Blue Reflection: Second Light
GUST
Koei Tecmo
9 November 2021
PS4, Switch, PC
RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
10 GB
Rp 970.000 (Standard)
Rp 1.165.000 (Deluxe)
Rp 1.799.000 (Ultimate)
Blue Reflection merupakan franchise JRPG baru yang diciptakan oleh developer GUST pada tahun 2017 lalu. Developer yang terkenal dengan serial Atelier-nya ini, mengumumkan tiga proyek baru untuk franchise ini, di antaranya satu anime “Blue Reflection Ray”, satu game mobile “Blue Reflection Sun” dan satu game konsol sekaligus sekuel “Blue Reflection: Second Light”. Dengan menghadirkan dunia, karakter dan cerita yang baru, Koei Tecmo berharap sekuel game ini bisa dinikmati oleh seluruh penggemar JRPG meskipun Anda tidak memiliki pengetahuan tentang semestanya sedikitpun.
Apakah Blue Reflection: Second Light adalah game yang lebih baik dari prekuelnya?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dimulai ketika sang protagonis, Ao Hoshizaki sedang berjalan menuju sekolahnya untuk menjalani remedial selama liburan musim panas karena nilainya yang kurang baik. Saat memasuki sekolahnya, ia pun tiba-tiba menemukan dirinya tiba di dunia lain, di mana gedung sekolahnya dikelilingi oleh air yang tak berujung. Dan sebuah aplikasi bernama FreeSpace pun tiba-tiba muncul pada smartphone-nya.
Di dunia itu, Ao bertemu dengan gadis-gadis sebaya lainnya yang berasal dari sekolah yang berbeda, di antaranya Kokoro, Rena dan Yuki. Semua gadis ini kehilangan ingatannya dan hanya mengingat nama mereka saja. Ao yang masih diselimuti kebingungan itu, mulai menjalani kehidupan barunya sambil mencari petunjuk tentang bagaimana cara kembali ke dunia asal.
Misteri apa yang sebenarnya menyelimuti dunia aneh itu?
Apakah mereka yang terjebak di dalamnya dapat kembali ke dunia asal?
Temukan jawabannya dengan memainkan Blue Reflection: Second Light!
Gameplay
Blue Reflection: Second Light menceritakan tentang petualang tiga orang gadis, Ao, Kokoro dan Rena yang kehilangan ingatan mereka setelah memasuki dunia lain. Di dunia yang serba misterius ini, mereka menemukan jarinya telah terpasang cincin berkekuatan super yang bisa mewujudkan sesuatu dari pikiran mereka, seperti senjata hingga kostum. Di dunia itu, hiduplah para iblis-iblis ganas yang siap menerkam manusia.
Sekuel ini masih dikembangkan oleh developer yang sama dengan pendahulunya, GUST. Game ini adalah JRPG bertema anime dengan gaya lebih condong ke arah Shoujo. Dalam bahasa Indonesia, shoujo artinya anak perempuan. Maka tidak heran jika game ini didominasi oleh karakter perempuan. Tidak seperti prekuelnya yang ceritanya berliku-liku, Second Light justru langsung fokus kepada karakter utamanya sejak awal permainan. Cerita berpusat untuk mengembalikan ingatan karakter yang hilang sambil mengungkap misteri dunianya secara perlahan.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Alur cerita dalam game ini terbagi menjadi beberapa chapter cerita yang berurutan dan dimulai dari sesi prolog. Siklus permainannya sendiri terbagi atas dua bagian, yaitu sekolah dan dungeon. Sekolah berfungsi sebagai markas, sementara dungeon dalam game ini mendapat sebutan Heartscapes.
Di dalam sekolah, Anda bisa melakukan beragam aktivitas seperti dating dengan karakter lain, menerima request, crafting item dan membangun fasilitas sekolah yang nantinya berfungsi untuk meningkatkan buff selama petualangan dan pertarungan. Sementara, di dalam dungeon nanti, Anda dapat bertemu dengan monster-monster untuk bertarung melawan mereka sambil melakukan eksplorasi untuk mengumpulkan item dan pecahan memori berupa suara, tulisan dan kenangan dari yang bisa mengembalikan ingatan para karakter.
Seperti pada JRPG umumnya, Anda akan meraih sejumlah experience dari pertarungan untuk menaikkan level karakter. Akan tetapi, ada satu sumber daya ekstra yang bisa Anda dapatkan dengan menyelesaikan misi sampingan karakter bernama Talent Points (TP). Sumber daya ini bisa dialokasikan untuk membuka Talent baru dari masing-masing karakter. Khusus untuk Ao, ia tidak memperoleh TP dari misi sampingan. Ao baru akan mendapatkan TP jika berhasil menaikkan Talent Level dari karakter lainnya.
Fitur Crafting juga kembali hadir dalam skeuel ini di mana developer menyuntikkan sedikit improvisasi agar tidak terasa terlalu datar. Saat ingin melakukan Crafting, Anda bisa memilih empat karakter yang terlibat dalam proses Crafting, yang nantinya berimplikasi pada hasil racikan. Hal ini berdampak pada efek yang ditimbulkan pada item yang bersangkutan.
Satu fitur baru yang diimplementasikan dalam game ini adalah School Development. Mirip dengan crafting, Anda bisa menciptakan fasilitas baru di wilayah sekolah menggunakan kombinasi item yang ada. Dengan membangun fasilitas ini, karakter party Anda akan mendapatkan buff permanen setelahnya. Bahkan, jika fasilitas tersebut disimpan kembali di storage, efek buff permanen ini akan tetap ada.
Untuk melakukan eksplorasi dungeon, Anda harus keluar dari gerbang sekolah menuju Heartscapes. Setelah melewati dungeon pertama, nantinya Anda bisa memilih dungeon dan titik di mana akan muncul. Dungeonnya sendiri terhitung cukup linear, di mana titik objektifnya sudah ditentukan oleh tanda bendera.
Selama eksplorasi berlangsung, Anda bisa mengumpulkan beragam jenis item yang nantinya berguna untuk menjadi bahan baku crafting. Tujuan dari eksplorasi dungeon biasanya tidak jauh-jauh dari mengalahkan boss untuk mengembalikan memori karakter. Desain dungeonnya sendiri mengambil tempat dari dunia nyata yang diubah berdasarkan mimpi yang pernah dilihat oleh karakter yang bersangkutan.
Di chapter awal, dungeon yang bisa Anda jelajahi terhitung terbatas. Namun, seiring berjalannya cerita, area yang bisa Anda singgahi akan semakin meluas. Pertemuan dengan musuh masih mirip dengan prekuelnya, di mana para monster akan langsung terlihat di layar. Jika melakukan kontak fisik dengannya, maka Anda akan dibawa menuju ke medan pertempuran.
Yang menarik, selama proses eksplorasi ini, Ao bisa masuk ke Search Mode, yang memungkinkan Anda untuk melakukan aksi stealth. Selama dalam mode ini, Ao tidak bisa berlari dan juga bisa melihat jarak pandang monster sehingga ada ruang untuk menyerang mereka dari belakang. Jika berhasil menyerang dari belakang, Anda akan mendapat keuntungan saat pertarungan dimulai.
Battle
Tidak seperti prekuelnya yang masih menggunakan sistem Turn-based murni, sistem pertarungan dalam game ini benar-benar dirombak total dan kini lebih identik dengan Atelier Ryza 2. Pertarungan akan berlangsung secara Semi Turn-based. Di pojok kanan bawah, terdapat garis timeline yang terbagi atas lima bagian, mulai dari 1000 EP – 5000 EP. Ether Point (EP) punya fungsi yang kurang lebih mirip dengan MP pada game JRPG lainnya. Apabila potret karakter telah mencapai jumlah EP tertentu, maka Anda bisa memberikan perintah kepada mereka untuk melakukan satu aksi atau lebih dalam satu giliran, apabila jumlah EP-nya memang masih cukup.
Selama pertarungan berlangsung, terdapat mode kendali yang bisa Anda ubah sesuai selera, yaitu Auto dan Manual. Pada mode Auto, Anda hanya perlu memberikan perintah kepada satu karakter utama yang berada di tengah, sementara dua karakter partner lainnya akan bergerak secara otomatis. Namun, jika Anda memang ingin memberi perintah pada mode Auto, Anda bisa menekan tombol L2 atau R2 saat mereka sudah siap menyerang.
Sementara, pada mode Manual, karakter party yang ada di kiri dan kanan tidak akan beraksi sebelum Anda memberinya perintah. Jika Anda ingin merangkai kombo yang dahsyat dan ingin ketiga karakter menyerang dalam waktu yang bersamaan, mode Manual akan lebih baik dari Auto. Selama Anda memilih perintah, waktu pertarungan akan terhenti sejenak sehingga Anda tidak perlu panik dan terburu-buru untuk menentukan strategi terbaik.
Di samping kiri potret karakter, terdapat angka yang menjadi indikator level Gears. Angka ini akan terus bertambah seiring durasi pertarungan. Gears adalah penentu seberapa banyak karakter Anda bisa menyimpan EP. Jika Gears telah mencapai angka 2, maka karakter yang bersangkutan bisa menyimpan hingga 2000 EP.
Dan apabila Gears ini telah mencapai level 3, karakter yang bersangkutan akan berubah wujud menjadi Reflector yang ditandai dengan perubahan kostum. Dan seiring bertambahnya level Gears ini, maka variasi serangan yang bisa Anda lancarkan pun semakin bertambah. Selain tiga karakter party utama yang terlibat dalam pertarungan, nantinya Anda bisa memanggil karakter Support dengan tombol kotak untuk membantu pertarungan.
Presentation
Visual
Jika melihat visualnya dari sisi teknis, game ini mungkin tidak terlihat istimewa dibanding game-game anime yang rilis belakangan ini, seperti Tales of Arise atau Scarlet Nexus misalnya. Namun, apa yang jadi kekuatan utama dari visualnya adalah art-style dari Mel Kishida yang memang sangat khas dan tampil begitu cantik. Hal ini juga semakin diperkaya oleh desain dungeon yang variatif sehingga Anda tidak akan bosan melakukan eksplorasi. Di samping itu, tampilan antarmukanya yang mengadopsi gaya minimalis juga membuat tampilannya menunya kian manis dan enak dipandang.
Audio
Serupa dengan apa yang mereka tawarkan dalam prekuelnya, Blue Reflection: Second Light masih menyajikan soundtrack yang fantastis. Sebagian besar lagu-lagunya sangat bagus dan dapat memberikan efek menenangkan hati saat memainkannya. Hal inilah yang memberikan identitas pada franchise Blue Reflection yang membuatnya terasa berbeda dari serial Atelier. Untuk sulih suaranya sendiri, game ini hanya menyediakan bahasa Jepang saja tanpa ada opsi bahasa Inggris. Para seiyuu melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dan berperan besar untuk menghidupkan kepribadian sang karakter.
Value
Jika serial Atelier menyajikan cerita yang lurus-lurus saja tanpa konflik yang berarti, Blue Reflection justru tampil sebaliknya, di mana ceritanya tampil dominan serta didukung oleh pengembangan karakter yang baik. Anda akan merasakan betapa kelamnya masa lalu dari masing-masing karakter sampai akhirnya mereka bisa bangkit dari keterpurukan. Meskipun memiliki keterikatan dengan anime BR: Ray dan game mobile BR: Sun, namun Anda tidak perlu memiliki pengetahuan secara mendalam terhadap semestanya terlebih dahulu untuk bisa menikmati Blue Reflection: Second Light.
Salah satu ciri khas game keluaran Koei Tecmo adalah harganya yang cukup mahal, meskipun hanya dalam edisi Standard. Bahkan, jika Anda ingin mendapatkan seluruh konten yang ditawarkan seperti Season Pass, kostum dan DLC lainnya, Anda bisa merogoh kocek yang setara dengan harga edisi Standard-nya. Untungnya, Koei Tecmo cukup berbaik hati, di mana mereka telah merilis versi demonya beberapa waktu lalu agar Anda bisa mencicipinya terlebih dahulu secara gratis.
Conclusions
Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada, Blue Reflection: Second Light jelas jauh lebih baik dari prekuelnya melebihi ekspektasi kami. Dengan sistem pertarungan yang dirombak total, penyampaian cerita yang lebih lugas, pengembangan karakter yang hebat, presentasi visual bergaya minimalis, art style yang istimewa serta musik yang menenangkan jiwa, game ini menjadi salah satu sajian terbaik dari Koei Tecmo tahun ini.
+ Cerita yang cukup dalam
+ Pengembangan karakter bagus
+ Sistem pertarungan menyenangkan
+ Art Style yang istimewa
+ Presentasi visual minimalis
+ Desain dungeon variatif
+ Soundtrack yang menenangkan
+ Sulih suara yang sesuai
- Aksi Stealth yang membosankan
- Tanpa sulih suara Inggris