sayangnya, secara keseluruhan, desain dan jumlah level yang Anda dapatkan akan sama dengan seri pendahulunya tanpa adanya penambahan apapun.
Conclusions
Meskipun sudah berulang kali menamatkannya di masa lalu sampai hafal setiap levelnya, kami tetap terkesima saat pertama kali masuk ke dunia imajinasi baru garapan Toys for Bob. Kecintaan mereka terhadap serial ini benar-benar terasa dari setiap sentuhannya, mulai dari gameplay, visual, suara, musik, desain level dan aspek-aspek terkecil lainnya. Kami berharap tren remake positif ini dapat terus berlanjut pada judul-judul lawas yang berkualitas, MediEvil adalah salah satu yang telah dikonfirmasi versi remake-nya oleh pihak Sony. Semoga kesuksesan Reignited Trilogy ini, Spyro dapat terus dikenang para penggemar lawasnya dan juga mendapatkan penggemar baru dari generasi terkini.
Game ini telah tersedia di Play Inc. Store
+ Perasaan nostalgia yang kuat
+ Peningkatan visual yang signifikan
+ Kontrol yang lebih responsif
+ Dua opsi musik
+ Desain level yang tetap menantang
+ Pengalaman baru yang sulit diucapkan kata-kata
- Tidak ada level baru