DRAGON BALL: Sparking! ZERO
Spike Chunsoft
Bandai Namco
11 Oktober 2024
PS5, Xbox Series, PC
Fighting
Remaja
Blu-ray, Digital
27 GB
Dalam industri anime, Dragon Ball memang punya posisi yang istimewa. Sebagai anime pionir yang menjadi inspirasi banyak anime lainnya, selalu saja ada produk baru yang tercipta dari mahakarya mendiang Akira Toriyama ini, mulai dari manga, anime, film layar lebar, action figure, merchandise dan tentu saja video game. Berbeda dengan serial anime lainnya, Bandai Namco tidak pernah main-main dengan budget yang mereka keluarkan untuk game Dragon Ball. Alhasil, kualitas gamenya selalu di atas rata-rata dan laku keras di mana-mana.
Dalam satu dekade terakhir, kita sudah disuguhi tiga game Dragon Ball yang sangat berkualitas dan terus mendapat dukungan penuh dari Bandai Namco selama bertahun-tahun, seperti Xenoverse 2, FighterZ dan Kakarot. Akan tetapi, sepertinya hasrat para fans masih belum terpuaskan dan menginginkan sebuah sekuel game Dragon Ball Z: Budokai Tenkaichi yang sudah lama sekali absen sejak terakhir kali eksis di era PS2.
Melihat antusiasme fans Dragon Ball terus membara itu, akhirnya di tahun 2024 ini, Bandai Namco mewujudkan permintaan tersebut dengan menghadirkan sekuel yang sudah lama dinantikan itu, yaitu DRAGON BALL: Sparking! ZERO. Berselang hampir 17 tahun dari seri sebelumnya, apa saja hal baru yang bisa mereka tawarkan dalam seri terbaru ini?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dalam game mengadaptasi arc-arc cerita dari serial anime Dragon Ball Z dan Super. Ceritanya memang tidak selengkap dalam game Dragon Ball Z: Kakarot, karena hanya mencakup arc cerita utama yang penting-penting saja, tanpa ada filler dan sampingan. Arc cerita yang ditampilkan di sini, di antaranya:
- Saiyan Saga
- Namek Saga
- Android Saga
- Cell Saga
- Buu Saga
- God of Destruction Saga
- Golden Frieza Saga
- Goku Black & Zamasu Saga
- Battle of the Universe Saga
Mengingat cerita Dragon Ball sendiri sudah diceritakan ulang ratusan kali dalam video game, rasanya kami tidak perlu menjelaskannya kembali secara terperinci. Namun, apa yang membuat cerita dalam game ini terasa lebih menarik adalah adanya opsi “What If?” pada ceritanya. Dengan memilih opsi yang berbeda dari cerita aslinya, Anda akan menemukan banyak sekali perbedaan alur yang mungkin pernah terlintas dalam pikiran Anda.
Bagaimana akhir pertarungan antara Goku dan Raditz jika Piccolo tidak turut serta?
Bagaimana jika Trunks ikut terlibat dalam turnamen pertarungan antar semesta?
Semua jawaban itu bisa Anda temukan dengan memainkan DRAGON BALL: Sparking! ZERO!
Gameplay
Bandai Namco memang hampir setiap tahun merilis game Dragon Ball baru untuk konsol, namun penantian selama hampir 17 tahun lamanya akhirnya sirna. Di tahun 2024 ini, kita akhirnya mendapatkan sekuel game Dragon Ball Z: Budokai Tenkaichi 3, yang mana kini Bandai Namco memutuskan untuk menggunakan judul Jepangnya, Sparking! ZERO, sebagai nama Internasionalnya.
DRAGON BALL: Sparking! ZERO adalah sebuah game 3D Fighting Arena, di mana Anda dapat bertarung menggunakan karakter-karakter ikonik dari anime Dragon Ball di sebuah stage yang ukurannya sangat luas. Mengingat kompleksitas efek visual, banyaknya jumlah karakter serta penggunaan Unreal Engine 5 yang membutuhkan spesifikasi hardware cukup tinggi, game ini hanya dirilis untuk platform Next-Gen seperti PS5, Xbox Series X|S dan PC saja.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Mode Permainan
Seperti game fighting pada umumnya, game ini menghadirkan cukup banyak pilihan mode permainan yang bisa Anda pilih. Terdapat dua mode yang menjadi sajian utama dalam game ini, yaitu Pertarungan Cerita dan Kustom.
Pertarungan Cerita akan menceritakan kembali kisah-kisah ikonik dari Dragon Ball Z dan Super dari perspektif delapan karakter berbeda, yaitu Goku, Vegeta, Gohan, Piccolo, Trunks, Frieza, Goku Black dan Jiren. Cutscene ceritanya sendiri tidak dianimasikan secara penuh dan panjang seperti dalam game Dragon Ball Z: Kakarot. Semuanya sudah diringkas secara padat dan singkat, sehingga langsung masuk kepada intinya. Jika Anda adalah penggemar berat Dragon Ball, cerita-cerita yang disajikan pastinya sudah hafal di luar kepala.
Yang menarik dari mode ini adalah adanya jalur alternatif yang memungkinkan kita untuk mendapatkan konklusi cerita yang berbeda dengan cara memilih opsi tertentu di suatu titik cerita atau memenuhi suatu tertentu dalam pertarungan. Sebagai contoh, jika Goku memilih untuk melawan Raditz sendirian dan berhasil mengalahkannya, Goku akan tetap hidup sampai Nappa dan Vegeta datang ke bumi.
Kemudian, setelah mengalahkan Vegeta, Goku dan kawan-kawan tidak pergi ke Planet Namek, tapi justru Frieza lah yang akan datang ke planet Bumi. Cerita alternatif seperti inilah yang membuat kami terus penasaran tentang apa yang terjadi dalam ceritanya.
Mode permainan kedua adalah Pertarungan Kustom, di mana Anda diberi kebebasan untuk menciptakan, memainkan, dan membagikan pertarungan yang sudah Anda buat secara online dengan menggunakan banyak opsi dari roster karakter, stage, dan item unik yang tersedia. Meskipun begitu, mode ini tetap memiliki batasan-batasan tertentu yang membuat hasil ciptaan Anda kurang maksimal seperti sudut pandang kamera yang terbatas hingga pilihan dialog tanpa sulih suara.
Selain kedua mode tersebut, ada juga beberapa mode lain yang bisa Anda mainkan seperti Pertarungan Online, Offline, Turnamen, Latihan hingga mode-mode ekstra seperti Ensiklopedia, Gallery, Toko, Kustomisasi dan lain-lain. Bagi Anda yang belum tahu, awalnya game ini memang diproyeksikan hanya untuk untuk single-player saja, namun karena banyaknya permintaan dari para gamer untuk fitur Local Splitscreen Multiplayer, akhirnya developer memasukkan mode tersebut dengan segala keterbatasannya. Salah satu keterbatasan yang mungkin agak menyebalkan adalah pilihan stage yang tersedia hanya satu, yaitu Ruang Jiwa dan Waktu (Hyperbolic Time Chamber). Semoga saja di update kemudian hari, Bandai Namco dan Spike Chunsoft bisa menghadirkan stage-stage lainnya juga untuk mode Multiplayer.
Roster Karakter
Melanjutkan tradisi yang sudah pernah mereka lakukan dalam tiga game Budokai Tenkaichi sebelumnya, game ini kembali menghadirkan ratusan karakter yang bisa Anda mainkan. Total ada lebih dari 180 karakter yang bisa Anda pilih di sini yang mencakup karakter-karakter dari Dragon Ball, Z, GT, Movie dan Super sampai arc Tournament of Power. Jadi, Anda tidak akan menemukan karakter Super dari arc setelahnya seperti Moro, Merus, Granolah dan lain-lain.
Jumlah terbanyak tentu saja dipegang oleh sang protagonis utama Son Goku, yang punya 19 variasi berbeda, di luar karakter Fusion seperti Vegito dan Gogeta. Tak hanya Goku, Vegeta dan Gohan juga termasuk karakter yang punya banyak variasi dan bentuk. Meskipun jumlah ratusan tersebut didapat dari hasil penjumlahan berbagai bentuk perubahan dan transformasi karakter seperti Super Saiyan, namun tidak bisa dipungkiri bahwa game ini tetaplah menjadi salah satu game Dragon Ball dengan karakter terbanyak.
Sayangnya, meskipun sudah berjumlah hampir 200 karakter, kami tetap menemukan bahwa ada beberapa karakter yang pernah tampil di game Budokai Tenkaichi sebelumnya, kini harus absen di sini, seperti Super 17, King Piccolo, Pikkon, Chi Chi, Namu, Nuova Shenron, Android 8, General Blue, Tao Pai Pai hingga Arale. Namun, kami cukup terkejut dengan kehadiran Goku (Mini) yang berasal dari serial Dragon Ball Daima yang baru saja ditayangkan perdana di bulan Oktober 2024 ini.
Pertarungan
Seperti yang sudah kami utarakan di atas, game ini adalah sekuel langsung dari game Dragon Ball Z: Budokai Tenkaichi 3 (2007) yang pernah dirilis di PS2 dulu, jadi tentu saja Sparking! ZERO punya banyak kemiripan dari segi mekanik gameplay-nya. Dalam satu pertarungan, Anda dan lawan masing-masing bisa membawa hingga 5 karakter dalam satu tim. Satu karakter dari masing-masing tim akan bertarung satu lawan satu, sementara karakter yang sedang tidak aktif tidak muncul di layar.
Game ini menyediakan dua skema kontrol, yaitu Standard dan Classic. Kontrol Standard direkomendasikan untuk Anda yang belum pernah memainkan game-game sebelumnya, sementara kontrol Classic diperuntukkan untuk mereka yang ingin bernostalgia dengan kontrol Budokai Tenkaichi sebelumnya. Kendati demikian, sebenarnya hanya ada beberapa perubahan letak tombol saja antara kedua skema tersebut, terutama pada fungsi tombol punggung.
Setiap karakter bisa melancarkan kombo dengan cara yang cukup simpel. Anda hanya perlu menekan tombol kotak berulang-ulang sampai animasi serangan berakhir. Anda juga bisa sesekali mengombinasikannya dengan tombol segitiga untuk menghasilkan variasi kombo yang berbeda.
Setiap karakter punya tiga parameter utama yang harus Anda perhatikan, yaitu Health Bar, Ki Meter dan Skill Count. Health Bar berjumlah maksimal tujuh bar dan jika sampai terkuras habis, maka karakter yang tersisa dalam tim akan menggantikan perannya. Ki Meter berjumlah maksimal 5 bar yang akan terkonsumsi apabila Anda menggunakan jurus-jurus karakter seperti Kamehameha, Meteor Smash, Masenko dan sejenisnya. Ki Meter akan terisi jika Anda melancarkan serangan atau melakukan Ki Charge dengan tombol R2. Saat mengisi Ki inilah, fungsi Adaptive Triggers pada kontroler DualSense akan mulai terasa.
Satu parameter baru yang diterapkan di sini adalah Skill Count. Berbeda dengan Ki Meter yang bisa di-charge secara manual, Skill Count akan terisi secara otomatis sepanjang pertarungan. Parameter ini akan terkonsumsi apabila Anda menggunakan jurus pasif/suportif, melakukan transformasi, fusion atau Revenge Counter.
Setiap karakter bisa masuk ke dalam kondisi Sparking! yang membutuhkan minimal 1 Skill Count. Kondisi ini bisa dicapai dengan cara mengisi Ki Meter hingga maksimal 5 bar, kemudian tetap menahan tombol R2 sampai akhirnya karakter masuk ke dalam kondisi Sparking!. Kondisi ini memang hanya bertahan sementara waktu sampai Ki Meter terkuras, namun saat berada dalam kondisi ini, karakter Anda akan mendapatkan banyak kelebihan seperti melancarkan kombo jauh lebih banyak dari kondisi normal dan tentu saja bisa melancarkan Ultimate Attack seperti Bola Semangat, Final Flash.
Untuk mempertahankan diri, Anda punya beberapa opsi, yaitu menangkis, menghindar, mementalkan, menghilang ke belakang dan Counter. Tiga opsi pertahanan dialokasikan pada satu tombol R1. Menahan tombol R1 akan membuat karakter Anda menangkis, lalu menekan tombol R1 saat serangan fisik atau Ki Blast datang akan membuat karakter Anda menghindarinya, menghilang ke belakang atau bahkan mementalkan Ki Blast. Yang eksekusinya agak sulit menurut kami justru adalah Counter, yang mana Anda harus menemukan timing yang tepat sebelum menekan tombol O.
Game ini memang menghadirkan banyak mekanik baru dan lama yang membuat sistemnya agak sedikit kompleks. Tidak semua fitur tersebut akan berguna, bahkan beberapa di antaranya jarang kami pakai karena eksekusinya yang rumit. Namun, satu teknik krusial yang harus Anda kuasai adalah Z-Burst Dash, yang bisa dipicu dengan menekan tombol R2 + X dua kali. Gerakan ini sangat penting untuk Anda kuasai karena dengan begitu Anda bisa menghampiri ke posisi belakang musuh dalam waktu instan, sehingga Anda bisa leluasa melancarkan kombo dan jurus kepada musuh yang tidak siap untuk bertahan.
Presentation
Visual
Anda yang sudah memainkan game FighterZ dan Kakarot mungkin berpikir bahwa keduanya sudah mencapai batas puncak presentasi visual yang bisa disajikan untuk game anime. Tapi, apakah Anda tahu bahwa Bandai Namco selalu mengalokasikan biaya pengembangan yang sangat besar untuk game Dragon Ball? Hal inilah yang menjadi alasan utama mengapa kualitas visual setiap game Dragon Ball selalu memukau dan menawan dibanding game-game anime lainnya yang digarap oleh Bandai Namco.
Visual yang disajikan dalam game ini benar-benar menakjubkan dan memanjakan mata pemainnya. Gumpalan bola energi yang terbang ke sana kemari, kilatan cahaya dari jurus-jurus karakter, efek visual Ki saat transformasi, puing-puing pada bebatuan yang hancur, ledakan besar akibat Kamehameha, semuanya akan mengundang decak kagum dan bisa membuat Anda tercengang.
Tidak hanya itu saja, semua model karakter di sini juga dibuat dengan sangat mantap, lengkap dengan efek kerusakan kostum apabila mereka terkena serangan bola energi saat pertarungan. Anda bisa melihat para karakter dengan baju compang-camping. Walaupun tidak sampai hancur sepenuhnya, namun bisa dibilang, inilah game Dragon Ball yang visualnya paling mendekati animenya. Berkat penggunaan Unreal Engine 5 yang optimal, kami tidak sedikit pun mengalami penurunan performa saat pertarungan berlangsung, meskipun banyak efek visual yang tampil di layar.
Audio
Dragon Ball adalah salah satu anime yang punya banyak sekali soundtrack bagus dan efek suara yang khas seperti saat Kamehameha meluncur, bola energi meledak, saat mengisi Ki dan masih banyak lagi. Semua materi yang dimiliki animenya, diterjemahkan dengan baik oleh developernya sehingga menghasilkan desain audio yang sangat mantap.
Sayangnya, lagu-lagu dari animenya seperti CHA-LA-HEAD CHA-LA, WE GOTTA POWER!, Dan Dan Kokoro Hikareteku dan lainnya, harus terkunci dalam DLC Anime Pack yang tentu saja harganya tidak murah. Padahal di seri PS2 dulu, semua lagu-lagu ini bisa Anda dapatkan langsung dari Base Game-nya.
Sulih suara juga menjadi aspek yang patut kami soroti karena semua pengisi suara asli dari animenya, baik Bahasa Jepang maupun Inggris, semuanya menunjukkan performa terbaiknya dala menyuarakan para karakternya. Selama pertarungan berlangsung, banyak sekali percakapan yang berlangsung, baik topik yang serius ataupun sekedar lelucon belaka.
Bagian paling menarik dari penyuaraan ini, terletak pada menu Ensiklopedia, di mana Anda dapat mendengarkan suara tiga ibu-ibu julid, yaitu Chi Chi, Bulma dan Videl, saat mengomentari tentang karakter yang ada di game ini. Meskipun bisa dibilang ini fitur minor, tapi kehadiran mereka rasanya sangat menghibur dan memberikan sudut pandang baru terhadap pemain.
Value
Rutin mengikuti perkembangannya sejak pengumuman perdananya, kami tidak menyangka bahwa begitu banyak kejutan yang dihadirkan dalam game ini, mulai dari adanya skenario alternatif dalam mode ceritanya, jumlah karakter yang sangat berlimpah, ensiklopedia yang sangat menghibur hingga dukungan penuh teks Bahasa Indonesia.
Ya, seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia memang sedang menjadi target utama pemasaran Bandai Namco untuk wilayah Asia Tenggara. Tak heran jika game-game keluaran mereka akhir-akhir ini, sering menyertakan Bahasa Indonesia sebagai opsi, seperti game One Piece Odyssey, Naruto x Boruto: Ultimate Ninja Connections, Gundam Breaker 4 dan kini giliran DRAGON BALL: Sparking! ZERO. Meskipun secara keseluruhan terjemahannya masih jauh dari kata sempurna, tapi setidaknya fitur ini menjadi nilai plus yang patut kami syukuri.
Conclusions
Sebagai fans berat serial Dragon Ball, senang sekali rasanya melihat seri Sparking! / Budokai Tenkaichi bangkit kembali di era modern ini. Dengan teknologi dan hardware yang lebih mumpuni, Bandai Namco dan Spike Chunsoft kini bisa jauh lebih leluasa untuk meracik formula game Dragon Ball yang ideal dari sisi presentasi maupun teknis.
DRAGON BALL: Sparking! ZERO adalah game anime yang luar biasa dan hampir sempurna di segala aspeknya. Inilah sekuel game yang sudah lama kita nantikan kehadirannya. Menurut kami, game ini berhasil menetapkan standar baru untuk game 3D Fighting Arena yang ideal dan bisa dijadikan contoh oleh developer lainnya yang ingin menciptakan game serupa.
Saat ini review ditulis, Bandai Namco bahkan telah melaporkan bahwa game ini sudah terjual sebanyak tiga juta kopi di hari pertama perilisannya, ini adalah sebuah pencapaian yang sangat luar biasa untuk game berbasis anime. Sayangnya, kesuksesan game ini tidak bisa disaksikan secara langsung oleh sang kreator yang baru saja tutup usia di awal tahun ini.
Terima kasih telah menciptakan sebuah Mahakarya yang tak lekang oleh waktu, Akira Toriyama!
+ Skenario cerita "What If" yang mengejutkan
+ Kebebasan menciptakan cerita di pertarungan kustom
+ Menyempurnakan gameplay seri sebelumnya
+ Pilihan mode yang beragam
+ Mendukung Local & Online Multiplayer
+ Hadirnya banyak mekanik dan fitur baru
+ Jumlah karakter berlimpah
+ Presentasi visual yang memukau
+ Efek partikel mengagumkan
+ Desain audio sangat mantap
+ Soundtrack keren
+ Sulih suara yang maksimal
+ Dukungan teks Bahasa Indonesia
- Local Multiplayer hanya menyediakan satu stage
- Matchmaking Online masih sulit
- OST Anime dikunci sebagai DLC berbayar