Resident Evil 2
Capcom
Capcom
25 Januari 2019
PS4, Xbox One, PC
Survival-horror Action
Dewasa
Blu-ray, Digital
Rp 699.000 (Standard)
Rp 3.999.000 (Collector's)
Sebagai salah satu pelopor game survival horror di industri video game, kehadiran seri Resident Evil memang selalu dinantikan para penggemarnya dan menjadi tolak ukur game sejenis. Di tahun 1998 silam, seri keduanya meledak di pasaran hingga berkali-kali dirilis ulang ke berbagai platform. Sebagai seri yang paling laris di pasaran, Capcom melakukan hal istimewa pada tersebut, bukan sekedar proses remastered seperti yang diterapkan pada Resident Evil 0 dan 1, melainkan merombak ulang menggunakan engine baru yang mereka kembangkan bernama RE Engine. Lalu, seperti apakah versi remake Resident Evil 2 yang sangat fenomenal itu?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Dua bulan setelah peristiwa Resident Evil pertama, sebagian besar warga kota Raccoon tiba-tiba berubah menjadi zombie akibat terjangkit senjata biologis yang dikembangkan oleh perusahaan Umbrella secara diam-diam bernama T-Virus. Leon Scott Kennedy, seorang polisi muda dari RPD (Raccoon City Police Department) diberikan tugas pertama untuk menginvestigasi tragedi yang terjadi kota Raccoon. Ia terlambat datang ke kota tersebut dikarenakan seminggu yang lalu, ia mendapat kabar dari RPD yang melarangnya datang ke sana. Akan tetapi, tidak adanya informasi lanjutan dari RPD selama satu minggu, membuat Leon tetap berangkat menuju kota Raccoon. Saat tiba di kota tujuan, Leon sangat terkejut melihat keadaan kota yang sudah berantakan dan dihuni para zombie mengerikan. Di sisi lain, seorang gadis muda bernama Claire Redfield sedang dalam misi pencarian kakak kandungnya, Chris Redfield. Saat pertama kali menginjakkan kaki di kota Raccoon, Claire langsung disambut oleh penduduk kota yang sudah berubah menjadi zombie. Untungnya, ia segera ditolong oleh Leon yang baru saja tiba. Keduanya langsung lari menyelamatkan diri ke kantor polisi.
Apa yang sebenarnya melatarbelakangi tragedi di kota Raccoon?
Mampukah Leon dan Claire mengungkap kebenaran dari misteri tersebut?
Temukan jawabannya dengan memainkan Resident Evil 2!
Gameplay
Jika Anda pernah memainkan Resident Evil 2 versi original di PlayStation dulu, tentu Anda akan familiar dengan istilah Scenario A dan B. Pada versi originalnya, ia hadir dalam dua keping disc terpisah, dimana Disc A dibintangi oleh Leon, sementara Disc B dibintangi oleh Claire. Skema tersebut kembali hadir pada versi remake ini, dimana Anda bebas menentukan akan memainkan Leon atau Claire terlebih dahulu. Setelah salah satunya selesai, Anda dapat melanjutkan progress kedua dengan karakter lainnya. Seperti apa konsep gameplay versi remake ini?
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Setelah memilih skenario yang ingin dimainkan, Anda berhak memilih satu dari tiga tingkat kesulitan yang tersedia, yaitu Assisted, Standard dan Hardcore. Apa yang membedakan Assisted dan Hardcore dari tingkat kesulitan Standard? Pada tipe Assisted, bidikan senjata Anda akan secara otomatis mengarah ke kepala atau titik lemah zombie, lalu kesehatan karakter juga akan pulih secara perlahan, terdapat sistem Auto-save serta jumlah item dan amunisi yang lebih banyak. Sementara, tipe Hardcore lebih ditujukan untuk para veteran yang menyukai tantangan, dimana selain jumlah amunisi dan item lebih sedikit, zombie juga akan lebih kuat dan sulit. Selain itu, tidak ada sistem Auto-save dan Anda membutuhkan item bernama Ink Ribbon untuk melakukan save manual pada mesin tik, seperti yang diterapkan pada seri originalnya.
Perubahan pertama yang akan Anda rasakan pada gameplay tentu saja perspektif kamera yang digunakan dalam game ini. Meninggalkan gaya kamera statis, kini Anda akan mengendalikan Leon dan Claire dari belakang punggung yang biasa disebut Over-the-Shoulder. Sudut pandang kamera ini mulai dipopulerkan Resident Evil 4 dan terus digunakan untuk seri-seri berikutnya selain seri ketujuh. Perubahan ini sengaja dilakukan untuk memberikan kesan modern dan pengalaman yang lebih mendalam saat menjelajahi area. Selain itu, dengan sudut pandang seperti ini, detail visual dan efek pencahayaannya akan terlihat lebih keren. Dengan pandangan yang terbatas inilah, efek horor yang dihasilkan akan lebih terasa menakutkan.
Kontrol game ini terasa jauh lebih luwes dibandingkan pendahulunya. Bidikan senjatanya terasa lebih presisi dan akurat. Walaupun aksi yang bisa dilakukan cukup terbatas, namun hal ini justru menambah nilai horor di dalamnya. Leon dan Claire akan memulai petualangannya dengan bermodalkan sebuah hand-gun. Mereka terjebak di kota Raccoon yang sudah terinfeksi zombie. Area pertama yang akan Anda jelajahi adalah kantor polisi Raccoon City. Tugas Anda adalah mencari orang-orang yang selamat dari gigitan zombie sambil mencari jalan keluar.
Tentu saja petualangan Anda tidak akan mudah, karena pencarian jalan akan dihiasi berbagai macam teka-teki yang memaksa Anda untuk mencari solusi berdasarkan petunjuk ditemukan sepanjang jalan. Di awal permainan, Anda hanya dapat menyimpan delapan item pada slot inventory. Hal ini memaksa Anda untuk melakukan manajemen item dengan baik agar petualangan lebih efektif dan efisien. Slot item ini nantinya bisa diupgrade jika menemukan item sejenis tas pinggang. Jika ada item yang dirasa sudah tidak Anda perlukan, mereka bisa disimpan pada Item Box yang biasanya terletak dekat dengan mesin tik (save point).
Prinsip mendasar yang harus Anda pahami adalah menghafalkan struktur bangunan yang ada, karena hal ini dapat mempermudah Anda untuk kabur saat kondisi terdesak. Game ini memiliki banyak koridor dan lorong yang menyimpan banyak jumpscare. Anda tidak akan pernah tahu kapan bahaya akan mengancam dalam kondisi ruangan yang minim cahaya. Selain itu, penting untuk selalu mengecek menu peta karena ia menyimpan banyak informasi terkait item dan save point.
Berbeda dari seri-seri sebelumnya, AI zombie dalam game ini jauh lebih pintar dan mengancam. Pergerakan mereka yang dinamis akan membuat Anda sedikit kerepotan untuk membidik dengan tepat. Sebelum kepala mereka pecah, jangan pernah percaya bahwa mereka telah mati sepenuhnya. Mereka dapat bangkit kembali dan siap mengagetkan dengan jumpscare ketika melewati mereka. Walau dalam keadaan tangan atau kaki yang telah putus pun, selama kepalanya masih ada, mereka akan berusaha menggigit karakter Anda. Pada game ini, sebenarnya tidak ada keharusan untuk melibas semua zombie yang Anda temui. Jika peluru Anda berlebih, tidak ada salahnya menghabisi mereka untuk memastikan keadaan aman. Namun, jika peluru terbatas, lebih baik kabur dan simpan amunisi untuk pertarungan boss.
Tak lagi menggunakan Health Bar seperti seri modern, kesehatan karakter ditunjukkan melalui frekuensi jantung berbentuk elektrokardiograf yang terbagi atas tiga tingkatan. Fine (hijau) berarti sehat walafiat, Caution (kuning) saat terkena serangan dan Danger (merah) yang menandakan karakter sekarat. Game ini memiliki dua jenis item penyembuh, yaitu First Aid Spray dan tanaman herbal (Herb). Penggunaan herb sendiri jauh lebih efektif jika Anda menggabungkan dua hingga tiga jenis, untuk menghasilkan efek maksimal. Untungnya, saat membuka menu inventory, permainan akan berhenti sejenak, sehingga Anda tidak perlu panik saat karakter sekarat. Tidak hanya tanaman herbal, bubuk mesiu yang Anda temukan juga bisa dikombinasikan satu sama lain untuk menghasilkan amunisi tambahan. Selain senjata utama, Anda juga akan menemukan senjata kedua seperti pisau dan granat. Senjata kedua ini bisa menolong Anda saat diterkam oleh zombie. Namun, yang harus diperhatikan adalah senjata kedua ini tidak abadi alias bisa hancur atau habis jika dipakai terus menerus.
Tidak hanya zombie standar, cepat atau lambat Anda akan berhadapan dengan musuh-musuh ikonik seperti Licker dan Tyrant alias Mr. X. Licker merupakan monster melata tuna netra tanpa kulit. Ia dapat merayap di langit-langit dan tembok, serta dapat menyerang dengan lidahnya yang panjang. Tidak hanya itu, ia juga akan menerkam mangsanya dengan cakar jika mendengar suara. Kendati demikian, Licker masih bisa dibunuh jika Anda mengetahui kelemahannya. Berbeda halnya dengan Mr. X, monster bertubuh raksasa ini akan mengejar Anda kemanapun dan tidak bisa mati. Walaupun begitu, Anda masih dapat membuatnya terdiam atau berlutut sejenak jika menembakkan peluru tepat ke wajahnya. Saat kondisi ini terjadi, jangan membuang-buang peluru untuk menembakinya karena kabur merupakan solusi yang paling tepat.
Perlu Anda ketahui bahwa Mr. X berjalan sangat lambat pada tingkat kesulitan Assisted. Akan tetapi, kecepatan berjalannya meningkat pada tingkat kesulitan di atasnya. Jangan pernah jumawa jika berhasil kabur darinya, karena Mr. X dapat muncul dimana saja tanpa Anda duga dengan membobol tembok. Keberadaan Mr. X biasanya ditandai dengan langkah kaki yang berat dan perubahan musik yang membuat suasana jadi menegangkan. Bagi kami, kehadiran Mr. X jauh lebih menakutkan dari pertarungan boss sekalipun karena bisa membuat pemain panik. Bukan hanya karena tidak bisa mati, daya rusak yang dihasilkan olehnya cukup besar dan bisa membuat karakter sekarat seketika. Untungnya, pola serangannya sendiri bisa Anda hindari dengan mudah pada ruangan yang agak luas. Selain itu, ada beberapa ruangan yang tidak bisa dimasuki olehnya, sehingga Anda boleh bernafas lega ketika berada di dalamnya.
Di tengah skenario Leon, Anda dapat menggunakan Ada Wong sebagai segmen sampingan. Sedangkan pada skenario Claire, ada pula segmen Sherry yang mengharuskan Anda bermain petak umpet. Sayang, porsi keduanya cukup minim dan tidak ada mode terpisah untuk mereka berdua. Untuk pertarungan boss-nya sendiri, kami menilai sudah sangat baik dan menantang. Anda harus memanfaatkan kelemahan para boss guna efisiensi amunisi. Selain itu, menghafalkan pola serangan dan area juga akan membantu Anda dalam meminimalisir kerusakan. Walaupun tidak ada health bar yang secara eksplisit menunjukkan kondisi boss, biasanya pertarungan akan berakhir ketika terjadi transisi menuju cutscene.
Extra Modes
Setelah berhasil menyelesaikan kedua skenario Leon dan Claire, Capcom memberikan hadiah berupa mode ekstra yang diadaptasi dari versi originalnya. Mode pertama adalah 4th Survivor, dimana Anda akan mengendalikan karakter misterius dari perusahaan Umbrella bernama Hunk yang bertugas mengambil sampel G-Virus dan kabur dari kota Raccoon. Dalam mode ini, Hunk dibekali berbagai macam perlengkapan dan persenjataan untuk menghadapi para zombie. Bedanya, ia tidak akan menemukan item apapun selama perjalanan sehingga Anda harus menghemat pemakaiannya hingga misi selesai.
Mode selanjutnya adalah Tofu Survivor, yang akan terbuka jika Anda berhasil menyelesaikan mode 4th Survivor. Konsepnya mirip dengan mode sebelumnya, namun kali ini Anda akan mengendalikan sepotong tahu raksasa yang hanya dibekali sebilah pisau dan tanaman herbal. Tugas Anda pun hampir sama dengan Hunk, namun dengan tingkat kesulitan yang jauh lebih tinggi. Kedua mode ini merupakan fan-service bagi para penggemar seri originalnya.
Presentation
Visual
Sejak Resident Evil 7 yang dirilis dua tahun silam, Capcom memang telah menggunakan sebuah engine internal bernama RE Engine untuk menggarap game-gamenya mereka. Performa engine tersebut, kini semakin naik level dan menunjukkan tajinya pada game ini. Ia dapat menggambarkan kota Raccoon City dengan apik, lengkap dengan detail di setiap permukaan tekstur objek. Visualnya tampak jauh lebih halus, memantulkan cahaya dengan baik serta dapat menampilkan efek motion-blur pada gerakan. Bahkan penataan cahaya volumetriknya yang luas, dapat menghasilkan kedalaman bidang bokeh berkat fitur High Dynamic Range (HDR) yang diimplementasikan di dalamnya. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pencahayaan merupakan faktor terpenting untuk membangun atmosfer horor yang memberikan rasa takut pada pemain. Yang paling menarik tentu saja desain zombie yang kian menakjubkan sekaligus mengerikan. Setiap luka yang mereka terima akan tergambar jelas pada tubuhnya dan tidak hilang begitu saja. Pun demikian dengan desain karakter boss yang terlihat sangat mengerikan dan mengancam jiwa. Hal ini menandakan bahwa Capcom melakukan proses remake ini dengan sepenuh hati untuk menyenangkan para penggemar setianya.
Dari sisi performa sendiri, game ini sangat stabil dan minim terjadi bug. Ia dapat berjalan mulus di angka 30 fps pada PS4 Original/Slim dan Xbox One Original/S. Sementara, performanya akan meningkat secara otomatis menjadi 60 fps jika Anda menggunakan PS4 Pro atau Xbox One X. Berkat perubahan sudut pandang kamera, kini Anda dapat melihat dunia Resident Evil 2 secara lebih dekat dan bebas. Perubahan ini berdampak positif pada permainan dan menambah ketegangan dalam bereksplorasi. Seperti halnya Chris Redfield pada Resident Evil 7, game ini juga menggunakan model asli untuk mendesain ulang wajah karakter agar terlihat lebih realistis. Maka, jangan heran jika wajah Leon, Claire dan Ada yang kalian kenal selama ini, akan terlihat sedikit berbeda. Wajah dua model fashion, Eduard Badaluta dan Jordan McEwen dipercaya sebagai cerminan Leon dan Claire. Sedangkan, Ada Wong kini diperankan oleh aktris asal Australia, Jolene Andersen.
Audio
Suara, efek dan musik merupakan faktor esensial yang menentukan tingkat keseraman dari sebuah game bertema horor. Demi mengembalikan atmosfer yang menakutkan itu, Capcom sangat memperhatikan setiap detail suara dalam game ini, baik dari suara zombie yang akan menghantui para pemain, pecahan kaca, bunyi langkah, teriakan zombie atau tiupan angin, tak jarang membuat pemain merinding dan panik. Efek-efek suara ini akan terdengar lebih mencekam ketika Anda memainkannya menggunakan headphone. Kami menjamin bahwa perasaan Anda tidak akan tenang setiap kali melangkah ke area baru yang belum terjamah.
Untuk memberikan fan-service pada penggemar veterannya, Capcom juga menyediakan fitur Swap Soundtrack dimana Anda dapat menggantinya dengan soundtrack versi original tahun 1998 dalam bentuk Downloadable Content (DLC). Dari sisi sulih suara, tersedia dua jenis bahasa yang bisa Anda pilih, yaitu Bahasa Inggris dan Jepang. Terjadi beberapa perubahan pengisi suara dari seri sebelumnya, dimana Matthew Mercer dan Courtenay Taylor tak lagi berperan sebagai Leon dan Ada. Sementara, Claire juga mendapatkan pengisi suara baru yang berbeda dari seri Revelations 2 beberapa tahun silam. Hal ini dimaksudkan agar terdapat penyegaran yang juga menyesuaikan usia karakter di masa belianya. Selain dua jenis bahasa itu, Capcom juga memberikan opsi ketiga berupa bahasa Mandarin, yang bisa Anda download secara gratis melalui PlayStation/Xbox Store.
Value
Nostalgia mungkin menjadi alasan kuat bagi para veteran yang sudah pernah memainkan versi originalnya di PlayStation pertama dulu. Akan tetapi, bagaimana dengan para pemain baru? Walaupun secara garis cerita, game ini memiliki keterikatan tidak langsung pada seri 0 dan 1, namun kami yakin bahwa para pemula pun bisa menikmati game ini kendala berarti. Capcom bahkan telah menyediakan tingkat kesulitan Assisted bagi mereka yang hanya ingin menikmati keseruan permainan dan ceritanya. Sejauh mata memandang, kami menilai bahwa Resident Evil 2 merupakan game remake terbaik dan terniat dibandingkan game lainnya. Waktu permainan Anda sangat bergantung dari gaya bermain. Jika Anda senang melakukan eksplorasi dan memecahkan teka-teki, kami rasa waktu 7-10 jam adalah waktu normal yang akan Anda habiskan untuk satu karakter. Sementara, jika Anda tipe pemain yang to-the-point, Anda bisa menyelesaikannya kurang dari tiga jam saja. Walau tanpa mode online, kami rasa dua skenario Leon dan Claire serta dua mode ekstra yang tersedia sudah lebih dari cukup menggambarkan kualitas game ini. Dengan implementasi skenario A dan B pada Story Mode, Anda setidaknya membutuhkan empat playthrough untuk menemukan perbedaan tiap misi, scene, dialog dan sebagainya. Rencananya Capcom juga akan merilis mode kelima bernama “The Ghost Survivors” yang bisa Anda dapatkan secara gratis pada bulan Februari mendatang.
Conclusions
Resident Evil 2Â versi remake merupakan proyek ambisius Capcom yang telah diumumkan sejak tiga tahun lalu. Untungnya, ambisi tersebut sepadan dengan kualitas yang mereka tawarkan. Sejak diperkenalkan pada E3 2018 lalu, Capcom mempromosikan game secara besar-besaran untuk meningkatkan antusiasme para penggemar. Bahkan, mereka tidak segan-segan bekerjasama dengan merk otomotif ternama, Harley Davidson, untuk ditampilkan sebagai tunggangan Claire dalam game. Secara keseluruhan, Resident Evil 2 versi remake ini mampu mengembalikan atmosfer horor yang selama ini mulai hilang di era modern. Ia menjadi batas baru bagaimana sebuah game remake dibuat. Di samping itu, konten yang ditawarkan pun terasa sangat pas, tidak kurang dan tidak lebih. Sebelum berlanjut ke seri kedelapan, langkah Capcom dengan me-remake seri lawas ini terbukti tepat. Selain upaya memperkenalkan sejarah Resident Evil pada generasi muda, mereka juga ingin mematangkan RE Engine agar bisa tampil maksimal pada seri baru nanti. Semoga kesuksesan game ini memunculkan potensi remake berikutnya, seperti Resident Evil 3: Nemesis.
Game ini telah tersedia di Play Inc. Store
+ Modernisasi skema kontrol
+ Eksplorasi bermanfaat
+ Visual fantastis penuh detail
+ Atmosfer horor yang kuat
+ Teka-teki menantang
+ Pertarungan boss bervariasi
+ AI Zombie yang pintar
+ Mr. X ancaman serius
+ Sulih suara berkualitas
+ Ramah bagi pemula dan veteran
+ Tampilan baru Claire dan Ada Wong
+ Tambahan cerita yang melengkapi pendahulunya
+ Banyak unlockables
- Tanpa mode online