The Last of Us Part II
Naughty Dog
Sony Interactive Entertainment
19 Juni 2020
PS4
Action-adventure, Survival Horror
Dewasa
Blu-ray, Digital
77.32 GB
Rp 829.000 (Standard)
Rp 1.199.000 (Special)
Rp 2.899.000 (Collectors)
Tahun 2013 menjadi momen yang bersejarah menandai lahirnya sebuah properti intelektual baru berjudul The Last of Us. Meskipun eksistensinya masih seumur jagung, namun pesonanya mampu memikat hati para gamer dan berhasil menjadi serial yang begitu dicintai. Maka dari itu, tak heran rasanya jika Naughty Dog merasa bertanggungjawab untuk menjawab teka-teki yang mereka tinggalkan dari seri pertamanya.
Sebelumnya, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak PlayStation Asia dan Naughty Dog atas dukungannya yang telah memberikan review copy game ini sehingga kami berkesempatan memainkannya lebih dulu dari gamer-gamer lainnya di Indonesia. Seakan mengulang momentum pendahulunya yang dirilis di penghujung masa konsol PS3, apakah The Last of Us Part II mampu memberikan kenangan terindah untuk PS4 di akhir hayatnya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Lima tahun setelah perjalanan berbahaya melintasi Amerika Serikat di tengah kondisi pandemi, Ellie dan Joel kini menetap di Jackson, Wyoming untuk hidup damai bersama komunitas penyintas. Hal ini mereka lakukan demi terlepas dari ancaman yang terus menerus melanda mereka. Akan tetapi, kehidupan damai mereka pun mulai terusik karena kehadiran kelompok militer bersenjata bernama Washington Liberation Front (WLF) yang akhirnya memaksa Ellie untuk memulai perjalanan baru demi menuntut keadilan.
Apa yang memicu Ellie hingga akhirnya memutuskan untuk kembali berpetualang?
Temukan jawabannya dengan memainkan The Last of Us Part II!
Gameplay
Pada seri sebelumnya, The Last of Us (TLOU) telah membawa kita berpetualang dari sudut pandang Joel. Pada bagian kedua ini, Anda akan diajak kembali berpetualang menyelami dunia pasca pandemi dari sudut pandang Ellie. Sebagai developer, Naughty Dog, telah menyiapkan dunia yang jauh lebih luas dari seri pertamanya untuk Anda nikmati. Akan tetapi ada hal yang perlu digarisbawahi, yaitu walaupun dunianya menjadi lebih luas, bukan berarti konsep permainannya beralih menjadi Open-World. The Last of Us Part II (TLOU2) tetaplah sebuah game linear dengan cerita sebagai fokus utamanya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Seperti yang sudah kami tegaskan sebelumnya, TLOU2 bukanlah game Open-World seperti Red Dead Redemption 2 (RDR2) yang mampu memberikan kebebasan pada pemainnya untuk berkeliling sesuka hati dan memilih apa yang harus Anda lakukan di sepanjang permainan. Game ini merupakan sebuah game petualangan linear, di mana Anda akan berpetualang dari satu area ke area lainnya secara berurutan. Jika sudah mencapai area tertentu, Anda tidak akan bisa kembali lagi ke area sebelumnya yang sudah Anda lewati, walaupun masih ada item yang tertinggal.
Dengan desain dunia yang jauh lebih luas, baik secara horizontal maupun vertikal, developer menyuntikkan kemampuan baru untuk Ellie, di antaranya melompat dan tiarap. Hal ini mungkin terdengar sepele mengingat fitur ini adalah gerakan standar yang sudah lumrah diimplementasikan pada game sejenis. Akan tetapi, penambahan ini ternyata memberikan dampak besar terhadap eksplorasi dalam game ini. Ada tempat-tempat rahasia yang hanya bisa dicapai dengan melompat atau merangkak. Meskipun sesi platforming-nya tidak sampai sekompleks Uncharted, namun hal ini kami nilai sudah cukup untuk menambah variasi gameplay dari seri pertamanya. Tidak hanya itu saja, tiarap juga menjadi opsi Anda mengendap-endap atau bersembunyi dari pantauan musuh.
Lahir dari developer yang sama, kami tidak bisa memungkiri bahwa gameplay TLOU2 sedikit banyak memiliki kemiripan dengan Uncharted, salah satunya yang paling terlihat adalah penggunaan tali atau kabel yang berfungsi untuk memanjat atau berayun untuk mencapai tempat yang sulit digapai. Dengan kehadiran tali ini, developer mampu menyisipkan teka-teki jenis baru yang tidak Anda temukan pada seri pertamanya.
Sebagai sebuah game Survival Horror, perlengkapan dan amunisi merupakan elemen paling krusial yang harus Anda perhatikan. Masih serupa dengan apa yang diterapkan pada seri pertamanya, Anda dapat mengumpulkan beragam bahan baku seperti alkohol, kain perca, kaleng, bubuk mesiu, alat perekat dan mata pisau untuk merakit alat tempur siap pakai. Barang-barang ini bisa Anda temukan di sepanjang permainan, baik di atas meja, kursi, dapur, lemari, laci, brankas dan tempat-tempat lainnya. Khusus untuk brankas, Anda membutuhkan kombinasi kode angka untuk membukanya, yang biasanya kode-kode tersebut tertulis di dalam dokumen atau dinding pada area yang bersangkutan.
Walaupun menjelajahi setiap sudut tempat adalah hal yang opsional, namun sumber daya yang begitu pantas Anda kejar menjadikannya hal yang esensial yang sayang untuk Anda lewatkan begitu saja. Karena, jika sampai kekurangan amunisi, tentu petualangan Anda selanjutnya akan jauh lebih sulit untuk dihadapi.
Di beberapa area yang cukup luas, Anda akan menemukan moda transportasi untuk menjelajahi area tersebut, seperti kuda dan perahu boat. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena implementasi fitur ini tidak serumit apa yang pernah Anda temui pada game RDR2. Developer memberikan kontrol yang lebih sederhana agar Anda bisa lebih menikmati petualangan. Dan jika tidak tersedia perahu boat di area yang dikelilingi air, Ellie terpaksa harus berenang atau menyelam untuk mengarungi petulangannya.
Combat
Petualangan tanpa pertempuran bagaikan sayur tanpa garam. Masih seperti pendahulunya, Anda memiliki dua opsi pertempuran, yaitu secara Frontal atau Stealth. Sah-sah saja jika Anda memilih salah satu metode tersebut atau bahkan menggabungkan keduanya karena semua keputusan kembali lagi kepada Anda sebagai pemain. Apabila tangan Anda memang cukup lihai dalam menekan tombol serta memiliki banyak amunisi, menyerang dari depan secara frontal adalah cara tercepat untuk menghabisi musuh. Namun, apabila Anda ingin menghemat amunisi yang Anda miliki, maka Stealth adalah opsi lain yang harus Anda tempuh. Bahkan, jika Anda hendak melewati semua musuh untuk berlanjut ke area selanjutnya tanpa membunuh seorang pun, hal tersebut juga sangat mungkin untuk dilakukan. Hanya saja, Anda jadi kehilangan kesempatan untuk mengumpulkan item-item berharga yang tersebar di area tersebut.
Sama seperti Joel di seri pertama, Ellie juga memiliki indera pendengaran di atas rata-rata untuk melacak keberadaan musuh. Dengan menahan tombol R1, Anda akan memasuki Listen Mode ini dengan tampilan tembus pandang. Kemampuan ini nantinya bisa di-upgrade jika Anda menginginkannya. Dan dengan tubuhnya yang kurus dan kecil, Ellie dibekali kemampuan untuk menghindari serangan musuh dengan menekan tombol L1. Hal ini akan membuka ruang bagi Anda untuk melakukan serangan balik pada musuh dengan cepat.
Seperti yang telah kami tegaskan sebelumnya, untuk menyerang secara frontal, Anda harus memastikan bahwa amunisi yang dibawa telah cukup untuk menghabisi seluruh musuh di area tersebut. Ellie akan dibekali beragam persenjataan yang cukup mutakhir seperti pistol, shotgun, rifle, busur, pisau, molotov, ranjau hingga bom asap. Ia juga bisa memungut senjata jarak dekat yang ada di sekitarnya seperti pipa, kapak, golok, pemukul baseball dan sejenisnya untuk menggantikan pisau sementara.
Sayangnya, senjata jarak dekat itu punya daya tahan yang terbatas sebelum hancur dan tidak bisa digunakan kembali. Jika serangan Anda terdengar oleh musuh, maka ada risiko mereka akan memanggil kawan-kawannya untuk menyerbu Anda secara bersamaan. Hal ini tentu saja akan sangat merepotkan mengingat Ellie bukanlah manusia super yang tahan terhadap peluru dan pukulan.
Untuk opsi pertempuran Stealth, dibutuhkan kesabaran ekstra sebelum Anda memutuskan untuk bergerak ke arah yang diinginkan. Maka dari itu, penting sekali untuk memahami pola pergerakan lawan agar posisi Anda tidak ketahuan oleh musuh. Satu hal yang patut Anda syukuri adalah kini Ellie tidak perlu lagi merakit Shiv seperti Joel dahulu, karena ia dibekali sebilah pisau yang tidak akan bisa rusak walau digunakan berulang kali.
Dengan kemampuan baru untuk tiarap, kini Anda memiliki banyak tempat baru untuk bersembunyi, seperti rerumputan dan di bawah kolong mobil. Rerumputan sendiri terbagi menjadi dua varian, rumput tinggi dan pendek. Pada rumput tinggi, Anda hanya perlu berjongkok saja untuk bersembunyi, namun pada rumput yang pendek, Ellie harus tengkurap agar tidak ditemukan oleh musuh. Dalam posisi tiarap sekalipun, Ellie masih mampu mengganti senjata, menyembuhkan diri atau merakit perlengkapannya dari bahan yang ada.
Bicara soal Crafting dan Upgrade, implementasi sendiri masih serupa dengan seri pertamanya. Untuk melakukan Crafting, cukup menekan tombol Touchpad untuk membuat Ellie melepas tasnya dan Anda bisa memilih item apa yang ingin dirakit saat itu. Jika bahan bakunya mencukupi, cukup dengan menahan tombol O untuk merakit item yang Anda inginkan. Sedangkan, untuk melakukan Upgrade Skill, Anda harus menemukan buku manual terlebih dahulu agar Skill Tree dapat terbuka. Untuk membuka kemampuan tersebut, Anda membutuhkan sumber daya suplemen yang tersebar di penjuru area. Upgrade skill ini sebagian besar bersifat pasif seperti penambahan Health Bar, menambah stok item atau meningkatkan kecepatan bergerak Ellie saat berada dalam Listen Mode.
Selanjutnya, ada upgrade senjata yang hanya bisa Anda lakukan ketika menemukan meja kerja. Upgrade ini membutuhkan sumber daya bernama Parts yang berbentuk seperti sekrup kecil yang juga tersebar di penjuru area. Hal yang paling memuaskan dari Upgrade senjata adalah animasi saat Ellie merakit senjata lengkap dengan efek suara yang memanjakan telinga Anda. Upgrade-nya sendiri dibuat cukup sederhana seperti menambah kapasitas peluru, meningkatkan daya rusak hingga memasangkan scopeĀ untuk membuat jarak pandang senjata semakin jauh.
Varian musuh yang akan Anda hadapi dalam game ini, jauh lebih banyak dan lebih cerdas dari prekuelnya. Musuh manusia sendiri terbagi atas dua faksi berbeda, yaitu Washington Liberation Front (WLF) dan Seraphites (Scars) yang mana setiap faksi punya keunikannya masing-masing. Organisasi WLF merupakan kelompok militer modern yang dibekali persenjataan mutakhir dan tidak segan-segan untuk memburu Ellie secara bersamaan. Bahkan beberapa dari mereka juga ditemani anjing pelacak yang bisa membuat posisi Anda tidak aman lagi untuk bersembunyi. Untuk membuat anjing itu tak lagi mengancam, Anda perlu menghabisi majikannya terlebih dahulu.
Sementara, kelompok Seraphites atau yang biasa disebut Scars ini, punya cara yang lebih primitif untuk saling berkomunikasi demi menghabisi Anda. Mereka biasanya saling melemparkan siulan satu sama lain untuk memastikan apakah teman-temannya masih merespons atau tidak. Jika siulan mereka tidak dijawab, mereka akan menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam teritori mereka.
Para Scars biasanya mereka menggunakan busur atau senjata melee dan menyerang dengan gaya Stealth. Untuk menambah kesan realistis, anak panah yang menancap di tubuh Ellie akan melukainya secara terus menerus apabila Anda tidak segera mencabutnya. Padahal, mencabut anak panahnya sendiri membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Selain musuh manusia, makhluk ganas The Infected siap kembali menghantui Ellie. Makhluk ini pun punya beragam spesies dengan tampilan yang mengerikan, di mana masing-masing punya kebiasaan unik dan cara yang berbeda untuk ditaklukan.
Spesies pertama adalah Runner yang masih punya penglihatan layaknya manusia dan bisa berlari menerjang Ellie saat berhasil melacaknya. Runner sendiri merupakan spesies paling lemah dan bisa ditaklukkan dengan mudah tanpa harus membuang banyak amunisi. Keberadaannya pun mudah dilacak berkat suaranya yang terdengar dengan jelas saat Ellie memasuki Listen Mode.
Spesies kedua adalah Stalker, yang masih punya kemampuan berlari, namun lebih sunyi dan pasif. Stalker biasanya akan bersembunyi saat Anda hampiri, lalu mereka akan menerkam dari belakang saat Anda lengah dan berbalik badan. Keberadaannya sulit dilacak karena mereka tak banyak bersuara seperti Runner.
Spesies ketiga adalah Clicker, yang lebih kuat dari dua spesies sebelumnya. Clicker punya kekuatan yang besar dan bisa membunuh Ellie dalam satu kali serangan. Tidak bisa melihat dan pergerakannya yang agak lambat mungkin adalah kelemahan yang dimilikinya. Akan tetapi, pendengarannya yang begitu tajam, membuat Anda harus berhati-hati mendekatinya karena ia bisa melacak Ellie dari suara.
Spesies selanjutnya adalah Bloater, yang punya tubuh kuat bagaikan armor yang tahan terhadap serangan. Spesies ini tidak mudah untuk ditundukkan dan sangat menguras emosi Anda sebagai pemain. Spesies baru yang diperkenalkan pada seri kedua ini adalah Shamblers. Hampir mirip dengan Bloater yang punya tubuh besar, namun Shambler bisa mengeluarkan asap beracun yang sangat mematikan, maka dari itu Anda perlu menjaga jarak dengannya agar tidak terkena racun tersebut. Selain itu, Shambler juga salah satu spesies yang tidak bisa Anda Stealth Kill. Maka dari itu, mau tidak mau Anda harus melawannya secara frontal atau menyiapkan jebakan ranjau.
Ucapan sang sutradara, Neil Druckmann pada program State of Play yang lalu terkait spesies rahasia The Infected ternyata bukan isapan jempol belaka. Selain kelima spesies yang telah kami sebutkan di atas, spesies terakhir ini memiliki ukuran tubuh raksasa dengan bentuk yang sangat menjijikkan. Ia dibekali kecepatan dan kekuatan yang luar biasa sampai-sampai membuat kami merinding ketakutan saat menghadapinya. Bagi kami, kehadirannya merupakan ancaman terbesar di sepanjang permainan.
Presentation
Visual
Pablo Picasso adalah seorang pelukis jenius dan terkenal pada abad k-20, di mana karya-karyanya begitu artistik dan sangat bernilai. Jika ada sebutan yang pantas untuk Naughty Dog, maka mereka adalah Pablo Picasso di industri video game. Setiap produk yang mereka hasilkan, tidak hanya sekedar bagus dari segi presentasi, namun juga artistik di saat yang bersamaan. Hal inilah yang akhirnya membuat dunia yang mereka bangun terasa begitu hidup dan meninggalkan kesan yang mendalam.Ā Naughty Dog berusaha menciptakan dunianya semirip mungkin dengan realita yang ada, namun dengan kondisi yang sudah porakporanda dan terbengkalai selama 25 tahun lamanya.
Jika Anda sudah cukup terkesima dengan presentasi visual Uncharted 4: A Thief’s End, maka bersiaplah untuk kembali terkagum-kagum oleh game ini. Sang developer begitu piawai menganimasikan ekspresi wajah sehingga membuat para pemainnya turut merasakan emosi karakternya.
Mayoritas lembaga rating video game dunia sepakat bahwa game ini mendapatkan rating dewasa karena konten visual yang ditawarkan benar-benar menampilkan hal-hal berbau kekerasan secara eksplisit. Animasi pembunuhan yang terjadi dipresentasikan secara jelas, hampir selevel dengan apa yang disajikan oleh game Mortal Kombat. Tak jarang Anda menemukan potongan tubuh manusia yang bersimbah darah sebagai hasil dari pertempuran yang terjadi. Maka dari itu, kami menghimbau agar game ini tidak dimainkan oleh gamer yang memang belum cukup umur.Ā Terlepas dari presentasi kekerasan yang kental, TLOU2 berhasil mengusung visualisasi yang sangat memesona dengan memeras kemampuan hardware PS4 secara maksimal.
Audio
Pernahkah Anda mencoba menonton film horor dengan volume suara nol? Hal tersebut tentu saja berimplikasi pada tidak terciptanya perasaan takut yang seharusnya Anda rasakan. Karenanya, musik dan efek suara berperan sangat besar untuk membangun atmosfer tersebut, termasuk dalam sebuah video game yang mengusung tema horor. Kami patut berterimakasih kepada komponis berusia 68 tahun bernama Gustavo Santaolalla karena berkat gubahannya, kami ikut merasakan apa yang Ellie rasakan selama petualangannya. Game ini seolah tahu bagaimana memainkan perasaan pemainnya melalui audio. Saat cerita sedang santai, alunan petikan gitar akan mengiringi presentasinya. Namun, ketika suasana berubah menjadi tegang, maka musik pun akan menyesuaikannya untuk memacu adrenalin pemain.
Ashley Johnson yang tujuh tahun lalu mengisi suara Ellie, kini kembali memainkan perannya jauh lebih baik. Setiap emosi yang mereka sampaikan melalui dialognya tersampaikan dengan sempurna hingga menusuk sanubari seperti perasaan ceria,Ā senang, kecewa, marah, sedih hingga depresi. Tentu saja Ashley Johnson tidak berjuang sendirian karena banyak aktor-aktor lainnya seperti Troy Baker, Shannon Woodward, Laura Bailey dan Jeffrey Pierce yang turut terlibat memainkan perannya dengan sangat baik sekali.
Value
Untuk Anda yang selama ini masih menilai sebuah video game hanya sebatas grafis dan gameplay saja, rasanya sudah saatnya Anda membuang jauh-jauh pola pikir tersebut. The Last of Us Part II telah membuktikan bahwa sebuah video game adalah produk yang terbentuk dari kombinasi seluruh aspek yang disusun secara teliti dan rapi, mulai dari naskah cerita yang bagus, mekanisme gameplay yang adiktif, tempo permainan yang memacu adrenalin, visual yang memanjakan mata, audio yang menggetarkan jiwa hingga aksesibilitas yang mampu menjangkau seluruh jenis pemain.
Berkat rancangannya yang sangat sempurna, Naughty Dog sampai menyediakan fitur khusus agar game ini bisa diselesaikan oleh pengidap disabilitas sekalipun. Hal ini tentu saja menjadi nilai tambah karena tidak banyak developer yang memikirkan hal sampai ke arah sana. Anda tidak perlu khawatir akan konten yang disuguhkan karena sejauh ini Naughty Dog punya reputasi yang sangat bagus dalam setiap produk yang dihasilkannya.
Conclusions
Naughty Dog sekali lagi membuktikan kapasitasnya sebagai developer handal yang mampu menghadirkan game berkelas dengan segala keterbatasan hardware yang ada. Seluruh aspek yang Anda harapkan benar-benar berhasil mereka wujudkan dalam bentuk terbaiknya. Berkat eksklusivitasnya, kami yakin game ini akan membuat para pemilik konsol tetangga harus rela gigit jari. Dirilis dalam kondisi pandemi yang tengah melanda dunia, The Last of Us Part II tidak hanya sekadar sebuah video game di mata kami, tetapi ia juga memberikan gambaran dan pengalaman seperti apa hal terburuk yang akan terjadi apabila kondisi wabah seperti ini terus berlanjut. Pada akhirnya, kata “Last” yang tersemat pada judulnya menjadi sebuah isyarat bahwa franchise ini akan menjadi kenangan terakhir di setiap hardware yang mengusungnya.
Pre-order game ini di Play Inc. Store
+ Cerita penguras emosi
+ Visualisasi fantastis
+ Sulih suara yang menjiwai
+ Desain audio luar biasa
+ Pertempuran yang dinamis
+ Eksplorasi penuh makna
+ AI yang cerdas
+ Variasi musuh yang beragam
+ Pertarungan boss yang menegangkan
+ Penggunaan Touchpad untuk mini-game
- Tidak bisa Blind Shot