NEO: The World Ends With You
Square Enix
h.a.n.d.
Square Enix
27 Juli 2021
PS4, Switch, PC
RPG
Remaja
Blu-ray, Cartridge, Digital
7 GB
Rp 879.000
The World Ends with You, sebuah judul yang terdengar sangat romantis, seolah-olah menggambarkan kisah percintaan dua anak manusia yang saling mencintai. Sayangnya, judul itu ternyata justru menceritakan tentang permainan hidup dan mati yang terjadi di di kota Shibuya, Jepang.
Pertama kali dirilis tahun 2007 untuk platform Nintendo DS, game hasil garapan Tetsuya Nomura ini berhasil memanfaatkan fitur Touchscreen di Nintendo DS secara penuh. Game tersebut juga kembali dirilis ulang tiga tahun silam untuk Nintendo Switch dengan berbagai improvisasi yang dilabeli Final Remix di belakang judulnya.
Selang empat belas tahun dari seri originalnya, akhirnya Square Enix membangkitkan kembali serial ini dengan melahirkan judul baru, yaitu NEO: The World Ends With You (NEO: TWEWY) yang kini dibintangi oleh protagonis baru bernama Rindo. Setelah merilis demonya bulan Juni lalu, akhirnya NEO: TWEWY secara resmi dirilis secara global pada 27 Juli 2021 untuk platform PS4, Switch dan PC.
Meninggalkan kontrol Touchscreen yang menjadi ciri khasnya, apakah Rindo dan kawan-kawan mampu meneruskan kesuksesan Neku?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Story
Cerita dimulai tiga tahun pasca peristiwa TWEWY sebelumnya. Suatu hari, Fret mengajak Rindo untuk bertemu di depan gedung 104. Setelah pertemuan terjadi, mereka menemukan Reaper Pins yang memicu pertarungan di Persimpangan Shibuya dan menyeret mereka ke dalam sebuah permainan hidup dan mati bernama Reaper’s Game.
Reaper’s Game terjadi di dimensi lain yang masih berhubungan dengan dunia nyata. Para pemain diminta untuk membentuk sebuah tim dan menyelesaikan misi-misi yang diberikan oleh Shiba, Sang Game Master. Di tengah pencarian anggota tim, Rindo dan Fret bertemu dengan Nagi dan Sho, yang akhirnya setuju bergabung ke dalam tim mereka, The Wicked Twisters.
Permainan mematikan itu akan berlangsung selama seminggu. Tim yang memiliki poin tertinggi bisa berhak meminta apapun untuk dikabulkan. Sementara, tim juru kunci akan dihapus eksistensinya dari dunia alias mati.
Apakah Rindo dan kawan-kawan mampu menjadi tim terbaik?
Temukan jawabannya dengan memainkan NEO: The World Ends With You!
Gameplay
TWEWY adalah game yang lahir dari kreator yang sama dengan serial Kingdom Hearts, yaitu Tetsuya Nomura. Namun, serial ini mungkin kurang populer di kalangan gamer Indonesia karena seri sebelumnya hanya pernah mampir di platform Nintendo DS, Switch dan Mobile. Baru di seri NEO inilah Square Enix merilisnya untuk platform di luar Nintendo, di antaranya PS4 dan PC.
Kami sendiri merasa cukup beruntung karena sempat mencicipinya saat seri sebelumnya dirilis di platform Nintendo DS. Bahkan, kami juga sempat memainkannya kembali versi Final Remix-nya yang dirilis untuk Nintendo Switch tiga tahun silam. Oh ya, bagi Anda yang sebelumnya sudah sempat memainkan versi demo dari game ini, Anda bisa men-transfer Save Data Demo Anda untuk dilanjutkan pada versi penuhnya.
Berikut kami bahas aspek gameplay selengkapnya:
Exploration
Anda akan bermain sebagai Rindo Kanade, seorang remaja yang sedang berjalan-jalan dengan sahabat karibnya, Tosai “Fret” Furesawa, di Shibuya, Tokyo. Fenomena aneh membawa Rindo dan Fret terjebak di sebuah dimensi lain bernama Underground dan terpisah dari dunia nyata yang disebut Realground.
Rindo dan Fret dipaksa untuk mengikuti sebuah permainan bernama “Reaper’s Game” dengan aturan yang sudah ditentukan oleh seorang Game Master. Rindo dan Fret yang tergabung dalam satu tim berperan sebagai Player, harus bersaing dengan Player lainnya yang juga tergabung dalam tim lain untuk menjadi yang terbaik dengan meraih poin tertinggi. Tim dengan poin terendah akan dihapus eksistensinya dari Underground maupun Realground.
Dari pihak penyelenggara permainan, ada orang-orang yang disebut sebagai Reaper, di mana mereka bertugas mengawasi atau memberikan misi pada Player. Apabila kalian pernah membaca manga atau menonton serial Alice in Borderland, konsepnya kurang lebih mirip dengan itu.
Game ini menggunakan sistem hari dan minggu sebagai penanda Chapter yang biasanya digunakan pada game lainnya. Anda akan menjalani hari demi hari dan harus menyelesaikan misi yang diberikan hari tersebut untuk berlanjut ke hari berikutnya. Sebelumnya kami harus memberitahukan kepada Anda bahwa berdasarkan peraturan yang diberikan oleh pihak Square Enix, kami hanya boleh mengulas isi game ini sampai pada titik “Week 1 Day 7” saja. Jadi harap maklum apabila ada pembahasan yang kurang lengkap terkait karakter, fitur atau konten yang baru muncul setelah titik tersebut.
Tidak seperti TWEWY sebelumnya, di mana kontrol permainan sepenuhnya menggunakan Touchscreen, NEO: TWEWY mengubahnya secara total agar Anda bisa memainkannya menggunakan kontroler konvensional. Menurut kami, perubahan ini adalah nilai yang positif karena Square Enix harus melakukan penyesuaian, mengingat ia tidak hanya dirilis untuk Nintendo Switch saja, melainkan juga dirilis untuk PS4 dan PC. Selain itu, penggunaan kontrol Touchscreen yang berlebihan pada prekuelnya juga membuat jari kami cepat pegal.
Pada mode eksplorasi, Anda bisa berjalan-jalan dengan bebas di distrik Shibuya, kota Tokyo. Sayangnya, selama bereksplorasi, sudut pandang kameranya menggunakan Fixed Camera sehingga Anda tidak bisa memutar kamera sesuka hati. Hal ini agak sedikit merepotkan apabila Anda ingin menelusuri sudut-sudut kota yang sulit dijangkau mata.
Selama bereksplorasi, Anda bisa menekan tombol R1 untuk masuk ke mode Scanning terhadap area yang bersangkutan. Ketika masuk mode Scanning, layar akan berubah jadi agak gelap dan Anda bisa membaca isi hati dari warga kota sekaligus melihat logo Reaper.
Logo-logo berwarna merah ini adalah para Noise yang siap menerkam Anda dalam pertarungan. Menariknya, Anda bisa mengumpulkan logo-logo ini dalam jumlah banyak sekaligus sebelum memulai pertarungan. Nantinya, jumlah Noise yang berkumpul akan dihitung dalam Chain, di mana artinya angka Chain tersebut menandakan total gelombang musuh yang harus Anda hadapi.
Selama bereksplorasi, Anda juga bisa melakukan beragam aktivitas lainnya. Anda bisa berkunjung ke restoran untuk membeli makanan. Menariknya, Anda diminta untuk menebak makanan favorit karakter party dengan melihat ekspresi wajah mereka. Dengan memakan makanan dari restoran, karakter akan mendapatkan buff permanen yang bisa meningkatkan atribut karakter.
Aktivitas lainnya yang bisa Anda lakukan adalah melintasi waktu atau mengingat suatu petunjuk. Rindo punya kemampuan khusus untuk melintasi waktu. Ia bisa kembali ke masa lalu atau menuju masa depan untuk memecahkan suatu teka-teki. Namun, fitur ini tidak bisa dipicu sembarang waktu karena Anda hanya bisa menggunakannya di saat-saat tertentu saja. Sementara, Fret bisa mengingat sebuah petunjuk yang akan membawa Anda menuju mini-game. Pada mini-game ini, Anda harus menggerakkan analog kiri dan kanan secara simultan untuk mendapatkan gambaran ingatan dari Fret.
Game ini juga memiliki semacam Skill Tree yang digambarkan melalui hubungan antar karakter di media sosial. Dengan mengalokasikan sejumlah Friendship Points (FP), nantinya Anda bisa membuka beragam fitur-fitur menarik untuk menunjang petualangan dan pertarungan. FP sendiri bisa Anda dapatkan dengan cara menyelesaikan beragam misi sampingan yang tersebar di distrik Shibuya. Maka dari itu, misi sampingan menjadi lebih pantas dikejar karena Social Network ini menawarkan hadiah-hadiah yang menarik.
Battle
Tim party Anda akan berisikan maksimal empat karakter, yaitu Rindo, Fret, Nagi dan Sho yang akan tergabung dalam satu Health Bar tim. Apabila Team HP ini terkuras habis, maka pertarungan akan berakhir. Mirip dengan TWEWY sebelumnya, Anda akan diberi akses menggunakan beragam kemampuan sihir yang terkunci pada item bernama Pin. Anda bisa memasangkan pin-pin tersebut melalui menu party.
Pin-pin tersebut punya beberapa jenis tombol yang bisa Anda tekan, seperti Rapid-Tap, Hold, Charge dan lainnya. Sebenarnya, Anda bebas memasangkan pin apapun dengan karakter mana pun, hanya saja Rindo dan Fret lebih cocok dipasangkan pin dengan jenis serangan melee atau shooting, sementara Nagi dan Sho sebagai karakter hold atau charge. Tiap pin memiliki levelnya masing-masing yang akan berkembang dengan mendapatkan experience dari pertarungan. Beberapa pin juga bisa berevolusi menjadi jenis lain yang membuatnya menjadi lebih kuat.
Sistem pertarungannya sendiri terbilang cukup unik dan berbeda dari game JRPG kebanyakan. Berorientasi pada aksi dengan tempo yang cepat, Anda akan mengendalikan karakter yang tombolnya telah Anda tekan. Sebagai contoh, jika Rindo menyerang dengan tombol segitiga, maka Anda akan mengendalikannya setelah menekan tombol segitiga, sementara karakter lainnya akan dikendalikan otomatis.
Lalu, apabila di tengah serangan Anda menekan tombol kotak, peran Anda akan langsung berganti ke Fret dan begitu seterusnya. Di awal permainan, kami sendiri butuh adaptasi karena tempo permainan yang cukup cepat ini. Namun, setelah terbiasa, justru pertarungan akan semakin seru dan intens berkat mekanisme unik ini.
Setiap pin karakter punya meteran yang akan terkuras seiring serangan yang Anda lancarkan. Apabila ia habis, maka Anda harus menunggu pin tersebut pulih sampai bisa digunakan kembali. Maka dari itu, penting untuk terus berganti jenis serangan selama pertarungan agar Anda tidak statis.
Menariknya, saat Anda menyerang musuh, terkadang akan muncul lingkaran bar yang bertuliskan Chance, Sick atau Dropbeat, yang mana menandakan Anda harus segera berganti jenis serangan. Jika berhasil melakukannya, daya rusak yang Anda hasilkan akan semakin besar sekaligus mengisi Groove Meter yang ada di atas layar. Jika Groove Meter telah mencapai 100%, Anda bisa mengeluarkan jurus spesial dari karakter yang Anda kendalikan dengan tombol O.
Sebelumnya, kami sudah menjelaskan bahwa Anda bisa menggabungkan beberapa encounter musuh menjadi satu rangkaian pertarungan. Jika Chain bertuliskan angka 5, maka Anda akan bertarung melawan lima gelombang musuh berturut-turut dengan Drop Rate Item yang turut meningkat. Menurut kami, fitur ini cukup membantu untuk menghabisi banyak musuh di suatu area. Namun, setiap terjadi transisi ke gelombang musuh berikutnya, Anda harus rela menemui layar loading berulang kali.
Presentation
Visual
Masih dengan gaya anime yang diperkuat oleh garis hitam tebal yang membungkus model karakter, NEO: TWEWY mengalami perubahan drastis dari sisi visualnya, terutama distrik Shibuya yang kini dirender penuh dalam tiga dimensi. Kendati demikian, ada beberapa elemen yang tetap dipertahankan dari game sebelumnya, salah satunya presentasi cerita yang menggunakan panel statis bak visual novel. Adegan percakapannya sendiri memiliki durasi yang agak panjang. Beberapa pembicaraan penting disulihsuarakan, sementara percakapan remeh hanya tampil bisu. Sebenarnya, ia juga menampilkan beberapa cutscene dalam render 3D, hanya saja jumlahnya tidak banyak.
Audio
Salah satu aspek yang membuat NEO: TWEWY tampil begitu luar biasa adalah bagaimana musiknya mengatur suasana dan membangun atmosfer dunianya dengan sangat baik. Takeharu Ishimoto yang menangani seri sebelumnya, kembali dipercaya untuk menggubah aransemen musik dalam game ini. Beberapa lagu dari TWEWY sebelumnya, kembali hadir dengan format remix ditambah dengan lagu-lagu baru yang begitu fenomenal.
Dan yang paling menarik dari presentasi audionya adalah penjiwaan aktor dan aktrisnya yang begitu piawai memainkan peran masing-masing karakter. Hanya dengan mendengar suaranya saja, Anda bisa menebak bagaimana kepribadian dari jajaran karakter, seperti Rindo yang cuek, Fret yang riang dan penuh canda, Nagi yang agak kikuk, Minamimoto yang sombong, Susukichi yang menyebalkan, Kanon yang anggun dan masih banyak lagi. Baik dalam bahasa Inggris maupun Jepang, kualitas sulih suaranya benar-benar top.
Value
Yang jadi pertanyaan sekarang adalah “Apakah Anda harus memainkan game sebelumnya atau menonton animenya terlebih dahulu untuk bisa menikmati game ini?”. Pada dasarnya, Anda tidak perlu repot-repot melakukannya karena game ini memperkenalkan dunia dan karakternya dengan cukup baik, hanya saja ada beberapa kosakata yang mungkin akan membuat Anda bingung di awal apabila belum memahami konteksnya dengan baik seperti Game Master, Reaper, Player, Underground, Realground dan lain sebagainya.
Salah satu fitur unik yang akan membuat durasi permainan Anda bertambah adalah kustomisasi tingkat kesulitan dan level. Selama permainan berlangsung, Anda bisa mengatur Level Team maupun tingkat kesulitan pertarungan yang nantinya akan berpengaruh dengan persentase munculnya pin langka. Dengan adanya fitur ini, Anda akan ditantang untuk melakukan beragam bereksperimen seperti menurunkan level tim maupun menaikkan tingkat kesulitan agar bisa melengkapi koleksi pin yang ada.
Conclusions
NEO:TWEWY tidak bisa dibilang sebagai sekuel atau prekuel dari game sebelumnya, maka dari itu kami sendiri menyimpulkannya sebagai Reboot. Di awal, kami merasa ruang lingkup NEO: TWEWY terasa sempit dan kecil. Namun, seiring berjalannya permainan, ruang lingkupnya tumbuh dan berkembang menjadi masif, baik dari segi permainan, dunia, karakter hingga penulisan plot ceritanya yang penuh kejutan.
Secara keseluruhan, NEO: TWEWY adalah game JRPG yang sangat solid dari segala aspek. Ia bisa menjadi kandidat JRPG terbaik tahun ini dan menjadi rival berat untuk Scarlet Nexus yang sudah lebih dulu dirilis bulan Juni lalu.
+ Cerita yang penuh kejutan
+ Aktivitas yang padat
+ Pertarungan bertempo cepat
+ Distrik Shibuya penuh gaya
+ Visualisasi nyentrik ala manga
+ Jajaran karakter yang berkesan
+ Kustomisasi tingkat kesulitan
+ Soundtrack yang luar biasa
- Loading antar Chain Battle
- Cutscene 3D jumlahnya sedikit
- Banyak istilah yang sulit dipahami pemula