Monster Hunter Stories 2: Wings of Ruin
Andika Tri Saputra Noor
Capcom
Capcom
9 Juli 2021
Switch, PC
RPG
Remaja
Cartridge, Digital
13.5 GB
US$ 59.99
Tak bisa dipungkiri bahwa saat ini Monster Hunter menjadi salah satu franchise Capcom yang laris manis di pasaran. Dengan jumlah fanbase yang sangat besar di seluruh dunia, tak heran jika Capcom terus melahirkan seri terbaru untuk franchise ini demi memuaskan para penggemarnya.
Pemilik Nintendo Switch pantas jumawa karena di tahun ini, mereka kedatangan dua game Monster Hunter baru. Setelah Monster Hunter Rise dirilis bulan Maret lalu, kini giliran Monster Hunter Stories 2: Wings of Ruin yang siap memanjakan Anda di bulan Juli ini. Apa saja improvisasi yang diimplementasikan Capcom pada seri kedua ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dimulai di mana Rathalos di seluruh dunia menghilang secara misterius. Sebagai keturunan dari Rider legendaris, Leo (nama default) diutus untuk menjadi Rider baru oleh kepala desa Mahana. Ia kemudian dilatih oleh Kayna agar bisa menjadi Rider yang mandiri ke depannya.
Takdir pun membawa Leo bertemu dengan gadis Wyverian bernama Ena, yang mengenal kakek Leo. Gadis Wyverian ini diberi tugas untuk menjaga telur Rathalos sampai akhirnya telur tersebut menetas. Rathalos yang tidak bisa terbang itu dikatakan akan membawa kehancuran dunia ketika waktunya tiba.
Apa yang akan dilakukan Leo dan Ena untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran?
Temukan jawabannya dengan memainkan Monster Hunter Stories 2: Wings of Ruin!
Gameplay
Monster Hunter Stories adalah seri spin-off dari franchise Monster Hunter yang pertama kali dirilis untuk Nintendo 3DS tahun 2017 silam. Seri ini agak berbeda dengan game Monster Hunter lainnya karena ia terasa lebih berfokus pada cerita seperti game JRPG konvensional. Konsepnya sendiri kurang lebih mirip dengan game Pokemon, di mana nantinya Anda akan berpetualang dan bertarung bersama para monster yang Anda kumpulkan.
Sebelum memulai petualangan, Anda akan diminta untuk membuat satu karakter Rider yang nantinya akan Anda kendalikan sepanjang permainan. Terlepas dari jenis kelamin yang Anda pilih, hal ini sama sekali tidak mempengaruhi cerita. Selain nama, selebihnya bisa Anda gonta-ganti saat permainan berlangsung nanti seperti gaya dan warna rambut, bentuk mata, make up dan lain sebagainya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Game ini punya dua gameplay loop yaitu petualangan dan pertarungan. Saat sesi petualangan, Anda akan mengendalikan karakter Rider dari sudut pandang orang ketiga. Seperti JRPG pada umumnya, Anda akan diminta untuk menuju titik objektif yang sudah ditentukan untuk melanjutkan progress cerita.
Selain menjalani misi utama, Anda juga dapat menyelesaikan beragam misi sampingan yang memberikan sejumlah hadiah seperti uang dan item. Sayangnya, misi sampingannya sendiri terhitung repetitif dan hanya berkutat pada masalah pencarian item, melakukan suatu aksi berulang kali atau mengalahkan monster saja.
Fitur menarik dalam game ini tentu saja mengoleksi monster-monster yang ada untuk dijadikan partner. Dari ratusan monster yang tersedia, tidak semua jenis Monster dapat Anda jadikan Monsties, sebutan untuk monster yang bisa Anda jadikan partner melalui proses penetasan telur. Tidak seperti Pokemon yang bisa ditangkap menggunakan Pokeball atau menjinakkan dengan cara lainnya, game ini menuntut Anda untuk mencuri telur dari sarang monster sebelum mereka dapat dijadikan partner.
Yang menarik saat eksplorasi adalah Monsties akan mengikuti kemana pun Anda melangkah. Monsties ini bisa Anda tunggangi dan mengeluarkan kemampuan yang mereka miliki untuk melewati berbagai rintangan yang ada. Ada Monster yang bisa melompat, berlari kencang, mencari item dan ragam kemampuan lainnya. Total Anda hanya bisa membawa 5 monster saja dalam satu waktu. Untuk mengganti monster yang ada di koleksi, Anda harus kembali ke desa atau kota dan berbicara di depan Stables.
Proses pencurian telur bisa dibilang susah-susah-gampang. Pada World Map, Anda bisa memasuki sarang monster untuk mencuri telur mereka. Saat Anda mengangkat telur, Navirou akan mendeteksi apakah telur tersebut berisi monster langka dan kuat atau tidak.
Tersedia beberapa kali kesempatan untuk mencari corak telur yang Anda inginkan. Jika Anda kurang beruntung, Sang Induk dari telur tersebut siap menghadang proses pencurian Anda. Setelah proses pencurian berhasil, Anda harus menetaskannya terlebih dahulu di Stables sampai akhirnya bisa diajak berpetualang dan bertarung bersama.
Battle
MHS2 masih mengadopsi sistem pertarungan Turn-based yang serupa dengan pendahulunya. Pertarungan akan terjadi ketika Anda menyentuh atau disentuh monster yang ada di medan petualangan. Meskipun punya kemiripan dengan Pokemon, namun secara keseluruhan mekanisme pertarungannya agak berbeda.
Meskipun Rider dan Monstie akan bertarung secara berdampingan, namun Anda hanya bisa memberikan perintah kepada Sang Rider saja, sementara Monstie akan bergerak secara otomatis yang dikendalikan oleh AI. Terkadang, Anda juga akan dibantu oleh Rider dan Monstie lainnya dan bertarung secara Tag Team.
Rider Anda bisa bergonta-ganti senjata baik di dalam maupun di luar pertarungan. Anda bisa membawa tiga jenis senjata dalam satu waktu. Total ada enam jenis senjata yang bisa Anda gunakan, yaitu Sword & Shield, Greatsword, Hammer, Hunting Horn, Bow dan Gunlance.
Pedang memberikan efek Slash pada serangannya, kemudian ada busur dan Gunlance yang mengakibatkan efek Pierce, sementara palu akan menghasilkan serangan berjenis Blunt. Setiap monster yang Anda temui minimal punya satu kelemahan terhadap efek senjata tersebut, maka dari itu, sangat penting untuk membawa tiga jenis senjata berbeda untuk memudahkan Anda menaklukkan setiap monster.
Selain jenis senjata, satu hal penting lain yang harus Anda perhatikan adalah atribut serangan. Total ada tiga jenis atribut serangan yang bisa Anda lancarkan, yaitu Power, Speed dan Technique. Ketiga atribut ini menggunakan mekanisme batu-gunting-kertas yang membuat ketiganya bisa saling mengalahkan. Ketika Anda dan musuh saling mengincar satu sama lain, maka pertarungan akan masuk ke sesi Head-to-Head. Atribut yang menang akan menghasilkan daya rusak yang lebih besar kepada lawan, namun apabila hasilnya seri, kedua belah pihak akan menerima daya rusak yang sama.
Monsties Anda pun punya atribut serangan yang serupa. Mereka punya kecenderungan menyerang menggunakan atribut yang mereka kuasai, tetapi tidak tertutup kemungkinan mereka bisa menyerang dengan atribut yang berbeda. Apabila atribut serangan Anda sama dengan Monsties, lalu Anda juga memenangkan sesi Head-to-Head, maka Anda dan Monsties akan melakukan serangan gabungan yang menghasilkan daya rusak lebih besar lagi.
Keberhasilan Anda memenangkan sesi Head-to-Head akan berdampak pada Kinship Meter yang berada di antara Health Bar karakter Anda dan Monsties. Apabila meteran ini terisi penuh, Anda bisa menunggangi Monsties dan memulihkan Health Bar. Setelah itu, Anda juga bisa melancarkan serangan spesial bersama Monsties dan diperlihatkan secara sinematik dengan efek menggelegar yang sangat keren. Apabila Rider partner Anda melakukan hal serupa dalam satu giliran yang sama, maka keduanya akan ada animasi spesial yang memperlihatkan kedua Rider sedang melancarkan serangan bersama.
Di akhir pertarungan, akan ada perhitungan poin dari pertarungan yang telah Anda jalani untuk menentukan ranking. Semakin tinggi ranking yang Anda raih, maka semakin tinggi pula kesempatan Anda untuk mendapatkan item langka dari monster yang bersangkutan. Dan jika monster yang Anda kalahkan memasuki kondisi Retreat, Anda bisa leluasa masuk ke sarang mereka untuk mencuri telurnya.
Presentation
Visual
Presentasi visual game ini terlihat sangat menawan dari berbagai sisi. Bahkan, ketika Anda memainkannya dalam mode Handheld sekalipun, kualitas visualnya sama sekali tidak menurun drastis seperti Xenoblade Chronicles 2. Dengan art-style ala anime yang penuh warna-warna cerah, mata Anda akan dimanjakan dengan desain karakter, monster dan dunianya. Kami pun sempat berandai-andai bagaimana jika seri utama Pokemon punya kualitas visual seperti ini.
Dari sisi performa, game ini berjalan cukup baik di Nintendo Switch. Namun, ada kalanya framerate akan naik turun tergantung berapa banyak monster atau objek yang muncul di layar. Apalagi jika Anda sedang melancarkan serangan spesial dengan efek visual yang ramai, maka framerate-nya otomatis akan menurun. Apabila Anda menginginkan performa yang lebih stabil saat memainkan game ini, versi PC bisa menjadi alternatif untuk Anda.
Audio
Game yang punya durasi permainan yang agak panjang, membutuhkan kualitas musik di atas rata-rata agar pemain betah berlama-lama memegang kontroler. Dalam hal ini, Capcom melakukan tugasnya dengan baik dan saat mengulas ini pun, musik dari gamenya masih terngiang-ngiang di kepala kami.
Musik-musik orkestranya benar-benar terasa luar biasa mengiringi setiap momen untuk menggambarkan suasana yang tengah terjadi. Tidak hanya itu saja, para aktor di balik sulih suara karakternya juga memainkan perannya dengan sangat baik sekali hingga membuat kita terasa seperti tengah menonton anime interaktif.
Value
Sebagai orang yang pernah memainkan MHS pertama di Nintendo 3DS, kami berani menjamin bahwa untuk memainkan MHS 2 ini, Anda sama sekali tidak perlu memainkan prekuelnya terlebih dahulu untuk bisa memahami cerita, dunia dan gameplay-nya karena ia sama sekali tidak berhubungan satu sama lain. Oleh karena itu, apabila Anda penasaran untuk langsung terjun ke seri kedua ini, kami rasa hal tersebut sah-sah saja.
Monster Hunter Stories 2: Wings of Ruin ditujukan untuk target pasar yang lebih luas, yaitu pecinta serial Monster Hunter dan JRPG secara umum. Hal ini dikarenakan mekanisme permainannya terasa lebih jelas, lugas dan sederhana sehingga gamer yang belum pernah memainkan seri Monster Hunter sekalipun bisa menikmatinya tanpa rasa khawatir. Selain itu, dengan tujuan cerita yang lebih jelas dan visual yang memikat, diharapkan game ini bisa lebih diterima oleh seluruh kalangan gamer.
Conclusions
Monster Hunter Stories 2: Wings of Ruin adalah sebuah game petualangan yang sangat menyenangkan untuk dimainkan. Dengan narasi cerita yang menyentuh serta didukung oleh jajaran karakter yang berkesan, game ini dapat dengan mudah memikat hati Anda. Bahkan, kami yang bukan fans berat Monster Hunter sekali pun, langsung jatuh hati pada seri pertamanya di Nintendo 3DS terdahulu karena ia punya konsep yang mirip dengan game Pokemon.
Bagi Anda yang masih ragu dan belum sempat mencicipinya, Anda bisa mendownload demonya secara gratis via Nintendo eShop agar Anda bisa merasakannya secara langsung bagaimana sensasi petualangan dan pertarungan dalam game ini.
+ Karakter Ena
+ Cerita yang menyentuh
+ Jajaran karakter yang menyenangkan
+ Sistem pertarungan memuaskan
+ Banyaknya varian monster yang bisa dikoleksi
+ Presentasi visual yang memesona
+ Musik yang keren
+ Sulih suara dua bahasa
+ Konten yang padat
- Performa kadang naik turun
- Subquest repetitif
- Tidak semua monster bisa dikoleksi
Monster Hunter Stories 2: Wings of Ruin adalah sebuah game petualangan yang sangat menyenangkan untuk dimainkan. Dengan narasi cerita yang menyentuh serta didukung oleh jajaran karakter yang berkesan, game ini dapat dengan mudah memikat hati Anda.