Ghost of Tsushima: Director's Cut
SuckerPunch Productions
PlayStation Studios
20 Agustus 2021
PS4, PS5
Action-adventure
Dewasa
Blu-ray, Digital
60 GB
Rp 879.000 (PS4)
Rp 1.029.000 (PS5)
Tahun 2020 adalah ajang pembuktian bagi Sony Interactive Entertainment bahwa game-game eksklusif mereka memang punya nilai jual yang sangat tinggi untuk menarik minat para gamer. Terbukti, dua judul eksklusif mereka berhasil masuk sebagai nominasi kategori Game of the Year di ajang penghargaan The Game Awards pada bulan Desember lalu, yang mana salah satunya adalah Ghost of Tsushima.
Setelah menghadirkan mode Multiplayer Legends, hal tersebut tidak lantas membuat Sucker Punch Productions menyudahi Ghost of Tsushima begitu saja. Demi memanjakan para pemilik hardware PS5 yang sudah haus akan game eksklusif, mereka kembali merilis ulang Ghost of Tsushima dengan label Director’s Cut, yang tentu saja memiliki ragam fitur dan konten baru di dalamnya. Mampukah Jin Sakai sekali lagi menghipnotis para gamer dengan petualangan barunya di pulau Iki?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Jin Sakai yang sedang melakukan penyelidikan pada sebuah kapal Mongol di wilayah Toyotama, menemukan fakta bahwa Pulau Iki yang berada tak jauh dari Pulau Tsushima, juga tengah mendapatkan serangan invasi dari Bangsa Mongol. Akan tetapi, Bangsa Mongol yang ada di Pulau Iki sedikit berbeda dengan yang ada di Pulau Tsushima karena mereka berada di bawah kepimpinan seorang shaman bernama The Eagle, yang menggunakan halusinasi sebagai senjatanya.
Sebagai seorang samurai yang punya rasa keadilan tinggi, akhirnya ia menyebrang ke Pulau Iki untuk membawa perdamaian bagi penduduknya. Namun, hal tersebut tentu saja tidak mudah karena ia pernah punya kenangan buruk di pulau tersebut yang berakibat hilangnya nyawa sang ayah.
Apakah Jin Sakai mampu merebut kembali pulau Iki dari tangan The Eagle?
Temukan jawabannya dengan memainkan Ghost of Tsushima!
Gameplay
Pada artikel review ini, kami tidak akan menjelaskan tentang mekanisme gameplay secara mendalam karena hal tersebut sudah pernah kami bahas tahun lalu melalui artikel review Ghost of Tsushima versi PS4 dan video review di channel Youtube kami. Review ini kami tulis dengan tujuan untuk membagikan pengalaman bermain Ghost of Tsushima: Director’s Cut versi PS5 khususnya petualangan di Iki Island serta menjabarkan beberapa perbedaan dari versi PS4.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Director’s Cut
Saat memainkan Director’s Cut versi PS5 ini, kami merasakan beberapa peningkatan dari versi vanilanya tahun lalu, seperti waktu loading yang sangat cepat, performa yang lebih stabil serta implementasi fitur Adaptive Triggers dan Haptic Feedback di kontroler DualSense.
Menurut kami, waktu loading GoT di versi PS4 terdahulu pun sebenarnya sudah terasa cepat dibandingkan dengan game Open-world sejenisnya. Dan ternyata, SuckerPunch Productions masih bisa mengoptimalkannya dengan memanfaatkan kemampuan SSD yang dimiliki PS5. Hasilnya, Anda hanya butuh waktu 2-3 detik saja untuk Load Game atau Fast Travel. Sungguh peningkatan yang amat drastis.
Sejak awal kemunculan PS5, rasanya para developer sudah diberikan standar baru oleh Sony bahwa game-game mereka setidaknya harus memiliki opsi grafis, antara memaksimalkan resolusi atau menjaga performa tetap stabil. Sementara, Ghost of Tsushima: Director’s Cut berhasil mengawinkan keduanya untuk menghasilkan visual beresolusi tinggi sambil tetap mempertahankan performa yang stabil di angka 60 fps. Hal ini tentu saja memberikan kenyamanan bagi pemain yang menginginkan aksi cepat, namun di saat yang bersamaan juga dapat memanjakan mata.
Untuk implementasi fitur Adaptive Triggers dan Haptic Feedback-nya sendiri, kami rasa game ini cukup memberikan sensasi bermain yang berbeda dari pendahulunya, walaupun tidak benar-benar maksimal. Getaran Haptic Feedback sangat terasa ketika karakter Anda berlari, menunggangi kuda hingga saat mengayunkan pedang katana. Sementara, fitur Adaptive Triggers hanya aktif di beberapa kesempatan seperti saat Jin menarik busur. Meskipun tidak dimanfaatkan pada seluruh elemen gameplay, namun kedua fitur ini tetap memberikan pengalaman berbeda saat Anda memainkannya ulang di PS5.
Satu kekurangan yang masih sama dan tidak berubah dari tahun lalu adalah AI musuh yang masih sama bodohnya dalam mengantisipasi Anda, terutama saat Anda bermain stealth. Para pasukan Mongol ini masih saja tidak peka ketika ada rekan mereka yang terbunuh di dekat mereka seolah tidak terjadi apa-apa.
Iki Island
Director’s Cut menghadirkan sebuah ekspansi baru yang akan membawa Jin Sakai menuju Pulau Iki. Untuk mengakses pulau ini, setidaknya Anda harus sudah mencapai wilayah Toyotama di pulau Tsushima yang berarti minimal Anda sudah menyelesaikan ACT 1 dari cerita utamanya.
Setelah berhasil mencapai titik tersebut, Anda baru bisa menghampiri titik objektif menuju Pulau Iki. Sementara, jika Anda yang sebelumnya sudah pernah menamatkan cerita utamanya dan mentransfer save data ke versi Director’s Cut, Anda juga bisa langsung menuju Pulau Iki melalui tempat yang sama.
Secara geografis, Pulau Iki terletak di sebelah Tenggara dari Pulau Tsushima. Ukuran pulaunya sendiri tidak terlalu besar, mungkin hanya seperlima dari Pulau Tsushima. Akan tetapi, konten yang ditawarkan di pulau ini cukup padat sehingga Anda tidak perlu cemas berlebihan.
Ada alasan khusus mengapa Pulau Iki baru bisa diakses setelah ACT 2. Karena Jin membutuhkan peralatan Grappling Hook yang baru ia dapatkan jelang berakhirnya ACT 1. Grappling Hook akan menjadi peralatan penting di Pulau Iki untuk membuka jalan. Developer menyuntikkan satu mini-game baru di mana Jin akan melemparkan Grappling Hook untuk menarik objek yang menghalangi jalannya. Metode ini mirip dengan apa yang dilakukan Lara Croft pada game Rise of the Tomb Raider.
Bangsa Mongol yang akan Anda temui di Pulau Iki sedikit berbeda dengan Pulau Tsushima, mengingat mereka berada di bawah kepemimpinan orang yang berbeda. Di Pulau Iki, bangsa Mongol dipimpin oleh seorang Shaman yang dijuluki sebagai The Eagle dan belum mengenal Jin Sakai sepenuhnya. Jin yang tertangkap dan dipaksa meminum ramuan khusus akhirnya mengalami halusinasi dari penyesalannya di masa lalu. Hal ini tentu saja membuka ruang bagi Anda untuk mengenal Jin Sakai lebih dalam dari cerita utamanya.
Ragam aktivitas dari Pulau Tsushima, kini kembali hadir di Pulau Iki yang menunggu untuk Anda selesaikan seperti berendam di air panas, memotong bambu, menulis Haiku dan lain-lain. Developer juga menyuntikkan beberapa aktivitas baru yang cukup menantang demi mengasah kemampuan Jin, seperti tantangan memanah, menjinakkan hewan menggunakan seruling dan Memory of Anguish yang sayangnya tidak bisa kami jelaskan lebih dalam karena berpotensi mengundang spoiler.
Satu fitur baru lainnya yang bisa Anda temukan dalam Pulau Iki adalah mengajak kuda Anda untuk ikut bertarung bersama. Ya, benar sekali, kuda kesayangan Anda kini tidak hanya berfungsi sebagai alat transformasi tetapi juga sebagai tandem tempur dengan cara memerintahkannya untuk melakukan Horse Charge. Hal ini tentu saja cukup membantu Anda menghabisi musuh dengan cepat.
Pulau Iki menghadirkan dua jenis musuh baru yang membutuhkan strategi khusus untuk ditaklukkan. Jenis pertama adalah bangsa Mongol bersenjatakan tombak panjang yang mampu menyerukan mantra. Jika ia berhasil melontarkan mantra itu, musuh-musuh di sekitarnya seperti mendapatkan buff pertahanan yang menjadi lebih sulit untuk dihabisi. Sementara, jenis musuh kedua jauh lebih merepotkan karena mereka bisa mengganti senjata di tengah pertempuran, sehingga memaksa Anda untuk berpikir dan berganti kuda-kuda Jin agar setiap ayunan pedangnya lebih efektif dan efisien.
Presentation
Visual
Tak bisa kami pungkiri bahwa Ghost of Tsushima adalah salah satu game eksklusif PlayStation dengan visual terbaik dan terindah yang pernah dibuat karena pada versi PS4-nya saja, game ini sudah menunjukkan presentasinya yang mendekati sempurna. Akan tetapi, tampaknya SuckerPunch Productions masih belum puas akan hal itu karena kini mereka melakukan beberapa penyempurnaan agar game ini bisa menunjukkan performa hardware PS5. Hasilnya, versi Director’s Cut PS5 ini berhasil menghadirkan resolusi visual hingga 4K dengan tetap mempertahankan performa stabil di angka 60 fps. Selain itu, mereka juga memperbaiki lip-sync karakter ketika Anda menggunakan sulih suara berbahasa Jepang sehingga terlihat sinkron saat melakukan percakapan.
Audio
Salah satu keunggulan judul garapan developer First-party milik Sony terletak pada implementasi fitur 3D Audio-nya. Hal ini juga berlaku pada Ghost of Tsushima: Director’s Cut yang secara cerdas membuat setiap efek suara dan musik pengiringnya terasa kian imersif, terlebih jika Anda mendengarkannya menggunakan Headphone atau earphone sekalipun. Tidak hanya itu saja, developer juga menambahkan fitur efek suara yang keluar dari kontroler DualSense seperti suara angin dan gesekan pedang, seolah-olah suara tersebut benar-benar keluar dari dekat tangan Anda.
Value
Satu pertanyaan besar dari benak mayoritas gamer yang mungkin sebelumnya sudah menamatkan atau bahkan mendapatkan Platinum Trophy dari Ghost of Tsushima versi PS4 adalah “Apakah versi Director’s Cut ini layak untuk dibeli?”. Karena seperti yang kita ketahui bersama, game ini menyediakan banyak opsi yang cukup rumit sampai bisa membuat Anda bingung harus membeli versi yang mana.
Apabila Anda masih berkutat pada PS4, upgrade Director’s Cut dan Iki Island tentu terasa kurang layak, mengingat hampir tidak ada pengalaman baru yang Anda rasakan dan kisah Pulau Iki bisa Anda selesaikan kurang dari 5 jam saja. Namun, apabila Anda sudah memiliki PS5, upgrade tersebut akan terasa lebih mewah berkat implementasi fitur-fitur barunya yang membuat pengalaman bermain terasa berbeda. Apalagi, jika Anda sudah mendapatkan Platinum Trophy di versi PS4, Anda berhak mendapatkan tambahan satu Platinum Trophy tambahan hanya dengan men-transfer save datanya ke PS5.
Conclusions
Ghost of Tsushima: Director’s Cut adalah penyempurnaan dari sebuah game yang sejatinya sudah mendekati sempurna. Ia tampil sangat baik dari segala aspek, mulai dari cerita, gameplay, visual, audio hingga isi konten yang sangat padat. Apalagi dengan pemanfaatan fitur ekstra yang memanfaatkan hardware PS5 dan kontroler DualSense, kami sendiri merasa tidak keberatan untuk memainkan game ini dari awal.
+ Pulau Iki yang indah
+ Fitur Adaptive Triggers dan Haptic Feedback
+ Mekanisme baru menambah variasi gameplay
+ Misi sampingan baru
+ Jenis musuh baru di Pulau Iki
+ Resolusi visual 4K
+ Performa yang stabil di 60 fps
- AI musuh yang masih sama bodohnya