Voice of Cards: The Beasts of Burden
Alim
Square Enix
13 September 2022
PS4, Switch, PC
RPG
Remaja
Digital
3.2 GB
Rp 429.000
Voice of Cards merupakan sebuah franchise RPG baru dari Square Enix yang mempresentasikan seluruh permainannya menggunakan kartu. Belum genap berusia satu tahun, kini serial ini telah memasuki iterasi ketiganya yang diberi subjudul The Beasts of Burden.
Sepuluh bulan sebelumnya, Voice of Cards sendiri sudah memiliki dua judul berbeda, yaitu The Isle Dragon Roars dan The Forsaken Maiden. Kendati demikian, masing-masing serinya disebut sebagai standalone game yang bisa berdiri sendiri tanpa keterkaitan dengan seri lainnya. Terlepas berbagi tipe gameplay yang sama, keduanya memiliki latar dunia, cerita dan karakter yang beda.
Proyek ini adalah hasil kolaborasi antara sang sutradara kreatif, YOKO TARO (NieR), komponis Keiichi Okabe (NieR) dan desainer karakter Kimihiko Fujisaka (Drakengard), sehingga sedikit banyak ia memiliki kemiripan dengan serial NieR maupun Drakengard yang juga sama-sama properti milik Square Enix.
Lalu, apa yang akan ditawarkan Square Enix dalam iterasi ketiga Voice of Cards?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Game ini bercerita tentang dunia di mana manusia dan monster hidup di tempat yang sama. Namun, kedua spesies makhluk hidup ini tidak serta merta hidup berdampingan karena selama ribuan tahun, keduanya menaruh kebencian satu sama lain sehingga sering terjadi konflik di antaranya.
Cerita dalam game ini berpusat pad seorang gadis muda bernama Al’e yang tinggal di sebuah desa bawah tanah. Pada suatu hari, tembok yang seharusnya bisa mencegah masuknya monster ke dalam desa, tiba-tiba hancur setelah diserang monster. Lalu, tiba-tibam uncul seorang pemuda misterius bernama L’gol dan membawa Al’e untuk pertama kalinya ke permukaan dunia. Kehidupan stabil yang dulu dilaluinya, kini berubah menjadi tak menentu. Al’e pun memutuskan untuk mengungkap nasib dunia yang rusak ini demi membalaskan dendamnya.
Bagaimana kelanjutan kisah Al’e dan L’gol?
Temukan jawabannya dengan memainkan Voice of Cards: The Beasts of Burden!
Gameplay
The Beasts of Burden masih menggunakan formula yang mirip dengan pendahulunya. Sepanjang permainan, Anda akan dipandu oleh suara misterius yang menyebut dirinya sebagai The Game Master. Selain narasi dan panduan, sesekali ia juga akan melontarkan guyonan atau lelucon untuk mencairkan suasana.
Secara garis besar, game ini menghadirkan formula JRPG klasik yang mengizinkan Anda untuk melakukan eksplorasi, berkelana dari satu kota ke kota lainnya, menjelajahi dungeon, melawan monster, membuka peti harta, menyelesaikan side quest dan lain-lain.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Adventure
Pada bagian petualangan, Anda akan mengendalikan sebuah avatar yang berbentuk seperti bidak catur. Avatar ini akan berjalan di atas kartu yang tersusun rapi di atas meja untuk membentuk dunianya seperti kota, field atau dungeon.
Setiap melangkah menuju kartu yang sudah terbuka, Anda dapat membuka kartu di sebelahnya untuk membuka area selanjutnya. Akan tetapi, tidak semua kartu bisa diinjak oleh avatar, karena ada beberapa kartu khusus yang bertindak layaknya latar belakang semata seperti laut, pegunungan, api dan sejenisnya.
Untungnya, developer menyediakan fitur melompat untuk kartu-kartu yang telah terbuka, sehingga Anda tidak harus melangkah satu per satu untuk mencapai area yang jauh. Hal ini sangat membantu kami untuk memangkas waktu dan jarak sehingga petualangan terasa lebih efisien. Namun, tidak semua tempat bisa Anda lalui menggunakan fitur ini, karena di beberapa dungeon yang gelap atau berkabut, fungsi melompat ini akan dinonaktifkan, sehingga mau tidak mau, Anda harus melangkah perlahan.
Sementara itu, Anda bisa berinteraksi pada kartu-kartu bergambar khusus seperti peti harta, karakter NPC, kota dan dungeon. Seperti mayoritas game RPG, saat berada di kota, Anda bisa mengunjungi berbagai toko yang menjual item, senjata, armor hingga beristirahat di penginapan untuk memulihkan stamina karakter. Selain itu, ada pula Game Parlor, tempat untuk bermain kartu yang akan kami jelaskan di bawah nanti.
Selama eksplorasi berlangsung, Anda akan kerap kali menemui event acak yang melibatkan para NPC. Terkadang mereka memberikan hadiah yang berguna, namun tidak menutup kemungkinan Anda justru terjebak dalam sebuah pertarungan yang tidak Anda inginkan. Dengan berbicara kepada para NPC, nantinya Anda bisa memperoleh latar belakang cerita dari kisah NPC tersebut.
Di beberapa kesempatan, sering kali Anda terlibat dalam percakapan yang meminta Anda untuk memilih jawaban yang tersedia. Sebagai pemain, terkadang kita akan sulit memilih opsi yang tepat untuk mendapatkan hasil yang kita harapkan. Untungnya, developer menyediakan fitur mengintip kartu jawaban dengan menahan tombol X beberapa detik, sehingga Anda bisa mendapatkan gambaran seperti apa jawaban yang akan dilontarkan.
Battle System
Cepat atau lambat, Anda pasti akan bertemu dengan sesi pertarungan karena bagian inilah yang paling menarik dari sebuah game JRPG. Masih seperti dua pendahulunya, game ini masih menggunakan sistem pertemuan acak saat Anda menjelajahi field atau dungeon. Kemunculan musuh akan ditandai dengan kartu bertuliskan “An Enemy Appears!”.
Pertarungannya sendiri menggunakan sistem Turn-based, di mana Anda dapat membawa empat karakter dalam satu pertarungan. Pada karakter baik kawan maupun lawan, terdapat tiga atribut angka yang tercantum pada kartunya. Angka di tengah yang berada di lingkaran merah adalah Health Point (HP), lalu angka di kiri bergambar pedang menandakan Attack, sementara angka di sebelah kanan bergambar tameng adalah Defense. Satu atribut lainnya yang tidak diperlihatkan adalah Speed, yang menentukan giliran menyerang.
Setiap karakter punya empat slot perintah yang bisa Anda modifikasi sesuai selera melalui Party Menu. Masing-masing dari mereka minimal dibekali satu jenis serangan dasar yang tidak memerlukan permata. Saat giliran karakter tiba, Anda bisa memberikan perintah pada mereka untuk melancarkan serangan, skill, menggunakan item atau “Pass” untuk melewatkan gilirannya tanpa melakukan apapun. Daripada pass, seharusnya developer menyediakan opsi untuk bertahan agar karakter bisa meminimalisir daya rusak yang diterima apabila musuh mengeluarkan jurus yang dahsyat.
Di pojok kiri atas, terdapat permata yang berfungsi layaknya Magic Point (MP). Permata ini akan terkonsumsi ketika karakter Anda melancarkan skill seperti skill menyerang, serangan sihir, heal, buff atau debuff. Jumlah permata yang terkonsumsi sendiri pun bervariasi, ada yang hanya butuh satu permata, ada juga yang sampai butuh tiga permata sekaligus dalam satu serangan. Normalnya, permata-permata ini akan bertambah satu buah setiap karakter Anda mendapatkan gilirannya. Namun, ada juga skill khusus yang bisa mendatangkan beberapa permata sekaligus.
Uniknya, ada beberapa skill yang mengharuskan Anda untuk melemparkan dadu, baik itu untuk meningkatkan daya serang maupun memberikan efek status pada musuh seperti Poison, Paralyzed, Frozen dan lain-lain. Hal ini membuat permainan semakin menarik karena faktor keberuntungan juga menentukan kemenangan Anda. Setiap kenaikan level, karakter akan mendapatkan tambahan atribut dan sesekali memperoleh skill baru yang bisa digunakan dalam pertarungan.
Salah satu fitur baru yang diterapkan pada sistem pertarungannya adalah Monster Card, di mana dengan menggunakan kekuatan Al’e, Anda dapat menjadikan monster musuh untuk dijadikan kartu koleksi. Cara mendapatkan kartu ini adalah dengan mengalahkan mereka atau membelinya di Pet Shop. Namun, tentu saja ada persentase tertentu untuk mendapatkannya, sehingga Anda tidak setiap saat bisa memperolehnya.
Setiap kartu monster memiliki ranking yang ditandai oleh bintang, maksimal lima bintang. Jika Anda mendapatkan kartu dengan bintang yang lebih tinggi dari yang sudah ada, maka kartu berbintang rendah akan otomatis terbuang. Menurut kami, ini fitur yang sangat bagus untuk ditambahkan karena selain menambah adiksi pada permainan, Anda jadi punya alasan untuk melawan kembali monster-monster lama yang sudah Anda kalahkan sebelumnya. Selain itu, fitur ini juga membuat variasi serangan karakter menjadi lebih beragam.
Game Parlor
Apa artinya game yang disajikan dalam bentuk kartu jika tidak menghadirkan permainan kartu yang sebenarnya? Selain petualangan dan pertarungan utama, developer juga menyiapkan sebuah mini-game permainan kartu yang bernama Game Parlor.
Permainan kartu ini bisa Anda mainkan saat mengunjungi beberapa kota atau mengaksesnya secara terpisah dari menu utama. Versi terpisahnya bisa dimainkan secara single-player maupun multiplayer offline hingga empat pemain. Game Parlor punya empat tingkat kesulitan berbeda, di mana tiap tingkatan akan menambahkan aturan baru seperti penambahan jumlah kartu, Skill Card, Event Card hingga menghadirkan kartu Joker.
Aturan dasar Game Parlor ini sebenarnya sangat sederhana, Anda hanya perlu mengumpulkan poin tertinggi dari peserta lainnya. Tiap peserta akan mendapat gilirannya masing-masing berdasarkan urutan yang telah ditentukan.
Untuk meraih poin, Anda harus menggabungkan dua hingga tiga kartu berangka sama atau tiga kartu dengan angka berurutan, misalnya kartu berangka 3, 4, 5. Angka-angka dari kartu tersebut nantinya akan diakumulasi menjadi poin. Jika pada giliran Anda, tidak ada kartu yang bisa digabungkan, Anda harus menaruh kartu yang Anda miliki di pot sampai tersisa satu saja. Kartu-kartu yang ada di pot, nantinya bisa digunakan oleh siapa saja, termasuk Anda.
ang membuat permainan kartu ini begitu adiktif adalah adanya Skill dan Event yang membuat semua peserta punya peluang yang sama untuk memenangkan pertandingan. Di samping itu, faktor keberuntungan juga menjadi penentu kemenangan. Kami sendiri sempat ketinggalan jauh dari para lawan, namun pada akhirnya bisa membalikkan keadaan berkat skill dan event yang dimiliki beberapa kartu. Tidak hanya itu saja, permainan ini juga melibatkan dadu sebagai penentu efek dari skill yang ada. Permainan akan berakhir kita kartu di dek telah habis dan peserta dengan poin tertinggilah yang menjadi juaranya.
Sekilas, permainan kartu ini mungkin akan terdengar kompleks di awal, akan tetapi setelah memainkannya secara terus menerus, Anda akan memahaminya secara alami dan menjadi ketagihan karena rasanya memang sangat memuaskan ketika berhasil memenangkan pertandingan.
Fast Mode
Salah satu fitur baru yang diimplementasikan dalam game ketiga ini adalah Fast Mode, di mana Anda dapat mempercepat alur permainan dengan menahan tombol atau secara otomatis. Menurut kami fitur ini sangat berguna, terutama jika Anda sedang melakukan grinding untuk memperkuat karakter, ingin mempercepat proses eksplorasi dan pertarungan. Karena pada dua game sebelumnya, alur permainannya agak sedikit lambat, sehingga mudah sekali untuk membuat kami mengantuk saat memainkannya.
Presentation
Visual
Apa yang membuat Voice of Cards terasa unik dan punya ciri khas tersendiri dari game JRPG lainnya adalah seluruh aspek permainannya seperti narasi cerita, karakter, monster, lingkungan, eksplorasi hingga pertarungan, dipresentasikan di atas kartu bergambar yang diletakkan di atas meja, tak terkecuali The Beasts of Burden. Dan karena ia ditangani oleh desainer karakter Kimihiko Fujisaka, maka sedikit banyak Anda akan menemukan banyak kemiripan dengan serial Drakengard maupun NieR.
Satu perubahan yang kami sadari adalah kini ilustrasi karakter utama Anda tidak hanya statis pada satu gambar saja. Di beberapa momen cerita, akan ada perubahan ilustrasi yang membuatnya terasa dinamis menyesuaikan suasana. Meskipun sifatnya minor, namun perubahan ini kami nilai sebagai sesuatu yang positif untuk franchise ini ke depannya. Sejauh mata memandang, kami tidak ada keluhan sama sekali terkait tampilan visualnya.
Audio
Kombinasi antara Yoko Taro dan Keiichi Okabe kembali menghadirkan soundtrack yang fantastis, di mana setiap lagu dalam game ini memancarkan atmosfer yang luar biasa untuk membangun suasana. Bagi Anda yang memang mencintai serial NieR karena lagu-lagunya, pasti akan langsung jatuh hati saat pertama kali masuk ke menu utamanya.
Masih seperti dua pendahulunya, di game ketiga ini, Anda juga masih akan dipandu oleh seorang Game Master yang suaranya akan menemani Anda sepanjang permainan. Namun, berbeda dengan dua game sebelumnya yang diperankan oleh laki-laki, kali ini suara The Game Master akan diisikan oleh suara wanita, mengingat sang protagonis utama kita adalah seorang gadis muda.
Untuk suara Inggrisnya, Game Master akan diperankan oleh Carin Gilfry, sementara untuk suara Bahasa Jepangnya, ia diisi oleh seiyuu Yui Ishikawa yang mengisi suara 2B dalam NieR Automata. Suara keduanya terasa sangat nyaman didengar oleh telinga dan mampu membawakan narasi cerita dengan intonasi yang sangat menarik. Tidak hanya menjelaskan secara serius, sang Game Master juga terkadang melontarkan komentar atau lelucon untuk mencairkan suasana.
Value
Berangkat dengan pengalaman memainkan dua seri sebelumnya, kami seketika langsung antusias ketika seri ketiga ini diumumkan lewat program Nintendo Direct awal bulan September ini. Di satu sisi, kami senang karena Square Enix masih terus melanjutkan serial ini. Namun, di sisi lain kami juga punya kekhawatiran bahwa game ini akan stagnan dengan formula yang ada karena game keduanya kemarin tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar revolusioner.
Untungnya, kekhawatiran kami langsung sirna ketika mengetahui The Beasts of Burden tampil dengan sudut pandang berbeda. Hadirnya karakter protagonis dan Game Master wanita tentu saja memberikan penyegaran terhadap game ini. Selain itu, suntikan fitur baru Monster Cards ternyata dapat meningkatkan keseruan saat memainkannya.
Conclusions
Entri ketiga ini memang masih mempertahankan formula dasar dari dua game pendahulunya, namun ada beberapa suntikan fitur baru yang membuat permainan semakin menarik seperti Monster Cards dan Fast Mode. Perubahan besar yang sangat mempengaruhi pengalaman bermain adalah suara Game Master yang kini diperankan oleh seorang wanita. Hal inilah yang membuat Voice of Cards: The Beasts of Burden punya sentuhan dan nuansa yang berbeda dari dua game sebelumnya.
+ Kisah menarik dengan ragam kepribadian unik
+ Presentasi visual beridentitas kuat
+ Game Master kini disuarakan oleh wanita
+ Sistem pertarungan yang diimprovisasi
+ Serunya mengoleksi kartu monster
+ Fast Mode mempercepat alur permainan
+ Adanya perubahan ilustrasi karakter
- Masih menggunakan sistem pertemuan acak
- Penggunaan aset dari game sebelumnya untuk NPC